Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search
Journal : Kingdom (The Journal of Biological Studies)

UJI EFEKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.) Ar-Royyan, Salwa; Harjana, Tri
Kingdom: The Journal of Biological Studies Vol 11, No 1 (2025): Kingdom: The Journal of Biological Studies
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v11i1.18282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstak kenikir terhadap kadar glukosa darah tikus putih dan mengetahui dosis efektif dari ekstrak kenikir dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL). Populasi penelitian yaitu tikus putih galur wistar jantan. Sampel penelitian menggunakan 24 ekor tikus putih yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan yaitu 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Data dianalisis menggunakan One Way Anova, apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pemberian ekstrak daun kenikir berpengaruh sangat signifikan (P0.01) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus. Hasil uji DMRT menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang berbeda nyata antara kelompok kontrol dengan ketiga kelompok perlakuan lainnya. Dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah yaitu dosis 400 mg/kgBB dengan rata-rata kadar glukosa 99,73 mg/dl.Kata kunci: Ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus), kadar glukosa, tikus putih (Rattus norvegicus, L.)This study aimed to determine the effect of giving kenikir extract (Cosmos caudatus) on blood glucose levels of white rats with wistar strain (Rattus norvegicus, L) and to determine the effective dose of kenikir extract in lowering blood glucose levels in white rats. This study was an experimental study with a Completely Randomized Design (CRD). The research population was male wistar white rats. The research sample used 24 white rats which were divided into 4 groups, they were the control group, and three treatment groups, it was 200 mg/kgBW, 300 mg/kgBW, and 400 mg/kgBW. The data were analyzed using a one-way variant. Then, if there was a significant effect, then it was continued with the Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results of this study showed that the variation of giving kenikir leaf extract had a very significant effect (P0.01) on decreasing blood glucose levels in white rats. Then, the results of the DMRT test showed that there was a significantly different effect between the control group and the other three treatment groups. The most effective dose in lowering blood glucose levels was a dose of 400 mg/kgBW with an average glucose level of 99.73 mg/dl.Keywords: Kenikir leaf extract (Cosmos caudatus), glucose levels, white rats (Rattus norvegicus, L.)
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ONCOM DAN KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM, JUMLAH KELENJAR UTERUS, KETEBALAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Dewi, Kartika Candra; Harjana, Tri
Kingdom: The Journal of Biological Studies Vol 10, No 2 (2024): Kingdom: The Journal of Biological Studies
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v10i2.19232

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak oncom dan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) terhadap perkembangan folikel ovarium, jumlah kelenjar uterus, ketebalan endometrium tikus putih betina (Rattus norvegicus) dengan penelitian eksperimen menggunakan pola penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Objek penelitian yaitu tikus putih betina yang berumur ± 2 bulan, berat badan ± 150-200 gram yang belum pernah bunting. Tikus dibagi ke dalam 4 kelompok dengan masing- masing kelompok menggunakan 5 ekor tikus sebagai ulangan, yaitu kontrol (tanpa pemberian ekstrak oncom dan kecipir), P1 (400 mg/kg BB ekstrak oncom + 200 mg/kg BB ekstrak kecipir), P2 (300 mg/kg BB ekstrak oncom + 300 mg/kg BB ekstrak kecipir), P3 (200 mg/kg BB ekstrak oncom + 400 mg/kg BB ekstrak kecipir). Pemberian ekstrak dilakukan secara oral setiap hari selama 21 hari. Analisis Kruskal-Wallis, digunakan untuk jumlah folikel ovarium dan jumlah kelenjar. Analisis One way Annova digunakan untuk ketebalan lapisan endometrium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak  oncom dan kecipir tidak memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap jumlah perkembangan folikel ovarium, jumlah kelenjar uterus, ketebalan endometrium tikus putih betina.Kata kunci : ekstrak oncom dan kecipir; folikel ovarium; jumlah kelenjar; lapisan endometrium; tikus putih.
PREVALENSI INFEKSI Fasciola spp. PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE DI KABUPATEN REMBANG Apriliyanti, Winda; Harjana, Tri
Kingdom: The Journal of Biological Studies Vol 11, No 1 (2025): Kingdom: The Journal of Biological Studies
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v11i1.23352

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi Fasciola hepatica pada sapi Peranakan Ongole (PO) di Kabupaten Rembang, khususnya di Kecamatan Sulang dan Kecamatan Rembang. Metode pemeriksaan menggunakan metode Parfitt and Banks kemudian dihitung prevalensinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi Fasciola hepatica di Desa Pranti, Kecamatan Rembang sebesar 12,5% dan di Desa Ngotet, Kecamatan Rembang sebesar 35%. Kata kunci : fasciolosis; fasciola hepatica; prevalensi; rembang; sapi peranakan ongoleAbstract. This study aimed to determine the prevalence of Fasciola hepatica infection in Peranakan Ongole (PO) cattle in Rembang Regency, particularly in Sulang and Rembang sub-districts.The examination method used the Parfitt and Banks method and then calculated the prevalence. The results showed that the prevalence of Fasciola hepatica infection in Pranti Village, Rembang Subdistrict was 12.5% and in Ngotet Village, Rembang Subdistrict was 35%. Keywords: fasciolosis; fasciola hepatica; prevalence; rembang; peranakan ongole cattle