Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PELATIHAN PENYUSUNAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS PROJECT-BASED LEARNING UNTUK GURU IPA KABUPATEN MAGETAN Dhita Ayu Permata Sari; An Nuril Maulida Fauziah; Dyah Astriani; Enny Susiyawati; Roihanna Waliyyul Mursyidah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4192

Abstract

Tantangan abad 21 menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi sejak dini. Sekolah diharapkan mampu menghasilkan generasi yang memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, komunikatif, kolaboratif, kompetitif, dan berkarakter. Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk melatihkan softskills, hardskills, dan karakter yang kuat dengan melakukan analisis dan melibatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi dalam waktu tertentu. Permasalahnnya adalah mitra, MGMP Guru IPA Kabupaten Magetan, belum terbiasa menyusun bahan ajar PjBL sehingga membutuhkan pelatihan dan pendampingan sehingga mitra dapat meningkatkan keterampilannya dalam menyusun bahan ajar tersebut. Selain itu, bahan ajar PjBL yang tersedia tidak semua sesuai dengan kondisi sekolah. Metode pelaksanaan dibagi menjadi empat tahap, yaitu persiapan, pemaparan materi, pelatihan dan pendampingan, dan evaluasi. Hasil dari pelatihan dan pendampingan ini terlihat pada nilai pretest dan posttest yang mengalami peningkatan serta karya LKPD PjBL guru yang dapat digunakan di satuan Pendidikan masing-masing.
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA Khoirul Fikri Firmansyah; An Nuril Maulida Fauziah; Edi Maryanto
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 7, No 3 (2024): PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Publish
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ptk.v7i3.391-399

Abstract

This research aims to describe improving cognitive learning outcomes using a model Problem Based Learning (PBL), as well as students' responses to learning in class. This research is classroom action research (PTK). Participants in this research were 29 class VIII junior high school students. The data collection technique used was the test method, and questionnaires were then analyzed quantitatively descriptively. The research results obtained show that the value of students' cognitive learning outcomes has increased quite significantly, where in cycle I and cycle II there has been an increase in learning completeness in terms of test results. pretest and posttest. Results of analysis of student responses to learning problem based learning also shows positive response results from students with very good criteria. Based on the results of this research, it can be concluded that there is an influence of the learning model problem based learning in improving cognitive learning outcomes in terms of learning completeness and positive responses by junior high school students in class VIII.
Pelatihan Pembelajaran Interaktif Berbasis Video (H5P) untuk Penguatan Pelajar Pancasila SMP An-Najiyah An Nuril Maulida Fauziah; Tutut Nurita; Muhammad Arif Mahdiannur; Dyah Astriani; Mochammad Zumar Firdaus Ermawan; Fatimatuz Zahro
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i3.1961

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan guru SMP An-Najiyah dalam menggunakan teknologi video H5P untuk mendukung pembelajaran interaktif, khususnya dalam memperkuat profil pelajar Pancasila. Mitra dalam penelitian ini adalah guru SMP An-Najiyah dengan jumlah partisipan sekitar 20 orang. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan pelatihan, dan pendampingan, serta evaluasi pasca pelatihan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan guru terkait pemanfaatan teknologi H5P, dengan mayoritas peserta (90%) merasa materi sangat relevan dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan hasil tersebut, kami merekomendasikan peningkatan frekuensi dan sumber daya pelatihan serupa untuk memperluas manfaatnya kepada lebih banyak guru, serta integrasi teknologi pembelajaran ini dalam kurikulum sekolah secara reguler untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Video-Based Interactive Learning Training (H5P) for Strengthening Pancasila Students of An-Najiyah Junior High School This study aimed to enhance the skills of teachers at SMP An-Najiyah in utilizing H5P video technology to support interactive learning, specifically to strengthen the Pancasila student profile. The partners in this research were teachers from SMP An-Najiyah with approximately 20 participants involved. The method used was Participatory Rural Appraisal (PRA), which included stages of preparation, training implementation and mentoring, and post-training evaluation. The results indicated a significant improvement in the teachers' understanding and skills regarding the use of H5P technology, with the majority of participants (90%) feeling that the material was highly relevant to their needs. Based on these findings, we recommend increasing the frequency and resources of similar training sessions to extend their benefits to more teachers, and integrating this learning technology into the school curriculum regularly to enhance educational quality.
Optimalisasi Kurikulum Merdeka melalui Pelatihan Guru untuk Mengimplementasikan Teknologi AI dalam Pengembangan Media Pembelajaran An Nuril Maulida Fauziah; Wahono Widodo; Siti Nurul Hidayati; Ernita Vika Aulia; Dyah Permata Sari; Fatimatuz Zahro
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 4 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i4.2206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) ke dalam Kurikulum Merdeka melalui pelatihan yang terfokus. Menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR), program ini melibatkan 26 guru IPA dari Pasuruan, Indonesia, dalam workshop berstruktur berbasis AI menggunakan PowerPoint sebagai alat pembelajaran. Fase pelatihan meliputi persiapan, pelatihan langsung dengan kegiatan praktis, dan evaluasi pasca-pelatihan untuk memastikan transfer dan penerapan keterampilan. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan, dengan skor pengetahuan fitur AI meningkat dari 46,8% menjadi 61,5% untuk fungsi utama dan dari 59,6% menjadi 73,1% untuk transisi animasi. Umpan balik menyoroti perlunya penambahan durasi pelatihan dan sesi tatap muka yang berkelanjutan untuk mengoptimalkan pemahaman. Studi ini merekomendasikan pelatihan berkala yang berkelanjutan, terutama dengan memasukkan sesi praktis dan dukungan mentor, guna memperkuat kompetensi AI dan menjembatani kesenjangan akses teknologi di wilayah pendidikan pedesaan. Optimizing the Independent Curriculum through Teacher Training Assistance to Implement AI Technology in the Development of Learning Media This study aims to enhance teacher competence in integrating Artificial Intelligence (AI) technology into the Independent Curriculum through focused training. Utilizing a Participatory Action Research (PAR) approach, the program engaged 26 science teachers from Pasuruan, Indonesia, in a structured AI-based workshop using PowerPoint as a teaching tool. The training phases included preparation, direct training with hands-on activities, and post-training evaluation to ensure skill transfer and application. The results of the program showed significant improvements, with knowledge scores on AI features rising from 46.8% to 61.5% for core functions and from 59.6% to 73.1% for animation transitions. Feedback highlighted the need for extended training duration and ongoing face-to-face sessions to optimize understanding. This study recommends sustained, periodic training, especially incorporating practical and mentor-supported sessions, to strengthen AI competencies and bridge technology access gaps in rural educational settings