Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBERIAN LATIHAN AEROBIK UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS SISTEM ENERGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR Widodo, Bintoro
Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 1, No 2 (2009): Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jt.v1i2.1845

Abstract

Providing energy on human being is formed in a system, called as energy system. Energy system on human being is provided in some kinds, one of them is aerobic system (aerobic system capacity) and anaerobic system (anaerobic system capacity). To increase energy system on the body, so it requires a regular exercise. The exercise that we does has purpose to increase our energy provision as maximum as possible, whether it is done through effort to increase aerobic capacity system or effort to increase anaerobic capacity system. Aerobic system is a work done regularly as long as possible, a muscle work that is general in nature in aerobic condition, whereas anaerobic capacity is a work that make us able to do regularly as long as possible, a muscle work that is general in nature in anaerobic condition. The effort to increase energy system in aerobic exercise on children is an effort to create qualified human being resource.Keyword: aerobic exercise, energy capacity system,
Implementasi Nilai Nilai Karakter Siswa pada Pembelajaran PJOK di Madrasah Ibtidaiyah Widodo, Bintoro
Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 9, No 2 (2017): Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jt.v9i2.4794

Abstract

Pendidikan karakter adalah landasan awal untuk menciptakan generasi yang mempunyai moral ataupun akhlak yang mulia. Pendidikan karakter menjadi hal yang sangat diutamakan khususnya pada masa perkembangan anak sekolah. Pendidikan karakter membentuk siswa untuk mencontoh toladan yang baik dengan memahami figur Rasulullah SAW. Pendidikan Karakter dapat diterapkan melalui materi pembelajaran yang ada di sekolah, tidak terkecuali pelajaran PJOK. Pelajaran PJOK bisa menjadi bagian terpenting dalam pembentukan karakter dan perilaku anak. Melalui Pendidikan Jasmani siswa dikenalkan dengan pemahaman rasa tanggung jawab, sportifitas, jujur, adil dan penerapan nilai sosial. Hal ini menjadi penting dan perlu dilakukan oleh seorang pengajar Pendidikan jasmani di Sekolah khususnya di tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Pendidikan Madrasah ibtidaiyah merupakan masa usia pembelajaran dasar yang bertujuan untuk membangun dasar karakter pada usai perkembangan anak untuk menuju masa perkembangan selanjutnya. Semakin baik guru membangunkarakter siswa maka akan memberikan manfaat berarti bagi perkembangan anak menghadapi perkembangan usia dewasa.
MELATIH KETERAMPILAN GERAK DASAR ANAK MADRASAH MELALUI AKTIVITAS OLAHRAGA Widodo, Bintoro
Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 2, No 2 (2010): Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jt.v2i2.1826

Abstract

Basic motor ability is the ordinary potency students do to improve the quality of life. Basic motor ability is divided to three categories namely: locomotor, nonlocomotor, and manipulative. Motor ability at all age levels will increase if it’s done through a learning process as learning Physical Education in schools. Motor skills can be coached to improve ability of madrasah children among others: basic motor run, walk, throw, jump, gymnastics, and sports games. Basic motor skills can help developing students toward perfection level of motor in accordance with their age level. Coaching of basic motor skill level is expected students to gain a good development level of motor.Key word: Basic Motor, Sports
Pendidikan Kesehatan Dan Aplikasinya di SD/MI Widodo, Bintoro
Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 7, No 1 (2014): Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jt.v7i1.3306

Abstract

Health education is part of the overall efforts of health (promotive, preventive, curative and rehabilitative) which focuses on efforts to increase healthy living behaviors. In the concept of health education is an effort to inflence /encourage others (individuals, groups and communities) in order to behave in a healthy life. Operationally in health education are all activities to provide / improve the knowledge, attitudes and practices of communitiesin maintaining and improving health. Health education is synonymous with health counseling because both of them are expected behavior changeoriented which is healthy behaviors, so it has the ability to recognize healthproblems himself, his family and his group in improving health. Health education is a part of health promotion is a process to improve the ability of communities to maintain and improve their health and not just relate themselves to increase the knowledge, attitudes and practices of health, but also increase or improve the environment (both physical and non-physical) in order to maintain and improve health.Keywords: health education, school, environment.
Pengembangan Media Maze Raksasa untuk Aspek Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Rikza Azharona Susanti; Bintoro Widodo
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 8 No 1 (2023): JANUARI
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jip.8.1.131-138

Abstract

Media maze raksasa tidak dimiliki sekolah sehingga menggunakan lembar kerja maze berukuran kecil dengan tema lingkunganku.  Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media maze raksasa tema lingkunganku untuk aspek perkembangan kognitif anak 4-5 tahun yang valid dan menarik. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun di beberapa sekolah di Malang. Penelitian ini menggunakan metodologi research and development menurut Borg dan Gall dengan langkah pengumpulan data sebelum penelitian, perancangan, validasi ahli, revisi dan uji kemenarikan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan angket. Berdasarkan hasil validasi ahli media, ahli perkembangan anak dan ahli praktisi diperoleh nilai rata-rata 95,02% sehingga masuk kategori sangat valid. Berdasarkan hasil observasi pada anak usia 4-5 tahun, diperoleh dari hasil observasi dengan nilai rata-rata 91.8% dengan kategori sangat valid. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media maze raksasa tema lingkunganku untuk aspek perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun, dinyatakan valid dan menarik untuk digunakan
Development of Small Ball Game Learning Through Catch Ball Game to Enhance Motoric and Cognitive Skills In Elementary School Students Bintoro Widodo; Nurhasan Nurhasan; Suroto Suroto; Rizki Fitri Rahima Uulaa
IJORER : International Journal of Recent Educational Research Vol. 4 No. 4 (2023): July
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46245/ijorer.v4i4.337

Abstract

Objective: This study aims to develop a small ball game model (in this case, a catch ball game) to determine students' motor and cognitive skills. The development of this small ball game model also aims to know students' cognition, such as cooperation, problem-solving, discussion, and critical thinking. Method: This study has a qualitative approach, using a checklist observation method to observe motor skills in throwing and catching a ball. In cognitive, students use the results of questionnaires and student interviews. Results: The results obtained from this study on the motor skills of catching the ball were 80% of students with a total of 26 students in categories according to the age level of the development of ball catching skills. 20% fall into the category that needs to follow the age level of the development of ball-catching skills. For motor skills in throwing the ball, 80% of students enter the category according to the age level of the development of skills in throwing the ball. Furthermore, 20% of students in the category need to follow the age level of skills development in throwing the ball. For cognitive students, the catch ball game shows behavior during games such as cooperation, problem-solving, discussion, and critical thinking. Novelty: This research was conducted at PES Rampal Celaket 02 Malang City. The results of this study can also help physical education teachers, especially learning small ball material to improve students and cognitive skills of fourth-grade elementary school students.
Pengelolaan Kelas di sekolah Dasar: Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Guru dan Solusinya dalam Manajemen Kelas di SD Sana Tengah 1 Aluf, Wilda Al; Supriyatno, Triyo; Widodo, Bintoro
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 9, No. 2 (April 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v9i2.4227

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi pendidik dalam mengelola kelas serta solusi yang diterapkan di SD Sana Tengah 1. Pengelolaan kelas menjadi elemen penting dalam membentuk lingkungan belajar yang tenang bagi siswa. Beberapa hambatan yang ditemukan meliputi faktor guru, siswa, fasilitas, dan kurikulum. Faktor guru mencakup kepemimpinan, metode pengajaran yang monoton, serta kurangnya pemahaman tentang perkembangan siswa. Faktor siswa terkait dengan perilaku siswa yang tidak tertib, kurangnya kesadaran akan hak dan kewajiban, serta dominasi atau favoritisme dari orang tua. Fasilitas sekolah yang kurang memadai, seperti ruang kelas yang kecil dan minimnya alat pendukung, juga menjadi penghalang dalam manajemen kelas. Di sisi lain, kurikulum yang kurang fleksibel menambah tantangan dalam menciptakan proses belajar yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi, wawancara, dan telaah dokumen untuk mengumpulkan data. Solusi yang diterapkan mencakup tindakan preventif, seperti memberikan pemahaman tentang disiplin kepada siswa dan menciptakan suasana belajar yang inklusif. Selain itu, tindakan korektif dilakukan untuk mengatasi perilaku menyimpang melalui bimbingan dan pemberian sanksi yang mendidik. Kolaborasi dengan pihak sekolah dan komite juga berperan penting dalam memperbaiki pengelolaan kelas. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran bagi peserta didik dalam meningkatkan manajemen kelas dan memberikan masukan kepada sekolah untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik. Penelitian ini juga menekankan pentingnya kerja sama antara pendidik, peserta didik, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal.
Kreativitas Guru dalam Penataan Ruang Kelas Untuk Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman bagi Siswa Kelas V di MI Nurul Islam Semar Ragang Bukhori, Imam; Supriyatno, Triyo; Widodo, Bintoro
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 9, No. 2 (April 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v9i2.4424

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran kreativitas guru dalam penataan ruang kelas sebagai upaya menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung bagi siswa kelas V di MI Nurul Islam Semar Desa Ragang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menggambarkan kondisi penataan ruang kelas serta peran guru dan siswa dalam proses tersebut. Penataan ruang kelas yang efektif, termasuk pengaturan tempat duduk berbentuk U, pengelolaan keindahan dan kebersihan kelas, serta penyusunan ruang belajar, terbukti memberikan dampak positif terhadap interaksi, konsentrasi, dan motivasi siswa dalam belajar. Selain itu, keterlibatan aktif siswa dalam mendekorasi dan menjaga kebersihan kelas meningkatkan rasa tanggung jawab dan semangat belajar mereka. Kendala yang dihadapi, seperti minimnya fasilitas kelas, dapat diatasi melalui pendekatan kreatif guru dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pembelajaran yang inovatif dan mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif, serta relevan untuk diterapkan di sekolah dasar lainnya.
Implementation Of Curriculum Management Through A Conducive Learning Environment Nasir, Muhammad; Sudarmoko, Ainul Andy; Supriyatno, Triyo; Widodo, Bintoro
Ar-Rosikhun: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam ARJMPI Vol 4, No 2, April 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/rosikhun.v4i2.32600

Abstract

Learning environment management as an important aspect in the education system has a major role in facilitating a conducive, systematic, and effective learning process. This study examines and reviews the management of the learning environment in MI Manarul Islam, Malang City. A conducive learning environment influences academic achievement, learners' motivation, and their emotional comfort. Teachers play a key role in establishing a conducive learning atmosphere by using creative learning approaches, managing the classroom effectively, and creating positive interpersonal relationships with learners. This research focuses on the aspects that have a major influence on the success of learning management, which includes the physical and non-physical aspects. In addition, this research will also review the role of teachers in creating a conducive learning environment. This research adopts a qualitative approach using the case study method. This research adopts a qualitative approach using the case study method. Researchers made direct observations in Class VI MI Manarul Islam, to observe the learning environment, facilities, and interactions that occur in it. The results of this study indicate that the management of the learning environment at MI Manarul Islam has been done well. The aspects studied include physical and non-physical aspects. Physical aspects consist of spatial layout, ventilation, lighting, organization of equipment and learning media, as well as cleanliness and tidiness. Meanwhile, non-physical aspects include learning motivation, teacher teaching style, teacher attitude, teacher communication skills, and classroom climate.
Implementasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Scaffolding Berbasis Diferensiasi Terhadap Kemandirian Belajar Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Hadiyani, Vidia Putri; Sulalah, Sulalah; Widodo, Bintoro
Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Vol. 11 No. 1 (2025): Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Publisher : Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35569/biormatika.v11i1.2240

Abstract

Tujuan pembelajaran matematika menggunakan metode scaffolding berbasis diferensiasi secara signifikan memberikan dampak positif pada berbagai aspek pembelajaran di kelas V MI Iskandar Sulaiman. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), Subjek penelitian siswa kelas V MI Iskandar Sulaiman dengan sampel 35 siswa-siswi kelas A dan B dengan alur siklus I dan Siklus II, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data. Hasil penelitian ini meliputi peningkatan rata-rata nilai matematika; tes formatif siklus I: 62,85 dan tes formatif siklus II: 81,14 melalui pemahaman konsep yang lebih mendalam dan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik, kemandirian belajar sebelum intervensi (sebelum penerapan scaffolding berbasis diferensiasi): sangat tidak mandiri skor 20%, tidak mandiri skor 40%, mandiri skor 30%, sangat mandiri skor 10% setelah intervensi (setelah penerapan scaffolding berbasis diferensiasi): sangat tidak mandiri skor 5%, tidak mandiri skor 25%, mandiri skor 45%, sangat mandiri skor 25%. Peningkatan motivasi dan minat belajar melalui pembelajaran yang relevan dan personal, serta terciptanya suasana kelas yang lebih inklusif yang mengakomodasi keberagaman siswa dan mendorong interaksi sosial yang positif. Dengan demikian, scaffolding berbasis diferensiasi terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika secara holistik, baik dari segi kognitif, afektif, maupun sosial kemandirian.