Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia, masih merupakan penyakit yang ditakuti. Penurunan daya tahan tubuh adalah salah satu penyebab DBD selain interaksi dengan perantara nyamuk. Penurunan daya tahan tubuh ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah penurunan kadar hemoglobin yang disebabkan oleh anemia, suatu kondisi di mana ada penurunan kadar zat besi (ferit) dalam darah. Diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penyuluhan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan hemoglobin dilakukan di SMP Ganesha Denpasar dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa/i mengenai bahaya DBD, gejala, cara pencegahan, serta pentingnya kadar hemoglobin dalam tubuh. Kegiatan ini melibatkan 60 siswa/i kelas VIII dan dilakukan dalam beberapa tahap, termasuk pemberian pre-test dan post-test. Hasil analisis data menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan pemahaman tentang penyebab, gejala, dan pencegahan DBD meningkat sebesar 22%, serta pengertian mengenai hemoglobin meningkat sebesar 41%. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesadaran kesehatan di kalangan siswa dan dapat dijadikan model untuk penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah lain. Dengan demikian, penyuluhan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa/i mengenai DBD dan hemoglobin, dan dapat menjadi dasar untuk intervensi lebih lanjut dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah.   Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), especially in tropical countries like Indonesia, is still a feared disease. Decreased immunity is one of the causes of DHF in addition to interaction with mosquitoes. This decreased immunity can be caused by many things, one of which is decreased hemoglobin levels caused by anemia, a condition in which there is a decrease in iron levels (ferrite) in the blood. Continuous efforts are needed to prevent dengue fever (DHF). Counseling on Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) and hemoglobin was conducted at SMP Ganesha Denpasar with the aim of increasing students' knowledge about the dangers of DHF, symptoms, prevention methods, and the importance of hemoglobin levels in the body. This activity involved 60 students in grade VIII and was carried out in several stages, including giving pre-tests and post-tests. The results of the data analysis showed a significant increase in knowledge, with understanding of the causes, symptoms, and prevention of DHF increasing by 22%, and understanding of hemoglobin increasing by 41%. This activity is expected to contribute to increasing health awareness among students and can be used as a model for health counseling in other schools. Thus, this counseling has proven effective in increasing students' knowledge about DHF and hemoglobin, and can be the basis for further interventions in improving public health in the school environment.