Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Pemanfaatan kepala dan tulang ikan bawis (Siganus canaliculatus) pada pengolahan kerupuk: Utilization of head and bones in the processing of white-spotted spinefoot (Siganus canaliculatus) fish crackers Lestari, Vinna; Kusumaningrum, Indrati; Zuraida, Ita; Diachanty, Seftylia; Pamungkas, Bagus Fajar
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.45014

Abstract

Kepala dan tulang ikan bawis (Siganus canaliculatus) merupakan hasil samping yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kerupuk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh substitusi kepala dan tulang ikan bawis pada pengolahan kerupuk berdasarkan tingkat penerimaan konsumen dan karakteristik fisikokimianya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan persentase substitusi kepala dan tulang lumat (KTL) terhadap daging, yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50% dengan 3 kali ulangan. Tingkat penerimaan konsumen menggunakan uji hedonik dengan parameter warna, aroma, rasa, kerenyahan, dan keseluruhan, sedangkan karakteristik fisikokimia meliputi tingkat pengembangan, higroskopisitas, kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan kepala dan tulang ikan bawis 10-50% disukai konsumen dan tidak berbeda nyata dengan kontrol, kecuali parameter kerenyahan panelis menyukai kerupuk dengan substitusi kepala tulang lumat 10% dan 50%. Parameter fisikokimia tingkat higroskopisitas dan tingkat pengembangan kerupuk dengan substitusi kepala tulang lumat 10% menghasilkan nilai tertinggi. Substitusi kepala tulang lumat pada kerupuk ikan bawis tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air namun mampu meningkatkan kandungan mineralnya.
Karakteristik fisikokimia serbuk minuman jahe merah instan dengan penambahan rumput laut (Kappaphycus alvarezii): Physicochemical characteristics of instant red ginger beverage powder with the addition of seaweed (Kappaphycus alvarezii) Afdhaliah, Nurul; Kusumaningrum, Indrati; Zuraida, Ita
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 3 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i3.47028

Abstract

Minuman jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai penghangat tubuh memiliki nilai fungsional lain dengan menambahkan Kappaphycus alvarezii sebagai sumber serat. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik fisikokimia dan penerimaan konsumen minuman jahe merah instan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan persentase bubur rumput laut (0, 20, 40, 60, dan 80%) terhadap rendemen, viskositas, derajat putih, daya larut, komposisi kimia, pH, dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan K. alvarezii tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai kesukaan panelis pada aroma, rasa, dan kekentalan kecuali warna, namun berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap karakteristik viskositas, daya larut, derajat putih, pH, kadar air, abu, dan serat kasar. Karakteristik fisikokimia serbuk minuman jahe merah K. alvarezii instan, yaitu viskositas 1,3-9,2 cP, derajat putih 64,82-76,82%, daya larut 99,46-99,69%, kadar air 1,33-2,86%, abu 0,41-0,62%, serat kasar 4,15-5,62% dan pH 6,30-7,05. Kadar air dan abu produk memenuhi syarat SNI minuman bubuk. Hasil uji hedonik konsumen meliputi warna 4,20-5,30; aroma 4,20-4,80; rasa 4,37-5,20 dan kekentalan 4,57-5,00.
Karakteristik fisikokimia dan mutu hedonik es krim dengan penambahan bubur rumput laut: Physicochemical characteristics and hedonic quality of ice cream with the addition of Kappaphycus alvarezii Irawan, Irman; Ardhanawinata, Adlina; Khasanah, Uswatun; Diachanty, Seftylia; Zuraida, Ita
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 2 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i2.48012

Abstract

Kappaphycus alvarezii telah banyak digunakan dalam berbagai olahan makanan, salah satunya es krim. Aplikasi K. alvarezii pada es krim biasanya dalam bentuk karagenan dan tepung yang berfungsi sebagai pengemulsi dan penstabil. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan karakteristik fisikokimia dan tingkat penerimaan konsumen es krim dengan formulasi penambahan bubur K. alvarezii konsentrasi berbeda. Pembuatan es krim dilakukan dengan penambahan bubur K. alvarezii konsentrasi 0; 3,69; 7,09; 10,27; 13,25; dan 16,03%. Parameter yang diamati meliputi overrun, melting rate, viskositas, total solid, pH, dan hedonik. Uji hedonik dilakukan pada atribut ketampakan, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubur K. alvarezii dengan konsentrasi berbeda pada es krim memberikan pengaruh nyata (p<0,05) pada parameter overrun, melting rate, viskositas, total solid, dan uji hedonik, namun tidak berbeda nyata pada nilai pH. Karakteristik es krim menunjukkan nilai overrun 45,98–80,89%; melting rate 5,21-8,55 menit; viskositas 42,55-79,00 dpa’s; total solid 46,90-53,53%; dan pH 5,74-5,88. Hasil uji hedonik es krim menunjukkan ketampakan dengan nilai 6,68 (agak suka)-7,55 (sangat suka); aroma 5,90 (agak suka)-7,43 (suka); rasa 6,30 (agak suka)-7,75 (sangat suka); dan tekstur 5,83 (agak suka)-7,68 (sangat suka).
Karakteristik fisikokimia fish cake goreng berbahan dasar ikan nila hitam (Oreochromis niloticus) dan lele (Clarias sp.): Physicochemical characteristics of fried fish cakes made from black nile tilapia (Oreochromis niloticus) and catfish (Clarias sp.) Pamungkas, Bagus Fajar; Zuraida, Ita; Sari, Ratna Nurmalita; Kurniasih, Wahyu Retno
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i2.60268

Abstract

Fish cake merupakan olahan berbahan dasar daging ikan segar maupun surimi yang termasuk jenis produk fish jelly. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi terbaik fish cake goreng berbahan dasar ikan nila dan lele dengan bahan pengisi tepung tapioka berdasarkan parameter kekuatan gel dan profil tekstur. Fish cake goreng terdiri dari lima perlakuan rasio daging ikan dan tapioka, yaitu 100:0, 95:5, 90:10, 85:15, dan 80:20. Parameter yang dianalisis meliputi proksimat, derajat putih, kekuatan gel, dan profil tekstur. Hasil penelitian menunjukkan fish cake goreng berbahan dasar nila hitam memiliki kadar protein dan derajat putih yang lebih tinggi, namun fish cake goreng lele memiliki kadar lemak, abu, karbohidrat, kekuatan gel, dan hardness yang lebih tinggi. Hasil cohesiveness, springiness, dan adhesiveness dari kedua jenis fish cake memiliki nilai yang hampir serupa. Fish cake goreng nila hitam memiliki kadar protein dan lemak masing-masing sebesar 33,90-62,60%bk dan 1,00-3,01%bk, sedangkan fish cake goreng dari lele memiliki kadar protein dan lemak masing-masing sebesar 30,28-55,59%bk dan 2,40-8,32%bk. Kekuatan gel pada fish cake goreng mengalami peningkatan dengan makin berkurangnya konsentrasi daging ikan dan bertambahnya konsentrasi tapioka. Formulasi fish cake goreng pada ikan nila hitam dan lele dengan rasio daging ikan dan tapioka 80:20 merupakan perlakuan terbaik berdasarkan kekuatan gel dan profil teksturnya. Secara umum, ikan nila hitam dan lele yang merupakan jenis ikan air tawar memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk fish cake.