Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA I YOGYAKARTA (Studi Kasus CSR Public Restroom Hutan Pinus Pengger) Nadhifa Khansa; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 3 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i3.18536

Abstract

Abstrak            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi PT Angkasa Pura I Yogyakarta dalam program Corporate Social Resposibility Public Restroom di kawasan wisata Hutan Pinus Pengger Dlingo Bantul Yogyakarta. Program Corporate Social Responsibility ini dibuat oleh PT Angkasa Pura sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini di laksanakan di kantor PT Angkasa Pura I (Persero)Yogyakarta International Airport, Sidorejo, Glagah, Kec. Temon, Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber data didapat dari hasil wawancara mendalam dengan penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga terpilihlah dua informan utama yakni, Pegawai Bagian Humas dan Corporate Social Responsibility PT Angkasa Pura I Yogyakarta, serta dua informan pendukung yang merupakan pengurus Wisata Hutan Pinus Pengger, Dlingo, Bantul. Uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang mencakup reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi komunikasi PT Angkasa Pura I Yogyakarta dalam program Corporate Social Responsibility Public Restroom Hutan Pinus Pengger dalam meningkatkan citra perusahaan mencakup memilih dan menetapkan komunikator, menetapkan target sasaran, teknik menyusun pesan, memilih media komunikasi, produksi media, uji awal materi komunikasi, penyebarluasan media komunikasi, menganalisis efek komunikasi, memobilisasi kelompok berpengaruh, penetapan rencana anggaran, penyusunan jadwal kegiatan, penetapan tim kerja dan proses evaluasi komunikasi. Untuk menunjang proses strategi komunikasi, PT Ankasa Pura I Yogyakarta juga menerapkan peran Humas sebagai manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasian, pengawasan dan penilaian.Kata kunci : Strategi Komunikasi, Humas, PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Public Restroom Hutan Pinus Pengger Yogyakarta Abstract       This study aimed to analyze the communication strategy of PT Angkasa Pura I Yogyakarta in the program of Corporate Social Responsibility (CSR) Public Restroom in the Pinus Pengger Forest tourist area, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. PT Angkasa Pura designed this Corporate Social Responsibility program as a form of social and environmental corporate responsibility. This study utilized a qualitative approach with a descriptive method. This study was carried out at the office of PT Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta International Airport, Sidorejo, Glagah, Kec. Temon, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. Data sources were obtained from in-depth interviews with two main informants as samples chosen by using the purposive sampling technique: the public relations department officer and the officer of Corporate Social Responsibility Department, PT Angkasa Pura I Yogyakarta. The main samples were also supported by two administrators of Pinus Pengger Forest Tourism, Dlingo, Bantul. Data source triangulation was used to test the validity of the data. The data analysis approach included data reduction, data display and data verification.  According to the findings of this study, PT Angkasa Pura I Yogyakarta's communication strategy in the Corporate Social Responsibility Public Restroom of Hutan Pinus Pengger in improving the company's image included selecting and assigning communicators, setting targets, techniques for compiling messages, choosing communication media, media production, initial testing of communication materials, dissemination of communication media, analyzing communication effects, mobilizing influential groups, setting budget plans, preparing activity schedules, determining work teams and evaluating communication processes. PT Ankasa Pura I Yogyakarta also used Public Relations as management to assist the communication strategy process, including planning, organizing, communicating, monitoring, and evaluating.Keywords: Communication Strategy, Public Relation, PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Public Restroom of Pinus Pengger Forest Yogyakarta
REPRESENTASI IDENTITAS HOMOEROTISME DI MEDIA SOSIAL (STUDI NETNOGRAFI PADA YAOI ROLEPLAY VIA MEDIA SOSIAL LINE) Arni Arta Rahayu; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 3 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i3.18527

Abstract

 Heteronormativitas diakui dalam norma sebagai sebuah seksualitas yang normal. Homoseksual yang merupakan antitesis dari heteronormatifitas menjadi terbatas di dalam ruang publik. Media sosial kemudian menjadi lahan baru bagi homoseksual untuk berekspresi dan merepresentasikan diri. Penelitian mengenai  Representasi Identitas Homoerotisme di Media Sosial (Studi Netnografi pada Yaoi Roleplay via Media Sosial Line) merupakan penelitian yang mengeksplorasi representasi identitas homoerotisme di dalam permainan roleplaying via media sosial Line. Penelitian mengenai identitas yaoi roleplayer dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode netnografi atau etnografi virtual. Dalam melakukan penelitian netnografi ini, peneliti turut menjadi subjek dengan menjadi salah satu pemain roleplay di media sosial Line. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa yaoi roleplay memanfaatkan fitur Line untuk merepresentasikan identitasnya secara lebih terbuka. Dalam interaksi dalam roleplaying, fitur Line digunakan untuk mengidentifikasikan perannya dalam sebuah hubungan homoseksual.Kata Kunci : Yaoi Roleplayer, Identitas Homoerotis, Representasi, Line, Performativitas AbstractHeteronormativity is claimed as a legal norm about sexuality. As the antithesis of that norms, homosexuality being restricted.Then, social media becomes new place for their freedom. Research about Homoerotic Identity Representation in Social Media (Netnographic Study on Yaoi Roleplay via Social Media Line) is a study that explores homoerotic identity representation in roleplaying games via Line social media.   Research on the identity of yaoi roleplayers is carried out using a qualitative approach and netnographic or virtual ethnography methods. In conducting this netnographic research, the researcher also became the subject by being one of the roleplay players on Line's social media. As the result of this research, known that yaoi roleplay utilizes the Line feature to represent its identity more openly. In interactions in roleplaying, the Line feature is used to identify its role in a homosexual relationship.Keyword: Yaoi Roleplayer, Line, Identity of Homoerotism, Representation, Gender Performatifity
PESAN KRITIK SOSIAL TERHADAP LINGKUNGAN PENDIDIKAN DI KOREA SELATAN (ANALISIS ISI PADA DRAMA SKY CASTLE) Mikhael Yudhistira Prananjaya; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2020): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i1.16825

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) Pesan kritik sosial terhadap lingkungan pendidikan yang terdapat dalam drama Sky Castle. 2) Bagaimana pesan kritik sosial terhadap lingkungan pendidikan yang terdapat dalam drama Sky Castle disampaikan. Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kualitatif  dengan  metode  analisis  isi.  Objek penelitian yang dipilih adalah drama Sky Castle karya Yoo HyunMi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan studi pustaka terhadap adegan-adegan dalam 20 episode drama Sky Castle. Analisis data menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Terdapat beberapa kritik sosial terhadap lingkungan pendidikan  di  Korea  Selatan  dalam  drama  Sky  Castle  yaitu;  a)  Untuk  lingkungan    keluarga, terdapat pesan kritik untuk fenomena education fever, yaitu fenomena dimana orang tua memiliki hasrat yang besar dan terobsesi untuk memasukan anaknya ke tiga Universitas ternama, SKY (Seoul National University, Korea University dan Yonsei University). Lalu muncul juga pesan kritik untuk kultur di Korea Selatan dimana seorang ayah jarang terlibat dalam proses pendidikan anak. b) Untuk lingkungan sekolah, terdapat pesan kritik untuk murid yang menjadi egois dan sombong, dan menganggap teman sekelasnya adalah batu loncatan dan saingan yang harus dikalahkan. Lalu juga muncul kritik untuk guru yang kurang peduli pada muridnya dan hanya terfokus untuk mempersiapkan dan menekan murid-murid untuk lolos ujian universitas. c) Untuk lingkungan masyarakat, terdapat kritik untuk masyarakat  yang terlalu kompetitif dan bersaing secara brutal hingga melalukan kecurangan untuk memasukan anaknya ke SKY. 2) Pesan kritik sosial dalam drama Sky Castle digambarkan atau dimunculkan dalam dialog konflik antar tokoh.Kata kunci: Kritik Sosial, Lingkungan Pendidikan, Sky Castle, dan analisis isi ABSTRACTThe objective of this research are to describe: 1) Social critics message towards Educational Enviroment in Yoo Hyunmi’s Sky Castle 2) the methods of portraying the social critics message towards Educational Environment in Yoo Hyunmi’s Sky Castle. This research used a qualitative approach with content analysis method. The chosen object of this research was Yoo Hyunmi’s Sky Castle. The data collection tehnique used in this research was documentation, observation, literature study toward  the scenes that occurred in 20 episodes of Sky Castle. The Data analysist used in this research was content analysist. The result that shown in this research are; 1) There are social critics message toward educational environment in South Korea shown in Sky Castle, which are; a) to family enivroment, there are critics for phenomenon called Education Fever, which was a phenomenon where the parents had a strong desire and obsessed to put their childern to three most prestigious University, SKY  (Seoul National University, Korea University andYoesei University). Moreover, there was a critics message of the culture in south korea caused by the absence of father’s involvement in children’s education process. b) to School Environment, there are critics for student who turned into a selfish individual and arrogant, also considered her classmates as stepping stones and enemies that should be taken over. Moreover, there are critics that shown for ignorance teachers who focused only to prepare and emphasize their students to pass University’s entrance examination. c ) to social environment, there are critics message for society that are being too competitive and brutally  compete up to the point of using all methods to make their childern to pass the SKY University entrance examination. 2) Social critics message in Yoo HyunMi’s Sky Castle, are portrayed or shown in the form of conflict dialogues between characthers.Keywords: Social Critics, South Korea, Education Environmental , Sky Castle,  content analysist
REPRESENTASI POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM FILM “DUA GARIS BIRU” (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Rosa Astia Nathaniela; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 2 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i2.18518

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi pola komunikasi keluarga dalam menyelesaikan masalah kenakalan remaja pada film Dua Garis Biru dengan pendekatan semiotika Roland Barthes.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Objek penelitian ini adalah film berjudul Dua Garis Biru yang tayang secara reguler di bioskop Indonesia tahun 2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan studi pustaka terhadap konten pada film Dua Garis Biru berdasarkan landasan teori. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teori. Analisis data yang digunakan yaitu dengan kajian isi dan semiotika Roland Barthes.Hasil penelitian menunjukan bahwa keterbukaan dengan cara pandang yang tepat akan membantu komunikasi dalam keluarga menjadi efektif. Selain itu pola komunikasi keluarga merupakan komunikasi yang unik karena pola komunikasi keluarga tidak bisa disamakan dengan keluarga lainnya. Ditemukan perbedaan pola komunikasi keluarga dalam film. Pertama, keluarga Bima merepresentasikan pola komunikasi keluarga seimbang terpisah (Balance Split Pattern), karena setiap anggota keluarga memiliki peran yang sama dan memberikan keputusan akhir kepada anggota keluarga yang dominan. Kedua, keluarga Dara merepresentasikan pola komunikasi tak seimbang terpisah (Unbalanced Split Pattern), karena anggota keluarga yang lain dirasa tidak cukup ahli dalam beberapa hal sehingga salah satu anggota keluarga menjadi lebih dominan dan mengambil keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan anggota keluarga yang lain . Pola komunikasi keluarga bukan hal yang mutlak atau paten dalam komunikasi keluarga melainkan dapat berubah sesuai keadaan.Kata Kunci : Semiotika model Roland Barthes, analisis isi, representasi, kenakalan remaja, dan film. AbstractThe study aims to describe representations of family communication patterns in solving the problem of juvenile delinquency in the film Two Blue Stripe with Roland Barthes' semiotic approach.This research uses qualitative approaches with descriptive methods. The object of this research is a film titled Two Blue Stripe which aired regularly in Indonesian cinemas in 2019. The data collection techniques used are documentation and literature studies of the content in the film Two Blue Stripe based on the theoretical foundation. The data validity test is conducted by triangulation theory. Analysis of the data used is by the study of the contents and camera techniques. Analysis of the data used is by the study of the contents and Roland Barthes' semioticThe results showed that openness with the right perspective will help communication in the family be effective. In addition, family communication patterns are unique because family communication patterns cannot be equated with other families. There are differences in family communication patterns in the film. First, the Bima family represents a Balance Split Pattern, considering each family member has the same role and gives the final decision to the dominant family member. Second, the Dara family represents an unbalanced split pattern, considering other family members are not skilled enough in some ways so that one family member becomes more dominant and makes decisions on its own without considering the other family members. Family communication patterns are not absolute or patent in family communication but can change according to circumstances.Keywords: Semiotics of Roland Barthes model, content analysis, representation, juvenile delinquency, and film
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI PERPUSTAKAAN SUMBER ILMU DESA BALECATUR YOGYAKARTA Muliana Muliana; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 3 (2020): Lektur:Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i3.16930

Abstract

AbatrakTujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pola komunikasi organisasi yang ada di Perpustakaan Sumber Ilmu Desa Balecatur. (2) Mengetahui hambatan komunikasi Perpustakaan Sumber Ilmu Desa Balecatur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Sumber Ilmu memiliki tingkatan organisasi  vertikal  dan  horizontal.  Anggota  perpustakaan  Sumber  Ilmu  melakukan  komunikasi melalui pertemuan rutin yang mereka lakukan. Selain pertemuan offline, perpustakaan Sumber Ilmu juga  memiliki  media  komunikasi  berbasis  online.  Perpustakaan  Sumber  Ilmu  memiliki  beberapa aliran komunikasi. Aliran komunikasi yang terdapat di perpustakaan Sumber Ilmu yaitu aliran komunikasi ke bawah, ke atas, dan horizontal. Di perpustakaan Sumber Ilmu terdapat komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Perpustakaan Sumber Ilmu memiliki pemimpin yang jelas dan antar anggota dapat mengirimkan dan menerima pesan. sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan Sumber Ilmu memiliki pola komunikasi Y. Hambatan yang terjadi di perpustakaan Sumber Ilmu merupakan hambatan yang bersifat fisik. Hambatan tersebut terjadi karena hal yang tidak terduga, yaitu pandemi global yang membuat beberapa kegiatan menjadi tidak dapat dilaksanakan. Baik komunikasi internal maupun komunikasi eksternal di perpustakaan Sumber Ilmu terdapat gangguan mekanik.Kata kunci: Komunikasi Organisasi, Pola Komunikasi, Perpustakaan Sumber Ilmu AbstractThe purpose of this research is: (1) knowing communication pattern organizations in the library the source of Balecatur. (2) knowing barrier of communication in the library of Balecatur’s village. This study using a qualitative approach with a descriptive method. The result showing that the library has levels of vertical and horizontal. Organization members of the library communicating through routine meetings. Besides offline meeting, they are also has an online meetings. The library having several streams communication   The flow of communication in this library are downward, upward and horizontal. In the library of Sumber Ilmu has internal and external communications. The leader of the science has clear and among members can send and receive messages. So, the conclusion can be drawn that the source of the communication has Y pattern of communication. Obstacles that occur in the library of the obstacles is the physical. Obstacles is caused by the unexpected, the global pandemic that makes some activities being inapplicable. Both internal and external communications in the library there is a mechanical obstacles.Keyword: Communication Organization, Pattern of Communication, Sumber Ilmu Library
PROSES GATEKEEPING BERITA KRIMINAL DALAM PENENTUAN HEADLINE KORAN MERAPI PERIODE 21 DESEMBER 2018 – 11 JANUARI 2019 Ani Very Hepy; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 4 (2019): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i4.16346

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses gatekeeping yang dilakukan Koran Merapi dalam menentukan berita kriminal sebagai headline khusunya periode 21 Desember 2018 – 11 Januari 2019. Penelitian ini mengggunakan teori gatekeeping milik Shoemaker. Hasil penelitian ini adalah pihak yang paling berperan dalam proses gatekeeping ini ada tiga, yaitu wartawan, redaktur, dan redaktur pelaksana (redpel). Proses gatekeeping yang berpengaruh dalam produksi berita kriminal pada Koran Merapi: pada level individu proses seleksi dilakukan dengan cenderung subjektif karena tergantung pilihan wartawan dan selera redaktur pelaksana. Pada level rutinitas media pola kerja yang diterapkan sama dengan memprioritaskan berita kriminal yang unik dan menghebohkan. Level organisasi (Redaktur pelaksana memiliki kuasa lebih dalam menentukan headline), Level Ekstramedia dipengaruhi oleh sumber/informan yaitu: polisi, dan audience yaitu pembaca berita kriminal), dan pada level sistem sosial dipengaruhi oleh kode etik jurnalistik, visi misi dan tagline Koran Merapi.Kata kunci: headline, berita kriminal, gatekeeping, Koran Merapi 
KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PENDAMPINGAN PADA SISWA SMP SE KOTA YOGYAKARTA Pratiwi Wahyu Widiarti
Informasi Vol 47, No 1 (2017): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/informasi.v47i1.15035

Abstract

This study aims to determine, the self-concept of junior high school students in the city of Yogyakarta and description of the mentoring model for junior high school students in Yogyakarta city based on adolescent self concept. The research method used quantitative method, with descriptive statistical technique. The population of this research is all junior high school students in Yogyakarta city from 15 State Junior High School and 42 Private Junior High. The results is first, the self-concept of students is balanced between those who have low self-concept (222 people: 49.4%), with high self-concept (227 people: 50,6%). Second, from the self concept aspects, the results obtained, have: a) high self-concept/academic self as much as 262 students (58.4%); b) family self concept as high as 257 students (57.2%); c) high physical self-concept, ie 250 students (55.7%); d) low self-concept moral ethics there are 220 students (49%); e) low social self-concept there are 220 students (49%); f) Low self-concept personal there are 216 students (48.1%). Third, the low-tendentious concept of self is ethical-moral, social and personal, then approaches are used for the assistance: a) from the side of interpersonal communication:  Self-fulfilling prophecy; opened self; self confidence; and selectivity; b) in terms of interaction style, by developing an enabling interaction style; c) in terms of guidance and counseling services by forming individual guidance and group guidance. Abstrak             Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui konsep diri remaja siswa SMP se kota Yogyakarta dan deskripsi model pendampingan bagi remaja siswa SMP se kota Yogyakarta berdasar konsep diri remaja. Melalui metode kuantitatif, dengan teknik statistik deskriptif.  Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP se kota Yogyakarta dari 15 SMP Negeri dan 42 SMP Swasta.  Hasil penelitian adalah, pertama, konsep diri  siswa berimbang antara yang memiliki konsep diri  yang rendah  (222 orang: 49.4%),  dengan yang memiliki konsep diri yang tinggi (yaitu 227 orang: 50.6%). Kedua, dari aspek-aspek konsep diri, diperoleh hasil, yang memiliki: a) konsep diri kerja/akademik yang tinggi sebanyak 262 siswa (58.4%); b) konsep diri keluarga yang tinggi sebanyak 257 siswa (57.2%); c) konsep diri fisik yang tinggi, yaitu 250 siswa (55.7%); d) konsep diri etik moral yang rendah  ada 220 siswa (49%); e) konsep diri sosial yang rendah ada 220 siswa (49%); f) konsep diri personal yang rendah ada 216 siswa (48.1 persen). Ketiga, konsep diri yang cenderung rendah adalah konsep diri etik-moral, sosial dan personal, maka digunakan pendekatan bagi pendamping: a) dari sisi komunikasi interpersonal: Nubuat yang dipenuhi sendiri; membuka diri; percaya diri; dan selektivitas; b) dari sisi gaya interaksi, dengan mengembangkan gaya interaksi yang mendorong (enabling); c) dari sisi layanan bimbingan dan konseling dengan membentuk  bimbingan kelompok dan  bimbingan individual.
Analisis framing Robert Entman tentang berita kompas.com dan detik.com tentang kasus “IDI Kacung WHO” Reformansyah, Muhammad Alberian; Widiarti, Pratiwi Wahyu
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 4 (2022): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v5i4.19180

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui framing pemberitaan Kompas.com dan Detik.com tentang kasus “IDI Kacung WHO” dengan analisis framing model Robert Entman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing. Penelitian ini menggunakan 35 berita Detik.com dan 14 berita Kompas.com berita tentang kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Jerinx sebagai sumber data primer. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi data teori. Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis framing model Robert Entman yang terdiri dari empat elemen yaitu define problems, diagnose causes, make moral judgement, dan treatment recommendation. Penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Terdapat pola pembingkaian kasus “IDI Kacung WHO” pada pemberitaan Detik.com dan Kompas.com. 2) Secara keseluruhan, pemberitaan Detik.com menonjolkan pelanggaran UU ITE yang dilakukan oleh Jerinx. 3) Secara keseluruhan Kompas.com menyajikan perspektif berbeda dimana Jerinx ditempatkan sebagai narasumber utama demi memberi ruang untuk alasan di balik postingan “IDI Kacung WHO”.Kata kunci : Analisis Framing, Jerinx, Model Robert Entman AbstractThis research purposes to uncover the news framing of Kompas.com and Detik.com online news on “IDI Kacung WHO” case using Robert Entman’s framing analysis model. This research is using qualitative approach and framing analysis research method. The research is using 35 Detik.com and 14 Kompas.com online news that covers the defamation case of IDI by Jerinx as primary datas. The validity of the datas were using data source triangulation and data theory triangulation. This research is using documentation technique as its data collection methods and using Robert Entman’s framing analysis as the research analysis methods which consist of 4 elements; define problems, diagnose causes, make moral judgement, and treatment recommendation. This research shows that; 1) There are framing patterns on “IDI Kacung WHO” case in Detik.com and Kompas.com news coverage. 2) Overall, Detik.com news coverage highlights the law-breaking aspects on UU ITE which Jerinx did. 3)Overall, Kompas.com presents a different perspective which placed Jerinx as the main source to give space to explain his Instagram posting of “IDI Kacung WHO”Keywords : framing analysis, Jerinx, Robert Entman’s Model
Penerapan jurnalisme damai di Tribun Jogja dalam pemberitaan konflik antara suporter dan manajemen klub sepak bola PSS Sleman Abditama, Juan Tirta; Widiarti, Pratiwi Wahyu
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 4 (2022): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v5i4.19186

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan jurnalisme damai di media Tribun Jogja pada pemberitaan konflik antara suporter dan manajemen klub PSS Sleman.. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan desain framing. Informan dalam penelitian ini adalah jurnalis Tribun Jogja. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dengan teknik keabsahan data triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan analisis framing model Murray Edelman, yaitu rubrikasi, kategorisasi dan ideologi. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan jurnalisme damai memiliki empat orientasi dalam penerapannya, yaitu: (1) Pada 23 pemberitaan yang ada hanya terdapat satu pemberitaan yang mengarah pada pencapaian solusi; (2) Tidak ditemukan satupun berita yang memiliki kategorisasi maupun ideologi yang mengangkat mengenai orientasi pada masyarakat; (3) Jurnalis Tribun Jogja telah menerapkan kategorisasi dan ideologi berita yang berisi mengenai orientasi pada kebenaran di mana Tribun Jogja mencoba untuk menuliskan data dan fakta yang terjadi di lapangan; (4) Jurnalis Tribun Jogja hanya berfokus untuk memapatkan fakta mengenai konflik yang terjadi di lapangan seperti apa dan bagaimana Tribun Jogja menjelaskan konflik tersebut bermula serta bagaimana respon supporter.Kata kunci: Jurnalisme Damai, Pemberitaan, Konflik, Sepak Bola. AbstractThis study aims to find out how the application of peace journalism Tribun Jogja on reporting the conflict between supporters and management of PSS Sleman football club. The research is a qualitative approach with a frame design. Informants in this study were journalists of Tribun Jogja. Methods of data collection using interviews and documentation with data validity techniques triangulation techniques. Technique data of analysis is Murray Edelman's framing analysis model, namely rubrication, categorization and ideology. The results of the research is show that peaceful journalism activities have four orientations in their application, namely: (1) In the 23 reports there is only one report that leads to the achievement of a solution; Did not found any news that has a categorization or ideology that raises the orientation to society; (3) Tribun Jogja journalists have applied categorization and ideology of news which contains orientation to the truth in which Tribun Jogja tries to write down data and facts that occur in the field; (4) Journalists of Tribun Jogja only focused on establishing facts about what kind of conflict occurred in the field and how Tribun Jogja explained the conflict began and how the supporters responded.Keywords: Public Relations, Media relations, Corporate Image
Analisis manajemen event Kiskendha Mrahaswara dalam mengubah citra destinasi wisata Gua Kiskendo Ramadhan, Fadhlihi; Widiarti, Pratiwi Wahyu
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 4 (2022): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v5i4.19187

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses manajemen event Kiskendha Mrahaswara dan menganalisis proses manajemen komunikasi pada event Kiskendha Mrahaswara dalam upaya mengubah citra destinasi wisata Gua Kiskendo. Penelitian yang berlokasi di Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun 4 kategori informan yang dipilih yaitu penyusun rencana, pelaksana, pengelola lapangan, dan pengunjung event. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, studi dokumentasi serta observasi. Selain itu, keabsahan data diuji dengan metode triangulasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen event Kiskendha Mrahaswara mencakup: (1) research yang meliputi identifikasi tujuan untuk mengubah citra Destinasi Gua Kiskendo, (2) design meliputi konsep berupa pertunjukan dan exhibition (3) planning berupa membagi khalayak menjadi khalayak primer dan sekunder, (4) coordination dengan pola top to down, dan (5) evaluation salah satunya terdapat hambatan dalam membangun venue. Selain itu terdapat pula tahapan manajemen komunikasi yaitu: (1) mendefinisikan masalah komunikasi berupa citra destinasi Gua Kiskendo yang kurang memenuhi selera publik, (2) perencanaan komunikasi meliputi decoding pesan melalui simbolisasi, (3) aksi komunikasi berupa komunikasi internal dan eksternal, serta (4) evaluasi komunikasi salah satunya berupa kurangnya kuantitas publikasi.Kata Kunci : Manajemen Event, Komunikasi, Gua Kiskendo.AbstractThis study aims to analyze the Kiskendha Mrahaswara event management process and determine the communication management process at the Kiskendha Mrahaswara event in an effort to change the image of the Kiskendo Cave tourist destination. This research, which is located at the Kulon Progo Regency Tourism Office, uses a descriptive method with a qualitative approach. The 4 categories of informants selected were planner, implementer, field manager, and event visitors. Data collection techniques using in-depth interviews, documentation studies and observation. In addition, the validity of the data was tested by triangulation method and analyzed using data analysis techniques in the form of data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the process of event management of Kiskendha Mrahaswara includes: (1) the research which comprises the identification of goals in order to change the image of Kiskendo Cave Destination, (2) the design which includes showcase and exhibition, (3) the planning which divides the audience into secondary audience and primary audience (4) the coordination process with a top down scheme, and (5) the evaluation, which one of them is the obstacle in building the venue. There are also stages of communication management which are: (1) defining the communication problems which image does not meet the public tastes, (2) communication planning which comprised message decoding through symbolization (3) communication action in the forms of internal and external communication, and (4) the communication evaluations, which one of them is the lack of publication quantity.Keywords: Event Management, Communication, Kiskendo Cave.
Co-Authors Abditama, Juan Tirta Abich Govinda Abidatu Lintang Pradipta Aditya Pradana alifia dewi nurdiana Analisa Yudika Wulandari Anang Priyanto Andhika Haryo Putro Laksono Ani Very Hepy Anugerah Tesa Aulia archan julian siswanto Arni Arta Rahayu aulia arifiyama aziza nuur rahmah bagus dwi handoko Benni Setiawan cahya asmarandani megaputri Chatia Hastasari Chindy Natalia Magdalena Deci Vennamiati Devin Airlangga Dewi Novitasari Dewi Wulandari diah gita utami Dina Novelina Sutrisno diovani sulhan zulkarnain dwiki yudhanto Early Azza Bening Brillianti fanny reizal qisthian Fernanda Sekar Erviansari Fikri Disyacitta gerhana natasha maharani ghea athania syahrani Gian Novianndari Hasdiana Safitri Ilma Linangit irfan hendriawan muhammad Jordhie Beally Korua Khoirunisa Nurdiandra Putri Laila Putri Wahyuni Mahendra Adhi Nugroho Maria Lies Endarwati Mikhael Yudhistira Prananjaya Milencia Laura Mahadevi Mohd Nor Shahizan Ali Monica Yuliawati muhammad harry prayoga mukhamad ubaidilah Muliana Muliana Nadhifa Khansa Nadya Puspita Nathisa Tifata Nayu Normah Mustaffa Novia Agri Kusumaningrum Nur Indah Masita Putri Nurhalimah Nurhalimah Putri, Yoanita Cahya Cinta Yosi Qur'ani Puspa Dewi Ramadhan, Fadhlihi Ratna Ekawati Reformansyah, Muhammad Alberian resmamita resmamita Rosa Astia Nathaniela Rr Indah Mustikawati Salt Masitoh Saputro, Eko Prasetyo Nugroho Suranto Aw syafrie mufariza taufiq nur ardianto Tianfe Putri Khatami Ulfah Hidayati Venema, Salsabila Gabrielle Fatro Verina Budiarti Candra Rahardja Wuri Handayani Zulham Dwi Nugroho