Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Utina, Sitriah Salim
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, tanpa ada pengecualian. Pendidikan merupakan suatu wadah bagi setiap individu dalam proses belajar, untuk mengembangkan IQ, EQ, SQ, maupun skill serta potensi yang ada dalam dirinya. Belajar merupakan proses penting dalam pembentukan kepribadian dan kedewasaan seseorang. Dalam penjelasan Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dapat dipahami bahwa setiap anak berhak untuk meningkatkan segala potensi yang ada dalam dirinya melalui pendidikan. Akan tetapi tidak semua anak terlahir dalam kondisi normal dan sempurna. Tidak sedikit kita jumpai anak-anak yang lahir dengan kondisi yang kurang normal, yang memiliki gangguan pada perkembangan fisik dan mentalnya. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata “Anak Luar Biasa” (ALB) yang menandakan adanya kelainan khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Anak Berkebutuhan Khusus yaitu; Anak yang mengalami hendaya (impairment) penglihatan (tunanetra), Anak dengan hendaya pendengaran dan bicara (tunarungu wicara), Anak dengan hendaya perkembangan kemampuan (tunagrahita), Anak dengan hendaya kondisi fisik atau motorik (tunadaksa), Anak dengan hendaya perilaku maladjustment, Anak dengan hendaya autism (autism children), Anak dengan hendaya hiperaktif (attention deficit disorder with hyperactive), Anak dengan hendaya belajar (learning disability atau specific learning disability). Anak dengan hendaya kelainan perkembangan ganda (multihanddicapped and developmentally disabled children).Prinsip pendidikan anak disability yaitu: Prinsip Kasih Sayang, Prinsip Layanan Individual, Prinsip Kesiapan, Prinsip Keperagaan, Prinsip Motivasi, Prinsip Ketrampilan, Prinsip Penanaman dan Penyempurnaan Sikap.
ALKOHOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN MENTAL Utina, Sitriah Salim
Jurnal Health and Sport Vol 5, No 2, 2012
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.608 KB)

Abstract

Minuman beralkohol bagi sebagian orang merupakan bukti kejantanan atau ke-modern-an dalam pergaulan. Ironisnya minuman ini tidak hanya dikomsumsi oleh orang dewasa, akan tetapi kaum remaja sudah mulai coba-coba mencicipinya. Pola hidup yang tidak sehat yang banyak diterapkan oleh kaum dewasa awal ini juga dapat membentuk sebuah ketergantungan. Salah satunya adalah ketergantungan pada obat-obatan terlarang dan alkohol. Ketergantungan (addiction) adalah ketergantungan fisik pada suatu obat. Ketergantungan psikologis (psychological dependence) adalah kebutuhan untuk menggunakan obat-obatan untuk mengatasi masalah dan stres. Obat-obatan psikoaktif, yaitu semua obat yang mempengaruhi sistem syaraf untuk mengubah keadaan, mengubah persepsi dan mengubah suasana hati; memiliki peran yang kuat dalam ketergantungan baik fisik maupun psikologis. Pemulihan bagi pecandu alcohol dalam perspektif Islam adalah bagaimana individu itu bisa mengendalikan emosi dirinya untuk tidak minum minuman yang beralkohol. Terlebih jika alcohol dijadikan pelarian dari masalah-masalah yang tengah dihadapi. Individu yang menjadi pecandu alcohol umumnya bersifat pemarah, dan hal tersebut merupakan gangguan kepribadian dalam domain keihsanan. Berwudhu dan membaca shalawat Nabi Saw merupakan salah satu terapi untuk dapat meredakan kemarahan termasuk yang diakibatkan oleh alkohol.
Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Mulitple Intellegence di Sekolah Menengah Pertama Se-Kecamatan Laros Tuhuteru; Syafruddin Syafruddin; Sudadi Sudadi; Sitriah Salim Utina; Muh. Safar
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14155

Abstract

Tujuan dari kajian ini ialah untuk mempelajari serta menggambarkan (1) upaya penguatan pendidikan karakter berbasis kecerdasan intelektual (IQ) di SMP di seluruh Kecamatan X, (2) upaya penguatan pendidikan karakter berbasis kecerdasan emosional (EQ) di SMP di seluruh Kecamatan X, serta (3) upaya penguatan pendidikan karakter berbasis kecerdasan spiritual (SQ) di SMP di seluruh Kecamatan X. Subjek pada kajian ini ialah 50 guru. Data dikumpulkan melalui kuesioner serta wawancara, serta dianalisa dengan pendekatan eksplanatori memakai metode deskriptif. Hasil kajian memperlihatkan jika (1) upaya penguatan pendidikan karakter berbasis kecerdasan intelektual di SMP di seluruh Kecamatan X tergolong "baik", (2) upaya penguatan pendidikan karakter berbasis kecerdasan emosional di SMP di seluruh Kecamatan X juga tergolong "baik", serta (3) upaya penguatan pendidikan karakter berbasis kecerdasan spiritual di SMP di seluruh Kecamatan X juga tergolong "baik".
A comparative study of artificial intelligence in education psychology: the cases of Indonesia and Thailand Utina, Sitriah Salim; Chusniyah, Tutut; Inseachiangmai, Jittakorn; Zahra, Gebi Angelina; Pambudi, Kukuh Setyo
Bulletin of Social Informatics Theory and Application Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Association for Scientific Computing Electrical and Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31763/businta.v8i1.663

Abstract

Various applications of artificial intelligence (AI) are currently being developed to enhance and transform the educational experience. However, things like culture, society, and ethics may have an impact on how artificial intelligence is implemented in classrooms all around the world. This study aims to analyze the existing use of AI in education in two Southeast Asian nations, namely Indonesia and Thailand, and to compare those two environments in terms of their potential. Specifically, the research will focus on Indonesia. We gathered papers, publications, and websites from both countries in order to perform an in-depth analysis as part of a comprehensive literature study that we carried out. The ethical and social repercussions of using AI in education, the best practices and suggestions for using AI in education, the possibilities and problems presented by using AI in education, and the preparedness and obstructions presented by using AI in education. Our study demonstrates that there are parallels and variances between the perceptions and experiences of educators and students from the two nations about the use of AI in educational settings, and it also makes recommendations for future research and practice
Pola Pendampingan Oran Tua dalam Proses Belajar Anak Di TK Negeri Pembina Kota Gorontalo Nurlita Nurlita; Lukman Arsyad; Sitriah Salim Utina
Jurnal Euforia Vol. 2 No. 1 (2025): Edisi Februari 2025
Publisher : Prodi PIAUD STAI AL-GAZALI BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Early childhood education (ECED) is a level of education for children under the age of seven to prepare them for primary education. In the process, parents play an important role in supporting children's learning. In TK Negeri Pembina Gorontalo City, parental involvement is an issue that needs to be studied because it can affect children's independence. This study aims to analyze the patterns and limits of parental assistance in children's learning process. This research uses a descriptive qualitative approach with observation, interview and documentation methods for six informants. The results show that parental assistance at home has a positive impact on children's independence, while assistance in the classroom actually hinders their social interaction and independent ability. School policies that limit parents' presence in the classroom aim to encourage children to be more independent, although temporary assistance is still needed for children with special needs. A balanced pattern of assistance between home and school is very important in the development of children. In addition, time and place limits on parental assistance play a role in shaping children's independence and social skills, so that they can be more confident in exploring their own abilities.
Identifikasi Penerapan Pembelajaran Mitigasi Bencana di TK Pembina Kabupaten Gorontalo Talango, Sitti Rahmawati; Pratiwi, Wiwik; Utina, Sitriah Salim
PAUDIA: Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 14 No 3 Periode Juni-Agustus 2025
Publisher : Pendidikan Guru PAUD Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v14i3.1847

Abstract

Disaster mitigation needs to be introduced in early childhood education institutions.This study was motivated the high disaster risk in Gorontalo Regency, while disaster preparedness education in early childhood centers remains incomplete. This qualitative research aims to identify disaster mitigation learning at TK Pembina Limboto, located in Limboto Village, Gorontalo Regency. The study involved eight teachers as participants. Data were collected through in-depth interviews and analyzed using an interpretative phenomenological approach, grouping statements based on teachers’ experiences, perceptions, and reflections, while also considering the social-emotional context.The findings reveal that disaster mitigation learning at TK Pembina Limboto only covers the pre-disaster and during-disaster phases, focusing on prevention and self-rescue. Teachers have never received disaster preparedness training, so their understanding is limited to basic concepts. However, the simulation based learning applied in the school has shaped teachers’ perception that disaster learning is an important risk reduction effort, as reflected in the emotional responses of children and parents.The implications of this study highlight the need for disaster training for early childhood teachers, the provision of safe school facilities in accordance with Ministry of Education and Culture Regulation No. 33 of 2019, and the integration of a disaster mitigation curriculum that includes pre-disaster, during-disaster, and post-disaster phases. These steps are expected to strengthen the school’s role as an agent of disaster risk reduction.