Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN HOTEL KONSTRUKSI BETON BERTULANG 12 LANTAI DI JLN. AHMAD YANI KOTA MANADO Boyoh, Ezra Ronaldo; Windah, Reky S.; Dapas, Servie O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 8 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan struktur gedung bertingkat mengandung pengertian perencanaan elemen - elemen struktur gedung seperti plat lantai, tangga, portal balok kolom dan pondasi untuk menahan seluruh beban-beban yang bekerja. Oleh karena itu, seorang perancang gedung harus memilih sistem struktur yang paling tepat yaitu apakah elastik penuh, daktail parsial atau daktail penuh.Struktur gedung Hotel di Jln Ahmad Yani ini didasarkan pada standar peraturan - peraturan gedung Indonesia. Analisis struktur menggunakan software ETABS Ultimate 17.0.1. Analisis gempa menggunakan analisis dinamik respon spektrum dengan nilai SDS dan SD1 di kota manado adalah sebesar 0.747 dan 0.464. Jenis tanah yang dikategorikan berdasarkan jenis tanah adalah jenis tanah sedang. Struktur gedung hotel terdiri dari 12 lantai dengan lantai pertama sampai dengan keempat adalah sama dan lantai kelima sampai dengan keduabelas juga sama. Beban - beban yang bekerja pada gedung berupa beban mati, beban hidup, beban gempa, dan beban tambahan lainnya yang nantinya pada perhitungan pembebanan mengacu pada SNI 1727-2013 tentang “Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain”. Beban Gempa akan mengacu pada SNI 1726-2012 tentang “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung”. Gaya-gaya dalam yang diperoleh dari output ETABS  digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan tulangan yang dibutuhkan oleh struktur bangunan. Hasil yang diperoleh dari perencanaan menunjukkan bahwa hasil perencanaan yang digunakan pada gedung Hotel di Jln Ahmad Yani mampu memikul beban-beban yang bekerja di dalam analisis. Kata Kunci : ETABS, Gedung Bertingkat, Hotel, Beton Bertulang
PENGARUH SET-BACK PADA TINGKAT TERATAS BANGUNAN BERTINGKAT AKIBAT GEMPA Tumbal, Tesalonika Elisabet Flona; Windah, Reky S.; Mondoringin, Mielke R. I. A. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 6 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konfigurasi suatu struktur bangunan terdiri dari struktur bangunan beraturan (regular) dan struktur bangunan tidak beraturan (irregular) yang sangat menentukan dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Bangunan set-back memiliki konfigurasi yang unik karena adanya tonjolan atau loncatan bidang muka. Adanya loncatan bidang muka menyebabkan pusat massa dan pusat kekakuan tidak berimpit secara vertikal sehingga massa dan kekakuan tidak terdistribusi secara merata. Besarnya pengaruh set-back yang ditimbulkan akibat gempa bergantung pada banyak hal, salah satunya adalah rasio luasan atas terhadap bawah, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh set-back pada tingkat teratas bangunan bertingkat akibat gempa.Pada penelitian ini, bangunan dimodelisasi setinggi 12 tingkat dengan elevasi ketinggian 48 m menggunakan program ETABS yang juga digunakan untuk menganalisis gaya gempa dengan metode spektrum respons ragam. Pemodelan bangunan yang diteliti sebanyak 5 pemodelan, yaitu bangunan tanpa set-back dan 4 model lainnya adalah variasi set-back 1 arah yang divariasikan berdasarkan luasan panel. Parameter yang ditinjau dalam penelitian ini adalah besarnya simpangan pada tiap pemodelan dan perbandigan simpangan antara bangunan tanpa set-back dan bangunan dengan variasi set-back 1 arah berdasarkan luasan panel pada tingkat teratas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, simpangan untuk arah X lebih besar dari arah Y karena variasi set-back 1 arah terhadap arah Y, sehingga dalam arah tersebut memiliki massa dan kekakuan yang lebih kecil dibanding arah X. Efek set-back dapat meningkatkan simpangan pada tingkat teratas akan tetapi semakin besar efek set-back, massa juga semakin berkurang dan dapat menyebabkan menurunnya simpangan. Kata Kunci: Set-back, Tingkat Teratas, Simpangan, Gempa, Spektrum Respons Ragam
ANALISIS PUSHOVER PADA BANGUNAN DENGAN SOFT FIRST STORY Mamesah, Hizkia Yehezkiel; Wallah, Steenie E.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 4 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakberaturan konfigurasi bangunan dalam perencanaan struktur tidak dapat dihindari, termasuk ketidakberaturan kekakuan tingkat lunak yang terjadi pada lantai pertama bangunan. Melihat pengaruh desain tersebut terhadap gempa bumi, salah satu metode analisis yang digunakan adalah analisis Pushover. Analisis Pushover atau analisis beban dorong statik merupakan suatu analisis untuk mengetahui perilaku keruntuhan bangunan terhadap gempa. Penelitian dilakukan menggunakan program SAP2000 untuk mengetahui berapa besar gaya maksimum yang dapat ditahan struktur serta besar perpindahan maksimum struktur. Melalui program SAP2000 dapat diketahui pula level kinerja struktur bangunan tersebut. Tipe struktur bangunan yang dimodelkan berupa bangunan non soft story, soft first story 1 dan soft first story 2. Bangunan terbuat dari beton bertulang, jarak bentang 6 meter, dengan ketinggian 10 lantai, tinggi tiap lantai 4 meter, dengan variasi ketinggian lantai dasar 6 meter untuk soft first story 1 dan 7 meter untuk soft first story 2. Penelitian mengacu pada SNI 1726-2012 , FEMA-356 dan ATC-40. Kata kunci: analisis pushover, soft first story, level kinerja, keruntuhan, SAP2000
PENGUJIAN KUAT TARIK LENTUR BETON DENGAN TRAS SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL AGREGAT HALUS Salassa, Verian Vernando; Handono, Banu Dwi; Windah, Reky Stenly
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang sering dijumpai pada struktur bangunan. Beton mempunyai kelemahan yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah dan bersifat getas. Beberapa peneliti telah melakukan eksperimen dengan menambahkan bahan tambah yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada adukan beton. Salah satu alternatif bahan tambah yang digunakan untuk penelitian ini yang bersifat kimiawi adalah tras sebagai substitusi parsial agregat halus. Tras merupakan material terpilih karena disamping mempunyai faktor penguat beton, Tras juga merupakan bahan yang ekonomis dan mudah diperoleh. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tras dengan variasi presentase yang berbeda terhadap kuat tekan dan kuat tarik lentur. Persentase penambahan tras kedalam campuran beton adalah    0 %, 0,5%, 10%, 15% dan 20% terhadap agregat halus pada campuran beton.  Dari hasil penelitian, nilai kuat tekan beton terbesar didapat pada persentase 20% sebesar 26,81 Mpa dan kuat Tarik lentur pada presentase 20% sebesar 5,83 Mpa. Kata Kunci: Bahan Tambah, Tras , Kuat Tekan, Kuat Tarik Lentur
ANALISA BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN KOLAM RENANG AKIBAT GEMPA Palit, Heronica Imanuel; Ointu, Bonny M. M.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 6 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membangun gedung vertikal seperti apartement dengan fasilitas kolam renang merupakan cara untuk menarik perhatian masyarakat. Namun bangunan yang dilengkapi dengan kolam renang memiliki massa yang sangat besar sehingga harus direncanakan mampu menahan gaya vertikal maupun gaya lateral yang diakibatkan oleh beban sendiri struktur maupun beban gempa.Struktur bangunan yang dimodelkan berupa gedung setinggi 10 tingkat dengan tinggi 42 m. Pemodelan yang diteliti yaitu bangunan tanpa kolam renang dan bangunan dengan kolam renang. Untuk letak kolam renang berada di lantai teratas gedung dengan dimensi kolam 24 m x 12 m dan kedalaman 2 m dengan posisi kolam berada di tepi bangunan. Untuk analisis gempa menggunakan analisis dinamik spektrum respons ragam. Untuk mempermudah pemodelan dan analisis gempa maka digunakan program SAP2000. Hasil output dari penelitian ini berupa displacement dan simpangan antar tingkat kedua bangunan.Dari hasil penelitian didapat bahwa dengan adanya penambahan kolam renang, maka respons struktur yang diberikan bangunan tersebut semakin besar Terjadi kenaikan yang sangat drastis untuk displacement dan simpangan antar tingkat dan pada bangunan dengan kolam renang mengalami efek torsional. Hal ini diakibatkan oleh massa air yang ada di dalam kolam yang sangat besar dan juga tekanan air yang menekan ke dinding kolam. Kata Kunci: Kolam Renang, Beban Air, Displacement, Spektrum Respons Ragam
PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL Igbal, Muhammad; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.; Imbar, Sesty E. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku geser balok beton bertulang, kuat geser dan besar perbedaan antara sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 135°, 90° dan sengkang vertikal model ?U? pada konstruksi balok beton bertulang. Benda uji berupa balok dengan lebar 10 cm, tinggi 15 cm dan panjang 60 cm. Variasi jarak sengkang: 50 mm, 100 mm dan 150 mm. Total sampel benda uji berjumlah 27 buah, tiap variasi dibuat 3 sampel. Hasil penelitian dan analisis menunjukkan bahwa pada kelompok sampel dengan jarak sengkang 100 mm, beban geser maksimal dan kuat geser terbesar terjadi pada balok uji yang menggunakan sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 90°. Pada kelompok sampel dengan jarak sengkang 50 mm dan 150 mm, beban geser maksimal dan kuat geser terbesar terjadi pada balok uji yang menggunakan sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 135°. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 135° lebih kuat dibandingkan sengkang vertikal dengan sudut bengkokkan kait 90° dan sengkang vertikal model ?U?. Kata kunci : Sengkang vertikal, Sudut bengkokkan kait, Sengkang model ?U?, Kekuatan geser, Balok beton bertulang.
PENGARUH KUAT TEKAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG Dady, Yohanes Trian; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 5 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok beton bertulang sebagai elemen struktur cukup besar peranannya dalam memikul beban. Bila beban yang dipikul balok beton bertulang melampaui kapasitas lenturnya, maka balok akan mengalami keruntuhan. Digunakan balok berukuran (150 150 600)mm dengan desain tulangan tunggal 3Æ6 untuk pengujian kuat lentur, dan kubus berukuran (150 150 150)mm untuk pengujian kuat tekan. Kuat tekan yang direncanakan bervariasi mulai dari 20 MPa, 27.5 MPa, 35 MPa, dan 42.5 MPa. Dari hasil penelitian didapat kuat tekan rata-rata sebesar 19.84 MPa, 25.91 MPa, 36.02 MPa, dan 42.32 MPa. Kuat lentur rata-rata pada serat tekan (tegangan lentur beton) yang didapat dari setiap variasi kuat tekan rata-rata sebesar 12.66 MPa, 15.34 MPa, 19.18 MPa, dan 24.26 MPa. Untuk kuat lentur rata-rata pada serat tarik (tegangan lentur baja) adalah 348.76 MPa, 399.02 MPa, 464.69 MPa, dan 567.33 MPa. Hasil tersebut menunjukkan hubungan kuat tekan dan kuat lentur balok beton bertulang berkisar 2.84 sampai 3.73 yang didapat dari nilai fr / . Nilai tersebut diambil dari tegangan lentur yang terjadi pada bagian serat tekan balok (tegangan lentur beton). Kata kunci : Balok Beton Bertulang, Beban, Kuat Tekan, Kuat Lentur
ANALISIS PUSHOVER PADA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TIPE PODIUM Sudarman, .; Manalip, Hierico; Windah, Reky S.; Dapas, Servie O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 4 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, tantangan yang dihadapi dalam konstruksi gedung bertingkat adalah adanya risiko akibat gempa bumi. Salah satu metode untuk analisis beban gempa adalah analisis pushover. Analisis pushover merupakan prosedur analisis untuk mengetahui perilaku keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui berapa besar gaya maksimum yang ditahan oleh struktur, level kinerja, dan pola keruntuhan struktur gedung bertingkat tipe podium, akibat beban gempa. Pemodelan struktur yang dibuat berupa bangunan non podium, podium I, podium II, podium III, dan podium IV. Struktur bangunan dari beton bertulang, berlantai 12, tinggi tiap lantai 4 meter, dan jarak antara bentang 6 meter. Standar analisis mengacu pada tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk gedung SNI 1726:2012, ATC 40 dan FEMA 356. Analisis struktur dilakukan dengan menggunakan software SAP2000. Penelitian ini menghasilkan, gaya geser dasar maksimum yang menentukan dari kelima tipe gedung yang terbesar, yaitu gedung non podium 2165 ton dengan perpindahan maksimum 0,97m, dan yang terkecil adalah gedung podium III yaitu 1614 ton, dengan perpindahan maksimum 0,63 m. Level kinerja berdasarkan ATC 40 masuk dalam kategori Immediate Occupancy, berdasarkan FEMA 356 masuk kategori level B, dan berdasarkan SNI 1726:2012 memenuhi batasan simpangan antar lantai. Pola keruntuhan gedung sesuai dengan prinsip kolom kuat balok lemah. Kata kunci: Analisis pushover, podium, level kinerja, keruntuhan, SAP2000
PERBANDINGAN UJI TARIK LANGSUNG DAN UJI TARIK BELAH BETON Pandaleke, Ronny E.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 10 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meskipun kekuatan tarik beton tidak memainkan peran utama dalam analisis dan desain struktur beton, namun pengetahuan mengenai perilaku beton di bawah tekanan sangatlah berharga guna memperkirakan lendutan di mana retakan akan terjadi. Hubungan antara kuat tekan dan tarik dikembangkan berdasarkan hasil eksperimen dan diwakili dengan rumus yang sangat tergantung pada metode pengujian tarik di laboratorium, dimana kuat tarik beton bervariasi antara 9% sampai 15% dari kuat tekannya.Pengujian kuat tarik beton dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu Modulus of Rupture Test, Split Cylinder (Tarik tidak langsung) dan Direct Tensile (Tarik langsung).Berat volume rata-rata beton adalah 2425,58 kg. Kuat tekan didapat 49,66 MPa. Kuat tarik langsung didapat 2,34 MPa. Kuat tarik belah didapat 3,14 MPa. Perbandingan kuat tarik langsung dan kuat tarik belah sebesar 74,69%. Perbandingan kuat tekan dan kuat tarik langsung sebesar 4,72%. Kata kunci: tarik langsung, tarik tidak langsung, kuat tekan.
PERBANDINGAN RESPONS STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DENGAN DINDING PENGISI DAN TANPA DINDING PENGISI AKIBAT GEMPA Tololiu, Bryan Jeferson; Manalip, Hierico; Windah, Reky S.; Dapas, Servie O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpangan lateral yang besar pada struktur bangunan gedung bertingkat akibat gempa perlu diperhitungkan  karena  dapat  menyebabkan  keruntuhan  struktur.  Penambahan  kekakuan lateral  struktur  dengan  penggunaan  dinding  pengisi  merupakan  salah  satu  cara  untuk mereduksi deformasi lateral tersebut.  Penelitian  ini dilakukan untuk mengetahui respons struktur dan besarnya kontribusi dinding pengisi pada bangunan gedung bertingkat akibat beban  gempa. Perhitungan simpangan dan gaya  geser  pada  bangunan  gedung  bertingkat  dilakukan  menggunakan  respons  spektrum pada  tanah  sedang  di  wilayah  gempa  lima  (Sulawesi  utara)  Indonesia.  Analisa  dilakukan terhadap dua model struktur yaitu struktur portal dengan dinding pengisi dan struktur portal tanpa dinding pengisi. Pada struktur portal dengan dinding pengisi analisa dilakukan dengan metode  diagonal  tekan  ekuivalen.  Variasi  dinding  pengisi  yaitu  seperempat  batu,  setengah batu dan satu batu dengan beberapa kelas dinding pengisi sebagai berikut: 25, 50, 100, 150, 200, dan 250 (PUBI 1982). Hasil  analisa  menunjukkan  bahwa  kuat  tekan  dinding  pengisi  dan  susunan  batu  sangat mempengaruhi  kekakuan  lateral  struktur portal.  Kuat  tekan dinding  yang  kecil  tidak akan memberikan  kontribusi  pada  kekakuan,  dinding  tersebut  hanya  menjadi  beban  tambahan saja. Besarnya massa  struktur mempengaruhi nilai dari gaya geser, dengan demikian gaya geser  struktur  portal  dengan  dinding  pengisi  lebih  besar  daripada  struktur  portal  tanpa dinding pengisi. Kata kunci:  bangunan bertingkat, dinding pengisi, gaya geser, gempa, respons struktur,           simpangan lateral.
Co-Authors . Fakhurrazy, . . Sudarman Adrian Philip Marthinus, Adrian Philip Agthen, Yonasdi Afdar Alfian Hendri Umboh Banu Dwi Handono, Banu Dwi Berny Andreas Engelbert Rumimper Bonny M. M. Ointu Boyoh, Ezra Ronaldo Bryan Jeferson Tololiu Chandra Hansun Tanudjaja Christy Merril Rantung Crisando Daniels Matani Dewi, Yosefa Flaviana Zynthia Ellen J. Kumaat Fanto Pardomuan Pane, Fanto Pardomuan Felisa Octaviani Lomboan, Felisa Octaviani Femmy Nurul Akbar Filia Eunike Sofia Paat Fillino Erwinsyah Geertruida Eveline Untu, Geertruida Eveline Gerry F. Waworuntu Griebel H. Rompas H. Tanudjaja Handy Yohanes Karwur Hierico Manalip Hieryco Manalip Hizkia Yehezkiel Mamesah James Albert Kaunang, James Albert Jenefer Teofany Kaontole, Jenefer Teofany Jorry D. Pangouw Lilik Fauziah Marthin D. J. Sumajouw Mielke R. I. A. J. Mondoringin, Mielke R. I. A. J. Muhammad Igbal Murdianto, Wisnu Olivia Maria Tumurang Ondang, Celien Quinli Oryza Dewayanti Pala'biran, Oman Anri Palallo, Febriani Palit, Heronica Imanuel Pang, Estefani B. B. Randhy Raymond Mandolang, Randhy Raymond Revie O. F. Wantalangie, Revie O. F. Reza Adeputra Polii, Reza Adeputra Rienanda, Farren Evangelistha Riger Manuahe Ronny E. Pandaleke Rosie Arizki Intan Sari Rowland Badenpowell Edny Turang Ruddy Tenda Salassa, Verian Vernando Servie O. Dapas Sesty E. J. Imbar Siajaya, Kiemberly Steenie E. Wallah Stevie Andrean, Stevie Sumanti, Fitzgerald F. A. E. Tarihoran, Eko Tumbal, Tesalonika Elisabet Flona Winny J. Tamboto Yohanes Trian Dady, Yohanes Trian