Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Gambaran Perilaku Pengasuhan Orang Tua pada Anak yang Memiliki Riwayat Gangguan Skizofrenia Varadhila P, Sheilla; Murti Karini, Suci; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 1 Jun (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambaran Perilaku Pengasuhan Orang Tua pada Anak yang Memiliki Riwayat Gangguan Skizofrenia Description Of Parents Care Behavior on The Child With Schizophrenia Sheilla Varadhila Peristianto, Suci Murti Karini, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK Anak yang mengalami gangguan skizofrenia tidak dapat berfungsi secara optimal dalam kehidupannya dan terganggu dalam menilai realitas hidupnya sehingga keberadaan anak dengan riwayat gangguan skizofrenia sering dianggap berbahaya oleh masyarakat. Banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya penanganan penderita kepada petugas medis karena adanya stigmatisasi masyarakat sehingga anak cenderung mengalami kekambuhan karena tidak adanya peran orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang utuh dan mendalam mengenai perilaku pengasuhan orang tua pada anak yang memiliki riwayat gangguan skizofrenia. Manfaat utama penelitian ini agar orang tua mampu melakukan upaya-upaya untuk memahami anak dan memberikan pengasuhan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak dalam rangka mengurangi resiko kekambuhan.   Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak penderita skizofrenia dengan tipe yang berbeda dan significant others yakni orang terdekat dan perawat yang menangani anak. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi, riwayat hidup, dan data dokumen.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa perilaku pengasuhan orang tua pada anak yang memiliki riwayat gangguan skizofrenia dalam rangka mengurangi risiko kekambuhan. Perilaku pengasuhan yang tergambar yaitu secara fisik orang tua berusaha untuk melindungi anak dengan menyediakan kebutuhan dasar anak dan memberi kesempatan anak dalam beraktivitas sesuai dengan keinginan anak. Secara emosi, orang tua melindungi anak dengan memberikan pendampingan ketika anak mengalami kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan seperti mendampingi anak saat kontrol dan menemani anak saat merasa takut, dan menuruti apapun keinginan anak. Secara sosial, orang tua berusaha mengembalikan anak ke lingkungan sekolah dan meminta agar pihak sekolah tidak memperlakukan anak dengan buruk, menghubungi pihak tertentu lainnya seperti perawat dan teman-teman anak untuk mengetahui kondisi anak, serta memberi kesempatan anak dalam bergaul dengan teman yang diinginkan anak. Perilaku pengasuhan yang tergambar pada orang tua dengan anak merupakan usaha orang tua rangka mengurangi risiko timbulnya kekambuhan pada anak dengan riwayat skizofrenia namun orang tua kurang memiliki pemahaman sehingga tidak mengajarkan anak terutama dalam kehidupan emosi yaitu untuk bertoleransi apabila anak tidak dapat mencapai keinginan yang diharapkan. Anak belajar bahwa setiap keinginan harus terpenuhi namun anak tidak belajar toleransi ketika keinginan tidak terpenuhi. Kondisi tersebut memunculkan stress emosional kembali pada anak yang mengarah pada timbulnya kekambuhan apabila keinginan atau kemauan anak tidak terpenuhi. Kata kunci : pengasuhan, skizofrenia
Peningkatan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Anak Skizofrenia melalui Solution Focused Therapy Peristianto, Sheilla Varadhila; Lestari, Sri
Jurnal Psikologi Vol 45, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.099 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.18114

Abstract

Intrusive parental behavior towards children with schizophrenia did not support an effort to prevent recurrence and achieve a good quality of life. This research was aimed to improve parental social support through Solution Focused Therapy in order to recover the quality of life for children with schizophrenia. Six parents who had a child with schizophrenia participated in this quasi-experimental research using a pretest-posttest control group design. The Social Support Scale which adapted from the Interpersonal Support Evaluation List was used to measure parental support. The participants were divided into an experimental and control group. The result of this research showed a difference in social support between the experimental and control group. Giving Solution Focus Therapy to parents can improve parental social support for children with schizophrenia. The improvement of parental social support was expected to preserve better quality life of children with schizophrenia in order to relapse prevention.
Gambaran Perilaku Pengasuhan Orang Tua pada Anak yang Memiliki Riwayat Gangguan Skizofrenia Sheilla Varadhila P; Suci Murti Karini; Nugraha Arif Karyanta
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 1 Jun (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Psikoedukasi Mengasuh Dengan Empati Untuk Meningkatkan Kualitas Parenting Pada Kader Posyandu Di Desa Dukuh, Boyolali Sheilla Varadhila Peristianto
Wacana Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/wacana.v12i2.175

Abstract

AbstrakOrang tua dalam menjalankan perannya sebagai pengasuh menampilkan bentuk pengasuhan yang beragam. Banyak kejadian, orang tua merasa memberikan perhatian, namun anak tidak berperilaku sesuai dengan harapan orang tua. Di Desa Dukuh, Banyudono, Boyolali, mayoritas orang tua setiap hari bekerja sehingga bagi anak jarang ada waktu berkualitas yang diberikan. Anak berfikir bahwa orang tua sibuk bekerja dan tak jarang mendapat amarah dengan nada tinggi, sedangkan orang tua merasa anak tidak menghargai kerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga.Subjek dalam penelitian ini adalah kader posyandu di Desa Dukuh yang berjumlah 25 orang, diharapkan subjek dapat melanjutkan informasi kepada orang tua di lingkungan sekitar. Peneliti melakukan asesmen dengan metode wawancara, observasi, FGI (Focused Group Interview) dan analisis dokumen. Materi yang digunakan pada psikoedukasi ditranslasi dari tehnik membangun empati (Bailey, Perkins & Wilkins, 1995). Psikoedukasi diberikan selama tiga sesi yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, adapun pengukuran pre-test pada sesi 1, post-test pada sesi 3, dan follow up dilakukan 1 minggu kemudian.Berdasarkan analisis menggunakan paired sample t-test didapatkan hasil t = -3,745 dengan p = 0,001 (p < 0,001). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa psikoedukasi membangun empati meningkatkan pemahaman tentang pengasuhan kepada anak, dan orang tua memahami cara awal untuk mengetahui kondisi anak. Psikoedukasi membangun empati pada orang tua meningkatkan kualitas dalam melakukan pengasuhan kepada anak.Kata Kunci : kader, pengasuhan, empati, parenting
Peningkatan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Anak Skizofrenia melalui Solution Focused Therapy Sheilla Varadhila Peristianto; Sri Lestari
Jurnal Psikologi Vol 45, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.099 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.18114

Abstract

Intrusive parental behavior towards children with schizophrenia did not support an effort to prevent recurrence and achieve a good quality of life. This research was aimed to improve parental social support through Solution Focused Therapy in order to recover the quality of life for children with schizophrenia. Six parents who had a child with schizophrenia participated in this quasi-experimental research using a pretest-posttest control group design. The Social Support Scale which adapted from the Interpersonal Support Evaluation List was used to measure parental support. The participants were divided into an experimental and control group. The result of this research showed a difference in social support between the experimental and control group. Giving Solution Focus Therapy to parents can improve parental social support for children with schizophrenia. The improvement of parental social support was expected to preserve better quality life of children with schizophrenia in order to relapse prevention.
Dinamika Permasalahan Psikososial Masa Quarter Life Crisis Pada Mahasiswa Rahma Adellia; Sheilla Varadhila
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 18 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/psikosains.v18i1.5316

Abstract

Each student show a different response to serve in stages of human development early adulthood. If student don’t serve well, a student will experience quarter life crisis which also causes psychosocial problems arise. The purpose of this study was to determine the dinamic of psychosocial problems in individual facing quarter life crisis. This study uses a qualitative method with a case study approach. The number of participants wa three people and three informants who were close friends of the participants. Data were collected using semi-structures interviews and observations made during the interview process as a complement. The data were analyzed by data reduction, data display, and conclusion drawing. The results show that the ynamics of psychosocial problems in students who are facing a quarter-life crisis begins with the existence of a situation or event encountered that disrupts the psychosocial condition of the participants. Then the participant will try to survive and live the condition until finally the participant cannot do anything. Furthermore, psychosocial problems in participants who face a quarter life crisis have a negative impact both physically and mentally. Responses or ways to deal with psychosocial problems for each participant varied from sleeping, social withdrawal, to smoking. However, the participants continued to live their lives according to their abilities.
Hubungan Dukungan Suami dengan Kecemasan Persalinan pada Wanita Hamil untuk Pertama Kali (Primigravida) Andi Hafsa; Sheilla Varadhila P
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.97 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan kecemasan persalinan pada wanita hamil untuk pertama kali (primigravida) di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan suami dengan kecemasan persalinan pada wanita hamil untuk pertama kali Penelitian ini melibatkan 40 orang wanita hamil untuk pertama kali dengan usia kehamilan 37-39 minggu di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat pengumpulan data berupa skala dukungan suami dan kecemasan persalinan. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan program SPSS v.17. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rxy = -0.509 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan suami dengan kecemasan pada wanita hamil untuk pertama kali di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Penelitian ini menunjukkan hipotesis diterima, yang berarti bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0.259, hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami memberikan sumbangan efektif sebesar 25.9% untuk tidak terjadi lagi kecemasan persalinan, dan sisanya 74.1% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti keadaan fisik, pengetahuan dan pendidikan yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa hasil analisis tambahan dengan menggunakan analisis regresi berganda menujukkan bahwa ternyata hanya dukungan emosional mempunyai pengaruh yang dominan serta signifikan terhadap kecemasan persalinan.
Hubungan Dukungan Suami dengan Kecemasan Persalinan pada Wanita Hamil untuk Pertama Kali (Primigravida) Hafsa, Andi; Varadhila P, Sheilla
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan kecemasan persalinan pada wanita hamil untuk pertama kali (primigravida) di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan suami dengan kecemasan persalinan pada wanita hamil untuk pertama kali Penelitian ini melibatkan 40 orang wanita hamil untuk pertama kali dengan usia kehamilan 37-39 minggu di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat pengumpulan data berupa skala dukungan suami dan kecemasan persalinan. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan program SPSS v.17. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rxy = -0.509 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan suami dengan kecemasan pada wanita hamil untuk pertama kali di Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Penelitian ini menunjukkan hipotesis diterima, yang berarti bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0.259, hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami memberikan sumbangan efektif sebesar 25.9% untuk tidak terjadi lagi kecemasan persalinan, dan sisanya 74.1% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti keadaan fisik, pengetahuan dan pendidikan yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa hasil analisis tambahan dengan menggunakan analisis regresi berganda menujukkan bahwa ternyata hanya dukungan emosional mempunyai pengaruh yang dominan serta signifikan terhadap kecemasan persalinan.
BERPIKIR POSITIF DAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA INDIVIDU DENGAN PENYANDANG DISABILITAS DI PINILIH YOGYAKARTA Sadinri, Agum; Peristianto, Sheilla Varadhila
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/psikosains.v20i1.8770

Abstract

Background: Individuals with disabilities face various challenges in the workforce, including physical, psychological, and social barriers that hinder full access and participation, leading to anxiety about entering the workforce. Anxiety often arises due to negative thinking. Positive thinking, however, can help individuals manage this anxiety. Objective: This study aims to examine the relationship between positive thinking and anxiety about entering the workforce among individuals with disabilities. Method: This research uses a quantitative approach with purposive sampling, involving 60 participants with disabilities aged 18-40. Data was collected through questionnaires that measure levels of positive thinking and anxiety about the workforce. The gathered data was analyzed using the product-moment correlation method. Result: The findings show a significant negative relationship between positive thinking and anxiety about entering the workforce among individuals with disabilities. Conclusion: The implications of this study can serve as a reference for research on marginalized communities, specifically individuals with disabilities. Keywords: Positive thinking, world of work, anxiety, disability
Organizational involvement, academic procrastination, and emotional exhaustion in college students Peristianto, Sheilla Varadhila; Widyana, Rahma
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 27 No. 1 (2025): FEBRUARY 2025
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/psikologi.v27i1.4008

Abstract

Student activists are actively engaged in organizational activities both within and beyond their university. While such involvement offers benefits such as enhanced social skills and personal development, it can also have negative consequences, including tardiness or absenteeism in classes, a decline in academic performance, and difficulties in completing assignments on time. One manifestation of these challenges is academic procrastination. This study aims to examine the relationship between organizational involvement and academic procrastination, with emotional exhaustion as a mediating variable among college students. The study sample comprised 80 student activists in Yogyakarta, selected using a purposive sampling method. Using path analysis with bootstrapping (1,000 resamples) in IBM® SPSS® AMOS™ 21, the findings reveal a significant mediating effect of emotional exhaustion on the relationship between organizational involvement and academic procrastination. The results indicate that the duration of organizational involvement is associated with higher levels of academic procrastination, mediated by emotional exhaustion. These findings highlight the need for universities to implement programs that help students balance organizational engagement with academic responsibilities, thereby reducing emotional exhaustion and mitigating procrastination. Keyword: Academic procrastination, duration of organizational involvement, emotional exhaustion, organizational activity.