Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING PADA MATERI SPLDV KELAS VIII DI SMP NEGERI 6 MEDAN Indra Hamonangan Siahaan; Asrin . Lubis
INSPIRATIF : JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 5, No 3 (2019): Inspiratif : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.58 KB) | DOI: 10.24114/jpmi.v5i3.24074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa melalui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball throwing (ST) dan menggunakan model kooperatif tipe Snowball drilling (SD) pada materi sistem persamaan linear dua variabel.. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Medan yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 315 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak, maka terpilih kelas VIII-F sebagai kelas Eksperimen A yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing dan kelas VIII-G sebagai kelas Eksperimen B yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Snowball Drilling. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Sebagai alat pengumpul data digunakan data pretes dan postes dalam bentuk uraian, dimana masing-masing soal berjumlah 4 soal yang sudah divalidkan kepada tiga orang validator yang terdiri dari 2 orang dosen matematika, 1 orang guru matematika. Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji normalitas tes dengan menggunakan uji Chi-Square dan homogenitas tes menggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa hasil tes pretes kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, dengan demikian penulis bisa memberikan perlakuan kepada kedua sampel. Dari hasil penelitian setelah diberi perlakuan selama dua kali pertemuan, yaitu pada kelas eksperimen A yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing diperoleh nilai rata-rata sebesar 50,887 dan kelas eksperimen B yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Snowball Drilling diperoleh nilai rata-rata sebesar 44,516. Untuk uji hipotesis digunakan uji t,dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,842 dan ttabel = 1,677 dengan α = 0,05 dan dk = 60. Ternyata thitung > ttabel (1,842 > 1,677), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Drilling pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Kata kunci : Berpikir Kritis, Eksperimen Semu, Snowball Throwing, Snowball Drilling   abstract This study aims to determine the  difference critical thinking ability of students who were taught by using cooperative learning model of type Snowball Throwing (ST) and Snowball Drilling (SD) on the material system of two linear equations in class VIII.. The population was all students of class VIII SMP Negeri 6 Medan which consisted of 11 classes with all students 315 people. This research was using  Cluster random sampling with take 2 class from 9 class randomly, so get Class VIII-F to be class Experiment A with cooperative learning type of Snowball Throwing and class VIII-G to be class Experiment B with cooperative learning type of Snowball Drilling. The type of this research is Quasi Experiment. As a data collection tool, it uses pretest and  postest in the form of decription test, where each of the 4 equations has been validated to three validators consisting of two mathematics lecturers, and one mathematics teacher.Before testing the hypothesis, first tested the normality of the test by using Chi-Square test and homogeneity of the test using F test. From the test it was obtained the results of the pretest tests of both samples came from the population of normal and homogeneous distribution, then the authors can give treatment to both samples. From the result of the research after being treated for two meetings, the experimental class A with cooperative learning type of Snowball Throwing obtained an average value of 50,887 and the experimental class B with cooperative learning type of Snowball Drilling obtained an average value of 44,516. For test the hypothesis used t test, from the data postest tcount = 1,842 and ttable = 1,677 with α = 0,05 and dk = 60. Result tcount > ttable (1,842 > 1,677), so H0 rejected dan Ha accepted which means results show that the Critical Thinking ability who were taught by cooperative learning with type of Snowball Throwing better than cooperative learning with type of Snowball Drilling on the material system of two linear equations. Keyword : Critical Thingking, Quasi Experiment, Snowball Throwing, Snowball Drilling
Analisis Kesalahan Dalam Pemecahan Masalah Ditinjau dari Adversity Quotient Siswa Berdasarkan Prosedur Newman Febry Azmiana Siregar; Asrin Lubis
Journal of Natural Sciences Vol 3, No 2 (2022): Journal of Natural Sciences Juli
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v3i2.276

Abstract

This study aims to analyze the types of errors and the factors that cause students to make mistakes in solving problems based on the Newman method with Adversity Quotient (AQ). This research is a qualitative descriptive study with the research subjects namely 5 students of class VII-B SMP Negeri 6 Medan according to their respective AQ categories. The instruments used in this study were ARP questionnaires, problem solving test questions, and interview guidelines. Based on the results of the study, students in the AQ Quitter category made mistakes in reading, understanding, modifying, processing, and writing the final answer. Students with the AQ Transition from Quitter to Camper category made errors in reading, comprehension, transformation, and processing skills. Students in the AQ Camper and Transition from Camper to Climber categories made errors in processing skills and writing final answers. AQ Climber category students made mistakes in understanding, processing, and writing the final answer. Factors that cause students to misread because students forget. The misunderstanding is because you don't understand the point of the question. Transformation errors are caused by not knowing the formula and not knowing the steps to solving the problem. Agility due to lack of precision and haste. Failed to write the final answer due to an error in the previous stage
Pengembangan Modul Matematika Berbasis Pendekatan Metakognitif dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self-Confidence Matematis Siswa Rida Nelviani Lubis; Asrin Lubis; Asmin Asmin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan: validitas, praktis, efektif, modul pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan metakognitif, peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan self-confidence matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan Dick & Carey. Hasil penelitian ini: (1) Validasi modul pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metakognitif yang dikembangkan berada pada kategori ‘Valid’ dengan nilai rata-rata total sebesar 4,3; (2) Berdasarkan indeks gain ternormalisasi, diperoleh bahwa pada uji coba I terjadi peningkatan nilai sebesar 0,42 dengan kriteria sedang dan pada uji coba II terjadi peningkatan nilai sebesar 0,52 dengan kriteria sedang ; (3) Berdasarkan hasil pencapaian self-confidence, terjadi peningkatan dari uji coba I ke uji coba II.; (4) Modul pembelajaran berbasis dengan menggunakan pendekatan metakognitif yang dikembangkan memenuhi kriteria keberhasilan kepraktisan modul pembelajaran ditinjau dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Skor yang diperoleh pada uji coba II adalah 4,47 dengan kategori ‘Baik’.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Berbantuan Aplikasi Geogebra Erlan Maulana; Asrin Lubis
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui Pendekatan Reciprocal Teaching berbantuan Geogebra. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), dimana pelaksanaannya terdiri dari siklus-siklus yang masing-masing siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan pengumpulan data, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C SMP Swasta YPAK PTPN III Sei Karang yang berjumlah 36 orang sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII-C SMP Swasta YPAK PTPN III Sei Karang. Sebelum tindakan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan tes dan observasi awal untuk mengetahui kemampuan komunikasi awal siswa. Pada siklus I, pembelajaran dilakukan dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching berbantuan geogebra dan kemudian dilakukan tes komunikasi I di pertemuan terakhir, begitu juga untuk siklus II. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, terjadi peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diperoleh setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan pendekatan reciprocal teaching berbantuan geogebra. Berdasarkan data yang diperoleh, terjadi peningkatan jumlah siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis minimal pada kriteria sedang sebesar 55,6%, dimana sebanyak 24 siswa (66,7%) telah memiliki kemampuan komunikasi matematis minimal pada kriteria sedang. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 57%, dimana penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan komunikasi matematis siswa melalui reciprocal teaching berbantuan geogebra berhasil meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII-C SMP Swasta YPAK PTPN III Sei Karang T.A 2021/2022.
Performa Mahasiswa dalam Menjawab Permasalahan Graf pada Matakuliah Matematika Diskrit Andrea Arifsyah Nasution; Asrin Lubis; Muliawan Firdaus
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 4 No 2 (2020): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Urogram Studi Pendidikan Matematika, Universitas IVET

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.394 KB) | DOI: 10.31331/medivesveteran.v4i2.1068

Abstract

ABSTRAK Jenis penelitian yang dilaksanakan dalam artikel ini adalah adalah deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kemampuan awal bernalar matematika mahasiswa, khususnya Universitas Negeri Medan, pada mata kuliah matematika diskrit. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa semester IV pada program studi pendidikan matematika tahun akademik 2016/2017 yang berjumlah 45 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pretest kepada mahasiswa dengan waktu 15 menit dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai bagaimana mahasiswa menyelesaikan permasalah yang disajikan. Hasil dari pretest dan wawancara dijadikan bahan untuk menjawab masalah utama pada penelitian ini. Dalam hal ini, temuan penelitian mengemukakan bahwa kemampuan awal mahasiswa pada umumnya belum dapat membantu mereka memecahkan masalah-masalah graf bahkan sebagian mahasiswa tidak dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan. Dalam meyelesaikan permasalahan yang diberikan, beberapa mahasiswa cenderung melakukan metode trial and error, sedangkan yang lainnya menggunakan penjabaran penjabaran dengan kata-kata ataupun gambar. Kata kunci: analisis kemampuan awal, kemampuan bernalar (reasoning skills), graf, matematika diskrit. ABSTRACT This paper attempts to descibe descriptively towards a study which is conducted to provide an overview about college students’ initial reasoning skills, especially Universitas Negeri Medan, at Discrete Mathematics course. The implementation of this study involves 45 fourth-semester students of mathematics education program as the research subject. The data was collected by giving fifteen-minute pretest and conducting interview with the students. The interview aimed to acquire the information about how the students deal with the problems. The results of pretest and interview were laterly used to answer the main question of this study. In this case, the findings of this study show that the students’ initial understanding is not adequate to solve the problems about graph and some students leave the worksheet with no answer. In order to deal with the problems, students come up with trial and error method and others attempt to solve the problems with word description and pictures. Keywords: initial understanding analysis, reasoning skills, graph, discrete mathematics.
Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII MTS lab. IKIP Al-Washliyah Medan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe talking stick Dinda Khairunnisa; Asrin Lubis
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 9 (2022): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick, dan mengetahui kesulitan yang dialami siswa VIII di MTS Lab. IKIP Al-Washliyah Medan dalam menyelesaikan soal komunikasi matematis setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Talking Stick. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII MTS Lab. IKIP Al-Washliyah Medan. Pemilihan subjek dalam penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah metode tes diagnostik, tes kemampuan komunikasi matematis siswa, dan wawancara. Adapun hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: (1) Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di MTS Lab. IKIP Al-Washliyah Medan setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe Talking Stick menunjukkan dari 28 siswa diperoleh bahwa 28,57% siswa dengan kategori rendah, 39,28% siswa dengan kategori sedang, dan 32,14% siswa dengan kategori rendah. (2) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa kelas VIII MTS Lab. IKIP Al-Washliyah Medan dalam kemampuan komunikasi matematis rendah yaitu mengalami kesulitan konsep, prinsip, dan operasi. Pada siswa berkemampuan komunikasi matematis sedang, siswa mengalami kesulitan fakta, prinsip, dan operasi.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Barisan Dan Deret Wahyu Anugerah Sianipar; Asrin Lubis
Journal on Education Vol 6 No 2 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i2.4991

Abstract

This research aims to find out how to improve student mathematics learning outcomes through the Problem Based Learning model in class VIII-4 SMPN 2 Bandar Khalipah on Lines and Series material. This research is Classroom Action Research (PTK). The subjects in this research were 20 students in class VIII-4 of SMPN 2 Bandar Khalipah. The instruments in this research consisted of tests and observation sheets. The results of the initial ability test show that the average student mathematics learning ability is 28.44, including the Very Poor ability category. In cycle I, the test results showed that the average student mathematics learning ability was 74.06, including the Sufficient ability category. In cycle II, the test results showed that the average student mathematics learning ability was 80.94, including the Good ability category. From the observation results, it was found that the average value of the learning process in cycle I was 2.71, including the Good category, and cycle II was 3.32 in the Very Good category. With this increase, it was concluded that by implementing the problem based learning model there was an increase in the mathematics learning outcomes of class VIII-4 students at SMPN 2 Bandar Khalipah.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Match Mine terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas X SMA Kamilah Silalahi; Asrin Lubis
Journal on Education Vol 6 No 2 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i2.5028

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe match mine dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe match mine terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode True Experimental Design yaitu The Pretest-Posttest Group Design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri 11 Medan pada mata pelajaran matematika semester ganjil T.A 2023/2024 yang berjumlah 70 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes kemampuan komunikasi matematis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji N-Gain, Uji-t, dan analisis varians sederhana. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe match mine yaitu sebesar 0,77 yang berada pada kategori tinggi, dan berdasarkan hasil uji-t didapat bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kontrol. Dengan analisis varians sederhana diperoleh Fhitung ˃ Ftabel (47,72 ˃ 3,98) maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe match mine berpengaruh signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Kathy Putriayu Debora; Asrin Lubis
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v2i2.1601

Abstract

This research is a Classroom Action Research (PTK) consisting of 2 cycles, each consisting of 2 meetings. Before giving action, an initial ability test is first given and at the end of each cycle is given a problem-solving ability test. From the results of the analysis of initial ability test data, it was obtained that many students achieved learning completeness from the initial ability test, namely 18 out of 28 students or 21% with a grade average of 26,7. The results of data analysis in the first cycle after applying the Reciprocal Teaching type cooperative learning model showed that the number of students who achieved learning completeness was 13 out of 28 students or 61% with a grade average of 70,7. The results of data analysis at the end of cycle II with the same learning obtained the number of students achieving learning completeness, namely 24 out of 28 students or 86% with a grade average of 90,86. This means that there is an increase in students' mathematical problem-solving skills from cycle I to cycle II. Based on classical completeness criteria, this learning has reached the classical completeness target.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI KELAS XI MIPA 6 SMA NEGERI 5 MEDAN Husein Nasution, Sofyan; Lubis, Asrin
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 12 (2022): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia 
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v1i12.2520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam materi limit fungsi terhadap kelas XI Mipa 6 dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, dalam 1 siklus memiliki 2 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah 35 siswa. Objek dari penelitian ini merupakan hasil kemampuan berpikir kreatif siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 5 Medan. Penelitian ini diperoleh hasil analisis dari kelas tersebut kemampuan berpikir kreatifnya meningkat. Hal ini ditandai dengan rata-rata nilainya 61,40 (Siklus-I) menjadi 79,97 (Siklus-II). Untuk persentase klasikal dalam siklus-I sebanyak 28,57% menjadi 88,57% dalam siklus-II, maka analisis yang didapat sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa 1) Kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 5 Medan dapat meningkat setelah diterapkan suatu upaya-upaya yang guru lakukan melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw yaitu menyajikan materi limit fungsi dengan powerpoint, mengajukan pertanyaan kepada siswa dan member Reward, 2) Setelah diterapkannya model pembelajaran Jigsaw, kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan dalam materi limit fungsi .