Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELATIHAN MANAGEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DI SMKN 12 MALANG Widiyanti Widiyanti; Duwi Leksono Edy; Yoto Yoto; Avita Ayu Permatasari; Solichin Solichin
Jurnal KARINOV Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.864 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i2p%p

Abstract

Sekolah menengah kejuruan mempunyai peran utama dalam pengembangan dan pembentukan sumberdaya manusia yang siap pakai di dunia kerja. Dalam dunia pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum ditinjau dari kriteria pendidikan, substansi pelajaran, dan lulusannya. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peni ngkatan mutu manajemen sekolah. Tujuan dari pelatihan ini adalah 1) Agar para warga sekolah mengetahui tentang konsep MPMBS, 2) Agar Para warga sekolah dapat mengetahui tujuan dari MPMBS, 3) Agar para warga sekolah mengetahui alasan diterapkannya MPMBS, 4) Agar para warga sekolah menegetahui bagaimana pola baru pendidikan masa Depan, 5) Agar warga sekolah mengetahui karakteristik MPMBS. Manfaat dari kegiatan ini adalah: (1) Bagi tenaga dosen dapat menyumbangkan ilmu dan pikirannya kepada masyarakat terutama kepada para guru di SMKN 12 Malang, (2) Bagi para peserta pelatihan dapat meningkatkan pemahaman tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (3) Dapat meningkatkan kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan lembaga-lembaga sekolah terutama di SMKN 12 Malang dengan Jurusan Teknik Mesin FT UM. Kata kunci--pelatihan, MPMBS,, Sekolah Menengah Kejuruan AbstractThe vocational has a major role in the development and establishment of ready -to-use human resources in the world of work . In the world of vocational education has characteristics different from general education in terms of education criteria, substance lessons, and graduates. Various efforts have been made to improve the quality of national education. Among others through various training and improvement of teacher competence, pro curement of books and instructional tools, improvement of education facilities and infrastructure, and improvement of school management quality. The objectives of this training are 1) to enable the school community to know about the concept of MPMBS, 2) to enable the school residents to know the purpose of MPMBS, 3) to make the school residents aware of the reason for the implementation of MPMBS, 4) to make the school residents know how the new pattern of education future, 5) In order for the school community to know the characteristics of MPMBS. The benefits of this activity are: (1) For lecturers can contribute knowledge and thoughts to the community especially to the teachers at SMKN 12 Malang, (2) For the trainees can improve understanding about MPMBS (3) Can improve cooperation between universities with school institutions especially in SMKN 12 Malang with Department of Mechanical Engineering FT UM.Keywords—training, MPMBS, vocational education and training
MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN MANAJEMEN BENGKEL MELALUI PELATIHAN BAGI GURU SMK TUREN KABUPATEN MALANG Yoto Yoto; Widiyanti Widiyanti; Solichin Solichin
Jurnal KARINOV Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.066 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i1p%p

Abstract

AbstrakBengkel di SMK diketahui sangat riskan terhadap bahaya kecelakaan kerja maupun kebakaran, sebab setiap kegiatan praktikum siswa akan menggunakan sarana dan prasarana yang ada disemua bengkel/laboratorium dan terpakai secara maksimal, serta selalu menggunakan aliran listrik yang berbahaya dengan sengatan listrik.  Guru pengampu mata pelajaran praktik di SMK sehari-hari bertugas mengajar dan melatih peserta didik, bertanggung jawab menciptakan kondisi aman, sehat, dan kenyamanan lingkungan bengkel, serta berperan ikut menjaga dan mengawasi aktifitas dibengkel. Dengan kondisi yang demikian maka dilakukan pelatihan manajemen bengkel bagi guru SMK Turen Kabupaten Malang.Hasil pre-test dan pos-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep manajemen bengkel sebesar 27,08%, pemahaman peran bengkel sebesar  29,59&, pemahaman perawatan dan perbaikan peralatan bengkel sebesar 27,5%, konsep organisasi sarana prasarana bengkel sebesar 29,58%, pemahaman tentang bahan berbahaya pada bengkel sebesar 26,66%, dan pemahaman tentang pengelolaan K3 pada bengkel/laboraorium 26,66%. Dari seluruh indikator yang dilatihkan secara umum peningkatan guru-guru pasca pelatihan terhadap pemahaman manajemen bengkel adalah sebesar 27, 92%. Kata kunci : kemampuan, keterampilan, manajemen bengkel, guru SMK
PELATIHAN MANAJEMEN BENGKEL/LABORATORIUM BAGI GURU MATA PELAJARAN PRAKTIK DI SMK WILAYAH KOTA MALANG Yoto Yoto; Djoko Kustono; Solichin Solichin; Widiyanti Widiyanti; Marsono Marsono
Jurnal KARINOV Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.601 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i2p%p

Abstract

Bengkel/laboratorium  di Sekolah Menengah Kejuruan masih sebatas sebagai tempat praktik siswa belum banyak dimanfaatkan oleh para steak holders. Keberadaan bengkel di Sekolah Menengah Kejuruan sangat penting dalam menunjang kompetensi guru dan siswa yang dapat mempengaruhi  kualitas lulusan. Kompetensi yang dimiliki oleh siswa tidak hanya pada penguasaan teori saja, apalagi pada bidang teknik, tetapi harus di padukan antara teori dan praktik. Oleh karena itu maka peran guru menjadi sangat penting dalam penguasaan pengelolaan bengkel. Pelatihan manajemen bengkel bagi guru mata pelajaran  praktik di SMK Kota Malang diikuti oleh 30 Orang diselenggarakan oleh Tim Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FT UM.Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman manajemen bengkel/laboratorium  bagi para guru SMK di wilayah Kota Malang, diharapkan kegiatan pembelajaran dibengkel/laboratorium dapat berjalan lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi siswa baik dari dimensi pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk menghadapi dunia kerja.Kata kunci: Pelatihan, manajemen bengkel, Mapel Praktik, SMK
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DI DESA SELOREJO, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR Solichin Solichin; Yoto Yoto; Wahono Wahono; Duwi Leksono Edy; Windra Irdianto
Jurnal KARINOV Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.789 KB) | DOI: 10.17977/um045v1i1p%p

Abstract

AbstrakDesa Selorejo merupakan Desa Wisata Selorejo yang berada di kecamatan Dau, kabupaten Malang. Pertanian vital pada desa ini adalah Jeruk. Sedangkan peternakan, sapi, kambing, lele, ayam menjadi daya tarik tersendiri pada desa ini. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan masyarakat di Desa Selorejo dalam memanfaatkan limbah rumah tangga, limbah peternakan maupun pertanian yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Pupuk organik tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi pupuk kimia dan meningkatkan kesu­bur­an tanah serta dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman, sehingga dapat meningkatkan produksi jeruk yang mana hal ini merupakan komoditi utama bagi masyarakat Desa Selorejo. Metode pengabdian yang digunakan berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan pengabdian Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Pembuatan Pupuk Organik di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang adalah (1) masyarakan bisa memanfaatkan limbah sampah menjadi pupuk; (2) pemanfaatan pupuk dari limbah organik rumah tangga untuk pertanian; (4) kebersihan lingkungan dari limbah-limbah organik. Manfaat dari kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Bagi tenaga Dosen dapat menyumbangkan ilmu dan pikirannya kepada masyarakat; (2) Bagi masyarakat di wilayah Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dapat memproduksi pupuk kompos secara mandiri dan relative murah dari hasil pengolahan sampah organik sebagai penunjang pengolahan proses pertanian dan hasil pertanian.Kata kunci—Teknologi tepat guna, pupuk organik
Evaluation of Work-Based Learning Implementation through Internship at Vocational High Schools Sugiharto Sugiharto; Yoto Yoto; Widiyanti Widiyanti
Belantika Pendidikan Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Kayon Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47213/bp.v4i2.115

Abstract

This article aims to identify and describe the evaluation of Work-Based Learning through an internship (WBL-Internship) in vocational high schools. This study is a multi-case study with a qualitative descriptive approach. The study took place at VHS 1 Bendo Magetan and VHS 1 Geger Magetan. Interviews, documentation, and observation studies were used to collect data. The results show that (1) The WBL-Internship consists of an industrial assessment and a school assessment. Academic and non-academic aspects are assessed. (2) The WBL-Internship assessment is based on attitude. (3) Reports on WBL-Internship activities are carried out by students periodically through reports and activity journals; (4) WBL-Internship certificates are given after all WBL-Internship activities are completed. (5) The enthusiasm and full support of all school and industry residents, as well as the limited number of industries for WBL-Internship, are supporting and inhibiting factors for WBL-Internship.
Analysis of 5S Work Culture to Prepare Modeling Design and Building Information Students' Competency in Industry Anita Nastitisari; Yoto Yoto; Marsono Marsono
Belantika Pendidikan Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Kayon Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47213/bp.v4i2.116

Abstract

Vocational High Schools have a great responsibility in preparing a competent, skilled, creative, disciplined, and professional workforce to enter the labor market. Students' abilities can be developed through education and internships, both in the classroom and workplace. Work quality and productivity can be improved by adopting the 5S culture (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, and Shitsuke). Students' performance in modeling design and building information (MDBI) competencies will be evaluated in their ability to apply the principles of the 5S work culture in the workplace. The research was conducted at the Department of Housing and Settlement Areas and the construction company CV. Cahaya Mandiri. However, due to a lack of structure and SOPs, implementing the 5S work culture in the two locations was not consistent with the accredited 5S concept. As internship students, they will give the industry the experience of habituation it needs, but this depends on their motivation and discipline.
PELATIHAN PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN yoto yoto
Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi (JP2T) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.983 KB) | DOI: 10.17977/um080v1i12020p15-22

Abstract

Abstrak. Bengkel pendidikan di SMK adalah tempat yang digunakan oleh peserta didik untuk melaksanakan aktifitas praktik kejuruan sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.  Agar pembelajaran praktik di bengkel dapat berjalan dengan maksimal dan terhindar dari bahaya kecelakaan maka perlu adanya pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3). Tujuan dilaksanakannya program pelatihan pengelolaan K3  bagi Guru produktif di SMK cabang Dinas Kabupaten Tulungagung antara lain agar peserta pelatihan dapat meningkatkan pemahaman tentang: (1) pengelolaan bengkel pendidikan di SMK, (2) Pengelolaan K-3, (3) Pengelolaan Bengkel pendidikan di tinjau dari 5-S, (4)  Pemahaman bahan-bahan berbahaya pada bengkel SMK, dan (6) meningkatkan keterampilan dalam menggunakan alat pemadam kebakaran. Pelatihan diikuti oleh guru-guru mata pelajaran praktik sebanyak 46 orang. Pelatihan dilaksanakan di SMK Negeri 3 Boyolangu Kabupaten Tulungagung pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2019. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan terhadap pengelolaan K3  bagi peserta pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat  mendukung kelancaran kegiatan praktikum di bengkel pendidikan pada SMK.  Kata kunci: K3, bengkel pendidikan, SMK.
Internalization of Strengthening Character Education through Scouting Extracurricular Activities for Students SMK Arief Eko Setiawan; Marsono Marsono; Yoto Yoto
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3147

Abstract

Currently the Indonesian nation is experiencing moral degradation. This problem actually occurs in many teenagers as one of the impacts of the era of globalization and technological developments. The industrial era 4.0 and technological developments can have positive and negative impacts on almost all levels of society. One of the negative impacts that arise is the decline in the character of the younger generation. Researchers are interested in conducting further research on the internalization of KDP through extracurricular activities, especially Scout extracurricular activities in two schools, namely SMKN I Kademangan and SMK PGRI Wlingi, Blitar Regency. This research uses a qualitative approach with a case study research design. Data collection techniques with free and open interviews, documentation studies, and observation. The informants of this study were 50 students who became members of the scouts and as representatives of respondents. Based on the results of the analysis conducted on the research data, it is known that several forms of internalization of the values of strengthening character education contained in the Scout extracurricular program can be seen from the values of religious character, nationalist character, integrity character, independent character, and mutual cooperation character. In addition to internalizing these characters, scout extracurricular activities also include self-development efforts that foster students' organizational and entrepreneurial skills.
Learning Media Development Android Based on Basic Programming Subjects in a Pandemic Period Nailul Huda; Marsono Marsono; Yoto Yoto
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3238

Abstract

This research and development aims to develop products in the form of android-based learning media in Basic Programming subjects. The development carried out follows the stages of the ADDIE development model. The level of media feasibility is seen from the results of product validation. The results of material expert validation show the percentage of 90% which consists of content, presentation and contextual aspects. In addition, the results of media expert validation showed a percentage of 87.50% which consisted of aspects of appearance, content and writing. The results of the attractiveness test of the small group trial showed the percentage reached 95.71%. It can be concluded that android-based learning media in Basic Programming subjects is very feasible to use in learning. 
Bahaya Asap dan Radiasi Sinar Las Terhadap Pekerja Las di Sektor Informal Abdul Qolik; Yoto Yoto; Basuki Basuki; Sunomo Sunomo; Wahono Wahono
Jurnal Teknik Mesin dan Pembelajaran Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.901 KB) | DOI: 10.17977/um054v1i1p1-4

Abstract

Proses pengelasan jika tidak diperhitungkan sebelumnya dapat mengakibatkan bahaya-bahaya yang tidak diinginkan bagi pekerja las, contohnya kebakaran, peledakan, keretakan, dan bahaya yang tidak kalah pentingnya adalah bahaya yang mengganggu alat pernapasan. Bahaya tersebut berasal dari asap dan radiasi sinar las. Meskipun demikian, pedoman untuk bekerja secara aman sesuai dengan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja seringkali diabaikan, terutama oleh pekerja las di sektor informal dengan skala kecil. Oleh karena itu sangat wajar jika seringkali ditemukan tenaga kerja di bengkel pengelasan yang bekerja dengan tingkat keamanan yang sangat minim. Keadaan tersebut menyebabkan perlunya diadakan pelatihan guna meningkatkan pemahaman bahaya proses pengelasan serta keselamatan dan kesehatan pekerja las di sektor informal.