Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan

PENGEMBANGAN PRIORITAS ALUN-ALUN SITUBONDO SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK Riska Indayana; Nunung Nuring Hayati; Dano Quinta Revana
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2022.v13i1.007

Abstract

Alun-alun merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam (Alfian dkk, 2020). Salah satu kota yang masih memanfaatkan alun-alun sebagai ruang terbuka publik serta identitas bagi wilayahnya adalah Kabupaten Situbondo, kabupaten yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa ini masih sangat memanfaatkan keberadaan alun-alun dan menjadikannya sebuah jantung kota. Namun, saat ini pengelolaan kawasan Alun-alun masih belum optimal karena masih banyak permasalahan seperti masih terdapat parkir dan PKL di bahu jalan, kurangnya perawatan pada fasilitas yang telah ada seperti fasilitas bermain anak, kurang menariknya beberapa tempat, dan kurang tertatanya PKL yang ada di dalam kawasan alun-alun yang pada akhiranya akan membawa dampak terhadap pencitraan sebuah daerah perkotaan. Dilakukannya penelitian ini dengan tujuan agar diharapkan mengoptimalkan fungsi dan kenyamanan kawasan Alun-alun Situbondo. Terdapat dua metode analisis yaitu analisis deskriptif untuk karakteristik kondisi eksisting kawasan Alun-alun Situbondo serta metode IPA untuk mengetahui prioritas pengembangan yang dirasakan pengunjung untuk penataan kawasan Alun-alun Situbondo. Hasil penelitian terdapat 6 prioritas pengembangan yaitu pedestrian, jogging track, lapangan olahraga, working space, pos keamanan dan foodcourt dengan strategi pengembangan yang didasari oleh potensi dan permasalahan serta penilaian tingkat kepentingan dan kepuasan Alun-alun Situbondo oleh pengunjung. Alun-alun is a wide open grassy field surrounded by roads and can be used for various community activities. One of the cities that still uses the town square as a public open space and an identity for its territory is Situbondo Regency, a district located on the north coast of Java Island that still makes great use of the town square and makes it the heart of the city. However, currently the management of the Alun-alun area is still not optimal because there are still many problems such as parking and street vendors on the shoulder of the road, lack of maintenance of existing facilities such as children's play facilities, the unattractiveness of several places, and the lack of order in the street vendors in the square area which will ultimately have an impact on the image of an urban area. This research was conducted with the aim of optimizing the function and comfort of the Situbondo Square area. There are two methods of analysis, namely descriptive analysis for the characteristics of the existing conditions of the Situbondo Square area and the IPA method to find out the development priorities felt by visitors for the arrangement of the Situbondo Square area. The results of the study show 6 development priorities, namely pedestrian, jogging track, sports field, working space, security post and food court with a development strategy based on potential and problems as well as an assessment of the level of importance and performance of Situbondo Square by visitors.
MEMPERKUAT IDENTITAS KOTA KABUPATEN JEMBER DENGAN PERSEPSI STAKEHOLDER Simatupang, Helen Patrycia; Revana, Dano Quinta; Koesoemawati, RR Dewi Junita
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.008

Abstract

Kabupaten Jember memiliki beragam potensi dan julukan yang dapat membangun citra kota. Namun, belum ada city branding yang representatif dan efektif untuk memperkuat identitas kota. Persepsi stakeholder menjadi penting dalam menentukan elemen city branding yang dapat mencerminkan karakter unik Jember. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi stakeholder mengenai city branding Jember serta mengaplikasikannya dalam perancangan elemen fisik kota yang sesuai dengan teori Kevin Lynch. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari 10 stakeholder dan dianalisis menggunakan metode Delphi. Penelitian ini mengidentifikasi potensi penunjang city branding Jember, kemudian dikemas melalui rancangan desain elemen fisik kota berdasarkan lima unsur pembentuk citra kota menurut teori Kevin Lynch. Metode penelitian meliputi analisis deskriptif untuk mengidentifikasi potensi penunjang, analisis Delphi untuk menentukan identitas kota, analisis triangulasi untuk menyusun strategi penguatan identitas kota, serta perancangan arsitektur analogi untuk desain elemen fisik kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas Kabupaten Jember dapat diperkuat sebagai "Kota Tembakau" dan "Kota Karnaval" dengan implementasi strategi yang mendukung penguatan identitas tersebut. Rekomendasi konsep rancangan meliputi penggunaan elemen visual seperti daun tembakau, sayap, dan topeng untuk mencerminkan karakteristik unik kota.