Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

EKSTRAK DAUN Vernonia amygdalina SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIK PADA BROILER TERINFEKSI Salmonella sp Alfan Setya Winurdana; Umi Kalsum; Usman Ali
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan Vol 1, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.211 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi Vernonia amygdalina sebagai pengganti antibiotik pada broiler terinfeksi Salmonella sp. Materi yang digunakan meliputi ekstrak daun Vernonia amygdalina, Broiler strain cobb umur 19 hari, bakteri Salmonella sp, antibiotik Oxytetraciclyn,dan pakan konvensional. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok, empat perlakuan dan tiga kelompok. Perlakuan yang digunakan adalah 1ml antibiotik Oxytetraciclyn dan dosis ekstrak daun Vernonia amydalina dengan level P0=  dengan antibiotik P1 = VA 0,5%, P2 = VA 1%, P3 = VA 1,5%. Data yang diperoleh dianalisis dengan anova dan dilanjutkan uji beda nyata terkecil (BNT) jika terdapat pengaruh.               Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ekstrak daun Vernonia amygdalina pada broiler terinfeksi Salmonella sp. berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap total mikroflora, panjang vili dan jumlah sel eritrosit dan tidak berpengaruh (P>0,05) pada pH dan lebar vili. Rataan total mikroflora log cfu/gram  P0,P,P2 dan P3 berturut-turut 12,12; 11,70; 11,76; dan 11,73. Rataan Panjang vili µm P0,P1,P2 dan P3 berturut-turut 444,15; 718,96; 680,64; dan 735,64. Rataan jumlah sel eritrosit (106 sel/ml) P0,P1,P2 dan P3 yaitu 2,41; 2,56; 2,50 dan 2,96. Rataan pH P0,P1,P2,P3 berturut-turut 6,43; 6,74; 6,40; dan 5,99. Rataan lebar vili berturut-turut µm 101,27; 117,33; 107,72 dan 127,75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan ekstrak daun Vernonia amygdalina 1,5% memberikan hasil terbaik terhadap total mikroflora, panjang vili dan jumlah eritrosit, namun pada penggunaan 0,5% sudah mampu menggantikan peran antibiotik. Disarankan untuk peningkatan pengganti antibiotik pada penggunaan ekstrak daun Vernonia amygdalina 0,5%.Kata Kunci: Vernonia amygdalina, broiler, mikroflora usus, hostologi ususThe purpose of this research to determine potential of Vernonia amygdalina as antibiotic role on broiler infected Salmonella sp. The materials used were Vernonia amygdalina leaf extract, 48 head Broiler strain cobb aged 19 days, Salmonella sp bacteria, Oxytetraciclyn antibiotics, and feed broiler comercial. The study was conducted by experimental method using a randomized block design with four treatments and three groups. The treatment used 1ml dose of  antibiotic Oxytetraciclyn and three level Vernonia amydalina leaf extract with a level of P0 = with antibiotics, P1 = VA 0,5%, P2 = VA 1%, P3 = VA 1,5%. The data analyzed with ANOVA if those had influence continued with last significant difference test (LSD)The results showed the use of Vernonia amygdalina leaf extract in broiler infected Salmonella sp. significantly effect (P <0,01) on total microflora, villi length and number of erythrocyte cells but not significant (P> 0,05) on pH and villi width. The best result for total mikroflora (P1) 11,70 (log cfu/g). The best result for pH (P3) 5,99. The best result for vili height (P3) 735,64 μm. The best result for vili width (P3) 127,75 μm.  The best result for erythrocyte cells (P3) 2,96 (106 cell/ml). The conclusion is P1 (0,05%) could be replace the role antibiotic on broiler infected Salmonella sp. but P3 (1,5%) give best result on pH, villi height, villi weight, and amount of erythrositeKey words: Vernonia amygdalina,broiler, Gut microflora,intestinal histology
RESPON PUYUH PETELUR TERHADAP PENAMBAHAN TEPUNG DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DALAM PAKAN SEBAGAI SUMBER ADITIF ALAMI Nata Dian Nanda; Umi Kalsum; Usman Ali
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.48 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuki menganalisis pengaruh, penambahan tepungg daun binahong sebagai aditif dalam pakan terhadap respon puyuh petelur. Materi yang digunakan meliputi 200 ekor puyuh petelur umur 43 hari, pakan lengkap dan tepung daun binahong. Metode penelitian adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 pelakuan 5 ulangan. Pelakuan yang diberikan yaitu P0 = Pakan lengkap tanpa tepung daun binahong, P1 = Pakan lengkap + Tepung daun binahong 1,25%, P2 = Pakan lengkap + Tepung daun binahong 1,50%, P3 = Pakan lengkap + Tepung daun binahong 1,75%. Variabel dari penelitian ini meliputi, konsumsi pakan, quail day production, konversi pakan, mortalitas, hematologi darah dan karakteristik usus. Data dianalisis dengan anova, dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT), jika terdapat pengaruh.            Hasil penelitian menunjukan pemberian tepung daun binahong sebagai aditif dalam pakan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada quail day production, konversi pakan, jumlah eritrosit dan pH usus halus dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada konsumsi pakan dan mortalitas. Rataan konsumsi pakan (g/ekor/hari) P0, P1,, P2 dan P3 berturut-turut 24,06; 24,06; 24,06 dan 24,05. Rataan quail day production P0, P1, P2 dan P3”berturut-turut 53,20; 52,40; 52,40 dan 57,80. Rataan konversi pakan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut”4,69; 4,98; 4,72 dan 4,18. Rataan mortalitas P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut 0,004; 0,004; 0,000 dan 0,004. Rataan jumlah eritrosit (106/ml) P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut 2,51; 2,59; 2,74 dan2,94. Rataan pH usus halus P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut  6,22; 5,91; 5,98 dan 5,74. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian tepung daun binahong 1,75% dalam pakan puyuh petelur berpotensi sebagai sumber aditif alami. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian tepung daun binahong dengan dosis diatas 1,75% sampai mencapai titik optimal.Kata kunci : tepung daun binahon, puyuh petelur, penampilan prooduksi, eritrosit darah, pH                 usus.
STUDI MANAJEMEN PENANGANAN SAPI ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM SERTA KELAYAKAN DAGING SAPI KONSUMSI DI BEBERAPA RUMAH POTONG HEWAN (RPH) KABUPATEN PROBOLINGGO Nisa Mufidah; Umi Kalsum; Usman Ali
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.752 KB)

Abstract

Tingginya permintaan masyarakat terhadap daging sapi menyebabkan intensitas pemotongan juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan terpusatnya perhatian pada Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai unit penghasil daging. RPH sangat diperlukan untuk menjamin kualitas daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi manajemen penanganan sapi antemortem dan postmortem serta kelayakan daging sapi konsumsi di beberapa RPH Kabupaten Probolinggo.Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Juni 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Pengamatan penanganan sapi antemortem dilakukan secara observasi yang meliputi : pemeriksaan kesehatan hewan, sikap jalan dan tegak badan, kulit, rongga mulut, rongga hidung, kebasahan hidung, selaput lendir mata dan suhu badan. Pemeriksaan postmortem dilakukan secara obeservasi yang meliputi : pemeriksaan kepala, pemeriksaan karkas, pemeriksaan organ dalam (hati, jantung, pari-paru, limpa, ginjal, rumen, retikulum, omasum dan abomasum). Sedangkan kelayakan daging konsumsi diambil dari data sekunder tahun 2019, 2020, dan 2021 bulan terakhir hasil analisis di enam RPH Kabupaten Probolinggo pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo. Identifikasi mikroba dilakukan pada Laboratorium Kesehatan Hewan Malang berdasarkan SNI 3932 (2009) tentang persyaratan mutu mikrobiologis daging sapi, yaitu : Total Plate Count (TPC), Eschericia coli, Coliform, Staphylococcus aureus dan Salmonella sp.               Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa di enam RPH Kabupaten Probolinggo telah melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem sesuai prosedur oleh petugas dan dokter hewan setempat. Pada pemeriksaan antemortem sapi 100% dalam kondisi dan baik dan layak untuk dipotong. Pada pemeriksaan postmortem ditemukan adanya parasit parampistomum sebesar 23,08% dan parasit fasciola sp. sebesar 7,69%. Sedangkan hasil penelitian total cemaran mikroba menunjukkan bahwa uji Salmonella sp. bebas (negatif) dari bakteri  Salmonella sp. mulai tahun 2019 sampai 2021. Sedangkan hasil uji SNI TPC menunjukkan pada tahun 2019 terdapat dua RPH yang melebihi batas cemaran maksimum, pada tahun 2020 terdapat tiga RPH, pada tahun 2021 terdapat dua RPH yang melebihi batas standar mikroba. Uji Eschericia coli tahun 2019 dan 2020 semua uji pada enam RPH melebihi standart batas cemaran mikroba, sedangkan tahun 2021 hanya terdapat satu RPH yang melebihi batas cemaran mikroba. Pada uji  Coliform pada tahun 2019 keenam RPH memiliki nilai diatas batas cemaran mikroba, pada tahun 2020 empat RPH yang memiliki nilai diatas batas cemaran. Pada tahun 2021 hanya satu RPH yang melebihi batas nilai cemaran mikroba Coliform. Uji Staphylococcus aureus pada tahun 2019 dan 2021 tidak ada yang melebihi batas cemaran miroba, sedangkakan pada tahun 2020 terdapat dua RPH yang melebihi batas cemaran miroba. Kesimpulan penelitian yaitu sudah terlaksananya manajemen pemeriksaan antemortem dan postmortem di enam RPH dan masih adanya cemaran bakteri pada daging sapi di beberapa RPH Kabupaten Probolinggo tetapi masih aman untuk dikonsumsi dengan pemasakan secara benar. Kata Kunci :Daging Sapi, Rumah Potong Hewan, Pemeriksaan Antemortem dan Postmortem, Total Cemaran Mikroba.
PENGARUH PENGGUNAAN JERAMI BUNGA SEDAP MALAM (Poliantas tuberosa) TERFERMENTASI DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN KONVERSI PAKAN DOMBA LOKAL Bambang Sudibyo Pamungkas; Dedi Suryanto; Usman Ali
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan jerami bunga sedap malam terfermentasi dalam pakan terhadap konsumsi pakan dan konversi pakan pada domba lokal jantan berekor tipis berusia 12-15 bulan. Bahan yang digunakan melibatkan jerami bunga sedap malam yang telah difermentasi dengan Aspergillus niger, tumpi jagung, bekatul, pollard, konsentrat, dan premix. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan, di mana P0 merupakan kelompok kontrol dengan menggunakan pakan lengkap tanpa jerami bunga sedap malam terfermentasi (0%), P1 menggunakan 10% jerami bunga sedap malam terfermentasi, P2 menggunakan 20%, dan P3 menggunakan 30%. Variabel yang diamati meliputi konsumsi pakan dan konversi pakan. Data yang diperoleh telah diuji dengan metode analisis ragam ANOVA. Berdasarkan rata-rata konsumsi pakan untuk setiap perlakuan adalah sebagai berikut: P0= 38,00 Kg, P1= 38,50 Kg, P2= 39,00 Kg, dan P3= 39,00 Kg. Rata-rata konversi untuk setiap perlakuan adalah: P0= 8,28, P1= 8,09, P2= 7,87, P3= 7,65. Dari analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan jerami bunga sedap malam yang telah difermentasi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi pakan dan konversi pakan. Level terbaik pada penelitian ini terdapat pada P3 penggunaan 30% jerami bunga sedap malam terfermentasi.Kata kunci : Domba Lokal; Jerami Bunga Sedap Malam; Fermentasi; Konsumsi Pakan; Konversi Pakan
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH ORGANIK RUMAH MAKAN DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN KONVERSI PAKAN PADA AYAM JOPER Moh. Ridho; usman ali; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penggunaan tepung limbah organik rumah makan terhadap konsumsi dan konversi pakan pada ayam Joper berumur ±2 bulan. Bahan pakan yang digunakan berupa jagung, bekatul, konsentrat, dan tepung limbah organik rumah makan. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 5 ekor ayam Joper. Perlakuan yang diberikan adalah P0 = 100% pakan buatan pabrik, P1 = jagung 35%, bekatul 25% dan konsentrat 40%, P2 = jagung 35%, bekatul 25% dan LORM 20% pengganti konsentrat, P3 = jagung 35%, bekatul 25% dan LORM 40% pengganti konsentat, P4 = jagung 35%, bekatul 25% dan LORM 60% pengganti konsentrat. Variabel yang diamati berupa konsumsi dan konversi pakan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penggunaan tepung limbah organik rumah makan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi dan konversi pakan pada ayam Joper. Nilai rerata pada konsumsi pakan P0 = 58,22 g/ekor/hari; P1 = 56,73 g/ekor/hari; P2 = 55,12 g/ekor/hari; P3 = 54,27 g/ekor/hari; P4 = 53,49 g/ekor/hari. Nilai rerata pada konversi pakan P0 = 3,86; P1 = 3,57; P2 = 3,52; P3 = 3,47; P4 = 3,45. Disimpulkan bahwa penggunaan LORM sebagai pengganti konsentrat dalam pakan berpengaruh sangat nyata terhadap konsumsi dan konversi pakan pada ayam Joper. Kata Kunci : Konsumsi Pakan, Konversi Pakan, Ayam Joper, Limbah Organik Rumah Makan. 
PENGARUH BAKTERI ASPERGILLUS NIGER TERHADAP BAHAN KERING DAN KADAR ABU LIMBAH TANAMAN BUNGA SEDAP MALAM TERFERMENTASI Salsabila Rahmania Sujarwo; Usman Ali; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan nutrisi berupa bahan kering dan kadar abu dari limbah tanaman bunga sedap malam yang telah difermentasi menggunakan Aspergillus niger sebagai solusi alternatif pakan ternak. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap perlakuan menggunakan dosis inokulan Aspergillus niger yang berbeda yaitu (P0) kontrol tanpa fermentasi, (P1) 1 x 107 CFU/g BK bahan, (P2) 3 x 107 CFU/g BK bahan, (P3) 6 x 107 CFU/g BK bahan dan (P4) 9 x 107 CFU/g BK bahan. Setiap perlakuan membutuhkan 200 gram limbah tanaman bunga sedap malam kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosis Aspergillus niger  yang berbeda tiap perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap bahan kering dan kadar Abu. Kesimpulan penelitian yaitu pemberian Aspergillus niger 9 x 107 CFU/g BK limbah tanaman bunga sedap malam merupakan dosis yang baik dengan kandungan BK 46,38±0,92% dan 16,24±0,79% Abu. Kata Kunci: bahan kering; kadar abu; Aspergillus niger; tanaman bunga sedap malam
PENGARUH BERBAGAI SUMBER KARBON PADA PROSES ENKAPSULASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA WHEY TERHADAP JUMLAH MIKROBA DAN KADAR ASAM LAKTAT Maghfirotus Sa’adah; usman ali; Badat Muwakhid
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 01 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan metode optimal untuk mengekstraksi karbon dari gandum dan dampak enkapsulasi bakteri asam laktat dalam whey terhadap jumlah mikroba secara keseluruhan dan hasil asam laktat. tepung dari beberapa jenis, antara lain gandum, beras, tapioka, dan jagung. Pada penelitian ini, dua jenis bakteri asam laktat, Streptococcus thermophile dan Lactococcus lactis sp, diisolasi dari whey keju. Bahan enkapsulasi pada setiap unit percobaan adalah 12 gram dan terdiri dari tepung maizena, tepung tapioka, tepung beras, dan tepung terigu, serta sumber karbon 89%, 10% meltodextrin, 1% ZA, whey 25%, dan air murni. . Data dari RAL dikumpulkan, dianalisis dengan ANOVA, dan uji BNT dilakukan sebagai bagian dari studi eksperimental dengan empat perlakuan dan empat ulangan. enkapsulasi asam laktat roti dalam whey menggunakan sumber karbon yang berbeda ditemukan secara signifikan (P0,05) mempengaruhi kelimpahan mikroba, seperti konsentrasi asam laktat (P0,01). beban mikroba pengobatan, dengan kata lain. Jumlah mikroorganisme yang ditemukan di setiap kelompok perlakuan dirinci. Nilai probabilitas signifikan pertama (P1) adalah 5,508a (3,2x105 CFU/ml). 3. Daya (P3) = 8,9 x 105 CFU/ml P2 = 3,2 x 106 CFU/ml, atau P2 = 6,511ab. Nilai P4 adalah 7,613b (4,1x107 CFU/ml). Rata-rata kadar asam laktat pada perlakuan berkisar antara 0,774a pada P1 hingga 0,791a pada P2, 0,791a pada P3, dan 0,990b pada P4. Studi ini menemukan bahwa tepung maizena adalah sumber karbon terbaik untuk mengenkapsulasi bakteri asam laktat dalam whey, dengan populasi mikroba 7.613b (4.1x107 CFU/ml) dan konsentrasi asam laktat 0.990b%. Inilah hasil penelitian yang mendukung hipotesis tersebut. Studi lebih lanjut tentang potensi whey keju sebagai aditif pakan untuk hewan yang bukan ruminansia sangat dianjurkan.Kata kunci : Enkapsulasi, sumber karbon, jumlah mikroba, kadar asam laktat 
ANALISIS PERFOMANS SAPI PERAH (PFH) LAKTASI BERDASARKAN SKALA USAHA MILIK PETERNAK RAKYAT DI DESA PUCANGSARI, KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PASURUAN Widi Budiman; Sri Susilowati; Usman Ali
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakAnalisa perfomans sapi perah (PFH) laktasi milik peternak rakyat berdasarkan Skala Usaha. Materi penelitian meliputi responden peternak rakyat di Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang dibagi atas 3 skala usaha (Skala Kecil dengan kepemilikan <3 ekor ternak laktasi, Skala Menengah kepemilikan 4-5 ekor ternak laktasi, dan Skala Besar >5 ekor ternak laktasi), dengan informasi terkait produksi susu, konversi pakan dari pemberian pakan konsentrat, hijauan dan ampas, serta pendapatan harga jual susu dengan perhitungan biaya pemberian pakan. Metode yang digunakan adalah Studi Kasus serta analisa ragam (ANOVA) Satu Arah, kemudian dilanjutkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) bila ada hasil yang berpengaruh sangat nyata atau nyata pada setiap skala usaha peternak. Hasil penelitian memaparkan bahwasannya skala usaha kecil, menengah dan besar tidak mempengaruhi (P<0,05) terhadap  produksi susu dengan rerata produksi susu untuk skala kecil = 15,38 liter/ekor/hari; skala menengah = 15,53 liter/ekor/hari; skala besar = 16,1liter/ekor/hari, skala usaha peternak juga tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering (BK) dari pemberian pakan, karena kesamaan bahan pakan meliputi konsentrat yang berasal dari Koperasi Susu (KUD) memiliki kadar bahan kering sebesar 88% BK, juga kesamaan hijauan menggunakan rumput gajah dengan BK = 21%, ditambah penggunaan ampas yang memiliki kandungan BK = 13%, hasil rerata Analisis Ragam (ANOVA) konversi pakan pada skala kecil = 14,46 KgBK/ekor/hari; skala menengah = 15,91 KgBK/ekor/hari; skala besar = 15,52 KgBK/ekor/hari. Kemudian hasil Analisa menunjukkan skala usaha juga tidak mempengaruhi pendapatan dari nilai Income Over Feed Cost (IOFC) para peternak rakyat dengan rerata hasil pada skala usaha kecil = Rp. 63.661; skala usaha menengah = Rp. 63.431; skala usaha besar = Rp. 62.433.Kesimpulan dari penelitian tentang analisis perfomas sapi perah (PFH) berdasarkan skala usaha di peternak rakyat Desa Pucangsari ini diketahui bahwa skala usaha peternak rakyat tidak berpengaruh terhadap produksi susu sapi perah, konversi pakan  yang diberikan serta nilai Income Over Feed Cost (IOFC).Kata Kunci : skala usaha, produksi susu, konversi pakan, income over feed cost.
PENGARUH PEMBERIAN Aspergillus niger PADA JERAMI WORTEL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN SEBAGAI PAKAN DASAR RUMINANSIA Mohammad Nur Faizi; Umi Kalsum; Usman Ali
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan bahan organik dan bahan ekstrak tanpa nitrogen jerami wortel yang telah difermentasi menggunakan Aspergillus niger sebagai solusi alternatif pakan dasar ruminansia. Dalam penelitian ini bahan yang digunakan yaitu jerami wortel, Aspergillus dengan ketersedian CFU pada Aspergillus niger yaitu 2.5 × 108 CFU/g. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan sebanyak 4 dan 3 pengulangan. Pada setiap perlakuan diberikan Aspergillus niger dengan dosis yang berbeda yaitu kontrol tanpa difermentasi (P0), Aspergillus niger 7,27 gram dalam  bahan kering (BK) bahan (P1), Aspergillus niger 21,82 gram dalam BK bahan (P2) dan Aspergillus niger 43,65 gram dalam BK bahan (P3). Setiap perlakuan menggunakan jerami wortel sebanyak 200 gram BK 89,92% dan menambahkan molase sebanyak 2% (4ml) dari bahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai level inokulum Aspergillus niger padai jerami wortel memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kandungan bahan organik dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Kesimpulan penelitian yaitu bahwa penggunaan level Aspergillus niger 43,65 gram dalam BK jerami wortel merupakan level terbaik dengan kadar bahan organik 76,99% dan kadar bahan ekstrak tanpa Nitrogen 25,45%.Kata kunci: Aspergillus niger; Jerami Wortel; Bahan Organik; Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen 
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN BAKTERI Nitrobacter DAN Lactobacillus fermentum TERENKAPSULASI DALAM PAKAN TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PADA BROILER Arfin Angga Saputra; Usman Ali; Oktavia Rahayu Puspitarini
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan campuran bakteri Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi dan perlakuan optimal dalam pakan terhadap persentase karkas dan lemak abdominal broiler. Materi yang digunakan yaitu broiler jantan umur 21 hari (finisher) sebanyak 64 ekor berat bobot badan awal 800-900 gram, pakan komersil, isolat Nitrobacter, isolat Lactobacillus fermentum, Maltodextrin10%, ZA1%, Maizena89%, dan media enkapsulasi. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan menggunakan (RAL) 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing ulangan terdapat 4 broiler. Perlakuan yang diberikan ialah penambahan probiotik campuran Nitrobacter Sp dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi dalam pakan, terdiri dari: P0: Pakan komersil tanpa penambahan perlakuan (kontrol). P1: Pakan komersil dengan penambahan 0,15 % perlakuan. P2: Pakan komersil dengan penambahan 0,30% perlakuan. P3: Pakan komersil dengan penambahan 0,45% perlakuan. Variabel yang diamati yaitu persentase karkas dan lemak abdominal. Data yang didapatkan dalama penelitian ini diolah menggunakan analisis ragam (ANOVA), lalu berlanjut pada tahap uji (BNT). Penelitian ini menunjukkan tingkat penambahan campuran bakteri Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi dalam pakan memiliki pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdominal broiler. Rataan persentase karkas yaitu : P0 = 72,84%a, P1 = 73,27%a, P2 = 74,29%b, dan P3 = 74,59%b. Rataan persentase lemak abdominal yaitu : P0 = 1,38%a, P1 = 1,26%a, P2 = 1,13%b, dan P3 = 1,11%bDisimpulkan bahwa engan ditambahnya campuran bakteri Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi pada pakan mampu meningkatkan persentase karkas dan menurunkan persentase lemak abdominal broiler fase finisher. Penambahan campuran bakteri Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi pada pakan sebanyak 0,3% lebih optimal. Kata Kunci : Broiler, Nitrobacter, Lactobacillus fermentum, Probiotik, Persentase Karkas, Persentase Lemak Abdominal