Estelle Lilian Mua
Program Studi D-III Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bala Keselamatan, Palu, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peningkatan Kepuasan dan Kinerja Perawat Melalui Supervisi Kepala Ruangan Estelle Lilian Mua; Rr Tutik Sri Hariyati; Efy Afifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.64

Abstract

Fenomena di sebuah Rumah Sakit di Palu, supervisi, kepuasan kerja, dan kinerja perawat belum optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat di RS tersebut. Penelitian menggunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Sampel tiap kelompok 32 perawat dan 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan supervisi klinik. Hasil penelitian menunujukkan adanya peningkatan yang bermakna (p= 0,000; α= 0,05) pada supervisi klinik. Supervisi klinik berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05). Analisis lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05) antara kelompok intervensi dan kontrol. Penelitian menyimpulkan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan..
Systematic Review : Dampak Penerapan Patient Safety Culture di Rumah Sakit Sena Wahyu Purwanza; Ida Yanriatuti; Estelle Lilian Mua; Robi Adikari Sekeon
Adi Husada Nursing Journal Vol 8 No 1 (2022): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v8i1.207

Abstract

Upaya dalam mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yaitu dengan menerapakan budaya keselamatan pasien (patient safety culture) dan menjadikan budaya tersebut menjadi suatu kebutuhan primer dalam mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan guna meminimalisir adanya kerugian dan dampak negatif terhadap pasien baik secara materi maupun non materi. Database didapatkan melalui Google Scholar dan Scopus menggunakan keyword penerapan patient safety culture dan rumah sakit. Artikel yang sesuai dengan kriteria ialah terbit di tahun 2016-2021 yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Artikel yang digunakan dalam Review sejumlah 15 artikel sesuai kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Hasil analisis dari 15 artikel menunjukkan bahwa ada tiga faktor utama yang berkaitan dengan implementasi patient safety culture di Rumah Sakit yaitu kerjasama tim, supervisi serta komunikasi. Terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan patient safety culture di Rumah Sakit dari beberapa penelitian sebelumnya. Faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan budaya keselamatan perlu ditingkatkan sebagai upaya penerapan mutu pelayanan yang terstandar. Kata kunci : pelaksanaan budaya keselamatan pasien, keselamatan pasien, rumah sakit
Manajemen Perawatan Pasien Lanjut Usia di Rumah Sakit: A Systematic Review Sena Wahyu Purwanza; Estelle Lilian Mua; Ida Yanriatuti; Roby Adikari Sekeon
Adi Husada Nursing Journal Vol 8 No 2 (2022): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v8i2.351

Abstract

Lansia yang mendapat perawatan di Rumah Sakit memiliki beberapa problematika dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal individu sehingga menghambat proses perawatan serta lambatnya perbaikan kondisi kesehatan. Tujuan penyusunan systematic review ini ialah untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam memberikan perawatan pada Lansia yang dirawat di Instansi Pelayanan Kesehatan. Pencarian database dalam review ini dengan Google Cendekia, Science Direct, dan Portal Garuda menggunakan kata kunci perawatan lansia dan Rumah Sakit. Kriteria pemilihan artikel yang terbit tahun 2018-2022 dengan menggunakan teks yang bisa diakses secara lengkap menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Review ini menghasilkan 15 artikel yang terpilih dan telah dianalisis. Analisis dari 15 artikel tentang manajemen perawatan pada Lansia di Rumah Sakit menunjukkan ada tiga metode yang dapat diterapkan pada Lansia selama dirawat seperti pemberian perawatan medis dengan tepat pada Lansia yang mengalami penurunan kondisi kesehatan, pemenuhan nutrisi pada lansia serta peningkatan kemandirian pada Lansia. Tindakan yang telah dijelaskan dari hasil analisis artikel tentang manajemen perawatan lansia dianggap perlu untuk diterapkan secara maksimal pada Lansia yang dirawat di Rumah Sakit. Kata kunci: perawatan lansia, rumah sakit
Peningkatan Fungsi Kognitif Lansia Melalui Terapi Aktivitas Kognitif Freny Ravika Mbaloto; Estelle Lilian Mua; Robi Adikari Sekeon; Denny Susanto; Ida Yanriatuti; Sabarulin Tarigan; Ni Luh Emilia
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2023): Juli 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v3i4.440

Abstract

Abstract: In general, the older a person is, the more susceptible they are to experiencing a decline in function, including cognitive function. The condition that often occurs in the elderly is a decrease in the ability to remember so that they often forget easily. Reduced cognitive function in the elderly is an early manifestation of dementia. Decreasing cognitive function in the elderly causes an increase in cognitive function disorders such as dementia which affects the ability to meet daily needs and a high degree of dependence on others. The elderly can fill their declining cognitive abilities by optimizing themselves through cognitive activities. Based on this, community service has been carried out targeting the elderly at PWST Tresno Mukti Turen. Through community service it is hoped that it can improve the cognitive function of the elderly. The implementation of this community service uses the method of assessment, observation, interviews, demonstrations. During the therapy, the elderly seemed enthusiastic about participating in all the activities. Cognitive therapy is effective in improving the cognitive function of the elderly if it is carried out routinely and scheduled in the daily activities of the elderly Abstrak: Pada umumnya semakin bertambah usia seseorang maka semakin rentan mengalami penurunan fungsi termasuk fungsi kognitif. Keadaan yang kerapkali terjadi pada lansia adalah menurunnya kemampuan mengingat sehingga sering akan mudah lupa. Berkurangnya fungsi kognitif pada lansia merupakan manifestasi awal demensia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia menyebabkan peningkatan gangguan fungsi kognitif seperti demensia yang berdampak terhadap kemampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap orang lain. Lansia dapat mengisi kemampuan kognitif mereka yang menurun dengan mengoptimalkan diri mereka sendiri melalui aktivitas kognisi. Berdasarkan hal tersebut telah dilakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran lansia di PWST Tresno Mukti Turen. Melalui pengabdian kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan fungsi kogntif lansia. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pengkajian, observasi, wawancara, demonstrasi. Saat terapi berlangsung, para lansia tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Terapi kognitif efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia jika dilaksanakan rutin dan dijadwalkan dalam aktivitas keseharian lansia
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENULARAN SCHISTOSOMIASIS DI DESA MEKAR SARI KABUPATEN POSO I Kadek Wartana; Gustini Gustini; Estelle Lilian Mua; Veni Mornalita Kolupe; Robi A. Sekeon
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 12 No 1 (2023): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v12i1.2426

Abstract

ABSTRACT The high incidence of schistosomiasis in snails (2.56%) in Central Sulawesi can increase the risk of transmission to humans. Reducing cases of schistosomiasis infection in humans can be done by involving the community in schistosomiasis prevention programs which can lead to increased behavior and awareness about schistosomiasis prevention. This study used a quantitative design with a cross-sectional approach which took the research location in Mekar Sari Village, Poso Regency. The study population totaled 369 heads of families (KK) with a total sample of 80 families taken by proportional random sampling. Data collection tool using a questionnaire. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test with a 95% confidence level. The results showed that 72.9% of respondents had high knowledge, 58.8% of respondents had a positive attitude, and 65% of respondents had good behavior in preventing transmission of schistosomiasis. The results of the chi-square test obtained a p value for knowledge of 0.027 and for attitude of 0.005 (p value <0.05), so that it can be concluded that knowledge and attitudes are significantly related to the behavior of preventing schistosomiasis transmission in Mekar Sari Village, Poso Regency. Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Schistosomiasis
Penyuluhan Pengetahuan Bahaya merokok pada Remaja di Desa Doda Kecamatan Kinovari Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Mutmainnah. HS; Estelle Lilian Mua; Janice Sepang; Nova Natalia Beba; Denny Susanto; Juliana Neng Ribka; Sabarulin Sabarulin; Jumain Jumain; Meilin Anggreyni Madude; Sri Purwaningsih; I Gede Restawan; Anggri Alfira Yunita Assa
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 6, No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i1.601

Abstract

Adolescence according to WHO is the phase between childhood and adulthood in the age range between 10 to 19 years. The world's youth age group is 1.2 billion or 18% of the world's population. Cigarettes and tobacco products consumed by humans are generally are plant leaves (Nicotina, tabacum, nicotina rustica, and other species) that are burned, smoked, inhaled or chewed. There is 2550, a chemical in processed tobacco leaves. Some chemicals quickly cause health problems, lung damage, and weakening of stamina, if burnt cigarette smoke contains about 4000 chemicals, 43 of which are toxic such as nicotine such as nicotine (pesticide), CO (toxic gas), tar. The high prevalence of smokers in Indonesia will increase the risk of these diseases which threaten not only active smokers but also smokers. In active smokers, the danger threatens all organs of the body with impaired function to cancer such as those of the heart and blood vessels (coronary heart disease and blood vessels), respiratory tract (COPD, asthma and nasopharyngeal cancer), and disorders of the reproductive system and pregnancy (disability fetuses, miscarriages, pelvic infections and cancer in the organs of passive smoking adults and children). Users of tobacco products are decreasing, the number of teenagers aged 13-15 who smoke cigarettes has increased in 2014 (18.3%), 2019 (18.8% ). The method used is face-to-face through counseling and using questionnaires, the application of education in the health sector. The results of health education activities through this training are that there is an increase in knowledge about the dangers of smoking by 70% and 70% of adolescents wish to stop smoking
PENERAPAN SENAM HIPERTENSI UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI KELURAHAN BESUSU BARAT PROVINSI SULAWESI TENGAH: STUDI KASUS admin; Estelle Lilian Mua; Robi Adikari Sekeon; Meilin Anggreyni Madude
JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI Vol 1 No 1 (2023): JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
Publisher : STIKes Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang sangat sering ditemukan pada lansia. Penyakit ini sering juga di sebut silent killer karena dapat membunuh tanpa tanda dan gejala yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah yang ditandai dengan meningkatnya pembuluh darah dari batas normal. Senam hipertensi merupakan salah satu olahraga yang dapat menurunkan tekanan darah pada lansia. Dengan melakukan senam secara rutin dapat mensuplay kebutuhan oksigen yang akan meningkat menjadi energi, hingga dapat meningkatkan denyut jantung, curah jantung, dan meningkatkan tekanan darah, saat beristirahat pembuluh darah akan meregang dan aliran darah menurun. Tujuan dalam penelitian ini untuk menurunkan tekanan darah pada lansia di kelurahan besusu barat provinsi sulawesi tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus berdasarkan tahap-tahap dalam asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan.hasil pengkajian Klien mengatakan sering merasa tegang dibagian leher, dan sering pusing tekanan darah 150/90 mmHg. Senam hipertensi dilakukan selama 3 hari, hasil akhir tekanan darah turun 120/80 mmHg. Dapat disimpulkan senam hipertensi secara rutin dapat menurunkan tekanan darah lansia di kelurahan besusu barat provinsi sulawesi tengah.
UPAYA MENERAPKAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAK STABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH ESTELLE LILIAN MUA; Meilin Anggreyni; Gilda Natania Trixie Gae; admin
JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Dan Teknologi
Publisher : STIKes Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Meningkatnya kadar glukosa darah adalah tanda penyakit metabolikkronik yang dikenal sebagai diabetes melitus. Makan berlebihan dan gaya hidup yangtidak sehat dapat menyebabkan kadar glukosa darah tidak stabil. Untuk mempertahankankadar gula darah tetap normal, terapi nonfarmakologi seperti diet yang tepat dapatmemperlambat diabetes mellitus. Tujuan: Untuk Menggambaran asuhan keperawatanpenerapan diet dengan masalah ketidakstabilan glukosa darah pada penderita diabetesmellitus. Metode : Menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Subyek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Fokus studi kasuspenerapan diet terhadap penurunan kadar glukosa darah. Pengumpulan datamenggunakan format pengkajian dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Hasil:pengkajian yang didapatkan klien mudah lelah, sering merasa haus,sering buang air kecil,pusing dan pandangan kabur. Diberikan intervensi sesuai dengan SIKI dengan pemberiandiet 3J sesuai dengan jadwal, jumlah, jenis makan. Setelah dilakukan implementasiselama 7 hari maka didapatkan hasil penurunan kadar glukosa darah dari 211 mg/dlmenjadi 103 mg/dl. Kesimpulan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 harididapatkan hasil bahwa kadar glukosa darah dapat menurun dan masalah teratasi. Saran:Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembanganpenelitian dan teknologi baru di bidang keperawatan, khususnya pada pasien diabetes
UPAYA MENERAPKAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAK STABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH Estelle Lilian Mua; Gilda Natania Trixie Gae; Freny Ravika Mbaloto
JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Teknologi STIKes BK Palu
Publisher : STIKes Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Meningkatnya kadar glukosa darah adalah tanda penyakit metabolik kronik yang dikenal sebagai diabetes melitus. Makan berlebihan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan kadar glukosa darah tidak stabil. Untuk mempertahankan kadar gula darah tetap normal, terapi nonfarmakologi seperti diet yang tepat dapat memperlambat diabetes mellitus. Tujuan: Menggambaran asuhan keperawatan penerapan diet dengan masalah ketidakstabilan glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode : Menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Fokus studi kasus penerapan diet terhadap penurunan kadar glukosa darah. Pengumpulan data menggunakan format pengkajian dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Hasil: pengkajian yang didapatkan klien mudah lelah, sering merasa haus,sering buang air kecil, pusing dan pandangan kabur. Diberikan intervensi sesuai dengan SIKI dengan pemberian diet 3J sesuai dengan jadwal, jumlah, jenis makan. Setelah dilakukan implementasi selama 7 hari maka didapatkan hasil penurunan kadar glukosa darah dari 211 mg/dl menjadi 103 mg/dl. Kesimpulan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari didapatkan hasil bahwa kadar glukosa darah dapat menurun dan masalah teratasi. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian dan teknologi baru di ibidang keperawatan, khususnya pada pasien diabetes dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah.
UPAYA MENERAPKAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAK STABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH Estelle Lilian Mua; Gilda Natania Trixie Gae; Freny Ravika Mbaloto
JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Teknologi STIKes BK Palu
Publisher : STIKes Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Meningkatnya kadar glukosa darah adalah tanda penyakit metabolik kronik yang dikenal sebagai diabetes melitus. Makan berlebihan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan kadar glukosa darah tidak stabil. Untuk mempertahankan kadar gula darah tetap normal, terapi nonfarmakologi seperti diet yang tepat dapat memperlambat diabetes mellitus. Tujuan: Menggambaran asuhan keperawatan penerapan diet dengan masalah ketidakstabilan glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode : Menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Fokus studi kasus penerapan diet terhadap penurunan kadar glukosa darah. Pengumpulan data menggunakan format pengkajian dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Hasil: pengkajian yang didapatkan klien mudah lelah, sering merasa haus,sering buang air kecil, pusing dan pandangan kabur. Diberikan intervensi sesuai dengan SIKI dengan pemberian diet 3J sesuai dengan jadwal, jumlah, jenis makan. Setelah dilakukan implementasi selama 7 hari maka didapatkan hasil penurunan kadar glukosa darah dari 211 mg/dl menjadi 103 mg/dl. Kesimpulan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari didapatkan hasil bahwa kadar glukosa darah dapat menurun dan masalah teratasi. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian dan teknologi baru di ibidang keperawatan, khususnya pada pasien diabetes dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah.