Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis Deva Nissyarah Effendi; Kiki Mulkiya Yuliawati; Vinda Maharani Patricia
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. Moringa plants (Moringa oleifera L.) have many benefits, one of which is found in the leaves. Moringa leaves (Moringa oleifera L.) contain secondary metabolite compounds in the form of flavonoids, alkaloids, saponins and tannins. In addition, Moringa leaves (Moringa oleifera L.) are thought to inhibit bacteria. This study aims to determine the antibacterial activity of Moringa leaves ethanol extract of Moringa leaves (Moringa oleifera L.). The extract was made by maceration using 96% ethanol as solvent. Antibacterial testing in this study used the wells diffusion method with concentrations of 2%, 4%, 6%, 8% and 10% b/v. The results showed that the inhibition zone of moringa leaf ethanol extract was 4% on Staphylococcus epidermidis bacteria by 8.2 mm . So It can be concluded that ethanolic extract of Moringa leaves had the potential to inhibit Staphylococcus epidermidis. Abstrak. Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) memiliki banyak manfaat, salah satunya terdapat pada bagian daunnya. Daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Selain itu, daun kelor (Moringa oleifera L.) diduga dapat menghambat bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.). Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antibakteri pada penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% b/v. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat ekstrak etanol daun kelor konsentrasi 4% terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar 8,2 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kelor memiliki potensi untuk menghambat Staphylococcus epidermidis
EDUKASI PENGGUNAAN SUPLEMEN DAN HERBAL PENINGKAT IMUNITAS DI KELURAHAN KARASAK KOTA BANDUNG Fetri lestari; Yani lukmayani; Ratih Aryani; Kiki Mulkiya Yuliawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v2i2.860

Abstract

Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung berdampak pada kebutuhan akan peningkatan imunitas tubuh, selain diterapkannya protokol kesehatan dalam mencegah penularan virus. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan edukasi mengenai penggunaan suplemen dan herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta cara mengolah herbal di rumah. Program dilakukan di Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung pada bulan April 2021, berupa ceramah dan penayangan video. Evaluasi peningkatan pemahaman peserta berupa  skor tes akhir, dibandingkan dengan skor tes awal.  Kegiatan PKM ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai suplemen dan herbal peningkat imunitas sebesar 36,2% berdasarkan hasil tes. Untuk mendorong keberdayaan warga dalam budidaya TOGA, diberikan 100 bibit jahe merah sekaligus dalam rangka mendukung pendirian Kampung Jahe di Kelurahan Karasak. Selain itu juga diberikan bibit cabe rawit dan set peralatan untuk penanaman secara hidroponik. Setelah dilaksanakannya PKM ini diharapkan agar warga memahami penggunaan suplemen dan herbal yang tepat sebagai upaya menjaga imunitas dan cara mengolah herbal, serta aktif membudidaya TOGA.
Isolasi Senyawa Antioksidan Ekstrak Buah Takokak (Solanum torvum) Tsaniya Fatima Khanza; Kiki Mulkiya Yuliawati; Yani Lukmayani
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v3i2.9082

Abstract

Abstrak. Buah takokak (Solanum torvum) diketahui memiliki potensi senyawa untuk dimanfaatkan dalam pengobatan sebagai antimikroba, antiulserogenik, anti-platelet aggregation, anti inflamatori, modifikasi tekanan darah sistolik, aktivitas sitotoksik, dan antioksidan. Dalam penelitian ini dilakukan isolasi senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dari buah takokak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengisolasi senyawa antioksidan yang terdapat pada buah takokak (Solanum torvum). Simplisia buah takokak (Solanum torvum) diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian di fraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair, lalu dilakukan pula pemurnian dan uji kemurnian, serta dilakukan pemantauan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) hingga diperoleh isolat murni. Hasil proses isolasi menggunakan KLT menunjukkan bahwa buah takokak memiliki kandungan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan pada nilai Rf 0,4 dengan menggunakan pengembang kloroform dan metnol (9:1). Kata Kunci: Antioksidan, buah takokak (Solanum torvum), DPPH, radikal bebas Abstract. Takokak fruit (Solanum torvum) is known to have potential compounds to be used in medicine as antimicrobial, antiulcerogenic, anti-platelet aggregation, anti-inflammatory, systolic blood pressure modification, cytotoxic activity, and antioxidant. In this study, the isolation of compounds that have antioxidant activity from takokak fruit was carried out. This study aimed to isolate the antioxidant compounds found in takokak fruit (Solanum torvum) fruit.Simplicia of takokak fruit (Solanum torvum) was extracted using the maceration method with 96% ethanol solvent, then fractionated using the liquid-liquid extraction method, purification, and purity testing were also carried out, and antioxidant activity was monitored using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method until pure isolates were obtained. The results of the isolation using prep TLC showed compounds that have the potential as antioxidants at Rf value of 0.4 using chloroform and methanol (9:1). Keywords: Antioxidant, takokak fruit (Solanum torvum), DPPH, free radicals.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI AIR BUAH LEUNCA (Solanum nigrum L.) SEBAGAI BIOLARVASIDA TERHADAP LARVA NYAMUK PENYEBAB FILARIASIS (Culex sp) Ariel Dhafa Rais; Esti Rachmawati Sadiyah; Kiki Mulkiya Yuliawati
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v3i2.9123

Abstract

Abstract. Filariasis infects more than 1.3 billion people in 72 countries. The number of clinical cases of filariasis in Indonesia based on cumulative data until 2013 was found to be 12,714 cases. The disease is transmitted by Culex sp mosquitoes as the main vector. One of the plants that can be utilised as a larvicide is black nightsade (Solanum nigrum L.) which contains glycoalkaloids in young fruit that are toxic. The purpose of this study was to determine the larvicidal effectiveness of extracts and water fractions of leunca fruit against Culex sp, Extraction was carried out using a cold method, namely maceration with solvents used 96% ethanol and liquid-liquid extraction (LLE) using a separating funnel. the concentration of extracts of 0,05%, 0.1%, 0.2%, 0,5%, 1%, and 2% of leunca fruit were used in larvacidal test and larva death was observed at larvae at 1 hour, 4 hours, 8 hours, 12 hours and 24 hours observation, respectivelyThe LC50 (Lethal Concentration) results of ethanol extract obtained were 0.0035% and water fraction 0.0983%. It can be concluded that the ethanol extract of leunca fruit showed active toxicity against test animals and the water fraction was not effective. Keywords: Solanum nigrum, Larvicide, Culex sp, Lethal Concentration (LC50) Abstrak. Penyakit filariasis menginfeksi lebih dari 1,3 miliar penduduk di 72 negara. Jumlah kasus klinis filariasis di Indonesia berdasarkan data kumulatif sampai tahun 2013 ditemukan sejumlah 12.714 kasus. Penyakit ini ditularkan nyamuk Culex sp sebagai vektor utamanya. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai larvasida adalah tanaman leunca (Solanum nigrum L.) yang mengandung glikoalkaloid pada buah muda yang besifat racun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas larvasida ekstrak etanol dan fraksi air buah terhadap Culex sp, dilakukan ekstraksi menggunakan cara dingin yaitu maserasi dengan pelarut yang digunakan etanol 96% dan fraksi ekstraksi cair cair (ECC) menggunakan corong pisah. Konsentrasi ekstrak berturut turut 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1%, dan 2% buah leunca yang paling efektif untuk membunuh larva Culex sp pada pengamatan 1 jam, 4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam. Hasil LC50 (Lethal Concentration) ekstrak etanol dan fraksi air berturut-turut sebesar 0,0035% dan fraksi air 0,0983%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah leunca memiliki toksisitas kriteria aktif terhadap hewan uji sedangkan fraksi air tidak efektif. Kata Kunci: Solanum nigrum, Larvasida, Culex sp, Lethal Concentration (LC50)
Pengujian Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi terhadap Parameter Standar Mutu Ekstrak Daun Kelor Muhammad Ichsan Nurfahmi; Kiki Mulkiya Yuliawati; Livia Syafnir
Jurnal Riset Farmasi Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v4i2.5198

Abstract

Abstract. Safety, efficacy, and quality are important factors that must be possessed by every raw material that will be used as medicine. Moringa leaves (Moringa oleifera L.) have been widely used as raw materials for making traditional medicines, so it is necessary to standardize to produce good quality simplisia. The purpose of this study was to test the effect of different extraction methods on the standard parameters of moringa leaf extract extract extracted by two different methods, namely maceration and reflux. Standardization of moringa leaf extract consists of specific and non-specific parameter tests. Specific parameter tests include organoleptic examination, while non-specific parameter tests include determination of the specific gravity of viscous extracts. Organoleptic examination results obtained moringa leaf extract obtained by maceration and reflux have a thick form, brownish green color, distinctive odor, and bitter taste. The results of determining the specific gravity of moringa leaf thick extract obtained by maceration have a specific gravity of 0.9044 g/mL ± 0.2, while moringa leaf thick extract obtained by reflux has a specific gravity of 1.0258 g/mL ± 0.05. Moringa leaf extract produced by reflux and maceration has standard quality parameters that meet standardized criteria. Abstrak. Keamanan, khasiat, dan kualitas merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap bahan baku yang akan dijadikan sebagai obat. Daun kelor (Moringa oleifera L.) telah banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat tradisional, sehingga perlu dilakukan standarisasi untuk menghasilkan mutu simplisia yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pengujian pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap parameter standar ekstrak daun kelor yang diekstraksi dengan dua metode berbeda yaitu maserasi dan refluks. Standarisasi ekstrak daun kelor yang dilakukan terdiri dari uji parameter spesifik dan non spesifik. Uji parameter spesifik meliputi pemeriksaan organoleptik, sedangkan uji parameter non spesifik meliputi penetapan bobot jenis ekstrak kental. Hasil pemeriksaan organoleptik diperoleh ekstrak daun kelor yang diperoleh dengan cara maserasi dan refluks memiliki bentuk kental, berwarna hijau kecoklatan, bau khas, dan rasa yang pahit. Hasil penetapan bobot jenis ekstrak kental daun kelor yang diperoleh dengan cara maserasi memiliki bobot jenis 0,9044 g/mL ± 0,2, sedangkan ekstrak kental daun kelor yang diperoleh dengan cara refluks memiliki bobot jenis 1,0258 g/mL ± 0,05. Ekstrak daun kelor yang dihasilkan dengan cara maserasi dan refluks memiliki parameter standar mutu yang memenuhi kriteria terstandar.
Pelatihan Teknologi Ekstraksi Rimpang Jahe (Zingiber officinale) pada Masyarakat Kampung Jahe Kelurahan Karasak-Astanaanyar: Ginger (Zingiber officinale) Rhizome Extraction Technology Coaching for the people of Kampung Jahe, Karasak-Astanaanyar Sub District Aryani, Ratih; Yuliawati, Kiki Mulkiya; Lukmayani, Yani; Lestari, Fetri; Sadiyah, Esti Rachmawati; Aprilia, Hilda
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i4.7040

Abstract

The people of Ginger Village at Karasak Urban Village support the urban greening program by planting ginger plants in the yards and roadsides. Ginger is a traditional medicinal plant commodity that has the potential to be cultivated and developed into health products because of its various pharmacological effects. The PkM team has conducted Community Service Activities for active PKK cadres in Jahe village. This activity aims to educate residents of Ginger Village through PKK cadres about the importance of knowing reasonable ginger extraction procedures so that the benefits of ginger can be optimal as a nutritious ingredient with pharmacological effects. The service method is training in processing ginger using the infusion method. The results showed an increase in participants' knowledge of up to 67%, which indicates that PKK cadres could understand how to extract ginger correctly to maintain its quality and properties.
Pengaruh Ekstraksi Terhadap Kadar Alkaloid Buah Mengkudu dan Penghambatan Enzim α-Amilase Sulistia Rahmawati; Kiki Mulkiya Yuliawati; Vinda Maharani Patricia
Jurnal Riset Farmasi Volume 5, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v5i1.6815

Abstract

Abstract. Noni fruit (Morinda citrifolia L.) is one of the plants used by ancient to prevent various diseases such as diabetes mellitus. The alkaloid compound group in noni fruit is known to be able to provide activity to reduce blood sugar levels so that it can prevent diabetes mellitus. This study aims to determine the total alkaloid content and the inhibition of α-amylase enzyme in noni fruit extracts on maceration method (EBMM) and reflux method (EBMR). Total alkaloid content of noni fruit extracts was measured using BCG (Bromocresol Green) method. The activity of reduce blood sugar levels was measured by inhibition α-amylase enzyme. The results showed that total alkaloid content in EBMM was 3,8271 mg RE/g, while in EBMR it was 3,6931 mg RE/g. The α-amylase enzyme inhibition of noni fruit extract was expressed based on IC50 value, The EBMM showing an IC50 value of 488.5 µg/mL and EBMR showing an IC50 value of 527.6 µg/mL. Based on this analysis, it was showed that there was no significant between EBMM and EBMR on total alkaloid content or inhibition of α-amylase enzyme. Abstrak. Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan masyarakat untuk mencegah berbagai penyakit salah satunya ialah diabetes mellitus. Golongan senyawa alkaloid pada buah mengkudu diketahui mampu memberikan aktivitas penurunan kadar gula darah sehingga dapat mencegah penyakit diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkaloid total dan aktivitas penghambatan enzim α-amilase secara in-vitro pada ekstrak buah mengkudu yang diesktraksi dengan metode maserasi (EBMM) dan metode refluks (EBMR). Pengujian kadar alkaloid total pada ekstrak buah mengkudu dilakukan berdasarkan metode BCG (Bromocresol Green). Aktivitas penurunan kadar gula darah dilakukan dengan pengujian ekstrak buah mengkudu secara in-vitro berdasarkan metode penghambatan enzim α-amilase. Hasil Penelitian menunjukkan kadar alkaloid total pada EBMM sebesar 3,8271 mg RE/g dan kadar alkaloid total pada EBMR sebesar 3,6931 mg RE/g. Aktivitas penghambatan enzim α-amilase ekstrak buah mengkudu dinyatakan berdasarkan nilai IC50, Pada EBMM diperoleh nilai IC50 sebesar 488,5 µg/mL dan pada EBMR diperoleh nilai IC50 sebesar 527,6 µg/mL. Berdasarkan analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada tidak ada pengaruh signifikan antara EBMM dan EBMR terhadap kadar alkaloid total maupun aktivitas penghambatan enzim α-amilase.