Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) UNTUK PEMBELAJARAN TEKS RESENSI Zira Fatmaira; Tioria Pasaribu
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (JBIP) Vol. 3 No. 2 (2021): Bahasa Indonesia Prima
Publisher : BIP: Jurnal Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.652 KB) | DOI: 10.34012/bip.v3i2.1928

Abstract

Pengembangan instrumen Penilaian soal tes pada materi teks resensi dengan berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sangat dibutuhkan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam meningkatkan pengetahuan pada materi teks resensi. Tetapi pada kenyataannya guru masih belum sepenuhnya mengembangkan instrumen penilaian berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Selain itu belum tersedianya instrumen assessment yang didesain khusus untuk melatih HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Karena peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi jika tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan tidak diarahkan dengan tepat maka kemampuan berpikirnya tidak akan meningkat. Bagi peserta didik yang cenderung berpikir tingkat rendah perlu dilatih sejak dasar, agar pada saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya peserta didik tidak merasa takut jika dihadapkan pada pertanyaan atau permasalahan yang lebih rumit. Masalah dalam pembahasan ini didapat dari hasil wawancara yang diajukan kepada beberapa guru di Mas Al-Asy’ari Medan Krio. Salah satu cara dalam menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah dengan melakukan penilaian berupa tes tertulis. Dan pada pembahasan ini secara khusus membahas tentang Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Untuk Pembelajaran Teks Resensi.
PENGARUH MODELPEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR KEBAHASAAN TEKS CERITA FABEL OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BINJAI Zira Fatmaira
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 5, No 1 (2018): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i1.11726

Abstract

Abstrak .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menemukan Unsur kebahasaan Teks Cerita Fabel Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Binjai. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Binjai dengan populasi 364 orang, yakni kelas VIII-1 berjumlah36 siswa, VIII-2 berjumlah39 siswa, VIII-3  Berjumlah 43 siswa, VIII-4 berjumlah 44 siswa, VIII-5 berjumlah 43, VIII-6 berjumlah 42 siswa, VIII-7 berjumlah 40 siswa, VIII-8 berjumlah 40 siswa, dan VIII-9 berjumlah 40 siswa.Dalam penelitian ini, dilakukan pengambilan sampel dengan cara random kelas. Kelas VIII-1 diterapkan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menerima pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri. Kelas VIII-7 diterapkan sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menerima pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.  model pembelajaran yang digunakan model pembelajaran inkuiri dan model konvensional,dan uji hipotesis atau uji t. Instrument yang digunakan dalam peneltian ini adalah tes esai. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel pada kelas eksperimen paling banyak berada pada nilai 66-67 yaitu 55,65% artinya kemampuan dari sebagian besar siswa kelas eksperimen berada pada tingkat sedang. Pada kelas kontrol kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel paling banyak berada pada nilai 26-36 yaitu 50% artinya kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel pada tingkat kurang. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah dengan uji normalitas pada model inkuiri dan model konvensional adalah normal.Untuk uji homogenitas Fhitung> Ftabel 1,74> 1,72. Dan untuk pengujian hipotesis n = 76dengan dk = (N1+N2)-2 = 74 diperoleh nilai ttabel = 1,666 sehingga thitung>ttabel  yaitu 14,77> 1,666  maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Binjai.” Kata kunci : Model Pembelajaran Inkuiri, Kemampuan Menemukan Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel
PENGARUH MODELPEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR KEBAHASAAN TEKS CERITA FABEL OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BINJAI Zira Fatmaira
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 4, No 2 (2017): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i2.11728

Abstract

Abstrak .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menemukan Unsur kebahasaan Teks Cerita Fabel Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Binjai. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Binjai dengan populasi 364 orang, yakni kelas VIII-1 berjumlah36 siswa, VIII-2 berjumlah39 siswa, VIII-3  Berjumlah 43 siswa, VIII-4 berjumlah 44 siswa, VIII-5 berjumlah 43, VIII-6 berjumlah 42 siswa, VIII-7 berjumlah 40 siswa, VIII-8 berjumlah 40 siswa, dan VIII-9 berjumlah 40 siswa.Dalam penelitian ini, dilakukan pengambilan sampel dengan cara random kelas. Kelas VIII-1 diterapkan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menerima pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri. Kelas VIII-7 diterapkan sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menerima pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.  model pembelajaran yang digunakan model pembelajaran inkuiri dan model konvensional,dan uji hipotesis atau uji t. Instrument yang digunakan dalam peneltian ini adalah tes esai. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel pada kelas eksperimen paling banyak berada pada nilai 66-67 yaitu 55,65% artinya kemampuan dari sebagian besar siswa kelas eksperimen berada pada tingkat sedang. Pada kelas kontrol kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel paling banyak berada pada nilai 26-36 yaitu 50% artinya kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel pada tingkat kurang. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah dengan uji normalitas pada model inkuiri dan model konvensional adalah normal.Untuk uji homogenitas Fhitung> Ftabel 1,74> 1,72. Dan untuk pengujian hipotesis n = 76dengan dk = (N1+N2)-2 = 74 diperoleh nilai ttabel = 1,666 sehingga thitung>ttabel  yaitu 14,77> 1,666  maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Binjai.” Kata kunci : Model Pembelajaran Inkuiri, Kemampuan Menemukan Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel
Clustering Peserta Kb Aktif Di Kota Binjai Menggunakan Metode K-Means (Study Kasus BKKBN Kota Binjai) Rida Gustina Br Sitepu; Budi Serasi Ginting; Zira Fatmaira
JSIK (Jurnal Sistem Informasi Kaputama) Vol 6, No 2 (2022): Volume 6, Nomor 2 Juli 2022
Publisher : STMIK KAPUTAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jsik.v6i2.854

Abstract

Kebutuhan teknologi saat ini sangat diperlukan baik dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Teknologi dapat membantu dalam mempercepat pekerjaan yang awal manual menjadi digital, seperti perhitungan, pengelompokan, dan sebagainya. Sekarang ini begitu banyak data yang terdapat dalam sebuah organisasi, sehingga menimbulkan kesulitan dalam hal pengelompokan data. Clustering atau pengelompokan data sangatlah penting dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk menyelesaikan masalah data dalam hal perencanaan dan  pengambilan keputusan serta dalam pengambilan kebijakan untuk suatu informasi. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pelompokkan peserta KB aktif Kota Binjai. Dengan mengelompokan Peserta KB aktif Membantu mengelompokkan pasangan usia subur dan peserta KB yang aktif dan mempermudah proses dalam memperoleh informasi tentang usia subur dan peserta KB aktif. Selanjutnya hasil pemilahan objek dijadikan input dalam pembuatan model clustering menggunakan metode K-Means. Hasil ini menunjukkan bahwa model clustering Peserta Kb aktif  dapat digunakan untuk keperluan pengelompokan.
Penerapan Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (Mbkm) Untuk Dosen Dan Mahasiswa Di STIE LMII Medan Nurhayati Nurhayati; Rusmin Saragih; Tioria Pasaribu; Juliana Naftali Sitompul; Zira Fatmaira; Fuzy Yustika Manik; Imeldawaty Gultom; Marto Sihombing; Ratih Puspadini
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEK Vol. 2 No. 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : STMIK Triguna Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53513/abdi.v2i1.4780

Abstract

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sehingga mendorong proses pembelajaran di Perguruan Tinggi yang semakin otonom dan fleksibel serta Menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Adapun program MKBM terdiri dari 8 (delapan) kegiatan : magang/praktek kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, membangun desa/kuliah kerja nyata tematik dan pertukaran pelajar. Yang terlibat dalam program MBKM di Perguruan Tinggi adalah mahasiswa/i, dosen, dan koordinator Perguruan Tinggi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) LMII Medan dimasa pandemic covid-19 kurang aktif dalam mengikuti dikarenakan sebagian besar mahasiswa/i pulang ke daerah asalnya selama proses pembelajaran secara daring. Yayasan STIE LMII Medan mengikuti pelatihan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga di angkatan program berikutnya dalam berperan serta dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 
Analisis Nilai Religius Sastra Novel 99 Cahaya di Langit Eropa Karya Rangga Almahendra dan Hanum Salsabiela Rais Kajian: Nilai Religius Hubungan Manusia dengan Tuhan Tioria Pasaribu; Zira Fatmaira
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.1255

Abstract

Literary work as a medium for the soul of an author who feels he has a duty to contribute as a messenger of moral or religious messages and human life on earth. An author is considered successful if he is able to convey moral and religious messages and life through the literary works he writes, so that the reader does not feel that he is being lectured or lectured, but without realizing the moral message in literary works. Religion refers more to the system of worship of God in terms of official, laws, ordinances, statutes, etc., as well as the organization of the overall interpretation of the Bible, which includes social levels. Express devotion to God, close your eyes, focus, surrender and prepare to listen to the Holy Word silently. Humans were created to worship Allah SWT by carrying out His commands and staying away from all His prohibitions. Human closeness to Allah SWT takes various forms, depending on each individual. However, humans created by Allah SWT are guided by the holy book of the Qur'an and adhere to the teachings of Islam. This research is a qualitative study of literature and activities carried out by collecting and analyzing research data from the novel 99 Lights in the Sky of Europe by Rangga Almahendra and Hanum Salsabiela Rais. In this study, the researcher first read in detail the novel 99 Lights in the Sky Europe by Rangga Almahendra and Hanum Salsabiela Rais. divine value approach. Found research results seen from. (1) looking for divine values related to humans and faith, (2) looking for divine values related to humans and worship, (3) seeking grateful values related to God with humans and (4) looking for patient values related to God with humans.
Analisis Bahasa Anak pada Usia 2 Tahun dari Aspek Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik Zira Fatmaira
Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.866 KB) | DOI: 10.57251/sin.v2i1.211

Abstract

Mother tongue is the first language mastered by humans since the beginning of their life through interaction with fellow members of the language community, such as family and the environmental community. This shows that the first language is an initial process obtained by children in recognizing sounds and symbols called language. The process of language acquisition also develops with increasing age of children, from months of age to years of age, but what is discussed in this study is the age of 2 years 6 months in which the language process has begun to be clearly seen in the vocabulary spoken by the child. This study aims to determine the language acquisition of children aged 2 years 6 months at the level of phonology, morphology, syntax and semantics. This research is expected to be one of the information materials in terms of research on language acquisition. The research method used in this research is a qualitative method with a case study approach. Through this qualitative method, the fathian phonetic system will be described at the age of 2 years and 6 months.
Nilai Pendidikan dalam Novel Rantau 1 Muara karya A. Fuaddi Zira Fatmaira
Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.236 KB) | DOI: 10.57251/sin.v2i2.427

Abstract

This study aims to describe the description of the value of education in the novel Rantau 1 Muara by A Fuaddi. The data of this study is a description of the value of education in terms of the value of divine education, the value of moral education, the value of social education, the value of cultural education and the value of aesthetic education. The method used is descriptive method with qualitative analysis by describing the description of the value of education in the novel Rantau 1 Muara by A Fuaddi with an educational value approach. This method is based on consideration of the suitability of the research form with the research objectives. The research instrument was carried out by means of a documentation study. Documentation study was conducted on the novel Rantau 1 Muara by A Fuaddi with an educational value approach. From the results of this study, information on the value of education in terms of the value of divine education can be obtained. I stuck the used ticket with tambourine nails on the map. Alhamdulillah, man jadda wajada is again effective. the value of moral education, not pleasant to hear. maybe this time he was disturbed by the sound of a hammer hitting the wall. Punten, Mom, I said hastily opened the bedroom door and apologized. But his attention was apparently not on the sound of the hammer. the value of social education, life is essentially an immigrant. A time will return to the roots, to the one, to the beginning, yaita, the Almighty. the value of cultural education In Washington, Alif and Dinara live together. But in the family there are symptoms, namely they still can't manage money to save money. It's not wasteful but Dinara wants to buy household appliances, but Alif teaches Dinara to save money and the value of aesthetic education. "My feelings have met, but where?" Alif said in his heart. Until Alif had to chase after him, when he left his initial interview as a journalist. Alif was teased by the editorial staff, "I have a crush, he is a new child here, just pray that he will be accepted?"
Clustering Peserta Kb Aktif Di Kota Binjai Menggunakan Metode K-Means (Study Kasus BKKBN Kota Binjai) Rida Gustina Br sitepu; Budi Serasi Ginting; Zira Fatmaira
Jurnal Sistem Informasi Kaputama (JSIK) Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6, Nomor 2, Juli 2022
Publisher : STMIK KAPUTAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59697/jsik.v6i2.170

Abstract

Kebutuhan teknologi saat ini sangat diperlukan baik dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Teknologi dapat membantu dalam mempercepat pekerjaan yang awal manual menjadi digital, seperti perhitungan, pengelompokan, dan sebagainya. Sekarang ini begitu banyak data yang terdapat dalam sebuah organisasi, sehingga menimbulkan kesulitan dalam hal pengelompokan data. Clustering atau pengelompokan data sangatlah penting dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk menyelesaikan masalah data dalam hal perencanaan dan pengambilan keputusan serta dalam pengambilan kebijakan untuk suatu informasi. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pelompokkan peserta KB aktif Kota Binjai. Dengan mengelompokan Peserta KB aktif Membantu mengelompokkan pasangan usia subur dan peserta KB yang aktif dan mempermudah proses dalam memperoleh informasi tentang usia subur dan peserta KB aktif. Selanjutnya hasil pemilahan objek dijadikan input dalam pembuatan model clustering menggunakan metode K-Means. Hasil ini menunjukkan bahwa model clustering Peserta Kb aktif dapat digunakan untuk keperluan pengelompokan.
Jaringan Syaraf Tiruan Dalam Memprediksi Kebutuhan Kartu Tanda Pencari Kerja Menggunakan Metode Backpropagation Di Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Binjai Fiqih Dalfin S Meliala; Husnul Khair; Zira Fatmaira
JTIK (Jurnal Teknik Informatika Kaputama) Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6, Nomor 2, Juli 2022
Publisher : STMIK KAPUTAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59697/jtik.v6i2.221

Abstract

Kartu Kuning (AK1) merupakan kartu tanda pencari kerja, kartu ini dikeluarkan oleh lembaga pemerintah yaitu Dinas Tenaga Kerja, yang dibuat dengan tujuan untuk pendataan para pencari kerja. Setiap tahun jumlah pencari kerja semakin bertambah, tapi tidak dengan peluangnya yang semakin menipis. Belum lagi angka urbanisasi yang besar membuat lowongan kerja di kota besar menjadi rebutan. Untuk menekan angka pengangguran ini pemerintah melalui Dinas TenagaKerja, mengeluarkan kartu kuning yang berfungsi membantu pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualitas dan kemampuan yang dimiliki. Pendataan dan pemberian kartu kuning menjadi bagian penting dari kelancaran pekerja dalam mencari kerja. Pendataan jumlah pencari kerja berdasarkan kartu tanda pekerja yang dibuat berguna untuk mengetahui tingkat kebutukan Tenaga Kerja yang diperlukan oleh perusahaan-perusahaan tertentu dengan keahlian yang dibutuhkan. Dari kondisi tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kota Binjai perlu membuat sebuah sistem yang dapat memprediksi jumlah kebutuhan pembuatan kartu tanda pencari kerja (Kartu Kuning) yang akan dibutuhkan setiap bulannya. Hasil prediksi tersebut dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan Kartu Kuning yang diperlukan oleh pencari kerja. Proses dalam memprediksi jumlah kebutuhan pembuatan kartu tanda pencari kerja yang diperlukan tersebut dapat dilakukan dengan sistem terkomputerisasi, salah satu proses yang dapat dilakukan adalah penerapan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan pemanfaatan metode Backpropagation. Sistem dirancang dengan aplikasi pemrograman MATLAB R2014a, setelah melakukan proses latih data dan uji data pada data tahun 2016 sampai dengan 2020, learning rate sebesar 0,2; maximun epoch sebesar 10000 dan target error sebesai 0,001; didapatkan hasil pada tahun 2020 jumlah prediksi Kartu Tanda Pencari Kerja (AK1) sebanyak 12.323 kartu.