Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN YK.WKND.GIGS SEBAGAI MEDIA MUSIK ONLINE DI YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN Andhika Haryo Putro Laksono; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2020): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i2.16838

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan marketing mix (4P) oleh Yk.Wknd.Gigs dalam menyusun strategi komunikasi pemasarannya dalam meningkatkan jumlah pengiklan serta mengetahui kelebihan Yk.WKnd.Gigs dibanding media musik online lain di Yogyakarta.Penelitian ini mengggunakan konsep bauran pemasaran (4P). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data wawancara pada Komisaris Utama dan General Manager Yk.Wknd.Gigs. Keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model Miles Huberman yang meliputi, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini sesuai dengan langkah-langkah strategi komunikasi pemasaran yang menunjukkan, a) Produk (Product) yaitu menawarkan publikasi acara, pembuatan acara, paket publikasi (tour radio, aktivasi promosi, dll), dan kolaborasi pembuatan acara,  b) Price (Harga) yaitu berupa diskon atau potongan harga dan memberikan data engagement dari Yk.Wknd.Gigs agar uang yang dikeluarkan oleh pengiklan tidak sia-sia, c) Place (Tempat) atau saluran distribusi yaitu saluran distribusi Yk.Wknd.Gigs untuk meningkatkan jumlah pengiklan adalah dengan approaching lewat DM di Instagram, whatsapp, dan e-mail.  Selain itu, Yk.Wknd.Gigs juga memperkenalkan Yk.Wknd.Gigs kepada orang-orang yang potensial untuk menjadi calon pengiklan jika datang ke sebuah acara yang berkaitan dengan musik. Namun, mereka juga mengkurasi target sasaran pengiklannya dengan menghindari pengiklan yang memiliki konten musik atau acara yang berisikan dangdut, d) Promosi (Promotion) yaitu Bentuk promosi yang digunakan ialah promosi lewat mulut ke mulut dan penwaran kepada calon pengiklan lewat online yaitu direct message instagram, e-mail, dan whatsapp. Sedangkan untuk kelebihan Yk.Wknd.Gigs sebagai media musik online adalah memberikan berita yang up to date, mendukung musisi/pembuat acara independen, dan tidak memberitakan atau mempromosikan musik dangdut tapi lebih ke genre pop, folk, dan rock.AbstractThe purpose of this study is to describe the application of marketing mix (4P) by Yk.Wknd.Gigs in compiling marketing communication strategies in increasing the number of advertisers and knowing the strengths of Yk.WKnd.Gigs compared to other online music media in Yogyakarta. This research uses the concept of marketing mix (4P ). The approach used is a descriptive qualitative approach with interview data sources on the President Commissioner and General Manager Yk.Wknd.Gigs. The validity of the data of this study uses source triangulation techniques. Data analysis uses the Miles Huberman model which includes, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study are in accordance with the steps of the marketing communication strategy which shows, a) Product (Product), namely offering event publications, event creation, publication packages (radio tours, promotional activations, etc.), and collaborative event creation, b) Price ) i.e. in the form of discounts or discounts and provide engagement data from Yk.Wknd.Gigs so that the money spent by advertisers is not in vain, c) Place or distribution channel, namely the distribution channel Yk.Wknd.Gigs to increase the number of advertisers is by approaching via DM on Instagram, whatsapp, and e-mail. In addition, Yk.Wknd.Gigs also introduces Yk.Wknd.Gigs to people who have the potential to become potential advertisers when they come to a music-related event. However, they also curate the advertiser's target by avoiding advertisers who have music content or events that contain dangdut, d) Promotion, which is a form of promotion used is word of mouth promotion and offers to prospective advertisers via online, namely direct message instagram, e-mail, and whatsapp. Whereas the strengths of Yk.Wknd.Gigs as an online music media are providing up-to-date news, supporting independent musicians / event makers, and not preaching or promoting dangdut music but more in the genre of pop, folk, and rock 
PERAN INSTAGRAM @PEREMPUANBERKISAH SEBAGAI MEDIA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Analisa Yudika Wulandari; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 3 (2020): Lektur:Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i3.16854

Abstract

Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengidentifikasi peran Instagram @perempuanberkisah sebagai media pemberdayaan perempuan, 2) mengetahui faktor pendukung pemberdayaan perempuan melalui Instagram @perempuanberkisah, 3) mengetahui faktor penghambat pemberdayaan perempuan melalui Instagram @perempuanberkisah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Objek penelitian adalah Instagram @perempuanberkisah. Subjek penelitian yaitu 2 orang Tim Redaksi Instagram @perempuanberkisah dan 2 orang pengikut Instagram @perempuanberkisah. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dengan studi dokumen sebagai penunjang. Keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) peran Instagram @perempuanberkisah sebagai media pemberdayaan perempuan adalah memenuhi kebutuhan bermedia perempuan, menyebarkan topik pemberdayaan perempuan, dan menumbuhkan kemandirian perempuan; 2) faktor pendukung pemberdayaan perempuan Instagram @perempuanberkisah meliputi pengelola Instagram @perempuanberkisah sebagai komunikator, konten Instagram @perempuanberkisah sebagai pesan, dan pengikut Instagram @perempuanberkisah sebagai komunikan; 3) faktor penghambat pemberdayaan perempuan Instagram @perempuanberkisah meliputi kepemilikan Instagram, rintangan fisik, dan rintangan kerangka berpikir.Kata kunci: Media pemberdayaan perempuan, Instagram, pemberdayaan perempuan Abstract            This research aimed to; 1) identify the role of Instagram @perempuanberkisah as women empowerment media, 2) find out supporting factors of  women empowerment through Instagram @perempuanberkisah, 3) find out inhibitor factors of women empowerment through Instagram @perempuanberkisah. This research used qualitative method with descriptive approach. The object of this research is Instagram @perempuanberkisah. Research subjects are 2 persons from Editorial Team of  Instagram @perempuanberkisah and 2 persons of  Instagram @perempuanberkisah. The collecting data techniques are interview with documentation study as secondary data. Research data validation used source triangulation. Data analysis technique in this research are reduction, data display, and conclusion drawing. Results of the research indicated that; 1) the role of Instagram @perempuanberkisah as women empowerment media are fulfilling women needs of media, spreading women empowerment topics, and growing women independence; 2) supporting factors of women empowerment through Instagram @perempuanberkisah involve administrator of Instagram @perempuanberkisah as communicator, contents of Instagram @perempuanberkisah as message, and followers of Instagram @perempuanberkisah as audience; 3) inhibitor factors of women empowerment through Instagram @perempuanberkisah involve Instagram ownership, physical barrier, and frame of mind barrier.Keywords: Women empowerment media, Instagram, women empowerment
PERSEPSI KHALAYAK PADA PROGRAM COMPETITION SHOW TELEVISI MNET PASCA MANIPULASI VOTING PRODUCE X 101 Hasdiana Safitri; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 1 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i1.18499

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi persepsi khalayak terhadap tayangan kompetisi Mnet pasca adanya kasus manipulasi yang terjadi pada Produce X 101. Peneliti menggunakan teori persepsi yang terdiri dari tiga proses yakni seleksi, interpretasi dan reaksi. Adapun subjek dari penelitian ini adalah khalayak maya yang menyaksikan tayangan Produce Series minimal pada series terakhir yaitu Produce X 101 yang menjadi musim paling fenomenal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan perantara aplikasi daring seperti WhatsApp voice note dan telegram chat. Dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 7 orang informan yang merupakan penonton tayangan Produce X 101. Untuk validitas data diuji melalui teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dan reaksi khayalak pasca kasus manipulasi voting yang terjadi pada Produce X 101 ialah adanya sikap menolak untuk tidak percaya dan sikap menerima fakta bahwa tayangan tersebut adalah hasil manipulasi, khalayak juga serentak melakukan budaya pembatalan atau yang biasa dikenal sebagai canceling terhadap tayangan kompetisi Mnet. Namun hal tersebut tidak bisa sepenuhnya dilakukan karena adanya faktor eksternal yang membuat khalayak memutuskan untuk kembali menyaksikan tayangan kompetisi dari Mnet yaitu adanya dorongan untuk mendukung idola dan kualitas tayangan Mnet yang layak untuk disaksikan.Kata kunci: persepsi, khalayak, manipulasi. ABSTRACT            This study aims to explore the audience’s perception of Mnet competition show after the manipulation that occured in the third season of Produce Series which is Produce X 101. The researcher uses perception theory which consists of three processes, namely selection, interpretation and reaction. The subject of this research is the virtual audience who watched the Produce Series at least in the last series, namely Produce X 101 which became the most phenomenal season. The research method used is descriptive qualitative method. The data collection technique in this study used the in-depth interviews method with online app such as WhatsApp voice notes and telegram chat. By using purposive sampling technique obtained 7 informants who are viewers of the Produce X 101 show. For the validity of the data, it was tested through the triangulation technique of data sources. The results showed that the public's perception and reaction after the voting manipulation case that occurred in Produce X 101 was the act of refusing to believe and accepting the fact that the show was the result of manipulation, audiences who simultaneously carry out a culture of cancellation or what is commonly known as canceling Mnet competition shows. However, this cannot be fully done because there are other factors that make the audience finally return to watching competition shows from other Mnet and none other than the encouragement to support idols and the undoubted quality of Mnet's broadcasts.Keywords: perception, audience, manipulation
STRATEGI CYBER PUBLIC RELATIONS HUMAS POLRES PURWOREJO DALAM MENGELOLA CITRA POSITIF Dewi Novitasari; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 1 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i1.18507

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ; 1) strategi cyber public relations Humas Polres Purworejo dalam mengelola citra positif; 2) hambatan Humas Polres Purworejo dalam penerapan strategi cyber public relations dalam mengelola citra positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini adalah Humas Polres Purworejo. Pemeriksaan keabsahan data ditentukan dengan triangulasi sumber. Analisis data melalui tahap reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi CPR Humas Polres Purworejo dalam  mengelola citra positif adalah dengan  pengelolaan secara intensif pada media online Humas Polres Purworejo, dengan melakukan publikasi secara intens dan membuat konten inovatif pada media online. Media online yang digunakan Humas Polres Purworejo meliputi media mainstream, pada website dan media sosial Instagram, Twitter, Facebook, Youtube.; 2) Hambatan pelaksanaan strategi CPR dalam mengelola citra positif, yaitu terkait hambatan teknis dalam  pengadaan sarana dan prasarana yang masih kurang memadai.Kata kunci: Strategi Cyber Public Relations, humas Polres Purworejo, citra positifAbstract              This study aims to determine; 1) the cyber public relations strategy of the Purworejo Police Public Relations in managing a positive image; 2) the obstacles of Public Relations of the Purworejo Police in implementing cyber public relations strategies in managing a positive image. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Collecting data through interviews, observation and documentation. The object of this research is the Public Relations of the Purworejo Police. Check the validity of the data is determined by triangulation of sources. Data analysis goes through the stages of data reduction (data reduction), data presentation (data display), as well as drawing conclusions and verification (conclusion drawing and verification). The results of this study indicate that the Purworejo Police Public Relations CPR strategy in managing a positive image is to intensively manage the Purworejo Police Public Relations online media, by intensely publishing and creating innovative content on online media. The online media used by the Purworejo Police Public Relations includes mainstream media, on websites and social media Instagram, Twitter, Facebook, Youtube.; 2) Barriers to the implementation of the CPR strategy in managing a positive image, namely related to technical obstacles in the procurement of facilities and infrastructure that are still inadequate.Keywords: Cyber Public Relations Strategy, Purworejo Police Public Relations, positive image
Konstruksi kecantikan pada unggahan foto model endorsement di akun Instagram @roromendutbeauty (Periode Juli-Desember 2019) Qur'ani Puspa Dewi; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 4 (2020): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i4.16959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) Konstruksi kecantikan yang terdapat dalam akun Instagram @roromendutbeauty melalui unggahan foto model endorsement. 2) Kecenderungan tipe kecantikan yang ada pada unggahan foto model endorsement di akun @roromendutbeauty. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang bersifat deskriptif dengan metode analisis isi (content analysis). Sejumlah 43 buah unggahan foto model endorsement dipilih sebagai objek dalam penelitian ini. Sumber data primer tersebut diperoleh melalui metode studi dokumen dengan peneliti sebagi instrumen penelitian. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber (data triangulation). Data dianalisis menggunakan metode analisis isi (content analysis) kualitatif dengan menerapkan langkah-langkah berupa membuat pertanyaan penelitian, menentukan definisi kategori, membuat formulasi langkah demi langkah kategori indukstif dari materi, melakukan revisi kategori, melaksanakan pekerjaan akhir dari keseluruhan teks dan menyajikan interpretasi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Akun Instagram @roromendutbeauty lewat unggahan foto model endorsement mengkonstruksikan kecantikan melalui karakter fisik perempuan yaitu yang memiliki kulit terang/putih, bertubuh langsing/kurus, serta memiliki rambut yang panjang dan lurus. Selanjutnya, kecantikan dimaknai dari dua sisi, yaitu kecantikan luar yang ditampilkan secara natural dan lebih berfokus pada kodisi kulit bukan make up serta aspek inner beauty yaitu perempuan yang memliki attitude dengan gaya yang tidak terlalu dibuat-buat. 2) Kecenderungan tipe kecantikan yang muncul adalah tipe kecantikan classic beauty/feminine yang ditampilkan lewat model endorsement dengan gaya pakaian sederhana yaitu memakai jenis pakaian yang tertutup berupa kaos/kemeja. This study aims to describe; 1) Beauty constructions contained in the @roromendutbeauty Instagram account through uploading photos of endorsement models. 2) The tendency of beauty types in the upload of endorsement model photos on the @roromendutbeauty account. This study uses a qualitative methodology that is descriptive with content analysis methods. A total of 43 uploaded photos of the endorsement model were selected as objects in this study. The primary data source was obtained through the document study method with the researcher as a research instrument. The validity of the data was obtained through source triangulation (data triangulation). The data were analyzed using qualitative content analysis methods by applying the steps in the form of making research questions, determining category definitions, making step-by-step formulations of the indifferent categories of the material, conducting category revisions, carrying out the final work of the entire text and presenting the interpretation of the results. The results showed that; 1) Instagram account @roromendutbeauty by uploading a photo of an endorsement model constructs beauty through the physical character of women, namely those who have light / white skin, are slim / thin, and have long and straight hair. Furthermore, beauty is interpreted from two sides, namely outer beauty that is displayed naturally and focuses more on the condition of the skin, not make-up, and aspects of inner beauty, namely women who have an attitude with a style that is not too artificial. 2) The tendency of the type of beauty that appears is the classic beauty / feminine type which is displayed through the endorsement model with a simple clothing style, namely wearing a closed type of clothing in the form of a t-shirt /shirt.
PERAN GURU DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN CERDAS BERMEDIA PADA SISWA SD MODEL SLEMAN Nur Indah Masita Putri; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 3 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i3.18528

Abstract

Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peran guru dalam menciptakan lingkungan cerdas bermedia pada siswa SD Model Sleman, (2) mengetahui literasi media yang sudah terbentuk di SD Model Sleman, dan (3) mengetahui dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat guru dalam menciptakan lingkungan cerdas bermedia di SD Model Sleman.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian kepala sekolah, guru kelas, dan tenaga perpustakaan yang dilakukan melalui purposive sampling.  Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan studi dokumentasi. Keabsahan data diuji menggunakan Triangulasi sumber dengan membandingkan sumber data yang diperoleh melalui metode wawancara. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Peran guru dalam menciptakan lingkungan cerdas bermedia di SD Model Sleman adalah sebagai pengawas dan fasilitator bagi siswa. 2) Literasi media yang sudah terbentuk di SD Model Sleman dilakukan melalui 3 tahap yaitu a) tahap pembiasaan, dimana guru menggunakan “Lembar Literasi” untuk mengontrol kegiatan siswa, b) tahap pengembangan, dimana ada monitoring dari orang tua dalam kegiatan literasi maupun pembelajaran di sekolah, dan juga apresiasi capaian literasi siswa, c) tahap pengembangan, berupa pemanfaatan perpustakaan dan pojok baca untuk kegiatan literasi. 3) Faktor pendukung, minat siswa yang cukup baik dalam kegiatan literasi, metode pembelajaran dari guru yang bervariasi, kerjasama sekolah dengan pihak luar serta orangtua siswa. Faktor penghambat kebijakan sekolah yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan literasi baik baca maupun media yang kurang maksimal, karena kegiatan pembelajaran yang sangat padat serta harus terpenuhinya standar kompetensi siswa mengenai nilai di sekolah.Kata kunci: Peran Guru, Lingkungan Cerdas Bermedia, Literasi Media SD Model SlemanAbstract            This study aims to: (1) determine the teacher's role in creating a media-savvy environment for Sleman Model Elementary School students, (2) determine the media literacy that has been formed in Sleman Model Elementary School, and (3) identify and describe the supporting and inhibiting factors of teachers in creating smart media environment in SD Model Sleman.This research is a descriptive research with a qualitative approach with the subject of research is the principal, class teacher, and library staff conducted through purposive sampling. Data collection techniques used semi-structured interviews and documentation studies. The validity of the data was tested using source triangulation by comparing the data sources obtained through the interview method. Data analysis techniques used include data reduction, data presentation, and drawing conclusions.The results of the study are as follows: 1) The role of the teacher in creating a media-savvy environment at SD Model Sleman is as a supervisor and facilitator for students. 2) Media literacy that has been formed in SD Model Sleman is carried out through 3 stages, namely a) the habituation stage, where the teacher uses the "literacy sheet" to control student activities, b) the development stage, where there is monitoring from parents in literacy and learning activities at the school. schools, as well as appreciation of student literacy achievements, c) the development stage, in the form of using libraries and reading corners for literacy activities. 3) Supporting factors, good student interest in literacy activities, varied teaching methods from teachers, school collaboration with outside parties and parents. The inhibiting factor for school policies related to the implementation time of literacy both reading and media is not optimal, because learning activities are very dense and must meet student competency standards regarding grades in school.Keywords: Teacher's Role, Smart Media Environment, Media Literacy SD Model Sleman
Komunikasi efektif pelatih perempuan dengan atlet klub basket Bima Perkasa Jogja Ilma Linangit; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 3 (2023): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v6i3.20965

Abstract

Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses komunikasi efektif yang dilakukan antara pelatih perempuan dengan atlet klub basket Bima Perkasa Jogja ditinjau melalui 5 Hukum Komunikasi Efektif REACH serta mengetahui hambatan proses komunikasi efektif yang dialami oleh pelatih dengan atletnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan metode purposive sampling, sehingga di hasilkan 4 infoman yakni, 1 pelatih dan 3 atlet Bima Perkasa Jogja. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber sedangkan teknik analisis data menggunakan model miles and hubberman  Teknik analisis ini meliputi, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil menunjukan bahwa, terjadi komunikasi efektif yang dilakukan antara pelatih perempuan dengan atlet klub Bima Perkasa Jogja berjalan dengan adanya sikap Respect, Audible, Empathy, Clarity serta Humble. Dalam berkomunikasi pelatih mampu memberikan pesan dengan ringkas dan jelas, sehingga memudahkan atlet untuk menerapkan pada saat di lapangan. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa hambatan komunikasi efektif yang dialami oleh pelatih perempuan adalah hambatan Semantic dan hambatan Cultural Difference. Hambatan semantic meliputi adanya sebuah misskomunikasi mengenai instruksi yang diberikan oleh pelatih kepada atletnya, sedangkan Hambatan Culutral Difference meliputi,latar belakang pelatih yang religious sehingga para atlet tidak leluasa untuk mempraktikkan gerakan basket yang di contohkan karena membatasi untuk bersentuhan. Meski begitu hambatan tesebut dapat teratasi dengan baikKata kunci : Komunikasi Efektif, Pelatih, Atlet, Bima Perkasa Jogja Abstract            This study aims to analyze how the process of effective communication carried out between female coaches and athletes of the Bima Perkasa Jogja basketball club is reviewed through REACH's 5 Effective Communication Laws and to find out the barriers to effective communication processes experienced by coaches and their athletes. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The informants in this study were determined using the purposive sampling method, so that 4 informants were produced, namely, 1 trainer and 3 athletes from Bima Perkasa Jogja. Data collection methods used are interview and documentation methods, while data validity techniques use source triangulation while data analysis techniques use the Miles and Hubberman model. This analysis technique includes data reduction, data presentation and data verification. The results showed that there was effective communication between the female coaches and the athletes of the Bima Perkasa Jogja club running with an attitude of Respect, Audible, Empathy, Clarity and Humble. In communicating the trainer is able to give messages concisely and clearly, making it easier for athletes to apply them while on the field. The results of the study also show that the barriers to effective communication experienced by female trainers are semantic barriers and cultural difference barriers. Semantic barriers include the existence of a miscommunication regarding the instructions given by the coach to the athletes, while the Cultural Difference Barriers include the trainer's religious background so that the athletes are not free to practice the exemplary basketball moves. Even so, these obstacles can be overcome properly.Keywords :  Effective Communication, Coach, Athlete, Bima Perkasa Jogja
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KONSEP DIRI REMAJA TUNARUNGU DI KOTA YOGYAKARTA Dewi Wulandari; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 3 (2020): Lektur:Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i3.16855

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara komunikasi interpersonal dengan konsep diri remaja tunarungu di Kota Yogyakarta. Melalui pendekatan metode kuantitatif inferensial dengan jenis analisis korelasional. Populasi penelitian adalah remaja tunarungu di Kota Yogyakarta usia 12 – 25 tahun. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian adalah, terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan konsep diri remaja tunarungu di Kota Yogyakarta teruji dengan hasil perhitungan korelasi Product Moment sebesar 0,549 dengan nilai p = 0,001 lebih kecil dari resiko kesalahan. Kecenderungan komunikasi interpersonal remaja tunarungu di Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori sedang sebanyak 27 orang (77%). Aspek sikap mendukung memiliki sumbangan terbanyak sebesar 0,864 dan aspek keterbukaan memiliki aspek terkecil sebesar 0,624. Kecenderungan konsep diri remaja tunarungu di Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori sedang sebanyak 23 orang (66%). Aspek diri sosial memiliki sumbangan terbanyak sebesar 0,759 dan aspek akademik memiliki aspek terkecil sebesar 0,287.Kata kunci : Hubungan, Komunikasi interpersonal, konsep diri, remaja tunarungu AbstractThis study aims to determine whether or not there is a relationship between interpersonal communication with the self-concept of deaf adolescents in the city of Yogyakarta. Through the inferential quantitative method approach to the type of correlational analysis. The study population was deaf adolescents in the city of Yogyakarta, aged 12-25 years. Data analysis techniques using the product moment correlation formula. The results of the study are, there is a relationship between interpersonal communication with the self-concept of deaf adolescents in the city of Yogyakarta tested with the calculation of Product Moment correlation of 0.549 with a value of p = 0.001 smaller than the risk of error. The tendency of interpersonal communication of deaf adolescents in the city of Yogyakarta is included in the moderate category of 27 people (77%). The aspect of supporting attitude has the most contribution of 0.864 and the aspect of openness has the smallest aspect of 0.624. The tendency of the self-concept of deaf adolescents in the city of Yogyakarta is included in the moderate category of 23 people (66%). The social aspect has the highest contribution of 0.759 and the academic aspect has the smallest aspect of 0.28.Key word : Relations, Interpersonal communication, Self-concept, Deaf adolescents.
Strategi komunikasi pemasaran Selingkar dalam mempromosikan produk literasi Verina Budiarti Candra Rahardja; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2023): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v6i2.20949

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui penggunaan strategi komunikasi pemasaran Selingkar dalam mempromosikan produk literasi, dan (2) untuk mengetahui aspek kegiatan promosi Selingkar dalam mempromosikan produk literasi. Jenis penelitian ini adalah deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan informan penelitian ini, antara lain adalah: CEO, head of marketing, dan marketing intern Selingkar. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil antara lain sebagai berikut: (1) strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Selingkar adalah business model canvas (BMC). Strategi ini difokuskan pada dua produk yang diharapkan dapat bersaing di pasar yakni fun learning worksheet dan buku cerdas litmatika. Business model canvas (BMC) terdiri dari 9 komponen antara lain adalah value proposition, customer segment, customer relationship, channel, key partner, key activities, key resource, cost structure, dan revenue streams, serta (2) Periklanan Selingkar menggunakan Facebook Ads, promosi penjualan Selingkar business to consumer (b2c) menggunakan diskon pendaftar tercepat dan business to business (b2b) dengan mendatangi perusahaan ataupun komunitas dan telepon langsung, hubungan masyarakat Selingkar dengan ikutserta dalam kegiatan komunitas di kawasan kantor Selingkar serta mendapat respon yang positif, penjualan personal dengan secara langsung di bazar atau keramaian dan lain sebagainya tetapi hasil yang didapatkan masih kurang bagus, dan pemasaran langsung menggunakan WhatsApp melalui story dan personal broadcast serta didukung dengan adanya katalog produk.Kata kunci : strategi komunikasi pemasaran, business model canvas (BMC), promosi, bauran promosi, Selingkar. AbstractThe objectives of this research are: (1) to determine the use of Selingkar's marketing communication strategies in promoting product literacy, and (2) to determine aspects of Selingkar's promotional activities in promoting product literacy. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Determining the informants used a purposive sampling technique and the informants obtained for this research included: the CEO, Head of Marketing, and Marketing Intern Selingkar. Data collection techniques use interviews and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Data analysis techniques use data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. Based on the research conducted, the following results were obtained: (1) the marketing communication strategy used by Selingkar was the business model canvas (BMC). This strategy is focused on two products that are expected to compete in the market, namely fun learning worksheets and buku cerdas litmatika. The business model canvas (BMC) consists of 9 components, including value proposition, customer segment, customer relationship, channels, key partners, key activities, key resources, cost structure, and revenue streams, also (2) Selingkar advertising uses Facebook Ads, Selingkar business-to-consumer (b2c) sales promotions using the fastest registrant discounts and business-to-business (b2b) by visiting companies or communities and calling directly, Selingkar public relations by participating in community activities in the Selingkar office area and getting responses the positive ones, personal sales directly at bazaars or crowds and so on but the results obtained are still not good, and direct marketing using WhatsApp through stories and personal broadcasts and supported by product catalogue.Keywords : marketing communication strategy, business model canvas (BMC), promotion, promotion mix, Selingkar.
EVALUASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN OLEH PT JASA RAHARJA CABANG D. I. YOGYAKARTA Dina Novelina Sutrisno; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 3 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i3.18533

Abstract

Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi program Corporate Social Responsibility(CSR) bina lingkungan yang merupakan bagian dari program komunikasi eksternal PT Jasa Raharja Cabang D. I. Yogyakarta dengan menggunakan model evaluasi CIPP. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deksriptif. Objek penelitian adalah program CSR bina lingkungan dengan subjek penelitian yaitu staff bagian CSR yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan Teknik interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT Jasa Raharja aktif turut serta mendukung program pemerintah melalui program CSR. Evaluasi program CSR bina lingkungan1) Konteks yang terdiri dari latar belakang program atas dasar hukum, tujuan dan tahap perencanaan; 2) Input berupa sumber daya finansial dan ketersediaan SDM yang cukup memadai; 3) Proses meliputi jadwal program, tahap pelaksanaan program, tahap evaluasi dan kendala; 4) Hasil program ini adalah terdapat peningkatan citra yang baik dari masyarakat dan lingkungan sekitar bagi perusahaan.Kata Kunci : corporate social responsibility, CIPP, evaluasi, PT Jasa Raharja Abstract            This research aimed to knowing and evaluate environmental development Corporate Social Responsibility (CSR) program wich is part of the external communication program of PT Jasa Raharja Cabang D. I. Yogyakarta by using the CIPP evaluation model. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The object of research is CSR program environmental development, namely CSR team which was determined by purposive sampling technique. The data collection technique is interviews and documentation. The validity of the data was conducted by triangulation of sources. Data analysis techniques using interactive techniques. The results of this study indicate that PT Jasa Raharja Cabang D. I. Yogyakarta actively participates in supporting government programs through CSR programs. Evaluation of the CSR program environmental development; 1) Context consisting of program background on legal basis, objectivites and planning stage. 2) Input in the form of financial resources and the availability of adequate human resources; 3) The Process includes the program schedule, program implementation phase, evaluation phase and obstacles; 4) The result in this program is that there is an increase in the good image of the community and the surrounding environment for the company.Keywords: corporate social responsibility, evaluation, CIPP, PT Jasa Raharja
Co-Authors Abditama, Juan Tirta Abich Govinda Abidatu Lintang Pradipta Aditya Pradana alifia dewi nurdiana Analisa Yudika Wulandari Anang Priyanto Andhika Haryo Putro Laksono Ani Very Hepy Anugerah Tesa Aulia archan julian siswanto Arni Arta Rahayu aulia arifiyama aziza nuur rahmah bagus dwi handoko Benni Setiawan cahya asmarandani megaputri Chatia Hastasari Chindy Natalia Magdalena Deci Vennamiati Devin Airlangga Dewi Novitasari Dewi Wulandari diah gita utami Dina Novelina Sutrisno diovani sulhan zulkarnain dwiki yudhanto Early Azza Bening Brillianti fanny reizal qisthian Fernanda Sekar Erviansari Fikri Disyacitta gerhana natasha maharani ghea athania syahrani Gian Novianndari Hasdiana Safitri Ilma Linangit irfan hendriawan muhammad Jordhie Beally Korua Khoirunisa Nurdiandra Putri Laila Putri Wahyuni Mahendra Adhi Nugroho Maria Lies Endarwati Mikhael Yudhistira Prananjaya Milencia Laura Mahadevi Mohd Nor Shahizan Ali Monica Yuliawati muhammad harry prayoga mukhamad ubaidilah Muliana Muliana Nadhifa Khansa Nadya Puspita Nathisa Tifata Nayu Normah Mustaffa Novia Agri Kusumaningrum Nur Indah Masita Putri Nurhalimah Nurhalimah Putri, Yoanita Cahya Cinta Yosi Qur'ani Puspa Dewi Ramadhan, Fadhlihi Ratna Ekawati Reformansyah, Muhammad Alberian resmamita resmamita Rosa Astia Nathaniela Rr Indah Mustikawati Salt Masitoh Saputro, Eko Prasetyo Nugroho Suranto Aw syafrie mufariza taufiq nur ardianto Tianfe Putri Khatami Ulfah Hidayati Venema, Salsabila Gabrielle Fatro Verina Budiarti Candra Rahardja Wuri Handayani Zulham Dwi Nugroho