Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Penguatan Kompetensi Guru Fisika Dalam Penyusunan Perangkat Pembelajaran Inovatif Melalui Program PPG Di LPTK Unwira Naen, Alfons Bunga; Maing, Claudia Mariska M.; Ki'i, Oktavianus Ama; Mukin, Maria Ursula Jawa; Dewa, Egidius
BERBAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): BERBAKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | May 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/berbakti.v2i1.3366

Abstract

Peran guru fisika sangat penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, mereka dihadapkan pada tantangan nyata dalam menyusun perangkat pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan kurikulum. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan pengetahuan teknologi, kreativitas dalam merancang pembelajaran, serta beban kerja yang berat. Tujuan dari Program PPG ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru fisika melalui pelatihan yang terfokus, adaptasi teknologi, dan pengembangan perangkat pembelajaran yang inovatif. Metode pelaksanaannya dilakukan melalui pelatihan secara daring melalui platform Zoom dan LMS. Bentuk evaluasi berupa penilaian produk perangkat pembelajaran modul ajar/RPP, LKPD, Bahan Ajar, Media Pembelajaran dan Instrumen Penilaian serta penilaian proses untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pelatihan. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan kemampuan peserta dalam merancang perangkat pembelajaran yang inovatif sangat baik. Pengamatan terhadap partisipasi peserta selama pelatihan menunjukkan keaktifan yang cukup tinggi. Kegiatan PkM ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi guru fisika dan kualitas pembelajaran fisika di tingkat lokal. Keberhasilan kegiatan PkM ini memberikan landasan bagi langkah-langkah selanjutnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan fisika dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepala Sekolah Budaya Sekolah, dan Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Karakter Peserta Didik SMAK Sint Carolus Kupang dengan Motivasi Belajar sebagai Variabel Mediasi Helena Da Conceicao Ximenes; Ruminah; Naen, Alfons Bunga; Erom, Kletus; Manafe, Henny A.
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 5 No. 1 (2024): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya sekolah dan kompetensi kepribadian guru terhadap karakter peserta didik dengan motivasi belajar sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari responden melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMAK Sint Carolus Kupang. Sampel penelitian sebanyak 73 orang yang merupakan seluruh anggota populasi. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan penggunaan aplikasi SmartPLS 3.0. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap karakter peserta didik dengan nilai koefisien sebesar 0,570 (p < 0,05). Namun, budaya sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap karakter peserta didik (koefisien = -0,149, p > 0,05). Selanjutnya, kompetensi kepribadian guru juga tidak berpengaruh signifikan terhadap karakter peserta didik (koefisien = 0,023, p > 0,05). Pengujian terhadap motivasi belajar peserta didik menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar (koefisien = -0,084, p > 0,05). Namun, budaya sekolah (koefisien = 0,570, p < 0,05) dan kompetensi kepribadian guru (koefisien = 0,664, p < 0,05) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik. Selanjutnya, motivasi belajar peserta didik berpengaruh signifikan terhadap karakter peserta didik (koefisien = 0,405, p < 0,05). Oleh karena itu, motivasi belajar peserta didik dianggap sebagai faktor yang penting dalam membentuk karakter peserta didik SMAK Sint Carolus Kupang. Dalam konteks pengujian melalui jalur (path analysis), hipotesis yang melibatkan jalur pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah atau budaya sekolah melalui motivasi belajar peserta didik terhadap karakter peserta didik tidak terbukti signifikan (p > 0,05). Namun, hipotesis yang melibatkan jalur pengaruh kompetensi kepribadian guru melalui motivasi belajar peserta didik terhadap karakter peserta didik terbukti signifikan (p < 0,05).
Pengaruh Kreativitas dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Kesiapan Kerja pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral Keuskupan Agung Kupang dengan Soft Skill sebagai Variabel Intervening Adilson Barros Da Cunha; Kletus Erom; Damianus Talok; Yulius Yasinto; Alfons Bunga Naen
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 24, No 3 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v24i3.5405

Abstract

This research uses soft skills as an intervening variable to examine how students at the College of Pastoral Sciences of the Archdiocese of Kupang are prepared to enter the world of work in terms of creativity and organizational activities. The approach in this research is a quantitative approach. The population and sample in this research were 60 STIPAS students of the Archdiocese of Kupang. Meanwhile, the data analysis used was Partial Least Square (PLS). The results of this research reveal that there is a significant influence between the creativity and soft skills variables on the work readiness variable, but the organizational activity variable has no significant effect on soft skills. The soft skill variable is influenced by the creativity and organizational activeness variables. The soft skills variable is able to mediate the influence of the creativity and organizational activity variables on work readiness.
Optimalisasi Pemahaman Konsep dan Aktivitas Belajar Fisika Melalui Discovery Learning Berbasis Simulasi PhET pada Materi Hukum Newton Bui, Febriani Susanti; Naen, Alfons Bunga; Maing, Claudia Mariska M.; Freitas, Maria Lia Felizarda
MAGNETON: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika UNWIRA Vol 3 No 1 (2025): MAGNETON: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika | January 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/magneton.v3i1.3896

Abstract

The lack of understanding of physics concepts and the low active participation of students during the learning process are the main obstacles in physics learning, especially in Newton's Law material, which requires deep conceptual understanding. This study aims to: 1) determine the improvement of students' understanding of physics concepts through the application of the discovery learning model assisted by PhET simulations in Newton's Law material at St. Rafael Oepoi Seminary Senior High School, Kupang, and 2) analyze students' learning activities during the learning process using the model. The research method used is pre-experimental with a One Group Pretest-Posttest Design. The research subjects consisted of 30 eleventh-grade students selected through purposive sampling. The research instruments included a conceptual understanding test in the form of pretest and posttest questions, as well as observation sheets for students' learning activities. The results showed a significant improvement in students' understanding of physics concepts, as indicated by an average N-Gain score of 0.79, categorized as high. Additionally, students' learning activities during discovery learning assisted by PhET simulations achieved a percentage of 90%, categorized as very high. These findings indicate that the application of the discovery learning model assisted by PhET simulations is effective in improving the understanding of physics concepts and encouraging active student participation. Therefore, the discovery learning model assisted by PhET simulations can be an alternative innovative learning strategy that is relevant for physics learning, especially in materials requiring deep conceptual understanding such as Newton's Law.
Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Melalui Supervisi Akademik di SDI Rinalolon Kabupaten Rote Barat Nggadas, Oktavianus; Naen, Alfons Bunga; Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 2 (2024): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v10i2.26220

Abstract

Masalah yang dihadapi di SDI Rinalolon yaitu kepala sekolah selama ini selalu melakukan supervisi akademik secara individual padahal para guru di sekolah tersebut dapat bekerja secara kolaboratif dan memiliki motivasi untuk selalu merefleksi kinerjanya dan berbagi pengalaman dengan rekan sejawatnya. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanaan pada periode bulan Januari s.d bulan Desember tahun 2023 dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi akademik. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan model Kemmis dan Mc.Taggart yang terdiri dari tahap: (1)perencanaan, (2)aksi/ tindakan, (3)observasi, dan (4)refleksi. Subyek penelitiannya yaitu 6 orang guru yang bertugas mengajar sebagai guru kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase guru yang memperoleh skor minimal baik dari siklus 1 sebesar 33.33% ke 100% pada siklus 2. Peningkatan terbesar yaitu pada aspek menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran yaitu sebesar 71.43%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI POKOK KOLOID Wariani, Theresia; Naen, Alfons Bunga; Lawung, Yustina D.
JURNAL KOULUTUS Vol. 1 No. 2 (2018): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana efektifitas pembelajaran kimia dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? Secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut: a. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? b. Bagaimana ketuntasan tujuan pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? b.Bagaimana ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan Model Pembelajaran. Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa: (1) a. Kemampuan guru dalam mengelola pelaksanaan pembeajaran termasuk kategori baik dengan skor 3,75. b. Ketuntasan tujuan pembelajaran (KI-3) yang diukur dengan soal kuis sebesar 0,83, dengan tugas rumah 0,82, dan dengan THB berupa soal essay sebesar 0,82. Ketuntasan tujuan keterampilan (KI-4) yang meliputi kemampuan aspek presentasi sebesar 0,90, aspek psikomotor 0,805, dan aspek portofolio sebesar 0,85, aspek proses sebesar 0,79, aspek hasil karya 0,85. c. Ketuntasan hasil belajar meliputi: Ketuntasan hasil belajar KI-3 sebesar 83 %, ketuntasan hasil belajar KI-4 sebesar 83,66 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah efektif diterapkan pada Materi pokok Sistem Koloid. Kata kunci: Model Pembelajaran, Berdasarkan Masalah
KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA PADA BERBAGAI KEMAMPUAN PENALARAN FORMAL Wariani, Theresia; Naen, Alfons Bunga; Hayon, Vinsensia H.B.
JURNAL KOULUTUS Vol. 1 No. 2 (2018): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penalaran formal adalah suatu proses berpikir untuk melakukan penarikan sebuah konklusi atau kesimpulan terhadap suatu masalah yang berupa pengetahuan.Tujuan dari penellitian ini yaitu untuk ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa pada berbagai kemampuan penalaran formal. Jenis penelitian yang digunakan adalah komparatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAK Sint Carolus Kupang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar pada pokok bahasan Termokimia dan Tes Kemampuan Penalaran Formal. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa (1) Siswa kelas XI IPA 1 dan 2 SMAK Sint Carolus Kupang yang memiliki 23 siswa dengan penalaran formal, 19 siswa dengan awal penalaran, 17 siswa dengan penalaran transisi, 2 siswa dengan penalaran konkrit. (2) Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada berbagai kemampuan penalaran formal pada materi Pokok Termokimia siswa kelas XI IPA SMAK Sint Carolus Kupang tahun pelajaran 2017/2018 Kata kunci: komparasi, hasil belajar, kemampuan penalaran formal
PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING Naen, Alfons Bunga; Wariani, Theresia; Hayon, Vinsensia H.B.; Bria, Cornelis
JURNAL KOULUTUS Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Inkuiri, dan mendeskripsikan pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Tes Berpikir Kritis dan Tes Hasil Belajar. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi 83,5, termasuk pada kategori sangat baik, rata-rata kemampuan berpikir kritis 82,4termasuk pada kategori sangat baik dan rata-rata hasil belajar 87,8 termasuk pada kategori tuntas. Dengan menerapkan pendekatan inkuiri, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dioptimalkan, dan pada akhirnya hasil belajar siswa juga dapat optimal. Ada hubungan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan hasil belajar dengan nilai koefisien korelasi r x1y = 0,796, ada hubungan antara berpikir kritis dengan hasil belajar, dengan nilai koefisien korelasi r x2y = 0,711, ada hubungan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis dengan hasil belajar, dengan nilai koefisien korelasi r x1x2y= 0,864. Ada pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi terhadap hasil belajar, ditunjukkan dengan persamaan garis regressi Y = -17,85+1,267X, ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar, ditunjukkan dengan persamaan garis regressi Y = -13,704 = 1,232X, ada pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis terhadap hasil belajar, ditunjukkan dengan persamaan garis regressi Y = -20,524+1,136X1+0,165 X2 Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil Belajar AbstractThis research is aimed to describe the high level of thinking and critical thinking on the students by applying the inquiry approach teaching method and to describe the implementation of inquiry teaching method and the influence it the method to the student studying result. The instruments used were the high level of thinking test, the critical thinking test, and studying result test. The result of the high level thinking test was 83.5 which was categorized into very good. The result of critical thinking test was 82,4 categorized into very good and the average score for the studying test was 87,8 categorized into complete. By applying the inquiry methods of high level of thinking and critical thinking, the result of the study was optimally gained. The correlation of the high level thinking and the studying result was found with the score of the correlation coefficient is r x1y = 0,796, the correlation of critical thinking and the studying result with the correlation coefficient is r x2y = 0,711. There is a correlation of the ability of high level thinking, the critical thinking and the studying result with score r x1x2y= 0,864. The correlation is of high level thinking and the critical thinking to the studying result is found. It is shown by the linearity on the regression line: Y = -17,85+1,267X, there is a influence of the high level of thinking with the critical thinking to the studying level to the result of the studying. It is shown by the linearity of the similarity of regression line: Y = - 20,524+1,136X1+0,165 X2.
KOMPARASI HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA BERBAGAI GAYA BELAJAR PADA MATA KULIAH KIMIA DASAR II MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNWIRA KUPANG TAHUN AJARAN 2017/2018 Wariani, Theresia; Hayon, Vinsensia H.B; Naen, Alfons Bunga
JURNAL KOULUTUS Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui berbagai gaya belajar dan ada tidaknya perbedaan hasil belajar Kimia Dasar 2 dari berbagai gaya belajar pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Kimia Unwira Kupang Tahun Ajaran 2017/2018. Kesimpulan dari penelitian adalah : 1) Gaya belajar dari 54 mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Kimia tahun ajaran 2017/2018 terdiri dari 10 orang mahasiswa memiliki gaya belajar accomodator, 11 orang mahasiswa memiliki gaya belajar assimilator, 23 orang mahasiswa memiliki gaya belajar convergen, dan 10 orang mahasiswa memiliki gaya belajar divergen. 2) Tidak ada perbedaan hasil belajar antara gaya belajar accomodator dan gaya belajar assimilator, sedangkan ada perbedaan hasil belajar antara gaya belajar accomodator dan gaya belajar covergen, gaya belajar accomodator dan gaya belajar divergen, gaya belajar assimilator dan gaya belajar covergen, gaya belajar assimilator dan gaya belajar divergen, dan gaya belajar convergen dan gaya belajar divergen. Kata Kunci: gaya belajar, accomodator, assimilator, convergen, divergen, hasil belajar. ABSTRACTThe objective of the study is to find the various learning styles of the second semester students and the different result of them in learning basic chemistry 2. The research design is a descriptive comparative study with questionnaire and test as the research instruments. The research found that 1). the learning styles of 54 student are 10 students has 10 students with accommodator learning styles, 11 students with assimilators learning styles, 23 students with convergent learning styles, and 10 students with divergent learning styles. 2) There is no different studying result inbetween accommodators and convergent, assimilator and convergent, assimilator and divergent, and convergent and divergent. Key words: learning style, accommodator, assimilator, convergent, divergent, studying style
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK PADA SEKOLAH DASAR BERBASIS SIMULASI PHET Naen, Alfons Bunga
JURNAL KOULUTUS Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/koulutus.v4i1.564

Abstract

Perangkat pembelajaran harus dirancang berorientasi dan berpusat pada siswa (student oriented). Salah satu aplikasi laboratorium virtual adalah simulasi Physics Education Technology (PhET). Dalam penelitian ini, dikembangkan perangkat pembelajaran Rangkaian Listrik berbasis Simulasi PhET dan dianalisis validitas perangkat, dan hasil uji coba perangkat berupa peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah.1. Perangkat Pembelajaran Rangkaian Listrik Pada Sekolah Dasar Berbasis Simulasi PhET memiliki kelayakan yang baik dari segi validitasisi. Hasil analisis koefisien validasi untuk semua aspek adalah> 0,5, termasuk dalam kriteria valid. 2. Perangkat Pembelajaran Rangkaian Listrik Pada Sekolah Dasar Berbasis Simulasi PhET berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Peningkatan hasil belajar tergolong pada criteria sedang. 3. Perangkat Pembelajaran Rangkaian Listrik Pada Sekolah Dasar Berbasis Simulasi PhET berdampak pada peningkatan aktivitas peserta didik. Aktifitas belajar peserta didik pada aspek mengamati, menggambar dan merangkai dalam pembelajaran rangkaian Listrik termasuk dalam kategori sangat aktif.