Kapasitas manajerial dan kepemimpinan kelompok merupakan faktor utama dalam meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan kelompok tani ternak, terutama bagi kelompok pemula yang masih menghadapi tantangan dalam aspek organisasi dan tata kelola. Oleh karena itu, diperlukan intervensi pendidikan nonformal berupa penyuluhan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan kelompok. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan menggunakan metode partisipatif dan interaktif di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang dengan melibatkan 25 peserta dari Kelompok Peternak. Materi terdiri dari tema utama: (1) kapasitas manajerial kelompok dan (2) kepemimpinan kelompok serta pelatihan analisis SWOT untuk penyusunan program kerja kelompok. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan (p < 0,05) dalam pengetahuan tentang manajerial dan kepemimpinan kelompok. Peserta juga menunjukkan kemampuan praktis dalam analisis SWOT untuk penyusunan program kerja. Kegiatan penyuluhan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas manajerial dan kepemimpinan kelompok tani ternak pemula. Metode partisipatif dan pendekatan kontekstual yang digunakan mampu memfasilitasi proses pembelajaran orang dewasa dengan baik. Hasil ini sejalan dengan berbagai studi pengabdian sebelumnya yang menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan pengembangan kepemimpinan kolektif dalam memperkuat ketahanan kelompok usaha peternakan.