Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

pengaruh model pembelajaran peer tutoring untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa Faot, Elisabeth Iga Mawarni; Leton, Samuel Igo; Dosinaeng, Wilfridus B.N.
RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 2 (2020): RANGE Januari 2020
Publisher : Pendidikan Matematika UNIMOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.127 KB) | DOI: 10.32938/jpm.v1i2.412

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan model pembelajaran peer tutoring dan pengaruh terhadap peningkatan komunikasi matematis pada pokok pembahasan persamaan lingkaran di SMAK Sint Carolus Kupang tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini dilakukan oleh siswa kelas XI IPA1 yang berjumlah 26 orang siswa.instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan tes peningkatan komunikasi siswa sebanyak 3 butir soal berbentuk uraian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil observasi pencapaian indikator uji-t dan N-Gain berdasarkan hasil observasi dan pencapaian indikator, diperoleh peningkatan komunikasi matematis tergolong kategori tinggi berdasarkan perhitungan uji-t menunjukkan thitung = 18.260 dan ttabel = 0.059 pada taraf signifikan 5% yang berarti thitung >ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan perhitungan Uji N-Gain menunjukkan rata-rata yaitu 19,82 sedangkan hasil perhitungan nilai N-Gain yaitu 0.762307692 termaksud dalam kategori tinggi sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran peer tutoring terhadap peningkatan komunikasi matematis siswa.
Mathematics in Culture: Analysis of Mathematical Elements in Buna Woven Fabric Lakapu, Meryani; Uskono, Irmina Veronika; Jagom, Yohanes Ovaritus; Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba; Leton, Samuel Igo; Djong, Kristoforus Djawa
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 12, No 1 (2021): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v12i1.27177

Abstract

The purpose of this research is to analyze in depth the mathematical values contained in the buna woven fabric. The method used is a qualitative method with an ethnographic design because it will explain one of the cultural artifacts of the people of NTT, in this case the buna woven fabric. The results obtained are the motifs on the buna woven cloth that analyzed containing geometric and arithmetic concepts. From the analyzed quadrilateral characteristics, the quadrilateral found in the buna woven fabric is a rhombus. In addition, values or mathematical concepts on woven fabrics that can be taught to junior high school students include finding the formula for the area and perimeter of a rhombus using a triangle approach; calculate the area and circumference of a rhombus; arithmetic and geometric sequences and calculating the number of rhombic models on buna woven fabrics.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam nilai-nilai matematika yang terdapat pada kain tenun buna. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain etnografi, karena akan menjelaskan mengenai salah satu artefak budaya masyarakat NTT, dalam hal ini kain tenun buna. Hasil yang diperoleh adalah motif pada kain tenun buna yang dianalisis memuat konsep-konsep geometri dan aritmatika. Dari sifat-sifat segiempat yang dianalisis maka dapat diketahui bahwa bangun datar segiempat yang terdapat pada kain tenun buna adalah belah ketupat. Selain itu nilai-nilai atau konsep-konsep matematika pada kain tenun buna yang dapat diajarkan pada siswa SMP antara lain: menemukan rumus luas dan keliling belah ketupat menggunakan pendekatan segitiga; menghitung luas dan keliling belah ketupat; barisan aritmatika dan geometri serta menghitung banyaknya  model  belah ketupat pada kain tenun buna
Mathematics in Culture: Analysis of Mathematical Elements in Buna Woven Fabric Lakapu, Meryani; Uskono, Irmina Veronika; Jagom, Yohanes Ovaritus; Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba; Leton, Samuel Igo; Djong, Kristoforus Djawa
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 12, No 1 (2021): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Mathematics Dept, Math. and Science Faculty, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v12i1.27177

Abstract

The purpose of this research is to analyze in depth the mathematical values contained in the buna woven fabric. The method used is a qualitative method with an ethnographic design because it will explain one of the cultural artifacts of the people of NTT, in this case the buna woven fabric. The results obtained are the motifs on the buna woven cloth that analyzed containing geometric and arithmetic concepts. From the analyzed quadrilateral characteristics, the quadrilateral found in the buna woven fabric is a rhombus. In addition, values or mathematical concepts on woven fabrics that can be taught to junior high school students include finding the formula for the area and perimeter of a rhombus using a triangle approach; calculate the area and circumference of a rhombus; arithmetic and geometric sequences and calculating the number of rhombic models on buna woven fabrics.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam nilai-nilai matematika yang terdapat pada kain tenun buna. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain etnografi, karena akan menjelaskan mengenai salah satu artefak budaya masyarakat NTT, dalam hal ini kain tenun buna. Hasil yang diperoleh adalah motif pada kain tenun buna yang dianalisis memuat konsep-konsep geometri dan aritmatika. Dari sifat-sifat segiempat yang dianalisis maka dapat diketahui bahwa bangun datar segiempat yang terdapat pada kain tenun buna adalah belah ketupat. Selain itu nilai-nilai atau konsep-konsep matematika pada kain tenun buna yang dapat diajarkan pada siswa SMP antara lain: menemukan rumus luas dan keliling belah ketupat menggunakan pendekatan segitiga; menghitung luas dan keliling belah ketupat; barisan aritmatika dan geometri serta menghitung banyaknya  model  belah ketupat pada kain tenun buna
PROFILE OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHER IN CONCEPT UNDERSTANDING OF GEOMETRY Samuel Igo Leton; Kristoforus Djawa Djong; Irmina Veronika Uskono; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng; Meryani Lakapu
Jurnal Infinity Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NUMBER 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v9i2.p133-146

Abstract

Students need teachers with a deep understanding of mathematical concepts to improve their mathematical knowledge and achievement. The observation results of several elementary school teachers showed that they still have a lack of understanding of the geometry concepts. This research is an exploratory study with a qualitative approach that aims to describe the performance of elementary school teachers in understanding the concepts of triangles and squares. The participants in this study were elementary school teachers across Soe City District. A description test deals with the geometry concept of two-dimensional shapes that were implemented to determine the most appropriate teachers to participate in the study. Thirty-three teachers were then selected based on this preliminary test results. In-depth interviews were also conducted with the participants. The data analysis showed that the participants had a lack of understanding of the concept of two-dimensional shapes and necessary arithmetic skills. Moreover, the data suggested that the participants held various perceptions regarding their understanding of certain concepts based on their experience in teaching the mathematical concept. Based on these results, some programs are recommended to improve professionalism and pedagogical competencies, such as a refresher training program for basic mathematical material and training in teaching aids used. These programs are expected to help prepare elementary school teachers in teaching mathematics.
ETNOMATEMATIKA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH:EKSPLORASI KONSEP-KONSEP GEOMETRI PADA BUDAYA SUKU BOTI Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng; Meryani Lakapu; Yohanes Ovaritus Jagom; Irmina Veronika Uskono; Samuel Igo Leton; Kristoforus Djawa Djong
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.534 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i3.2900

Abstract

Suku Boti sebagai salah satu suku tertua di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur yang kaya akan warisan budaya. Keunikan budaya Boti perlu dijaga dan dilestarikan karena merupakan salah satu budaya asli Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif berdesain etnografi yang bertujuan untuk mengeksplorasi unsur-unsur geometri yang terdapat dalam budaya suku Boti. Subjek dalam penelitian ini yaitu masyarakat suku Boti Dalam yang masih tertutup terhadap budaya modern dan menjalankan tradisi budaya Boti dalam kehidupan sehari-hari. Objek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu lopo, tup mahae, tobe, dan sene. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep-konsep geometri meliputi aksioma titik, garis, dan bidang, konsep garis singgung, konsep luas dan volume bangun datar, konsep luas dan volume bangun ruang, serta konsep kekongruenan. Selain itu, kemampuan-kemampuan matematis seperti kemampuan representasi, kemampuan visual spasial, kemampuan koneksi, dan kemampuan pemecahan masalah dapat dikembangkan berdasarkan unsur-unsur geometris pada budaya suku Boti. Hasil eksplorasi ini dapat digunakan oleh para guru matematika untuk mengembangkan pembelajaran geometri di kelas berbasis budaya Boti. Boti as one of the oldest tribes on the Timor Island, East Nusa Tenggara, has a lot of cultural heritage. The uniqueness of Boti culture needs to be preserved because it is one of Indonesia's original cultures. This is a qualitative research with ethnographic design which aimed to explore the geometry concepts contained in Boti culture. The subject of this research is the Boti Dalam society which still closed to modern culture and maintain the Boti cultural traditions in daily life. The objects discussed in this research are lopo, tup mahae, tobe, and sene. The data analysis technique used in this research is taxonomic analysis. The results showed that the concepts of geometry covering the axioms of points, lines, and fields, tangent concept, the concept of area and volume of flat shapes, the concept of area and volume of space builds, and the concept of concordance. In addition, mathematical abilities such as representation, visual spatial ability, connection ability, and problem solving ability can be developed based on geometric culture of the Boti Tribe. The results of this exploration can be used by mathematics teachers to develop geometry learning in Boti culture-based classes. 
Pendalaman Konsep Matematis bagi Guru-Guru SD-SMA se-Kecamatan Halilulik Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng; Samuel Igo Leton; Meryani Lakapu; Irmina Veronika Uskono; Yohanes Ovaritus Jagom
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 1 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i1.4121

Abstract

Pembelajaran matematika membutuhkan kreativitas dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan minat belajar siswa. Kegiatan pengabdian ini didasarkan pada masih rendahnya pemahaman matematis konseptual para guru yang menyebabkan pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas masih diorientasikan pada pemahaman matematis prosedural. Berdasarkan pada masalah tersebut maka tujuan dari kegiatan ini yaitu membantu para guru dalam memperdalam pemahaman dan teknik mengajarkan matematika secara konseptual. Kegiatan ini berlokasi di SDK Hati Tersuci Maria Halilulik. Agar dapat memberikan bantuan secara tepat, kegiatan diawali dengan mendiagnosa kemampuan dasar dan kelemahan para guru dalam mengajarkan matematika. Dari hasil tes diagnostik dan wawancara diketahui bahwa rendahnya kemampuan pemahaman matematis konseptual para guru menyebabkan kegiatan pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas masih diorientasikan pada hafalan rumus dan cara mengaplikasikannya. Menindaklanjuti hasil tersebut, kegiatan kemudian difokuskan pada membantu para guru dalam mengonstruksi dan mengembangkan pemahaman konsep matematisnya. Kegiatan ini dilakukan melalui rekonstruksi dan pengayaan konsep serta perbaikan miskonsepsi yang ditemukan dari hasil tes diagnostik. Selanjutnya, berkaitan dengan teknik mengajar, para guru dilatih untuk dapat mengembangkan alat peraga berbahan kertas untuk membantu para siswa dalam memahami konsep-konsep matematika yang abstrak. Bahan kertas dipilih sebab mudah diperoleh dan dibuat baik oleh guru ataupun siswa. Kegiatan ini secara umum berlangsung dengan baik dan lancar. Berdasarkan pengamatan dan diskusi bersama para guru peserta kegiatan, mereka tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kerjasama yang baik dengan pihak sekolah tempat kegiatan dilaksanakan turut mendukung kelancaran kegiatan ini.
Mathematical problem-solving abilities of deaf student in solving non-routine problems Samuel Igo Leton; Meryani Lakapu; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v5i2.538

Abstract

The purpose of this study was to obtain an overview of mathematical problem-solving abilities of class VIII deaf students in solving non-routine problems related to fractional problems. The type of research used is qualitative research with a case study design. Subjects were taken purposively at three Special Schools (SLB) B spread across Indonesia. Data was collected through problem-solving tests and interviews. The results of the analysis of the results of the work data and interview data, obtained that mathematical abilities that appear on the subject in solving problems include; (1) there is a tendency that in building understanding of the problem, the subject represents the problem through the picture, can reveal what is known and what is asked, identify the elements that are known, and restate the problem in a simpler language; (2) The subject can do elaboration namely linking information with knowledge that has been formed; (3) If deaf students can solve the problem, then to solve the problem tends to use images and use the method of counting. Thus, it can be concluded that deaf students can solve non-routine questions with a high degree of difficulty by first visualizing the problem in the form of images and writing back in simple sentences.
Analysis of students’ higher order thinking skills in solving basic combinatorics problems Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v5i2.611

Abstract

This is a case qualitative study that aims to describe students’ ability in solving basic combinatorics problem with higher order thinking skills. The subjects of this study were three students of mathematics education study program consisting of one high-ability student, one medium-capable student, and one low-ability student selected purposively. This study was conducted by analysing the critical and creative thinking skills of the students in solving counting rules, permutation, and combination problems. In terms of critical thinking skills, the results of this study showed that the students' self-regulation ability were still low. Their critical thinking skills in general were still limited to the interpretive and analytical ability. Only high-ability student showed the problem evaluation ability. However, the three students were unable to realize the mistake in their designed strategy for problem solving because they still have low-self regulation ability. Meanwhile, in terms of the creative thinking skills, the three students were able to produce original ideas in solving basic combinatorics problems though the high-ability student was better compared to the other two. However, their low level of flexible thinking ability as well as their low ability of self-regulation prevent them from producing different ideas.
PEMBELAJARAN GEOMETRI BIDANG DAN RUANG BERBASIS ETNIS TIMOR Michael Fernandez; Kristoforus Djawa Djong; Wilfridus B. N. Dosinaeng; Irmina V Uskono; Aloysius Joakim Fernandez; Meryani Lakapu
Bakti Cendana Vol 3 No 2 (2020): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.3.2.2020.68-77

Abstract

Etnomatematika mengacu pada bentuk-bentuk matematika yang bervariasi sebagai konsekuensi yang tertanam dalam kegiatan budaya. Etnomatematika juga mengacu pada konsep-konsep matematika tertanam dalam praktek-praktek budaya. Etnomatematika mengacu pada bentuk-bentuk matematika yang bervariasi sebagai konsekuensi yang tertanam dalam kegiatan budaya. Geometri sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah menengah. Pembelajaran geometri berbasis etnis budaya Timor. Siswa dapat mengamati dan menghitung banyaknya bentuk geometri dalam LOPO. Implementasi bentuk-bentuk Geometri (bidang datar dan ruang) dalam pelaksanaan pembelajaran Geometri berbasis etnis budaya Timor menjadi suatu metode yang tepat. Siswa dapat mengamati dan mengkaji Geometri dalam rumah adat LOPO. Kelompok sasaran dalam kegiatan Pengabdian ini yaitu sekolah-sekolah yang siswanya kebanyakan berasal dari suku dawan (TTU dan TTS serta Kabupaten Kupang). Kelompok sasarannya adalah siswa-siswi SMPN 10. Agar dapat mengimplementasi bentuk-bentuk geometri dalam pelaksanaan pembelajaran Geometri berbasis etnis budaya Timor, maka dapat dilakukan dengan cara membuat miniatur LOPO yang dibawa ke depan kelas saat kegiatan pembelajaran Geometri. Namun demikian disarankan agar sekolah itu dapat membuat LOPO yang sebenarnya, sehingga LOPO itu menjadi sumber belajar bagi siswa yang belajar tentang geometri bidang datar dan geometri ruang.
Matematika dalam Seni: Barisan Fibonacci dan Golden Ratio Pada Lagu Hey Jude dari The Beatles Maria Klara Amarilis Citra Sinta Dewi Tukan; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.31981

Abstract

Golden ratio atau rasio emas sering diidentikkan dengan dengan suatu keindahan di alam. Karya-karya musik yang indah dan terkenal sering dipercaya mengandung golden ratio di dalam komposisi musiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Barisan Fibonacci dan Golden Ratio pada lagu Hey Jude. Keindahan dari lagu yang dirilis pada tahun 1968 ini menjadikannya sangat populer di berbagai kalangan dari masa ke masa dan tetap dinyanyikan hingga sekarang. Penelitian diawali dengan melakukan studi literatur untuk memperdalam pemahaman konsep terkait materi penelitian. Selanjutnya, solmisasi lagu Hey Jude versi orisinal dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer. Analisis kemudian dilakukan pada interval nada-nada lagu Hey Jude untuk mengetahui persentase Nada Fibonacci dan ketepatan golden ratio pada lagu tersebut. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa lagu Hey Jude mengandung Barisan Fibonacci dan golden ratio di dalam susunan notasinya. Persentase total Nada Fibonacci dalam lagu Hey Jude yaitu sebesar  dari total seluruh nada dengan bait kedelapan adalah bait yang paling banyak mengandung Nada Fibonacci yaitu sebesar 54.72%. Sedangkan dari sisi golden ratio, lagu Hey Jude memiliki ketepatan golden ratio yang tinggi yaitu sebesar 83.87%.