Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Kerjasama dalam Tim Melalui Pembelajaran Berbasis Lesson Study wulandari, bekti
ELINVO Vol 1, No 1 (2015): Oktober
Publisher : ELINVO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata kuliah Praktik Pengolahan Sinyal Digital dan Menumbuhkan aspek kerjasama yang baik dalam satu tim pada mata kuliah Praktik Pengolahan Sinyal Digital. Peningkatan kualitas pembelajaran ini menerapkan metode pembelajaran problem based learning. Dalam penelitian ini menerapkan metod lesson study model Lewis (2002) dan pelaksanaanya dilakukan dalam 3 kegiatan, yaitu: 1) Perencanaan (plan); 2) Pelaksanaan dan  Observasi (do); 3) Refleksi (see). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektronika dan data diperoleh dengan cara observasi dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran. Ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa  yang  aktif  semakin  banyak, perkuliahan  tidak  membosankan karena sebagian besar mahasiswa kelihatan antusias dalam belajar. Bagi dosen juga ada keuntungannya yaitu dapat melakukan kolaborasi dengan teman sejawat dalam upaya untuk memperbaiki pembelajarannya. Melalui pembelajaran dengan lesson study ini selain dapat meningkatkan kualitas pembelajaran  sekaligus  juga  dapat  menumbuhkan aspek kerjasama yang baik dalam satu tim pada mata kuliah Praktik Pengolahan Sinyal Digital. Hal ini terlihat dari tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, tidak memisahkan di diri dari orang lain, interaksi terhadap sumber belajar, interaksi antar mahasiswa, aktifitas menyelesaikan masalah dan mahasiswa tidak pasif.
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK HIGHER ORDER THINKING SKILLS PADA SISWA PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA Dewanto, Satriyo Agung; Marpanaji, Eko; Mahali, Muh. Izzudin; Hasanah, Nur; Wulandari, Bekti
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 3, No 1 (2018): May 2018
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.753 KB) | DOI: 10.21831/elinvo.v3i1.19779

Abstract

This research has purpose to know the difference between student learning result with computer network practice course and higher order thinking skill (HOTS) given by demonstration method with problem based learning (PBL) method. This research is a research using quasi experiment consisting of two classes as sample. The one class uses the demonstration learning method, while the other class uses the PBL method. This study has an analysis using t-test. the result of this research is able to show there is difference between student learning outcomes with high thinking ability in computer network practice class among students given demonstration method with students given PBL method. Students who were given demonstration learning methods resulted less than students who had been provided with PBL methods in order to improve learning outcomes.
PENGEMBANGAN TRAINER SIGNAL CONDITIONING Santoso, Djoko; Slamet, Slamet; Utami, Pipit; Wulandari, Bekti
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 13, No 1 (2016): Edisi Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.845 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v13i1.6848

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan trainer signal conditioning dan menilai kelayakan trainer signal conditioning. Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang terdiri dari analisis, desain, implementasi dan evaluasi, dimana letak evaluasi dan revisi terletak pada tiap tahapan. Evaluasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan trainer signal conditioning melalui beberapa tahapan, diantaranya: (1) analisis diperoleh temuan bahwa: (a) alat dan pedoman praktik kurang update dan tidak match dengan dunia industri; (b) mahasiswa memerlukan gambaran hasil praktik; dan (c) mahasiswa memerlukan kemampuan trouble shooting; (2) pada tahapan desain diperoleh: (a) desain koper boks media yang didalamnya berisi 6 trainer yang terpasang dibagian atas koper, kemudian bagian dalam koper terdapat area signal conditioning, area project board, area alat ukur, area pembacaan signal menggunakan LCD, area penyimpan komponen dan area kabel; (b) pedoman praktik yang berisi 6 job praktik sesuai trainer yang dikembangkan; dan (c) manual book berisi petunjuk penggunaan trainer; (3) pada tahapan implementasi dilakukan pembuatan media berdasarkan desain; (4) pada tahapan evaluasi dilakukan penilaian media, dimana revisi dilakukan pada tiap tahapan. Hasil penelitian berikutnya menunjukkan bahwa nilai kelayakan media trainer signal conditioning secara umum memperoleh nilai 3,28 yang diintrepetasikan dalam kategori Sangat Baik dan diperoleh beberapa masukan yang telah diperbaiki, terkait penambahan jumlah bahan praktikum, penggantian kabel yang putus dan pembuatan kalimat instruksi. Nilai kelayakan yang dapat diinterpetasikan sangat baik pada trainer signal conditioning menunjukkan bahwa trainer ini dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas. Kata Kunci : pengembangan, trainer, signal conditioning, kelayakan
Pengembangan Trainer Equalizer Grafis dan Parametris sebagai Media Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Sistem Audio Bekti Wulandari; Suparman Suparman; Djoko Santoso; Muslikhin Muslikhin
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 22, No 4 (2015): (Oktober)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.704 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v22i4.7835

Abstract

The objectives of this study were to determine the development process of graphic and parametric equalizer trainer media in the course of Audio System and to examine the quality of the media. The development process of the media referred to the model offered by Lee and Owens. The research procedures consisted of assessment/analysis, designing, implementation and evaluation. The results of the study showed that the percentages for the quality aspect of the media and the companion module were 4.31 and 4.42 respectively. Based on these two aspects, it was obtained the overall percentage that was equal to 4.36. Whereas from the process of the trial by the students, the percentages of the media and the companion module were 4.47 and 4.36 respectively. Thus the level of validity and feasibility of the media was categorized as very good.
Professional Development for Vocational High School Teachers through Incremental Teacher Competence Standards Sri Waluyanti; Djoko Santoso; Muh Munir; Bekti Wulandari; Atiqah Raduan
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 24, No 2 (2018): (October)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.108 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v24i2.18427

Abstract

This study presents the competence of vocational high school teachers through the implementation of five work dimensions of teachers’ incremental standard competence. It was conducted in the framework of the sustainable professional development for vocational teachers using participatory action research at two Vocational High Schools by involving 50 teachers. The study included socialization of incremental competency standards and reflection, mentoring and consultation sessions, and teaching reports and reflection. Data collection used observation, assessment, and teaching reports. To optimize the results, it was ended with a focus group discussion involving the Institute for Education Quality Assurance. The results showed that the teachers’ competence in the aspects of the learning plan, learning resource utilization, media utilization, facilitating students’ learning needs, ability to create learning evaluation instrument, and following up the learning outcomes were all categorized as good while the aspect of developing students’ potentials both curriculum implementation and reflection ability was categorized as very good. It indicates the mentoring and the consultation worked effectively. Meanwhile, the teachers' ability that should be improved is the creation of assessment instruments.
Smart Traffic Light based on IoT and mBaaS using High Priority Vehicles Method Muhammad Izzuddin Mahali; Eko Marpanaji; Satriyo Dewanto; Bekti Wulandari; Umi Rochayati; Nur Hasanah
Proceeding of the Electrical Engineering Computer Science and Informatics Vol 5: EECSI 2018
Publisher : IAES Indonesia Section

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.653 KB) | DOI: 10.11591/eecsi.v5.1715

Abstract

An increase of the number of vehicles which is not followed by the number of roads can lead to the increase of congestion, especially in big cities. Regulation of law no 22 Year 2009 explains that there are seven types of vehicles prioritized on the road. This research aims to build a Smart Traffic Light as a solution with the goal of making the prioritized vehicle journey smooth when crossing the road with Smart Traffic Light. The proposed system is "Smart Traffic Light on IoT and mBaaS (Mobile Backend As a Service) using High Priority Vehicles Method". The Smart Traffic Light has three important parts, including: (1) Smart Traffic Application; (2) Smart Traffic Controller; and (3) mBaaS. Prioritized vehicle drivers cross the road using the Smart Traffic Application when they are in an emergency situation. Smart Traffic Application and Smart Traffic Controller communicate using mBaaS. Smart Traffic Application has a vehicle track search facility as well as identification of traffic light location. A few meters before crossing, Smart Traffic Application will send the location to mBaaS and continue to be read by Smart Traffic Controller using internet. If it meets the criteria of High Priority Vehicle, then Traffic Light will be changed to green in the same path. The results show that when testing the data rate from Smart Traffic Application to Smart Traffic Controller, it takes no later than 8.15 seconds and 1.2 seconds (the fastest) with the average data transmission time of 3.39 seconds. Smart Traffic Light is able to identify the direction of the vehicle before passing through the Smart Traffic Application.
PENGEMBANGAN TRAINER SIGNAL CONDITIONING Djoko Santoso; Slamet Slamet; Pipit Utami; Bekti Wulandari
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 13 No. 1 (2016): Edisi Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.845 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v13i1.6848

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan trainer signal conditioning dan menilai kelayakan trainer signal conditioning. Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang terdiri dari analisis, desain, implementasi dan evaluasi, dimana letak evaluasi dan revisi terletak pada tiap tahapan. Evaluasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan trainer signal conditioning melalui beberapa tahapan, diantaranya: (1) analisis diperoleh temuan bahwa: (a) alat dan pedoman praktik kurang update dan tidak match dengan dunia industri; (b) mahasiswa memerlukan gambaran hasil praktik; dan (c) mahasiswa memerlukan kemampuan trouble shooting; (2) pada tahapan desain diperoleh: (a) desain koper boks media yang didalamnya berisi 6 trainer yang terpasang dibagian atas koper, kemudian bagian dalam koper terdapat area signal conditioning, area project board, area alat ukur, area pembacaan signal menggunakan LCD, area penyimpan komponen dan area kabel; (b) pedoman praktik yang berisi 6 job praktik sesuai trainer yang dikembangkan; dan (c) manual book berisi petunjuk penggunaan trainer; (3) pada tahapan implementasi dilakukan pembuatan media berdasarkan desain; (4) pada tahapan evaluasi dilakukan penilaian media, dimana revisi dilakukan pada tiap tahapan. Hasil penelitian berikutnya menunjukkan bahwa nilai kelayakan media trainer signal conditioning secara umum memperoleh nilai 3,28 yang diintrepetasikan dalam kategori Sangat Baik dan diperoleh beberapa masukan yang telah diperbaiki, terkait penambahan jumlah bahan praktikum, penggantian kabel yang putus dan pembuatan kalimat instruksi. Nilai kelayakan yang dapat diinterpetasikan sangat baik pada trainer signal conditioning menunjukkan bahwa trainer ini dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas. Kata Kunci : pengembangan, trainer, signal conditioning, kelayakan
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU ORANG TUA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK Dewi, Ardhy Khartika; Wulandari, Bekti; Giftiyah, Maryatul; Indah, Imamah; Dewi, Rina Sari
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 7 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jika.v7i1.2489

Abstract

Pneumonia merupakan radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya. Berdasarkan sistem registrasi Balitbangkes tahun 2016 berjumlah lebih dari 800.000 anak meninggal di Indonesia disebabkan kasus pneumonia yang umumnya terkait dengan faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku pencegahan perlu dilakukan guna menurunkan angka kejadian kasus pneumonia pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua terhadap kejadian pneumonia pada anak. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian dengan teknik total sampling sebanyak 33 responden. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner kemudian dilakukan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan orang tua antara lain, umur, pendidikan, pengalaman, pekerjaan, dan informasi. Orang tua yang anaknya dirawat karena pneumonia pada penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 66% dengan skor rata-rata 5,91, sikap baik sebesar 51,5% dengan skor rata-rata 38,42 dan perilaku baik sebesar 81,8% dengan skor rata-rata 6,27. Adanya hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan perilaku orang tua mengenai upaya pencegahan kejadian pneumonia pada anak namun tidak ada hubungan bermakna antara sikap terhadap perilaku orang tua mengenai pencegahan kejadian pneumonia pada anak mereka. Kata kunci : Anak pneumonia, Perilaku orang tua.   Abstract Pneumonia is an acute inflammation that attacks the lung tissue and its surroundings. Based on the Balitbangkes registration system in 2016, more than 800,000 children died in Indonesia due to pneumonia cases which were generally related to internal and external factors. Preventive behavior needs to be carried out to reduce the incidence of pneumonia cases in children. The aim of this research is to determine the relationship between knowledge, attitudes and behavior of parents on the incidence of pneumonia in children. This type of research is quantitative with a descriptive design using a cross sectional approach. The research sample used a total sampling technique were 33 respondens. Data were collected through interview using a questionnaire and then a Spearman correlation test was carried out. The research results show in this study had a good level of knowledge of 66% with a mean score of 5,91, a good attitude of 51.5% with a mean score of 38,42 and good behavior of 81.8% with a mean score of 6,27. There is a relationship between the level of parental knowledge and parental behavior regarding efforts to prevent pneumonia in children, but there is no significant relationship between attitudes and parental behavior regarding preventing pneumonia in their children   Keyword: Children with pneumonia, parental behavior.
Optimasi Sistem Informasi Berbasis Web Dalam Inventarisasi Di Sekolah SMP Negeri 12 Yogyakarta Dewanto, Satriyo Agung; Wulandari, Bekti; Munir, Agus Qomaruddin; Setiyawan, Ramadhana
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/rz5aff50

Abstract

Pengelolaan aset dan barang adalah aspek krusial bagi kelancaran operasional di setiap institusi termasuk SMP Negeri 12 Yogyakarta. Inventaris sebagai daftar komprehensif aset sekolah, sangat penting untuk mengawasi, mencegah kehilangan, dan mendukung pengambilan keputusan. Saat ini pengelolaan inventaris aset di SMP Negeri 12 Yogyakarta masih terkendala pencatatan manual yang berpotensi menimbulkan ketidakakuratan data dan kurang efisien. Optimalisasi ini bertujuan untuk mengimplementasikan solusi berbasis web untuk pengelolaan inventaris perpustakaan. Sistem ini dirancang untuk memproses pencatatan stok, pemantauan barang, distribusi, dan pelaporan secara real-time, akurat, dan terintegrasi, yang akan memungkinkan interaksi efisien antar staf. Diharapkan, penerapan sistem ini akan meningkatkan efisiensi sumber daya, meminimalkan kesalahan administrasi, mempercepat pemutakhiran data, dan mendukung pengambilan keputusan manajerial yang lebih baik. Dengan optimalisasi ini, pengelolaan inventaris aset di SMP Negeri 12 Yogyakarta akan menjadi lebih terorganisir, transparan, dan mendukung operasional pendidikan secara keseluruhan
Pengaruh problem-based learning terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK Wulandari, Bekti; Surjono, Herman Dwi
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 3 No. 2 (2013): Juni
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.084 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v3i2.1600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemrograman sistem kendali PLC antara siswa yang diajar dengan metode PBL dengan siswa yang diajar dengan metode demonstrasi, (2) pengaruh interaksi antara metode PBL dan metode demonstrasi dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa, (3) perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajar dengan metode PBL dengan yang diajar dengan metode demonstrasi ditinjau dari motivasi belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial yang dilakukan dengan memberikan perlakuan metode pembelajaran. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t dan ANAVA dengan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan metode PBL dengan yang diajar dengan metode demonstrasi, (2) tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode PBL dan demonstrasi dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar, (3) terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan metode PBL dengan yang diajar dengan metode demonstrasi ditinjau dari motivasi tinggi dan rendah. THE EFFECT OF PROBLEM-BASED LEARNING ON THE LEARNING OUTCOMES SEEN FROM MOTIVATION ON THE SUBJECT MATTER OF PLC IN SMKAbstractThis study aimed to determine: (1) the difference in learning outcomes in the subject of PLC control system programming between the students taught using the PBL method and those taught using the demonstration method, (2) the effect of the interaction among the PBL method and demonstration learning method with motivation on the learning outcomes, (3) difference in students' learning outcomes between the students taught using the PBL method and those taught using the demonstration learning method in terms of motivation to learn. This study was a quasiexperimental study with a factorial design done by giving treatment in learning methods. The techniques of data analysis were T test and analysis of variance (ANOVA) with SPSS 16. The results show that: (1) there is a difference in learning outcomes between the students taught using the PBL method compared to those taught using the demonstration learning method, (2) there is no interactional effect between PBL and demonstration learning methods with motivation on the students' learning outcome, (3) there is a difference in the learning outcome between students taught using the PBL method and those taught using the demonstration learning method in terms of students with high and low motivation.