Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Bioreactor Design for Microalgae Cultivation Hermanto, Mochamad Bagus; HS, Sumardi; Hawa, La Choviya; Fiqtinovri, Siti Masithah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 12, No 3 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.388 KB)

Abstract

Microalgae not only can be developed as a source of food and medicine, but also used for heavy metal removal and used as an alternative energy for biodiesel production due to its contain of proteins, carbohydrates and vitamins and also oil. The objective of the research is to design a bioreactor by using the principle of a closed recirculation system using transparent materials as a medium of circulation and bioreactor design was tested by using microalgae Nannochloropsis oculata to obtain the biomass growth. Based on the experiments, the design can be well employed. The variable of growth factors for Nannochloropsis oculata namely pH, temperature, light intensity, and salinity of water were in the range of requirements needed for cultivation with a value of 7.2-8.3; 25-27°C; 1011-1800 lux, and 3-3.2% respectively. Initial concentration of biomassa was 128x104cells/mL, and gave the highest yield Nannochloropsis oculata of 3.293x104cells/mL at 11th day of culture, but decreased on day 12 to 15 for 655x104cells/mL. This is due to depletion of nutrients in culture media. The highest fat content found in day-to-11 was 17.89%.
Determination of Edible Film Permeability Coefficients to Water Vapor, Oxygen, and Carbon Dioxide Transmission Lastriyanto, Anang; Argo, Bambang Dwi; S., Sumardi H.; Komar, Nur; Hawa, La Choviya; Hermanto, Mochamad Bagus
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 8, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.612 KB)

Abstract

Edible film is commonly used in the preservation of fresh and minimally processed fruits. The suitability to be used for such purpose mainly determined by its physical characteristics like transmission properties, particularly its permeability to water vapour, oxygen and carbon dioxide. The research was conducted to determine the transmission properties of the edible film made up of low metoxyl pectins (LMP) as a primary component combined with stearic acid at a level of 0.25% v/v. Particular study was made to determine the permeability of the film towards water vapour, oxygen and carbon dioxide at various ranges of temperatures (5 to 28oC) and relative humidities (0 to 80%) examined on the film with thicknesses of 20 – 50 µm. The results indicated that the permeability coefficients of the film varied with transmitted substances. The values were 12.89 – 19.45 g.mm/ (m2.day.kPa) for water vapour, 3.26 – 28 mL.mm/(m2.day.kPa) for oxygen and 149 – 129 mL.mm/(m2.day.kPa) for carbon dioxide.Key words: LMP-based edible film, permeability coefficients
Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Chips Singkong (Manihot Esculenta) dengan Prinsip Frekuensi ke Tegangan Susilo, Bambang; Hermanto, Mochamad Bagus; nainggolan, Yenni
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.595 KB)

Abstract

Kadar air adalah salah satu faktor yang menentukan apakah suatu komoditi layak untuk disimpan atau tidak, apalagi pada jangka waktu yang lama. Perlunya mengetahui kadar air bahan dan produk olahan juga dimaksudkan untuk mendapatkan produk olahan dengan kualitas yang baik. Perancangan alat  terdiri dari dua buah batang stainless stell pejal dengan ukuran 8 cm dan diameter 2 mm, sebagai sensor. Sinyal yang dikuatkan oleh rangkaian pembangkit frekuensi akan diberikan ke batang 2 kemudian akan dilanjutkan ke batang 1. Sinyal yang diterima berupa frekuensi sebesar 1 MHz.  Data frekuensi tersebut dipengaruhi oleh kadar air chips singkong yang dikenakan pada sensor yang diolah menjadi data biner  oleh ADC, kemudian diteruskan ke Mikrokontroler AT89S51 yang juga memproses input ADC untuk ditampilkan dalam LCD. Alat ukur kadar air chips singkong bekerja  berdasarkan frekuensi yang dihantarkan oleh dua batang di mana chips singkong berada di antaranya. Frekuensi akan diubah menjadi tegangan sehingga nilai  tegangan diperoleh berdasarkan frekuensi yang dihantarkan karena perubahan kadar air chips singkong.
Rancang Bangun dan Tata Letak Instrumen Terkendali pada Pembudidayaan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Juworo, Riandy; Lutfi, Musthofa; Hermanto, Mochamad Bagus
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.747 KB)

Abstract

Jamur Tiram adalah salah satu jenis jamur kayu, jenis jamur kayu ini sangat banyak dikomsumsi oleh masyarakat. Tubuh buah jamur tiram berbentuk seperti kulit kerang (tiram). Jamur tiram termasuk jenis jamur serbaguna. Selain dikomsumsi dalam bentuk masakan , jamur tiram juga dapat dikomsumsi dalam keadaan mentah/ segar. Konsumen setempat ataupun perusahaan catering  dan rumah makan setiap hari membutuhkan jamur tiram sebagai hidangan makananan. Tujuan penelitian ini adalah mendesain dan merancang bangun rumah jamur tiram serta mengatur kondisi suhu, kelembaban dan mengatur tatak letak instrumentasi yang dikontrol sebagai sistem minimum.Hasil pengujian menyatakan bahwa nilai suhu dan kelembaban yang berada didalam rancang bangun ini berkisar antara suhu 24-28 oC dan nilai kelembabannya 80% dalam kurun waktu selama 3 hari serta tidak terpengaruh terhadap udara luar yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur. Kata kunci: kayu, Fiber,  Paranet, Plastik UV, Mikrokontroler AT89S52
Rancang Bangun dan Uji Coba Solar Tracker pada Panel Surya Berbasis Mikrokontroler ATMega16 Simatupang, Sandos; Susilo, Bambang; Hermanto, Mochamad Bagus
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.926 KB)

Abstract

Energi surya adalah energi yang luar biasa karena tidak menimbulkan polusi dan merupaka energi terbesar yang diterima dibumi. Indonesia menerima energi surya sekitar 4,5 kWh/m2/hari di daerah barat dan 5,1 kWh/m2/day untuk daerah timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain dan membangun solar tracker dua axis pada panel surya 10 Wp yang akan mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik. Solar panel akan didesain dengan sistem solar tracker yang dikontrol dengan mikrokontroler ATMega 16. Dengan menggunakan sistem solar tracker akan bertambah efektifitas panel surya, karena energi terbesar yang diterima oleh solar panel adalah arah radiasi matahari yang tegak lurus dengan bidang solar panel. Jadi solar tracker diperlukan untuk mendapatkan sudut yang benar sesuai dengan arah radiasi matahari yang datang. Servo motor digunakan untuk menggerakkan solar panel ini agar didapatkan sudut yang sesuai. Hasil pengukuran menunjukkan energi surplus sebesar 4.22% dari sistem yang tidak menggunakan solar tracker dengan pengaruh dari kondisi atmosfer.   Kata kunci: Energi surya, panel surya, solar tracker, mikrokontroller AVR ATMega 16
Penyerapan Kandungan CO2 Biogas Dari Digester Tipe Fix Dome dan Digester Tipe Plastik Secara Kontinyu Dengan Mikroalga (Chlorella sp.) Zuhdi, Ulwan; Argo, Bambang Dwi; Lutfi, Musthofa; Hermanto, M. Bagus
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.664 KB)

Abstract

Pemanfaatan biogas sebagai energi alternatif sudah cukup efektif di kalangan masyarakat, namun permasalahan yang ada pada biogas adalah kandungan karbondioksida (CO2) yang cukup tinggi mencapai 18,29 %, yang akan mempengaruhi performansi pembakaran biogas. CO2 yang masih relatif tinggi ini perlu dihilangkan untuk meningkatkan performansi pembakaran biogas. Penelitian ini menyerap kandungan CO2 yang terdapat pada biogas dengan menggunakan mikroalga Chlorella sp. dengan memanfaatkan proses fotosintesis yang terjadi pada mikroalga Chlorella sp. Penyerapan kandungan CO2 dengan menggunakan Chlorella sp. ini dilakukan pada dua tipe digester biogas yang berbeda, yaitu tipe fix dome dan tipe plastik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan jumlah kandungan CO2 dan O2 pada digester biogas tipe fix dome dan tipe plastik serta mendeteksi gas CH4 sebelum dimurnikan dan setelah dimurnikan, mempelajari kemampuan Chlorella sp dalam mereduksi CO2 pada kandungan biogas. Berdasarkan Hasil penelitian didapatkan hasil penurunan kadar CO2memcapai 5,03 % pada fotobioreaktor triple effect  pada menit ke-30 yang berasal dari reaktor biogas tipe plastik, dan diperkirakan masih belum pada fase konstan, masih akan terjadi penurunan lagi jika biogas terus diaerasikan ke dalam media Chlorella sp. Kadar O2 paling tinggi 17,87%. Tidak dapat diketahui jumlah penurunan kandungan CO2 pada digester tipe fix dome dikarenakan beberapa faktor diantaranya kandungan awal CO2 yang melebihi 20%, derajat keasaman yang cenderung asam mencapai 7,82, dan adanya kandungan Amonia (NH3) mencapai 1 – 2 %.   Kata Kunci: Biogas, Karbondioksida, Chlorella sp., absorpsi
Classification of water stress in cultured Sunagoke moss using deep learning Yusuf Hendrawan; Retno Damayanti; Dimas Firmanda Al Riza; Mochamad Bagus Hermanto
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 19, No 5: October 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v19i5.20063

Abstract

Water stress greatly determines plant yield as it affects plant metabolism, photosynthesis rate, chlorophyll content index, number of leaves, physiological, biochemical compound, and vegetative growth. The research aimed to detect and classify water stress of cultured Sunagoke moss into several categories i.e. dry, semi-dry, wet, and soak by using a low-cost commercial visible light camera combined with a deep learning model. Cultured Sunagoke moss is a commercial product which has the potential use as rooftop-greening and wall-greening material. This research compared the performance of four convolutional neural network models, such as SqueezeNet, GoogLeNet, ResNet50, and AlexNet. The best convolutional neural network model according to the training and validation result was ResNet50 with RMSProp optimizer, 30 epoch, and 128 mini-batch size; this also gained an accuracy rate at 87.50%. However, the best result of the convolutional neural network model on data testing using confusion matrices on different data sample was ResNet50 with Adam optimizer, 30 epoch, 128 mini-batch size, and average testing accuracy of 94.15%. It can be concluded that based on the overall results, convolutional neural network model seems promising as a smart irrigation system that real-time, non-destructive, rapid, and precise method when controlling water stress of plants.
Rasio Input Energi dan Volume Reaktan pada Penerapan Ultrasonik untuk Pengolahan Biodiesel Bambang Susilo; La Chovia Hawa; Moch. Bagus Hermanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 24 No. 2 (2010): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.788 KB) | DOI: 10.19028/jtep.024.2.%p

Abstract

Abstract The application of ultrasonic on biodiesel processing can increase the reaction rate and improve theconversion of plant oils into biodiesel. Factors affecting the rate of reaction on the application of ultrasonicwaves for biodiesel processing are temperature increasing, acoustic mixing, onset of cavitations andsurface tension on the micro bubble, and the formation of hot spots in the form of instantaneous pressureand high temperature on the molecular scale. The vibrator dipped into the reactants transferred mechanicalenergy which was transformed into heat, cavitations and hot spots. This research was conducted to seethe effect of the volume ratio of reactants and input energy on the rate of conversion of triglycerides intobiodiesel. The results of this study demonstrated a significant effect of the energy input to the conversion oftriglycerides into biodiesel. The greater specific input energy produced the higher conversion and the higherreaction rate. Input energy by using ultrasonic was significantly lower than the use of a mechanical stirrer. Keywords: ultrasonic, input energy, biodiesel, conversion rateDiterima: 14 Mei 2010; Disetujui: 28 September 2010  
EFEKTIFITAS KOMBINASI PENGHANGAT AIR TERKENDALI PADA SISTEM RESIRKULASI AIR UNTUK PEMBENIHAN IKAN Mochamad Bagus Hermanto; Budi lndra Setiawan; Rudiyanto Rudiyanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21 No. 1 (2007): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.021.1.%p

Abstract

ABSTRACT Efficacies in hatchery depend on the ability to control water temperature. The aim of this research is to reduce heat loss in hatchery room, so that the energy requirement for water warming will be more efficient. Two units of flat plate solar collectors were serially installed. On-off controller is used to control a fan which is used for air re-circulation in 6m x 4m x 3m closed room. Experiments were carried out to find effectiveness of solar collector as a controlled warmer unit by perceived both temperature and relative humidity parameters. Initial  experiment results indicate that solar collector as a warmer unit is able to  give mean room temperature with tow standard deviation. The statistical analysis results also indicate that the mean water temperature at the controlled air re-circulation system with circulating water is equal to 27. 6 0C with standard deviation equal to 0.7 0C. Additional 350 Watt of electric water warmer can increase the mean water temperature that is equal to 30.6 0C with standard deviation equal to 0.5 0C  which is an ideal environment for fish hatcher. It concludes that the combination of solar collector and electric water warmer as a controlled warmer unit is able to give  mean water temperature with low standard deviation, so that this system can effectively reduce the use of warming energy cost until 76.85 %. Diterima:  1 Ncpemoer 2006: Disetujui: 20 Nopember 2006
Rancang Bangun Alat Perajang Otomatis Ubi Kayu (Manihot Esculenta) sebagai Bahan Dasar Keripik Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Wahyunanto Agung Nugroho; Mochamad Bagus Hermanto; Rohganga Bahwono; Joko Prasetyo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.005 KB)

Abstract

Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang sudah dikenal luas di Indonesia, karena mudah dalam penanaman dan perawatan, ubi kayu dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi tanah. Usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik yang sudah berkembang masih banyak menggunakan tenaga manusia khususnya pada proses perajangan. Penggunaan tenaga manusia ini tentunya memiliki beberapa kekurangan diantaranya hasil ketebalan potongan tidak seragam, kapasitas kecil dan membutuhkan waktu yang lama. Permasalahan diatas memberi ide untuk merancang dan membuat alat pemotong ubi kayu dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai otomatisasi dan otak (processor) dari suatu alat. Dengan adanya alat pemotong otomatis dengan mikrokontroler AT89S52 ini diharapkan akan banyak membantu pemotongan bahan keripik secara efektif dan efisien.