Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN DESA WISATA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN Mahliza Nasution; Dwika Karima Wardani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.17849

Abstract

Abstrak: Desa Ajamu mempunyai potensi panen yang besar pada areal pertanian kelapa sawit. Desa Ajamu juga mempunyai daya tarik wisata yang berpotensi menarik wisatawan untuk datang ke daerah tujuan wisata. Tujuan dari penyelenggaraan pemerintah daerah ini adalah untuk menguraikan ide-ide ekowisata yang akan diterapkan di Desa Perkebunan Ajamu dan membedah dampak ide-ide ekowisata terhadap ruang hierarki di Desa Perkebunan Ajamu untuk lebih mengembangkan wilayah setempat. Ekonomi, ekspansi, penggunaan lah sehingga meningkatkan softskill mitra untuk lebih mengembangkan wilayah setempat, ekonomi, ekspansi, penggunaan lahan pedesaan dan budaya di sekitar. Budaya saat ini di sekitar. Langkah pertama yang dilakukan dalam membangun desa wisata adalah dengan melakukan upaya dan diskusi dengan seluruh lapisan masyarakat. PKM ini telah berjalan efektif atau lancar dengan tingkat keberhasilan 90% dari kegiatan yang dilakukan.Abstract: Ajamu Village has large harvest potential in the oil palm farming area. Ajamu Village also has a tourist attraction that has the potential to attract tourists to come to the tourist destination area. The aim of this regional government implementation is to outline ecotourism ideas that will be implemented in Ajamu Plantation Village and dissect the impact of ecotourism ideas on the hierarchical space in Ajamu Plantation Village so as to improve partners' soft skills to further develop the local area, economy, expansion, land use surrounding countryside and culture. The first step taken in building a tourist village is to make efforts and discussions with all levels of society. This PKM has been running effectively or smoothly, with a success percentage of 90% of the activities carried out.
PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KOPI DARI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI BAHAN KOMPOS DAN SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN BETON RINGAN Mahliza Nasution; Nina Siti Salmaniah Siregar; Muhammad Irwansyah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22364

Abstract

Abstrak: Desa Cimbang mempunyai potensi yang besar pada areal pertanian Kopi. Limbah kulit kopi sering sekali terbuang secara percuma, pahadal limbah tersebut dapat dimanfaatkan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani kopi tentang potensi dan pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai bahan kompos yang bisa digunakan kembali oleh petani kopi serta melakukan eksperimental menggunakan limbah kulit kopi sebagai bahan tambahan pada campuran beton. Metode yang dilakukan yaitu melakukan sosialisasi, diskusi, dan kegiatan pemetikan buah kopi bersama tim Abdimas yang dihadiri oleh 33 peserta yang terdiri dari Masyarakat Desa Cimbang, Para Petani Kopi Desa Cimbang dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP) Medan. Sistem evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner/angket dan diskusi dengan ersentase keberhasilan 97%. PKM ini telah berjalan efektif atau lancar.Abstract: Cimbang Village has great potential in the coffee farming area. Coffee skin waste is often wasted, even though this waste can be used. This service aims to provide knowledge about how to make compost from coffee skins which can be used as fertilizer for coffee farmers and also for other agricultural crops, as well as providing information contained in coffee skins which has the potential for coffee skin waste as compost fertilizer. Coffee husk waste can also be used in construction, namely as an additional ingredient in the concrete mixture which is thought to produce dense and hard concrete by burning the coffee husk waste and then grinding it. The first step taken in this service is to conduct outreach and discussions with all participants. This PKM has been running effectively or smoothly.
SOSIALISASI SADAR SAMPAH MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN SADAR BERSIH BERBASIS BUDAYA HIDUP SEHAT Mahliza Nasution; Hermansyah Hermansyah; Apip Gunaldi Dalimunthe
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.23425

Abstract

Abstrak: Kegiatan sosialisasi sadar sampah memiliki peran penting dalam mengatasi masalah sampah dan menciptakan budaya hidup sehat. Masalah sampah di lingkungan tempat tinggal adalah salah satu tantangan yang serius dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan dan meningkatkan pemilahan sampah serta mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui Sosialisasi, diskusi dan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan daur ulang sampah dengan mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Terjun yang dihadiri oleh 15 peserta yang terdiri dari Masyarakat Kelurahan Terjun dan mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) Medan. Sistem evaluasi yang dilakukan yaitu berbentuk kuisioner/angket berupa pretest dan postest yang dilakukan diawal dan akhir sosialisasi serta dilakukan diskusi ntuk memastikan pemahaman yang lebih mendalam dari peserta. PKM ini mengalami peningkatan nilai pemahaman, pengetahuan dan kesadaran dengan persentase awal 47,2% menjadi 88,8%. PKM ini telah berjalan efektif atau lancar.Abstract: Waste awareness outreach activities have an important role in overcoming the waste problem and creating a culture of healthy living. The problem of waste in the residential environment is one of the serious challenges in maintaining environmental cleanliness and sustainability. This service aims to increase public awareness about the importance of good waste management, reduce the amount of waste that is thrown away carelessly and improve waste sorting and encourage changes in people's behavior in managing waste responsibly. The implementation of this community service was carried out through socialization, discussions and activities for collecting, processing and recycling waste by visiting the Terjun Village Final Disposal Site (TPA) which was attended by 15 participants consisting of the Terjun Village Community and Medan Area University (UMA) Medan students. The evaluation system carried out is in the form of a questionnaire/questionnaire in the form of a pretest and posttest which is carried out at the beginning and end of the socialization and discussions are held to ensure deeper understanding from the participants. This PKM experienced an increase in understanding, knowledge and awareness scores with an initial percentage of 47.2% to 88.8%. This PKM has been running effectively or smoothly. 
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN MELALUI SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN BIOBRIKET Mahliza Nasution; Apip Gunaldi Dalimunthe; Muhammad Muslim Nasution
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24875

Abstract

Abstrak: Limbah pertanian jika tidak dikelola dengan tepat, tidak hanya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan tetapi juga membawa potensi bahaya bagi kesehatan manusia. Melalui inovasi teknologi pengolahan, limbah pertanian dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif berupa biobriket, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi. Tujuan PKM ini yaitu meningkatkan softskill dan hardskill masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan biobriket yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan ekonomi Masyarakat. PKM ini dihadiri 28 peserta yang terdiri dari seorang petani, pekerja di industri pembuatan gula merah dan mahasiswa UMA. Sistem evaluasi berbentuk kuisioner yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan PKM. Persentase kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah pertanian meningkat 53.3%, pada awal evaluasi 36.7% menjadi 90%. PKM ini telah berjalan efektif atau lancar.Abstract: If agricultural waste is not managed properly, it can not only cause environmental pollution but also pose potential dangers to human health. Through innovative processing technology, agricultural waste can be converted into alternative fuel in the form of biobriquettes, which are not only environmentally friendly but also have high selling value. The aim of this PKM is to improve the soft skills and hard skills of the community through socialization activities and training in making biobriquettes which is expected to increase awareness and economic welfare of the community. This PKM was attended by 28 participants consisting of a farmer, workers in the brown sugar manufacturing industry and UMA students. The evaluation system takes the form of a questionnaire which is carried out at the beginning and end of PKM activities. The percentage of public awareness regarding the use of agricultural waste increased by 53.3%, from 36.7% to 90% at the start of the evaluation. This PKM has been running effectively or smoothly.
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN BUDAYA SADAR BERSIH SUNGAI UNTUK PENINGKATAN LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT Mahliza Nasution; Muhammad Muslim Nasution
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.17874

Abstract

Abstrak: Pencemaran Sungai Deli terlihat dari airnya yang berwarna kecoklatan, sampah-sampah berserakan yang menumpuk, mulai dari pinggir hingga aliran sungai terlihat dari pendangkalannya, terjadi di beberapa titik, 70% pencemaran Sungai Deli disebabkan oleh limbah padat dan cair, limbah domestik, limbah industri, dan di sepanjang Sungai Deli mempengaruhi kualitas air sungai. Menurunnya kualitas air ditandai dengan warna air yang berubah menjadi kecoklatan dan berbau, padahal sebagian masyarakat bantaran sungai masih memanfaatkan air sungai Deli untuk kebutuhan sehari-hari dan aktivitas mencari ikan. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan hidup membuang sampah ke sungai. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran Masyarakat untuk menjaga kebersihan Sungai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat sekitar Sungai Deli Medan dengan membudayakan kesadaran bersih Sungai/susur Sungai. Kegiatan ini telah berjalan efektif atau lancar yang diikuti oleh mitra dan paserta keseluruhan 32 orang dengan persentase peningkatan kesadaran mitra 90%.Abstract: The pollution of the Deli River can be seen from the brownish water, the scattered rubbish that has piled up, from the edge to the river flow, visible from its shallowing, occurs at several points, 70% of the Deli River pollution is caused by solid and liquid waste, domestic waste, industrial waste, and along the Deli River affects river water quality. The decline in water quality is indicated by the color of the water turning brownish and smelly, even though some people along the river still use the Deli river water for their daily needs and fishing activities. This is caused by the habit of throwing rubbish into the river. Therefore, public awareness is needed to keep the river clean. This activity aims to provide understanding and knowledge to the community around the Deli River in Medan by cultivating awareness of clean rivers/rivers. This activity has run effectively or smoothly and was attended by partners and a total of 32 participants with a percentage increase in partner awareness of 90%.
STORYTELLING SEBAGAI METODE TRAUMA HEALING PADA ANAK PASCA BENCANA ALAM DI KABUPATEN KARO Meliala, Shirley Melita Sembiring; Afwina, Rahma; Nasution, Mahliza
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30645

Abstract

Abstrak: Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik, sehingga rawan mengalami bencana alam seperti gempa bumi, longsor, letusan gunung berapi, dan tsunami. Bencana ini tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga psikologis, terutama bagi anak-anak yang rentan mengalami trauma. Trauma yang dialami anak dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka dalam jangka panjang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan psikososial bagi anak-anak korban bencana banjir bandang dan longsor di Desa Ketawaren, Kabupaten Karo, melalui metode storytelling. Kegiatan ini dilaksanakan pada 1-2 November 2024 yang dihadiri 58 Peserta yang terdiri dari anak-anak, orang tua dan mahasiswa UMA. Sistem evaluasi berbentuk kuisioner yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan PKM. Persentase kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah pertanian meningkat 39.8%, pada awal evaluasi 30% menjadi 79%. PKM ini telah berjalan efektif atau lancar.Abstract: Indonesia is a country located in the Pacific Ring of Fire, so it is prone to natural disasters such as earthquakes, landslides, volcanic eruptions, and tsunamis. These disasters not only have physical impacts, but also psychological ones, especially for children who are vulnerable to trauma. Trauma experienced by children can affect their emotional and social development in the long term. This community service activity aims to provide psychosocial assistance for children who are victims of flash floods and landslides in Ketawaren Village, Karo Regency, through the storytelling method. This activity was carried out on November 1-2, 2024, which was attended by 58 participants consisting of children, parents and UMA students. The evaluation system is in the form of a questionnaire which is carried out at the beginning and end of the PKM activity. The percentage of public awareness about the use of agricultural waste increased by 39.8%, at the beginning of the evaluation 30% to 79%. This PKM has been running effectively or smoothly.
PEMANFAATAN BIJI GUARANA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN MINUMAN DAN MAKANAN UNTUK SEHAT KAYA MANFAAT Nasution, Mahliza; Dalimunthe, Muhammad Muslim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31507

Abstract

Abstrak: Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat mendorong kebutuhan terhadap bahan alami yang aman dan kaya manfaat. Biji guarana (Paullinia cupana) merupakan salah satu sumber kafein alami yang memiliki keunggulan dibandingkan kopi, yaitu pelepasan kafein yang lebih lambat dan efek stimulan yang lebih stabil. Selain itu, guarana juga mengandung senyawa bioaktif seperti tanin, saponin, dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha mikro home industri dalam mengolah biji guarana menjadi produk minuman dan makanan sehat bernilai jual tinggi. Metode pelaksanaan meliputi studi literatur, Sosialisasi, pelatihan dan Evaluasi kegiatan. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 5 mitra pelaku usaha mikro home industri di Kecamatan Ujung Padang, kabupaten Simalungun. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, observasi langsung terhadap praktik peserta, serta wawancara. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan mitra, yaitu peningkatan soft skill sebesar 74% dan hard skill sebesar 87%. Produk guarana mendapat respon positif dari konsumen, terutama saat dikombinasikan dengan bahan lokal seperti jahe dan madu. Pemanfaatan biji guarana tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga mendukung kesehatan dan kemandirian pangan lokal.Abstract: Increasing public awareness of the importance of a healthy lifestyle drives the need for safe and beneficial natural ingredients. Guarana seeds (Paullinia cupana) are one source of natural caffeine that has advantages over coffee, namely slower caffeine release and a more stable stimulant effect. In addition, guarana also contains bioactive compounds such as tannins, saponins, and antioxidants that are beneficial for health. This community service activity aims to empower micro home industry entrepreneurs in processing guarana seeds into healthy beverage and food products with high selling value. The implementation method includes literature studies, socialization, training and activity evaluation. This community service activity involved 5 micro home industry business partners in Ujung Padang District, Simalungun Regency. The evaluation was carried out through pre-tests and post-tests, direct observation of participant practices, and interviews. The results of the activity showed an increase in partner capabilities, namely an increase in soft skills by 74% and hard skills by 87%. Guarana products received a positive response from consumers, especially when combined with local ingredients such as ginger and honey. The use of guarana seeds not only increases community income, but also supports local health and food independence.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA MELALUI SOSIALISASI DIGESTER BIOGAS SEDERHANA DAN PEMBUATAN PROTOTIPE MESIN PEMILAH SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK Nasution, Mahliza; Prasetyo, Healthy Aldriany; Dalimunthe, Apip Gunaldi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25807

Abstract

Abstrak: Manusia setiap hari menghasilkan sampah, dan potensi limbah serta biomassa dapat ditemukan di mana saja. Sistem pengelolaan limbah yang kurang efektif dan efisien akan menyebabkan penumpukan limbah di tempat pembuangan akhir. Timbunan besar limbah dapat menimbulkan gas yang berisiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan melakukan sosialisasi pengolahaan sampah rumah tangga dengan menggunakan digester sederhana, diharapkan dapat meningkatkan pengurangan sampah rumah tangga merupakan tujuan kegiatan ini sehingga meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pengelolaan limbah keluarga dan proses pembuatan digester biogas sederhana serta mengurangi ketergantungan masyarakat pada sumber energi yang tidak terbarukan adalah dengan mengembangkan bioenergi, seperti biogas. Kegiatan ini dihadiri 20 peserta yang terdiri dari masyarakat desa Terjun dan mahasiswa UMA. Sistem evaluasi berbentuk kuisioner untuk menunjukkan tingkat ketercapaian kegiatan ini. Persentase tingat kepuasan yang diperoleh yaitu 1,67% (Sangat tidak puas), 7,78% (Tidak puas), 3,89% (Netral), 54,44% (Puas) dan 32,22% (Sangat Puas). Kegiatan ini telah berjalan efektif atau lancar.Abstract: Humans produce waste every day, and potential waste and biomass can be found anywhere. A waste management system that is less effective and efficient will cause waste to accumulate in final disposal sites. Large piles of waste can produce gases that pose risks to human health and the environment. By socializing the processing of household waste using a simple digester, it is hoped that it can increase the reduction of household waste, which is the aim of this activity, thereby increasing participants' knowledge regarding family waste management and the process of making a simple biogas digester as well as reducing community dependence on non-renewable energy sources by developing bioenergy, such as biogas. This activity was attended by 20 participants consisting of the Terjun village community and UMA students. The evaluation system takes the form of a questionnaire to show the level of achievement of this activity. The percentage levels of satisfaction obtained were 1.67% (Very dissatisfied), 7.78% (Dissatisfied), 3.89% (Neutral), 54.44% (Satisfied) and 32.22% (Very Satisfied). This activity has run effectively or smoothly.