Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KEJADIAN EXCESSIVE DAYTIME SLEEPINESS (EDS) DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA KESEHATAN Desta Bambangsafira; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 2 (2017): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i2.365

Abstract

Abstrak Kejadian Excessive Daytime Sleepiness (EDS) merupakan gejala yang timbul dari kecenderungan untuk merasakan kantuk yang berlebihan pada periode terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian EDS dengan kualitas tidur pada mahasiswa baru di rumpun ilmu kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan sebesar 107 responden yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Kejadian EDS diukur menggunakan kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS), sedangkan kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian EDS dan kualitas tidur yang buruk cukup tinggi terjadi pada mahasiswa. Sebanyak 52 orang (48,6%) mengalami EDS dan sebanyak 80 orang (74,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (p= 0,617 : x2= 0,249) antara kejadian Excessive Daytime Sleepiness dan kualitas tidur, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian EDS dan kualitas tidur. Selain itu, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan akibat kualitas tidur yang buruk. Kata kunci: excessive daytime sleepiness, kualitas tidur, mahasiswa kesehatan Abstract Excessive Daytime Sleepiness (EDS) is a symptom that arises from the tendency to feel excessive sleepiness during the awake period. This study aimed to identify the relationship between excessive daytime sleepiness and sleep quality among first year students at faculty of health sciences. This study used cross sectional design, involving 107 samples of students from the faculty of health science at University of Indonesia. Samples were selected by proportional stratified random sampling. EDS was measured by using Epworth Sleepiness Scale (ESS) while sleep quality was measured by using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results shows that the prevalence of EDS and poor sleep quality is high enough among college students. A total of 52 people (48.6%) experienced EDS and as many as 80 people (74.8%) had poor sleep quality.The result showed that there was no significant relationship (p= 0.617 : x2= 0.249) between excessive daytime sleepiness and sleep quality, so further studies are required to identify factors affecting sleep quality or contributing to the incidence of EDS. This study recommended health promotion as a preventive effort to reduce the number of EDS and to increase students sleep quality.  Keywords: excessive daytime sleepiness, sleep quality, health students
Peningkatkan Harga Diri Pada Klien Gagal Ginjal Kronik Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) Tri Setyaningsih; Mustikasari Mustikasari; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang pengaruh Cognitif Behavior Therapy (CBT) terhadap perubahan harga diri klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di unit hemodialisa RS H Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode quasi eksperimen pre-post test without control group. Penelitian dilakukan terhadap 27 responden (klien GGK) yang sedang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan harga diri baik dari aspek kognitif maupun perilaku yang signifikan sesudah dilakukan intervensi CBT (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi hasil penelitian CBT dijadikan salah satu terapi spesialis bagi klien GGK di unit hemodialisa pada khususnya dan klien yang mengalami gangguan psikososial pada umumnya.
Model Kepemimpinan Kepala Ruangan menurut Pandangan Perawat Pelaksana Berhubungan dengan Retensi Yulia Yasman; Junaiti Sahar; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 1 (2015): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i1.395

Abstract

Retensi perawat adalah hal penting untuk memelihara stabilitas tenaga kerja keperawatan. Namun, angka turnover perawat yang tinggi mengindikasikan rendahnya retensi perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) X di Jakarta. Di sisi lain, kepemimpinan berkontribusi hampir pada setiap kegiatan dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan model kepemimpinan kepala ruangan menurut pandangan perawat pelaksana dengan retensi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Sampel berjumlah 166 perawat pelaksana. Hasil analisis menunjukkan proporsi perawat dengan tingkat retensi tinggi sebesar 50%. Model kepemimpinan situasional, transformasional, transaksional, visioner, dan servant mempunyai hubungan yang bermakna dengan retensi perawat (p< 0,05). Model kepemimpinan yang paling berhubungan dengan retensi adalah model kepemimpinan transaksional (OR= 2,81). Model kepemimpinan memberikan pengaruh yang positif terhadap lingkungan kerja, kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan kinerja perawat yang pada akhirnya akan meningkatkan retensi perawat sehingga perlu diimplementasikan dengan baik. Abstract Leadership Model of Nurse’ Unit Manager and Nurse Retention: the Staffs’ Perception. Nurse retention is important to maintain the stability of nursing workforce. But, the high nurse turnover indicates low nurse retention in RSUD X at Jakarta. Other sides, leadership contributes to nearly every activity within organization. The research aims to determine the relationship of nurse unit manager’s leadership models from the viewpoint of nursing staff to retention. The study used a descriptive correlation design. The sample consisted of 166 nurses. The result showed high retention of nurse proportion in 50%. The situational, transformational, transactional, visionary, and servant leadership model had significant relationship with nurse retention (p<0,05). The leadership model which has high correlation to retention was transactional leadership (OR= 2,881). Leadership model gives positive influence to work environment, job satisfaction, organizational commitment, and nurse performance which are finally increase nurse retention. Keywords: job satisfaction, leadership model, organizational commitment, retention
Penurunan Perilaku Kekerasan Orangtua Pada Anak Usia Sekolah Melalui Latihan Asertif Abdul Gowi; Achir Yani S Hamid; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.28

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh latihan asertif terhadap perilaku kekerasan orang tua pada anakusia sekolah di Kabupaten Karawang. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Latihan asertifdilakukan selama 6 sesi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan komunikasi asertif orangtua padakelompok intervensi dibanding kelompok kontrol secara bermakna (p< 0,05). Kemampuan anak dalam mengendalikan emosipada kelompok intervensi meningkat, sedangkan pada kelompok kontrol menurun secara bermakna (p< 0,05). Latihan asertifmembantu orangtua menurunkan perilaku kekerasan pada anak melalui komunikasi asertif. Terapi ini direkomendasikan padaorangtua, guru, dan pemberi pelayanan kesehatan.Kata kunci: kemampuan komunikasi asertif orangtua, latihan asertif, mengendalikan emosiAbstractThis research aimed to describe the influence of assertive training on violence behavior of parents towards children in Karawangdistrict. Samples in the intervention group and control were 64 parents, 32 respondent for each group. Assertive training hasconducted in 6 sessions. The results showed increased assertive communication skills of parents on the group that receivedassertive training. There was significant difference among those groups (p< 0.05). The group of parents who did not receiveassertive training, showed a significant decreased communication of skills (p< 0.05). The was increased ability of children incontrolling their emotions of intervention group parents, while there was significant decreased children ability of controlgroup parents (p< 0.05). Assertive training was proven to decrease parents’ violent behaviors towarsd children. It wasrecommended that this training to be regularly conducted to parents, teachers, and health care provider.Keywords: parent’s assertive comunication ability, assertive training, managing emotions
Pemahaman Dan Persepsi Positif Jenjang Karir Meningkatkan Efikasi Diri Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Amiruddin Amiruddin; Tutik Sri Hariyati; Tuti Nuraini
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 7, No 2 (2019): JKP Desember 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v7i2.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman dan persepsi jenjang karir dengan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan. Desain penelitian cross sectional eksplorative dengan jumlah sampel 182 perawat diambil dengan teknik simple random sampling. Data dianalis menggunakan uji Korelasi Pearson, Kruskal-Wallis dan Regresi Linear Multivariabel. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi efikasi diri adalah perawat PK IV 80% (174) dari nilai total, gambaran persepsi perawat terhadap jenjang karir menunjukkan hal yang positif sebesar 82% (56) dari nilai total, sedangkan gambaran efikasi diri perawat berdasarkan keyakinan diri perawat akan kemampuan melakukan asuhan keperawatan masih dibawah 80% yaitu 77,9% (167,52) dan pemahaman terhadap jenjang karir menunjukkan masih dibawah 80% yaitu 75% (36), terdapat hubungan yang bermakna antara pemahaman jenjang karir dengan efikasi diri perawat (p
Peningkatan Pengetahuan dan Kepatuhan Melakukan Kebersihan Tangan melalui Pelatihan dengan Fluorescence Lotion Grace Solely; Hanny Handiyani; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 2 (2015): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i2.413

Abstract

Kebersihan tangan dapat mencegah Health Care Associated Infections (HAIs) dan meningkatkan keselamatan pasien. Penggunaan fluorescence lotion pada pelatihan kebersihan tangan merupakan metode pembelajaran dengan menggunakan experiential learning yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam kebersihan tangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh program pelatihan kebersihan tangan terhadap pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam kebersihan tangan. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan quasy experiment dengan metode pre test-post test designs with comparison group. Sampel dalam penelitian adalah 32 perawat pelaksana untuk kelompok intervensi dan 38 perawat pelaksana untuk kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dan kepatuhan kebersihan tangan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah pelatihan kebersihan tangan (p< 0,001, CI pengetahuan= 2,061; 3,541, CI kepatuhan= 6,792; 10,929). Pelatihan kebersihan tangan perlu dilakukan berkesinambungan. Abstract Fluorescence Lotion Training Increases Knowledge and Conformity in Hand Hygiene. Hand hygiene prevents Health-Care-Associated Infections (HAIs) and improves patient safety. The use of fluorescence lotion in hand hygiene training is the implementation of a learning method that use experiential learning to improve the level of knowledge and conformity of nurses in maintaining hand hygiene. The research objective is to identify the influence of hand hygiene training program on the level of knowledge and conformity of nurses in maintaining hand hygiene. The research is quasy experiment research using pretest-posttest design with comparison group. The research sample consists of 32 nurses in experiment group and 38 nurses in control group. The result showed a difference in the knowledge after hand hygiene training was conducted (p< 0,001, CI knowledge= 2,061; 3,541, CI conformity= 6,792; 10,929) between those in the control group and those in the experiment group. It is recommended to sustainably conduct hand hygiene training program.Keywords: conformity, fluorescence lotion, hand hygiene, knowledge, training.
Terapi Kelompok Terapeutik Anak dengan Orang Tua dan Guru Meningkatkan Perkembangan Mental Anak Usia Sekolah Dian Istiana; Budi Anna Keliat; Tuti Nuraini
Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 (2011): April 2011
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.107 KB) | DOI: 10.20473/jn.v6i1.3971

Abstract

Introduction: School aged called as intelectual time in industrial development stage. Industrial development stage is important in human development stages. The purpose of this tudy was to know the effect of school aged therapeutic group therapy to mental development.Methods: The design was quasi experimental pre-post test with control group. One hundred and sixteen children at 9–11 years old were used as sample of this study that divided to 38 children on first intervention group (childparents), 36 children on second intervention group (child-teacher) and 40 children on control group.Results: Result of the study showed that cognitive, psychomotor and industrial development ability had increased significantly after therapeutic group therapy was given (p-value < 0.005) in intervention group.Conclusion: The study was recomended in child-parents and child-teacher to increase mental development in school aged children.
Pengaruh Cognitive Behaviour Therapy (CBT) terhadap Pasien Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Husada Jakarta Tri Setyaningsih; Mustikasari Mustikasari; Tuti Nuraini
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 2/Nomor 1/Januari 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.04 KB) | DOI: 10.33377/jkh.v2i1.33

Abstract

Chronic renal failure (GGK) or end-stage renal disease (PGTA), is one of the major diseases in the world. In addition to difficult to cure because it is irreversible can also cause psychososil disorders. This research was conducted on 27 respondents, using quasi experimental design pre-post test without control group. The results showed that there was a significant effect of CBT therapy on self-esteem level both cognitive and behavioral in patients with CRF (p value <0,000) and the opportunity to increase self-esteem in terms of behavior with CBT therapy was 43,9%. The conclusion of this study is that CBT therapy can improve the self-esteem of GGK patients undergoing hemodialysis therapy in he Husbandry Hemodialysis unit Jakarta.
Perbandingan Skoring Kualitas Hidup Pasien Kanker Menggunakan EORTC QLQ-C30 Dengan FACT-G: Telaah Literatur Dewi Gayatri; Cynthia Tri Wardhani; Tuti Nuraini
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 7, No 1 (2022): Februari
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.64393

Abstract

Latar Belakang: Kanker merupakan penyakit yang dapat memberikan efek negatif pada fungsi tubuh sehingga memengaruhi kualitas hidup. Pengukuran kualitas hidup dapat menggunakan berbagai instrumen.Tujuan: Menelaah hasil penelitian mengenai perbandingan skoring kualitas hidup pasien kanker dengan menggunakan EORTC QLQ-C30 dan FACT-G.Metode: Literature review dengan PRISMA checklist sebagai protokol. Analisis bias menggunakan Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal. Pencarian artikel dilakukan Mei-Juli 2020, dengan menggunakan database ClinicalKey, EBSCOhost, Google scholar, ProQuest, dan PubMed. Dari 1.194 artikel yang ditemukan, sebanyak 17 artikel sesuai kriteria inklusi.Hasil: Skor kualitas hidup pada instrumen QoL FACT-G lebih tinggi dibandingkan dengan EORTC QLQ-C30. Selain itu, pada dimensi kualitas hidup dan fisik menunjukkan hubungan yang kuat (r= 0,54—0,76), tetapi lemah pada dimensi sosial (r = 0,00—0,130).Kesimpulan: Penelitian ini merekomendasikan FACT-G sebagai instrumen yang mengukur kualitas hidup secara holistik serta berfokus pada psikososial.
Penerapan Cognitive Behaviour Therapy pada Pasien Kanker Ida Ayu Made Ari Santi Tisnasari; Tuti Nuraini; Yati Afiyanti
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v4i1.3429

Abstract

This study aims to analyze the use of CBT in the treatment of cancer patients. The method used is a systematic review of articles obtained from the PubMed, ScienceDirect, Springerlink and Sage Journal databases. The results showed that CBT helped overcome several problems experienced by cancer patients, such as depression, anxiety, fatigue, insomnia, fear of cancer recurrence, pain, self-efficacy problems and sexual function of cancer patients. In conclusion, CBT can be applied in the treatment of cancer patients through several approaches, such as Mindfulness Therapy (MiCBT), Group CBT, Internet-based CBT (I-CBT), video-integrated CBT (VCBT-I) and commonly practiced professional CBT. Keywords: Cancer Patients, Cognitive Behavioral Therapy (CBT)