Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Status Gizi dan Pemberian Kapsul Vitamin A sebagai Faktor Risiko Pneumonia Balita Usia 18-59 Bulan: Nutritional Status and Provision of Vitamin A as Risk Factors for Pneumonia among Toddlers Age 18-59 Months Wiji Novarianti; Muhammad Syukri; M. Dody Izhar; M Ridwan; Faisal Faisal
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v3i2.418

Abstract

Introduction: Pneumonia accounts for 16 % of the causes of death in children under five including in Indonesia. This study aims to determine nutritional status, provide vitamin A capsules, and complete immunization as risk factors for pneumonia in toddlers aged 18-59 months. Methods: This study used a case-control design with 47 cases and 47 control children. The case was a toddler with pneumonia aged 18-59 months who was registered at Puskesmas Paal V Jambi City. Controls were toddlers who did not experience pneumonia with age (range ≤3 months), gender, and came from the same sub-district as the case toddler. Sampling was done by purposive technique by selecting the latest patient medical record data. Data collection was carried out by interview method in October-November 2020. Data analysis was carried out univariate and bivariate using the Chi-Square test. Results: The results showed nutritional status (p=0.023 OR=3.93 95% CI 1.29-11.96), Vitamin A capsules administration (p=0.026 OR=3.12 95% CI 1.23-7.91) is a risk factor for pneumonia in children under-five. Complete immunization is nor a risk factor for pneumonia in children under five. Conclusion: The conclusion of the study was nutritional status and vitamin A administration as risk factors for pneumonia in children aged 18-59 months.
Analisa Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Di Kota Jambi Tahun 2017 Andy Amir; M. Ridwan; M. Dody Izhar
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 1 No. 2 (2017): Vol. 1 - No. 2 - September 2017
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v1i1.6526

Abstract

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan ≥140 mmHg tekanan sistolik dan tekanan diastolik ≥90 mmHg. Indeks massa tubuh, riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan stres sebagai faktor risiko hipertensi. Ini adalah penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah individu yang telah berusia ≥ 30 tahun sebanyak 384 orang yang tinggal di Kota Jambi, diambil secara proporsional stratified random sampling. Analisis menggunakan perangkat lunak analisis statistik dengan tingkat signifikansi uji p <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks massa tubuh: obesitas 193 orang (50,26%), riwayat keluarga hipertensi sebanyak 156 orang (40,63%), kebiasaan merokok 125 orang (32,55%) dan stres dengan kriteria sedang sebanyak 7 orang. (1,82%) dan stres ringan sebanyak 46 orang (11,98%). Ada hubungan yang signifikan dari indeks massa tubuh (p: 0,000, rs: 0,254, POR: 4,249 (2,330-7,748), riwayat keluarga (p: 0,000, rs: 0,255, POR: 3,843 (2,217-6,663), (p: 0,000, rs: 0,254, POR: 4,249 (2,330-7,748), kebiasaan merokok (p: 0,000, rs: 0,190, POR: 2,667 (1,577-4,544), tekanan sedang (p: 0,001, rs: 0,422, POR: 0,022 ( 0,003- 0,192), stres ringan (p: 0,000, rs: 0,422, POR: 0,112 (0,057-0,219) dengan kejadian hipertensi di Kota Jambi 2017. Studi ini menyimpulkan bahwa obesitas, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, stres sedang / ringan signifikan terhadap kejadian hipertensi.
Kajian Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Tahun 2016 M. Ridwan
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 1 No. 2 (2017): Vol. 1 - No. 2 - September 2017
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v1i1.6527

Abstract

Pemanfaatan tenaga kesmas di Industri juga merupakan hal yang perlu dilakukan identifikasi kompetensi apa yang harus di siapkan dalam membuat profil lulusan yang akan di terima pasar kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan design studi kasus, berlokasi di Kabupaten kerinci, dengan populasi seluruh SKM baik itu yang berstatus CPNS, PNS dan tenaga kontrak. Metode pengambilan sampel purposive sampling, variabel penelitian terdiri tenaga SKM, Kompetensi lulusan, peran tenaga SKM, pengambilan data dengan Lokakkarya wawancara mendalam, dan FGD. Analisis Data menggunakan pendekatan content analysis. Tenaga sarjana Kesehatan Masyarakat masih banyak bekerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan peminatan, membuat SKM lebih generalis ada sebuah pilihan agar SKM tidak menjadi Peminatan yang kurang membuat kepercayaan diri bagi SKM. Dengan demikian Profesi adalah pilihan agar membuat SKM lebih berdaya saing. dari hasil wawancara bahwa pendidikan kesmas sangat kurang terhadap praktek sehingga dilapangan mendapat kesulitan di dunia kerja. membuatkan SKPI yang memliki Kompetensi keahlian Khusus sesuai peminatan merupakan solusi dalam persaingan di dunia kerja. Kompetensi SKM yang harus dimiliki menurut responden adalah advokasi, analisis masalah, Aplikasi Komputer, perhitungan biaya, manajemen. pengembangan media, pemberdayaan Masyarakat, pengambilan sample, survey cepat, surveillance, pembiayaan peningkatan kemampuan profesi SKM adalah kemampuan melakukan advokasi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Peran Pemerintah Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam (SAD) Di Provinsi Jambi Tahun 2018 Febi Rizka Eliza; M. Ridwan; Dwi Noerjoedianto
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6538

Abstract

Pemerintah memiliki peranan penting dalam keberhasilan program pemberdayaan KAT SAD di bidang kesehatan dan sosial. Program pemberdayaan yang dilakukan memiliki keterikatan erat dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah terhadap program pemberdayaan KAT SAD di bidang kesehatan dan sosial serta pengaruhnya dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Data dikumpulkan menggunakan metode triangulasi dan dianalisis dengan menggunakan metode Miles and Hubermen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan KAT SAD di bidang kesehatan dapat dilihat dengan diterapkannya program pelayanan kesehatan langsung yang diterima KAT SAD seperti Puskesmas keliling, pengobatan gratis dan akses layanan kesehatan ke RSUD Raden Mattaher. Sedangkan dalam bidang sosial, Pemerintah telah berupaya menyiapkan pemukiman dan berbagai bentuk bantuan sosial yang dapat dikembangkan. Namun hal ini belum terealisasikan dengan baik karena KAT SAD belum mampu memberdayakan dirinya maupun keluarganya secara mandiri. Keberlanjutan program pemberdayaan KAT SAD yang telah dilaksanakan belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan yang dilaksanakan tidak berkelanjutan dan belum menunjukkan hasil sesuai dengan harapan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Batang Hari, yakni kesetaraan kondisi sosial dan status kesehatan yang mumpuni.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Asi Eksklusif Di Puskesmas Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Tahun 2017 Sondang Silvianta; Rd. Halim; M. Ridwan
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i2.6555

Abstract

Beberapa negara berkembang angka global ibu menyusui hanya meningkat dengan sangat perlahan selama beberapa dekade terakhir, Sebagian karena rendahnya tingkat menyusui di beberapa negara-negara besar, dan kurangnya dukungan untuk ibu menyusui dari lingkungan sekitar. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih, imunoglobin, enzim dan hormon serta protein spesifik, dan zat gizi lainnya yang diperluas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Teknik pengambilan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara input sumber daya manusia (Petugas Konselor) secara kuantitas sudah memenuhi standar, Secara kualitas petugas sudah mengikuti pelayihan konselor ASI, Petugas memiliki beban kerja rangkap. Sarana/prasarana penunjang belum memenuhi standar. Sumber dana belum mencukupi untuk Program ASI Eksklusif. Secara proses pelaksanaan belum terlaksana secara keseluruhan hanya kegiatan sosialisasi yang baru berjalan, Proses Konseling ASI belum memiliki kegiatan pokok. Secara output cakupan program ASI Eksklusif di Puskesmas masih di bawah target SPM hal ini disebabkan pada aspek input pemanfataan sarana/prasarana masih belum terealisasi, Sumber dana yang terbatas dan Puskesmas Olak Kemang belum melaksanakan program kerja pemberdayaan kelompok peduli ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Olak Kemang.
Model Pemberdayaan Suku Anak Dalam Bidang Kesehatan Di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari M. Ridwan; Oka Lesmana S.
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i2.6558

Abstract

Permasalahan kesehatan suku anak dalam sangat kompleks terutama perilaku hidup bersih dan sehat (kondisi jamban, gizi, kebersihan diri, cuci tangan pakai sabun serta kondisi lingkungan pemukiman serta beberapa penyakit (kekurangan gizi, muntaber, malaria dan penyakit kulit). Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan suatu model pemberdayaan yang tepat pada suku anak dalam (SAD). Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan purposive sampling sebanyak 27 orang (10 orang masyarakat SAD, 1 Orang petugas puskesmas, 1 orang petugas dinas kesehatan dan 4 orang tumenggung/ketua adat). Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan FGD. Analisis data menggunakan pendekatan content analysis. Kondisi geografis. kebiasaan berpindah pemukiman pasca kedukaan dan kebiasaan menyebar serta akses jalan yang kurang baik merupakan hambatan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Temuan dalam penelitian ini bahwa adat larangan seorang perempuan SAD bertemu dengan seorang lelaki diluar rumah menjadi permasalahan bagi petugas kesehatan. “SAD Care” merupakan bentuk pelayanan berbasis mobil terpadu yang menggabungkan upaya promotif dan preventif (posyandu dan posbindu), kuratif dan pengobatan tradisional oleh masyarakat SAD berbasis gender. Penggabungkan empat upaya pelayanan kesehatan berbasis mobil terpadu merupakan model pemberdayaan masyarakat SAD. Pemerintah Daerah agar mengalokasikan anggaran dengan menyediakan mobil bus sebagai pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang dapat memudahkan masyarakat jika harus dirujuk menggunakan kartu BPJS.
Konsep Rumah Tangga BerPHBS Pemukiman Rombong Ganta Pada Suku Anak Dalam Di Kabupaten Merangin M. Ridwan; Oka Lesmana
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 4 No. 1 (2020): Vol. 4 - No. 1 - Maret 2020
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v4i1.8986

Abstract

Budaya melangun warga SAD Jambi pada kesehariannya menjadikan mereka sulit mendapatkan hak-hak sebagai warga Negara. Pemerintah sudah memberikan rumah tetapi akhirnya di tinggal atau di jual. Tujuan penelitian untuk mengembangkan konsep Perilaku hidup bersih dan sehat yang di butuhkan dan dapat diterapkan ketika menghuni rumah sehingga perpindahan dari pemikiman sudung ke pemukiman menetap memiliki ketrampilan dalam menjaga kebersihan. Penelitian kualitatif dengan design studi kasus. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling, pengambilan data dengan wawancara mendalam, dan FGD. Analisis Data menggunakan pendekatan content analysis.Warga SAD pada awalnya dari pemukian berpindah (Sudung) ketika menghuni rumah tidak serta merta mampu menyesuaikan sebagaimana fungsi rumah yang sebenarnya. kondisi lingkungan pemukian tidak terawat, perilaku hidup bersih misalnya mencuci tangan pakai sabun. mencuci pakaian. Mandi, memotong kuku. dan memaksakan makanan ternyata belum sepenuhnya masyarakat SAD paham dan mampu melakukan. Dari hasil penelitian ini ketika di berikan rumah maka warga SAD harus di bekali dengan pemahaman tentang kebersihan diri ,dan lingkungan. Penyelesaian Masalah Kesehatan Masyarakat SAD Konsep PHBS bagi warga SAD dapat dilakukan untuk mempercapat perubahan perilaku. Pola pendampingan dengan ‘Live in’ atau tinggal bersama mereka lebih lama dan memberikan contoh sebanyak-banyak akan mempercepat perubahan perilaku warga Suku anak Dalam (SAD)Kata Kunci : Pemberdayaan, SAD, PHBS SAD
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Mahasiswa Universitas Jambi Selama Pandemi COVID-19 Esra Sianipar; M. Ridwan; Ismi Nurwaqiah Ibnu; Guspianto Guspianto; La Ode Reskiaddin
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 5 No. 2 (2021): Vol. 5 - No. 2 - September 2021
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v5i2.13693

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit menular yang cepat menyebar. Di Indonesia terdapat jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 1.863.031 sedangkan di Provinsi Jambi 108 kasus per tanggal 07 Juni 2021. Cuci Tangan Pakai Sabun dapat mencegah penularan COVID-19 di kampus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada mahasiswa Universitas Jambi selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi Cross-Sectional. Jumlah Sampel yang digunakan sebanyak 106 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik Multistage Sampling. Berdasarkan hasil uji statistik, hubungan pengetahuan dan sarana prasarana dengan perilaku CTPS masing-masing memiliki nilai p-value sebesar 0,191 dan 0,804 (p > 0,05) sedangkan untuk hubungan sikap dan dukungan teman sebaya dengan perilaku CTPS memiliki nilai p-value sebesar 0,030 dan 0,000 (p < 0,05). Pengetahuan dan sarana prasarana tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku CTPS, sedangkan sikap dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku CTPS.Kata Kunci: Mahasiswa, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), COVID-19.
PENDEKATAN EMOTIONAL DEMONSTRATION DALAM UPAYA PENINGKATAN PRAKTEK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SUKU ANAK DALAM DI DESA PELAKAR JAYA M. Ridwan; La Ode Reskiaddin; Vinna Rahayu Ningsih; Puspita Sari
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4992.374 KB) | DOI: 10.22437/jssm.v2i1.11160

Abstract

Health problems related to clean and healthy living habits are one of the problems that still occur in tribal communities. Based on the results of the initial survey, behavioral aspects, especially the hygiene of individual ethnic children in Pelakar Jaya village, are still lacking, especially the cleanliness of clothes and bodies. In addition, the housing environment is not clean and healthy because there are still lots of garbage scattered about. Efforts can be made to overcome this problem through education with an emotional demonstration approach regarding PHBS. This education aims to increase knowledge and practices related to personal and environmental hygiene. This community service was carried out in Pelakar Jaya Village, Pelepat District, Merangin Regency by 4 lecturers and 5 students. The results of the activity showed that there was an effect of emotional demonstration on increasing community knowledge and skills regarding Clean and Healthy Living Behaviors, especially indicators of washing hands with soap. The need for continuous socialization and monitoring by health center personnel regarding clean and healthy living habits.
Edukasi Dan Pelatihan Senam Kaki Diabetes Pada Kader Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes di Wilayah Kerja Puskesmas Sengeti La Ode Reskiaddin; M. Ridwan; Vinna Rahayu Ningsih
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.299 KB) | DOI: 10.22437/jssm.v3i1.14620

Abstract

Non-Communicable Diseases (NCD) is still quite high at the Sengeti Health Center. This is due to an unhealthy diet. The habit of people consuming high fat and sweet foods and the lack of community participation in the use of integrated service posts (posbindu). Efforts that can be made to overcome these problems are through education and training of cadres to do diabetic foot exercises. This community service was carried out at the Sengeti Health Center as many as 12 health cadres from each work area. This service activity was carried out by 3 lecturers and 5 students. The results showed that there was a difference in the mean knowledge of cadres from before (8.83 ± 0.937) and after education (9.92 ± 0.289) with a difference value of -4.168. In addition, there was an increase in skills both during training and after training. The need for monitoring and follow-up activities in the community.