Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengembangan Website “Sunting Pintar” sebagai Inovasi Pembelajaran Penyuntingan bagi Mahasiswa Berbasis Life Skill dan Entrepreneurship Ariva Luciandika; Kusubakti Andajani; Dewi Ariani; Manavavee Mamah
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 19, No 2 (2021): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v19i2.2927

Abstract

AbstrakTujuan penelitian adalah mengembangkan media pembelajaran penyuntingan melalui aplikasi “Sunting Pintar”. Aplikasi tersebut merupakan laman interaktif yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran penyuntingan. Laman terdiri atas tiga portal, yaitu admin (dosen), editor (mahasiswa), dan pengguna (masyarakat). Metode penelitian menggunakan constructivist instructional design yang terdiri atas 4 tahap, yaitu define, design, development, dan dissemination. Produk divalidasi oleh ahli bahasa dan praktisi untuk mengukur kelayakan dan kemudian diujicobakan pada mahasiswa. Responden uji coba sebanyak 30 mahasiswa  yang mengikuti mata kuliah Penyuntingan dan 10 mahasiswa Jurusan Bahasa Melayu, Faculty of Humanities and Social Sciences, Yala Rajabhat University, Thailand. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba, maka disimpulkan bahwa produk berada pada kategori layak untuk diimplementasikan dengan memperhatikan saran dari validator terkait penambahan konten materi penyuntingan dan ilustrasi gambar dalam aplikasi. AbstractThe purpose of this research was to develop editing learning media through the "Sunting Pintar" application. The application was an interactive page that was used by lecturers and students in learning editing. The page consists of three portals, namely admin (lecturer), editor (student), and user (community). This research method used constructivist instructional design which consists of 4 stages, namely define, design, development, and dissemination. The product was validated by linguists and practitioners to measure feasibility and then piloted on students. The trial respondents were 30 students who took the Editing course and 10 students of the Malay Language Department, Faculty of Humanities and Social Sciences, Yala Rajabhat University, Thailand. The data analysis technique used descriptive qualitative. Based on the results of the validation and testing, it was concluded that the product was in a feasible category to be implemented by taking into account the suggestions from the validator regarding the addition of editing material content and image illustrations in the application.
How students’ entry-level competencies determine the learning needs of BIPA lectures? Yuni Pratiwi; Imam Suyitno; Ary Fawzi; Dewi Ariani; Heni Dwi Arista; Ariva Luciandika
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 41, No 2 (2022): Cakrawala Pendidikan (June 2022)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v41i2.48579

Abstract

BIPA (the acronym of Bahasa Indonesia untuk Pelajar Asing) is one of the Indonesian-language learning programs for foreign learners. Understanding entry-level of student competencies are very useful as a starting point for preparing learning according to their learning needs in future lectures. This study aimed to describe how to assess student competence before conducting the lecture to determine their learning needs. This study used a qualitative and quantitative approach conducted in BIPA lectures involving seven lecturers as informants and 159 students as samples. Data were collected through document analysis, interviews, and tests. Qualitative data were used to describe the essential learning materials studied in BIPA lectures. Quantitative data were analyzed using the statistical tool 'Pearson Product Moment to assess entry-level competencies of students before taking courses. The results showed that the entry-level of students were in a low category. The correlation showed that the Grade Point Index (GPI) achieved in the previous lecture did not contribute significantly to student understanding in BIPA lectures because of the different substantial topic of the subjects. The low entry-level test scores reflect the students have not mastered the essential materials for BIPA lectures so they need to study them seriously. These findings can be used as a reference in determining the learning needs of students in the BIPA special program lectures. Therefore, these findings are useful for designing learning and determining policies that can meet the learning needs of students.
Program Literasi Hijau dan Pengadaan Air Bersih untuk Masyarakat Novi Eka Susilowati; Ariva Luciandika; Dewi Ariani; Muhammad Hambali
Surya Abdimas Vol. 5 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v5i4.1398

Abstract

Permasalahan utama mitra pengabdian kepada masyarakat ini adalah sulitnya pemenuhan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Padahal, di desa tersebut sebenarnya terdapat beberapa sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Kesulitan dalam memenuhi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat tersebut disebabkan oleh (1) rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat sehingga mereka belum menemukan solusi yang efektif, efisien, murah, dan berkelanjutan untuk mengalirkan air; (2) letak sumber air yang berada di bawah perkampungan warga sehingga warga kesulitan untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi; dan (3) rendahnya tingkat ekonomi masyarakat sehingga mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk mengadakan alat teknologi untuk mengalirkan air. Selain itu, masalah yang dihadapi mitra adalah kurang maksimalnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu menyediakan air bersih dengan menggunakan pompa hidram dan memberikan literasi hijau kepada masyarakat untuk memaksimalkan kesadaran melestarikan lingkungan. Metode yang dilakukan adalah sosialisasi, pembuatan alat dan bahan, pendamingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa pompa hidram efektif digunakan untuk mengalirkan air di pedesaan yang sumber airnya berada jauh di bawah lokasi perkampungan warga. Selain itu, pada kegiatan ini dilakukan pula untuk memberikan literasi hijau kepada masyarakat sehingga kelestarian sumber air dapat terjaga
Karakteristik Pemaparan (Eksposisi) dalam Berita Kesehatan Media Daring Sajidah Nur; Imam Suyitno; Ariva Luciandika
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.116 KB) | DOI: 10.17977/um064v1i52021p587-602

Abstract

Abstract: Health news is a source of health information, especially during the Covid-19 pandemic, while expository is a form of discourse used in news to provide information to readers. Using both principles, this research was conducted to describe the characteristics of the expository texts in the health news articles. This research used a qualitative approach with a theoretical orientation of discourse analysis. The data in this study are phrases, clauses, and sentences that show the exposition taken from health news presented in the Sindonews.com page. The results showed two findings. First, the structure of news exposition consists of (a) theses which are categorized into theses in the form of proposals, affirmation of facts, and statements; (b) arguments (evidence) in the form of evidence of facts and evidence of opinion; and (c) closing in the form of reaffirmations, recommendations, quotes, highlights or assessments, and conclusions. Second, the pattern of developing news exposition is in the form of a pattern which is categorized into a causal pattern, classification, process, illustration, report, example, and comparison which is categorized into an arrangement of four patterns and two patterns. Keywords: exposition, health news, discourse, online media, structure, pattern of developing Abstrak: Berita kesehatan merupakan salah satu sumber untuk mendapatkan informasi kesehatan, terutama saat masa pandemi covid-19. Eksposisi merupakan bentuk wacana yang digunakan pada berita dalam memberikan informasi pada pembaca. Dengan menggunakan kedua prinsip tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik eksposisi dalam berita kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan orientasi teoritis analisis wacana. Data dalam penelitian ini yakni frasa, klausa, dan kalimat yang menunjukkan eksposisi yang diambil dari berita kesehatan di laman Sindonews.com. Hasil penelitian menunjukkan dua temuan. Pertama, struktur isi eksposisi berita kesehatan terdiri atas (a) tesis yang dikategorikan menjadi tesis berupa usulan penulis, penegasan fakta, dan pernyataan ketidakselarasan; (b) argumen (bukti-bukti) berupa bukti fakta dan bukti opini; dan (c) penutup berupa penegasan ulang, rekomendasi, kutipan, sorotan atau penilaian, dan simpulan. Kedua, pola pengembangan eksposisi berita kesehatan berupa pola sederhana yang dikategorikan menjadi pola sebab-akibat, klasifikasi, pertentangan, proses, ilustrasi, laporan, contoh-contoh, dan perbandingan dan kompleks yang dikategorikan menjadi susunan empat pola dan dua pola. Kata kunci: eksposisi, berita kesehatan, wacana, media daring, struktur, pola pengembangan
Topik-Topik dalam Buku Ajar BIPA Let’s Speak Indonesian: Ayo Berbahasa Indonesia 1 Hanifia; Gatut Susanto; Ariva Luciandika
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts Vol. 1 No. 6 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.785 KB) | DOI: 10.17977/um064v1i62021p808-824

Abstract

Abstract: The Language Development and Cultivation Agency (2012) explains that BIPA is an Indonesian language learning process targeted to foreigners who are interested in learning Indonesian for a specific purpose. The process of learning Indonesian in general cannot be equated with learning Indonesian for foreign speakers. The textbook used contains materials used for teachers in implementing the learning process. The materials cover knowledge, skills that students must learn to achieve goals by competency standards. Because that's the use of language that suits the students' abilities. The purpose of this research is to describe the topics in the teaching material "Let's Speak Indonesia: Come on Indonesian Language 1". The data were obtained from the teaching materials contained in the teaching materials "Let's Speak Indonesia: Let's Speak Indonesian 1". With the data collected, researchers get the topics in textbooks. Based on the analysis of the topics used, it can support the learning process in the classroom and contains actual topics such as the environment, human relations, events. Presentation of topics in the teaching materials is in the form of verbal and visual. With a variety of presentation forms, the topic can be conveyed well. Keywords: BIPA, textbook, topic Abstrak: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2012) menjelaskan bahwa BIPA adalah proses pembelajaran bahasa Indonesia yang ditujukan kepada orang asing yang berminat mempelajari bahasa Indonesia untuk tujuan tertentu. Proses pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya tidak dapat disamakan dengan pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Buku teks yang digunakan berisi materi yang digunakan untuk guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Materi meliputi pengetahuan, keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk mencapai tujuan sesuai standar kompetensi. Karena itulah penggunaan bahasa yang sesuai dengan kemampuan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan topik-topik dalam bahan ajar “Ayo Bicara Indonesia: Ayo Bahasa Indonesia 1”. Data diperoleh dari bahan ajar yang terdapat pada bahan ajar “Ayo Bicara Indonesia: Mari Bicara Bahasa Indonesia 1”. Dengan data yang terkumpul, peneliti mendapatkan topik-topik dalam buku teks. Berdasarkan analisis topik yang digunakan dapat mendukung proses pembelajaran di kelas dan berisi topik aktual seperti lingkungan, hubungan manusia, peristiwa. Penyajian topik dalam bahan ajar dalam bentuk verbal dan visual. Dengan berbagai bentuk presentasi, topik dapat tersampaikan dengan baik. Kata kunci: BIPA, bahan ajar, topik
Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Inisiasi Teknologi Bagi Pengajar Generasi Z: Development of Teaching Materials for Indonesian Language and Literature with Technology Initiation for Generation Z Educators Luciandika, Ariva; Andajani, Kusubakti
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 4 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.069 KB) | DOI: 10.29407/jbsp.v4i1.15235

Abstract

Salah satu upaya menciptakan kualitas pembelajaran yang baik adalah merancang metode sesuai kondisi kognitif, sosial, dan emosional siswa. Siswa yang ada saat ini dapat dikategorikan sebagai siswa generasi Z. Tujuan penelitian ini yaitu merancang bahan ajar metode pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang diinisiasi teknologi untuk pengajar siswa generasi Z. Metode penelitian ini adalah pengembangan. Data diperoleh dari hasil uji ahli dengan ahli metode pembelajaran dan ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Berdasarkan hasil uji ahli, bahan ajar dapat dikategorikan layak diimplementasikan, tetapi dengan beberapa revisi di beberapa bagian.
Pengembangan Gim Rumah Sajak Berekstensi Apk Sebagai Media Pembelajaran Menulis Puisi dalam Jaringan: Developing the Rumah Sajak Game with Apk Extension as an Online Poetry Writing Learning Media Luciandika, Ariva; Widiati, Nita; Ariani, Dewi
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 5 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.122 KB) | DOI: 10.29407/jbsp.v5i2.17549

Abstract

Pada pembelajaran menulis puisi, pebelajar dapat mengekspresikan gagasan, rasa, pengalaman, dan imajinasi melalui kegiatan menulis. Urgensi penelitian ini yaitu menyusun modul gim berbetuk digital bernama Rumah Sajak yang bisa digunakan secara mandiri oleh mahasiswa agar layak diimplementasikan dari sisi konten isi, sistematika penyajian, kebahasaan, dan tampilan. Desain pengembangan yang digunakan adalah model C-ID- Constructivist Instructional Design dengan pendekatan konstruktivistik pola kerja R2D2. Struktur model C-ID itu terdiri atas 4 tahap, yakni (1) define, (2) design, (3) development, serta (4) dissemination. Dari hasil validasi, rata-rata skor komponen kontem isi 87,1%, sistematika penyajian 86,6%, bahasa 85,8%, dan tampilan 87,2%. Dengan demikian, gim ini layak diimplementasikan.