Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Gambaran Pemahaman Anak Usia Sekolah Dasar Tentang Pendidikan Seksual Dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak Permatasari, Elok; Adi, Ginanjar Sasmito
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.832 KB) | DOI: 10.32528/the.v9i1.1264

Abstract

Jumlah korban kekerasan terhadap anak dalam bentuk kekerasan seksual meningkat setiap tahunnya.  Pendidikan seks pada anak dapat mencegah agar anak tidak menjadi korban pelecehan seksual. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study yang dilaksanakan di SDN Tegalgede I Jember. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas 3, 4 dan 5 SD di SD N Tegal Gede 01 Jember sejumlah 140 siswa. Pemahaman anak usia sekolah dasar tentang pendidikan seksual pada anak dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak masih sebagian besar dalam kategori sedang (89,8%). Berdasarkan analisis statistik dengan regrsi linier menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan (p-value = 0,000) antara usia dan jenis kelamin anak sekolah dasar terhadap tingkat pemahaman anak tentang pendidikan seksual. Pendidikan seksual sangat penting untuk diberikan pada anak usia sekolah sedini mungkin, hal ini disebabkan karena hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang berusia lebih muda akan mampu memahami lebih banyak tentang pendidikan seksual. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih mudah memahami pendidikan seksual dibandingkan anak perempuan. Perlu adanya peningkatan peran sekolah khususnya guru kelas dalam memberikan pendidikan seksual pada anak baik secara intensitas maupun kualitas.Kata kunci : Pendidikan seksual, Anak usia sekolah dasar, Pencegahan kekerasan seksual
Sosialisasi Metode Pembelajaran Efektif Serta Penerapan Prokes Dalam Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Lady Agustina; Ginanjar Sasmito Adi
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 Maret 2021
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i1.437

Abstract

Sudah beberapa bulan terakhir ini kita dihadapkan pada permasalahan pandemi covid 19 yang membuat pembelajaran di sekolah proses pelaksanaanya dilakukan secara daring. Dari hasil analisis situasi sekolah mitra terdapat beberapa permasalahan terkait proses pembelajaran yang sedang berlangsung, dimana siswa tidak semuanya mempunyai fasilitas untuk pembelajaran online. Hal ini bukan hanya dihadapi oleh sekolah mitra tetapi juga sekolah-sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Beberapa hal sudah dilakukan oleh sekolah mitra terkait mengatasi pembelajaran yang dilakukan saat ini yang sifatnya daring. Diantaranya pernah mengadakan program “GULING” (Guru Keliling) namun ini tidak efektif dikarenakan lokasi rumah siswa per siswa tidak saling berdekatan. Harapan baru muncul ketika akan diputuskannya sekolah tatap muka tetapi tidak seperti tatap muka seperti dulu, tatap muka yang sekarang di era new normal ini yang jelas akan ada aturan-aturan baru. Metode pendekatan kegiatan PkM demi terciptanya pembelajaran tatap muka yang menyenangkan dan aman dapat terwujud melalui sosialisasi pada guru dan murid tentang metode pembelajaran yang efektif serta bagaimana protokol kesehatannya dalam menghadapi pembelajaran tatap muka. Hasil dari kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik dimana guru bisa mendapatkan pengalaman tentang metode pembelajaran yang efektif dan siswa mendapatkan tambahan ilmu tentang protokol kesehatan yang baik di kala pandemi.
The Improvement of Community Knowledge, Attitudes and Practices After Covid-19 Socialization Siti Khaerunnisa; Irmi Syafa'ah; Citrawati Dyah Kencono Wungu; Gwenny Ichsan Prabowo; Retno Handajani; Indri Safitri; Harianto Notopuro; Ema Qurnianingsih; Lina Lukitasari; Ira Humairah; Arief Bakhtiar; Suwandito Suwandito; Susi Wahyuning Asih; Zuhrotul Eka Yulis Anggraeni; Ginanjar Sasmito Adi; Ely Rahmatika Nugrahani; Ayesie Natasha Zulka; Soetjipto Soetjipto
Folia Medica Indonesiana Vol. 57 No. 2 (2021): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.653 KB) | DOI: 10.20473/fmi.v57i2.26262

Abstract

This study determined community knowledge, attitudes, and practices after COVID-19 socialization in Rambipuji and Suci Village, Jember District, East Java, Indonesia. This study used the analytic observational design study. As many as 40 people were given socialization about COVID-19 by gathering and online. The questionnaires were completed in two parts included before-socialization and after-socialization. The questionnaire data were analyzed descriptively by calculating frequency, percentage, and inferential statistics by t-test, Spearman correlation, and chi-square test. The data analysis used IBM SPSS version 23 software. The mean and standard deviation of percentage of knowledge pre-test, knowledge post-test, high attitude, moderate attitude, low attitude, very high practice, high practice, sufficient practice, and low practice were 58.33 ± 30.97, 77.70 ± 22.52, 62.5±21.7, 31±22.2, 6.5±17.1, 65±13.8, 32.3±13.8, 1.25±2.4, 1.25±1.8, respectively. Knowledge pre-test and post-test correlated 0.819 (p=0.001) and a t-test with p=0.003. Attitudes and practices correlated with p=0.001. Socialization of COVID-19 was useful to improve the community knowledge, attitudes, and practices in Rambipuji and Suci Village, Jember District, East Java, Indonesia that could prevent the transmission and inhibit the spread of the COVID-19 pandemic in Indonesia. Furthermore, continuous encouragement of COVID-19 socialization in wide areas was recommended.
Peningkatan Sumber Daya Masyarakat Desa Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ginanjar Sasmito Adi; Mitasari Mitasari
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Vol 2, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.716 KB) | DOI: 10.32528/jiwakerta.v2i2.6728

Abstract

Tujuan pembetukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah untuk meingkatkan sumber daya dalam masyarakat. PKBM ini didirikan dari, oleh, dan untuk masyarakat ini berfokus pada tiga program unggulan yaitu bimbingan belajar, kejar paket kesetaraan, dan life skill. Pembentukan pusat kegiatan belajar masyarakat ini pertama kali dilakukan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat Baletbaru. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Dalam sosialisasi juga dibentuk pengurus atau pengelola PKBM. Adapun pengurus dalam PKBM ini adalah kelompok masyarakat Desa Baletbaru. Setelah sosialisasi dan pembentukan PKBM, langkah selanjutnya adalah promosi melalui media pembelajaran. Promosi melalui media pembelajaran dilakukan disemua sekolah dasar di Desa Baletbaru guna menarik perhatian siswa untuk mengikuti bimbingan belajar yang ada di PKBM. Setelah permasalahan bimbingan belajar selesai, langkah selanjutnya adalah mengikuti perkumpulan-perkumpulan yang ada dimasyarakat guna menarik minat pada bidang kesetaraan dan life skill.
PENERAPAN EVIDENCE BASED NURSING (EBN) SISTEMATIK ORAL CARE PADA PASIEN GANGGUAN NEUROLOGI Ginanjar Sasmito Adi
The Indonesian Journal of Health Science Vol 10, No 1 (2018): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/the.v10i1.1457

Abstract

Pasien gangguan neurologis yang dirawat di rumah sakit sebagian besar memiliki masalah dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut akibat dari penurunan koordinasi motoric kerusakan kognitif, disfagia, dan beberapa gejala yang lain. Menjaga kebersihan gigi dan mulut salah satu tindakan mandiri keperawatan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan mencegah adanya infeksi. Kegiatan oral care banyak sering dilakukan oleh perawat tetapi terbatas terhadap evidance yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki praktik oral care dengan sistematis sesuai evidance based nursing yang ada. Evidance pada peneltian ini mengunakan model PICO. Hasil telaah jurnal perbaikan tindakan keperawatan ini dimulai dari pengkajian gigi dan mulut dengan menggunakan Oral Assesment Guide (OAG) dan modifikasi metode dalam kegiatan oral care. Hasil dari penerapan evidance based nursing pada 12 pasien didapatkan rata-rata skor OAG sebelum dilakukan oral care sebesar 15,25 dengan standar deviasi 1,712. Sedangkan rata-rata skor OAG setelah dilakukan oral care sebesar 10,25 dengan standar deviasi 0,866. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan rerata skor OAG yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian intervensi (p = 0,004). Hasil tindakan dapat diterima dengan baik oleh perawat di ruangan dan dilakukan dalam bentuk uji coba. Setiap tindakan keperawatan harus didasarkan pada evidance yang ada sehingga dapat memperbaiki  kualitas dari layanan keperawatan. Kata Kunci : Evidance based nursing, perawatan gigi dan mulut, kebersihan gigi dan mulut.
Gambaran Pemahaman Anak Usia Sekolah Dasar Tentang Pendidikan Seksual Dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak Elok Permatasari; Ginanjar Sasmito Adi
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/the.v9i1.1264

Abstract

Jumlah korban kekerasan terhadap anak dalam bentuk kekerasan seksual meningkat setiap tahunnya.  Pendidikan seks pada anak dapat mencegah agar anak tidak menjadi korban pelecehan seksual. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study yang dilaksanakan di SDN Tegalgede I Jember. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas 3, 4 dan 5 SD di SD N Tegal Gede 01 Jember sejumlah 140 siswa. Pemahaman anak usia sekolah dasar tentang pendidikan seksual pada anak dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak masih sebagian besar dalam kategori sedang (89,8%). Berdasarkan analisis statistik dengan regrsi linier menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan (p-value = 0,000) antara usia dan jenis kelamin anak sekolah dasar terhadap tingkat pemahaman anak tentang pendidikan seksual. Pendidikan seksual sangat penting untuk diberikan pada anak usia sekolah sedini mungkin, hal ini disebabkan karena hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang berusia lebih muda akan mampu memahami lebih banyak tentang pendidikan seksual. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih mudah memahami pendidikan seksual dibandingkan anak perempuan. Perlu adanya peningkatan peran sekolah khususnya guru kelas dalam memberikan pendidikan seksual pada anak baik secara intensitas maupun kualitas.Kata kunci : Pendidikan seksual, Anak usia sekolah dasar, Pencegahan kekerasan seksual
Sosialisasi Metode Pembelajaran Efektif Serta Penerapan Prokes Dalam Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Lady Agustina; Ginanjar Sasmito Adi
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 Maret 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i1.437

Abstract

Sudah beberapa bulan terakhir ini kita dihadapkan pada permasalahan pandemi covid 19 yang membuat pembelajaran di sekolah proses pelaksanaanya dilakukan secara daring. Dari hasil analisis situasi sekolah mitra terdapat beberapa permasalahan terkait proses pembelajaran yang sedang berlangsung, dimana siswa tidak semuanya mempunyai fasilitas untuk pembelajaran online. Hal ini bukan hanya dihadapi oleh sekolah mitra tetapi juga sekolah-sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Beberapa hal sudah dilakukan oleh sekolah mitra terkait mengatasi pembelajaran yang dilakukan saat ini yang sifatnya daring. Diantaranya pernah mengadakan program “GULING” (Guru Keliling) namun ini tidak efektif dikarenakan lokasi rumah siswa per siswa tidak saling berdekatan. Harapan baru muncul ketika akan diputuskannya sekolah tatap muka tetapi tidak seperti tatap muka seperti dulu, tatap muka yang sekarang di era new normal ini yang jelas akan ada aturan-aturan baru. Metode pendekatan kegiatan PkM demi terciptanya pembelajaran tatap muka yang menyenangkan dan aman dapat terwujud melalui sosialisasi pada guru dan murid tentang metode pembelajaran yang efektif serta bagaimana protokol kesehatannya dalam menghadapi pembelajaran tatap muka. Hasil dari kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik dimana guru bisa mendapatkan pengalaman tentang metode pembelajaran yang efektif dan siswa mendapatkan tambahan ilmu tentang protokol kesehatan yang baik di kala pandemi.
PENINGKATAN KAPABILITAS MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS TEKNOLOGI MELALUI PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Sri Adriani; Agung Nilogiri; Ginanjar Sasmito Adi; Nadila Nadila; Ananda Alia Febriani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1689-1695

Abstract

Penanggulangan bencana merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan pada saat pra bencana, fase tanggap darurat bencana, maupun pasca bencana. Dengan demikian maka kemampuan masyarakat dalam menanggulangi bencana perlu ditingkatkan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) sebagai salah satu kompetensi yang penting dalam penanggulangan bencana. Metode yang dilakukan yaitu melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan Pemuda Desa Tanggung Bencana (DESTANA), kader kesehatan, para tokoh masyarakat yang diwakili oleh ketua RW dan ketua RT. Setelah kegiatan FGD, metode selanjutnya yaitu edukasi dan simulasi BHD untuk masyarakat awam. Hasil diketahui daerah rawan bencana melalui peta rawan bencana di wilayah desa suci yakni Glengseran, Gaplek, dan Glundengan. Pengetahuan masyarakat tentang BHD meningkat lebih baik setelah edukasi. Keterampilan memberikan BHD juga meningkat setelah simulasi. Masyarakat memiliki keterampilan BHD yang lebih baik. Pengetahuan dan keterampilan memberikan BHD sangat penting bagi masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang terampil memberikan BHD maka kesempatan korban untuk hidup semakin baik.
HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA PASIEN PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA JEMBER Silvia Margareta Karimatul Fadhilah; Ginanjar Sasmito Adi; Sasmiyanto
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/mnj.v1i1.484

Abstract

Pendahuluan: Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak terjadi di Indonesia dan penyebab kematian dan kecacatan. Tingginya angka kejadian stroke dan dampak dari gejala sisa yang ditimbulkan oleh stroke patut diperhatikan, ketergantungan yang ditimbulkan akibat stroke sangatlah bervariasi yang dapat dimanifestasikan oleh pasien lewat kemampuan dalam melakuka Activity Daily Living. Kemampuan penderita stroke untuk melakukan Activity Daily Living ini juga dipengaruhi oleh locus of control yang dimiliki. Locus of control merupakan keyakinan atau persepsi individu dalam mengendalikan peristiwa yang terjadi pada dirinya. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan locus of control dengan tingkat kemandirian activity daily living pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada Jember. Metode: Desain penelitian ini menggunakan rancangan studi korelasional dan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Probability Sampling dengan Purposive Sampling. Jumlah sampel sebanyak 44 responden yang berada di RS TK. III Baladhika Husada Jember. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien pasca stroke memiliki locus of control sedang dengan jumlah sebanyak 32 responden dengan persentase 72,7%. dan sebagian besar responden memiliki tingkat kemandirian sedang dengan jumlah sebanyak 29 responden dengan persentase sebesar 65,9%. Berdasarkan hasil uji statistik spearman rho diketahui p value 0,000 dimana α ≤ 0,05 sehingga H1 diterima, yang berarti terdapat hubungan antara Locus Of Control dengan tingkat kemandirian Activity Daily Living pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit TK.III Baladhika Husada Jember. Serta nilai r 0,65 yang artinya kekuatan hubungan dapat dikategorikan hubungan kuat. Arah kolerasi positif yang artinya semakin tinggi locus Of control maka semakin tinggi tingkat kemandirian activity daily living. Kesimpulan: Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan locus of control dengan tingkat kemandirian activity daily living pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit Tk. III Baladhika Husada Jember.
PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP RESPON NYERI SENDI PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI RUMAH SEHAT ARRA BONDOWOSO Mohammad Zulkifli; Mohammad Ali Hamid; Ginanjar Sasmito Adi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/mnj.v1i1.555

Abstract

Pendahuluan: Hiperurisemia merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat di atas normal, disebut hiperurisemia jika kadar asam urat laki-laki lebih dari 7,0 mg/dl dan perempuan lebih dari 6,0 mg/dl. Asam urat cenderung akan mengkristal pada suhu dingin. Efek dari terapi bekam terhadap nyeri sendi yaitu bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Desain Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan preposttest, populasi penelitian ini 20 orang dengan sampel 20 responden dengan teknik sampling yakni quota sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar SOP terapi bekam dan NRS. Analisa data penelitian ini menggunakan Uji Statistik Wilcoxon. Hasil: sebelum diberikannya terapi bekam terdapat 12 responden mengalami nyeri sedang (60.0%), dan setelah diberikannya terapi bekam 11 responden mengalami nyeri ringan (55.0%). Kesimpulan: Dalam hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terapi bekam basah mempengaruhi respon nyeri sendi pada penderita hiperurisemia di Rumah Sehat Arra Bondowoso.