Anak hanya diberi ASI eksklusif paling sedikit selama 6 bulan. Angka pemberian ASI eksklusif secara nasional menunjukan penurunan pada tahun 2021 sebesar 69,7%, sedangkan tahun 2022 dengan angka 67,96%. Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif bisa disebabkan rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, dan kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan status pekerjaan dan pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sumbang 1. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 161 responden menggunakan teknik simple random sampling. Analiisiis biivariiat pada peineiliitiian iinii untuk meingeitahuii hubungan status peikeirjaan dan peingeitahuan teintang ASIi eiksklusiif deingan peimbeiriian ASIi eiksklusiif dii Puskeismas Sumbang 1 deingan meinggunakan ujii speiarman rank. Hasil penelitian menunjukkan hubungan status pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sumbang 1 didapatkan nilai p-value = 0.000 < α dan nilai koefisien korelasi -0,421 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak searah dengan tingkat keeratan lemah sedangkan hubungan pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sumbang 1 didapatkan nilai p-value = 0.000 < α dan nilai koefisien korelasi 0,380 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah dengan tingkat keeratan lemah.