Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) pada Proyek Konstruksi Gedung di Kota Ambon Sahusilawane, Tonny; Bisri, Mohammad; Rachmansyah, Arief
Rekayasa Sipil Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.038 KB)

Abstract

Unsur input dari proyek konstruksi diantaranya man (tenaga kerja), money (biaya), methods (metode), machines (peralatan), materials (bahan) dan market (pasar), semua unsur tersebut perlu diatur sedemikian rupa sehingga proporsi unsur unsur yang menjadi kebutuhan dalam proyek konstruksi tersebut dapat tepat dalam penggunaanya dan proyek dapat berjalan secara efisien. Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji Faktor-faktor apa saja yang paling dominan menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya (Cost Overrun) pada proyek konstruksi gedung di kota Ambon. Berdasarkan hasil analisis faktor, faktor-faktor dominan penyebab terjadinya Cost Overrun pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung di kota Ambon adalah : Bagian perencanaan yaitu; factor pelaksanaan hubungan kerja; dengan nilai loading factor sebesar 81.9 %. Yang terdiri dari a)tingginya frekwensi perubahan pelaksanaan; b)terlalu banyak pengulangan pekerjaan karena mutu jelek; c)terlalu banyak proyek yang ditangani dalam waktu yang sama; d) kurangnya koordinasi antara kontraktor utama dan sub kontraktor; e)kurangnya koorninasi antara Construction Manger – Perencana–Kontraktor; f) terjadi perbedaan/perselisihan pada proyek; g) Manajer proyek tidak kompeten/cakap. 
Erwin Tuanany S.Tr. M.P.K: ANALISIS PENGARUH PEKERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PROYEK REHABILITASI JARINGAN IRIGASI WAY APU SISTEM Tuanany, Erwin; Sahusilawane, Tonny; Abdin, Maslan; Serang, Rudi
JURNAL SIMETRIK Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v13i2.1480

Abstract

Pengukuran atau penilaian produktivitas pekerja mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap pekerja, apakah baik, sedang, atau kurang. Hal ini memiliki hubungan atau pengaruh dengan tingkat Pendidikan, motivasi dan tingkat pendapatan dalam melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi. Tujuan dalam penelitian ini yaitu Mengetahui pengaruh Tingkat Pendidikan, Motivasi, Tingkat Pengahsilan terhadap produktivitas pekerja dan Mengetahui pengaruh hubungan siknifikan antara Tingkat Pendidikan, Motivasi, Tingkat Pengahsilan pekerja dengan produktivitas pada Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Way Apu Sistem (Sub. D.I Way Pamali, Way Leman, Way Lo) metode penelitian yang digunakan yaitu Kuantitatif statistik dengan bantuan program aplikasi SPSS. versi 26, uji validitas dan uji relibilitas. Analisis data yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian memberikan kesimpulan sebagai berikut korelasi secara simultan (bersama-sama) antara variable Tingkat Pendidikan, Motivasi dan Tingkat Pengahsilan terhadap tingkat Produktivitas memberikan kontribusi sebesar 60,7%. Tingkat Pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas diperoleh nilai sebesar r = 0,738, Korelasi parsial antara Motivasi dengan tingkat produktivitas diperoleh nilai sebesar r = 0,749 dan Tingkat Penghasilan dengan tingkat produktivitas diperoleh nilai sebesar r = 0,759. Nilai dari ketiga variable di atas yaitu tingkat Pendidikan, motivasi dan penghasilan menunjukan hubungan yang kuat positif terhadap produktivitas.
PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON Ode, Titin; Sahusilawane, Tonny; Marantika , Meyke
Journal Agregate Vol. 3 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/ja.v3i1.1981

Abstract

Some of this bottle waste is directly disposed of into open land without any treatment. One alternative use for beer glass bottle waste is to make it a substitute for fine aggregate in concrete mixture, by processing it into pounded glass powder until it smoothly passes filter no. 12. The addition of glass powder by 0%, 2.5% and 5%. The concrete test specimen measures 15×15×15 cm and is planned according to the SNI method 03-2834- 2000. The test parameters carried out are in the form of a slump test and concrete compressive strength with a compressive strength standard of 200 Kg / cm² at a concrete age of 7 days. The results obtained in this study were the compressive strength of concrete the percentage of using 0% glass powder of 264.29 kg / cm2, 2.5% of 252.26 kg / cm2, and 5% of 192.80 kg / cm2. Slump test values percentage 0% 8 cm, 2.5% 8.8 cm and 5% 10.8 cm. So it can be concluded that the use of glass powder as a substitute for some fine aggregate against concrete compressive strength affects the quality of concrete compressive strength with a variation of 2.5% can increase the compressive strength of concrete greater than normal concrete. However, the more glass powder, the lower the compressive strength of the concrete obtained. While the use of glass powder as a substitute for some fine aggregates affects the value of the slump test, the more the percentage of the use of glass powder in the concrete mixture, the higher the slump value.
PENGARUH PENAMBAHAN PUTIH TELUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON Tarantein, Debora; Sahusilawane, Tonny; Apalem, Delvia Rimesye
Journal Agregate Vol. 3 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/ja.v3i1.2050

Abstract

The use of concrete as a building material has long been known in Indonesia. Basically, concrete is defined as a mixture of other hydraulic cement, fine aggregate, coarse aggregate and water with or without additional ingredients (admixture) which form a solid mass. Historically, egg white itself has been used as a mixture in concrete. Egg white contains calcium carbonate (CaCO3), magnesium oxide (Mg), iron oxide (Fe2O3) and phosphorus pentoxide (P2O5), which are also contained in cement. Egg white will be an added ingredient in the concrete mixture in this test with a percentage of added material used of 0%, 2% and 2.3% of the cement weight. The concrete test object is made in the form of a cube with dimensions of 15×15×15 cm and is made according to the SNI 03-2834-2000 method. The parameters to be tested are the slump test and the compressive strength of the concrete with a standard compressive strength of 200 Kg/cm² at a concrete age of 7 days. The results obtained in this research were that the compressive strength of concrete with 0% egg white added was 223.7 kg/cm2, 2% was 181,8 kg/cm2, and 2.3% was 221,1 kg/cm2. The slump test percentage values ​​are 0% = 9 cm, 2% = 10.8 cm and 2.3% = 8 cm. So it can be concluded that the use of egg white as an added material has an effect on compressive strength, because the more egg white added material in the concrete, the stronger the compressive strength of the concrete and the resulting slump test. It can be seen from the use of 2% added material which produces a compressive strength of 181,8 kg/cm2 and 2.3% yields 221,1 kg/cm2.
Pengaruh Penambahan Cacahan Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton Pattisahusiwa, Muhammad Zidar; Sahusilawane, Tonny; Apalem, Delvia Rimesye
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 4 (2024): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i4.59

Abstract

Pada beberapa daerah tertentu sedikit sulit untuk mendapatkan agregat kasar atau agregat halus dengan kualitas yang baik, yang bertujuan sebagai bahan utama dalam pembuatan beton. Maka untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan penelitian ini, dengan menggunakan bahan tambah tempurung kelapa pada agregat kasar dalam pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis ketahanan benda uji dan membandingkan kuat tekan beton normal dengan beton berbahan tambah cacahan tempurung kelapa. Berdasarkan hasil analisa uji kuat tekan beton pada sampel 1 umur kuat tekan 7 hari yaitu: Beton normal 15,6 Mpa sedangkan untuk kuat tekan beton bahan tambah tempurung kelapa 5% ukuran tertahan ayakan 4,75 mm yaitu 10,5 Mpa dan beton dengan bahan tambah tempurung kelapa 5% ukuran tertahan ayakan 9,50 mm menghasilkan kuat tekan sebesar 11,6 Mpa, Sampel 2 umur kuat tekan 14 hari yaitu: Beton normal 17,0 Mpa sedangkan untuk kuat tekan beton bahan tambah tempurung kelapa 5% ukuran tertahan ayakan 4,75 mm yaitu 7,1 Mpa dan beton dengan bahan tambah tempurung kelapa 5% ukuran tertahan ayakan 9,50 mm menghasilkan kuat tekan sebesar 11,3 Mpa. Untuk hasil kuat tekan paling rendah yang diperoleh yaitu ada pada beton bahan tambah  5% ukuran ayakan 4,75 mm sebesar 10,5 Mpa dan 7,1 Mpa.
ANALISA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN PROYEK PEMBANGUNAN SEKOLAH CITRA KASIH AMBON Istia, Penina; Sahusilawane, Tonny; Sama, Ria Apriani
JURNAL SIMETRIK Vol. 14 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Dalam dunia jasa konstruksi, produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah proyek pembangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja dan mengetahui pengaruh usia, pengalaman kerja dan upah terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja proyek pembangunan Sekolah Citra Kasih Ambon. Dalam mengukur tingkat produktivitas tenaga kerja ada berbagai macam metode salah satunya metode work sampling dengan pendekatan productivity rating yaitu dengan meneliti besarnya tingkat LUR (Labour Utilization Rate) masing-masing pekerja pasangan dinding bata ringan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati tingkat produktivitas 4 orang tenaga kerja pada pekerjaan pasangan dinding bata ringan dari 20 orang tenaga dan disertai pengisian kuesioner. Pengamatan tingkat produktivitas (LUR) dilakukan selama 32 hari pada masing-masing pekerja. dari hasil pengumpulan data baik data produktivitas dan kuesionar dilakukan proses pengolahan data dengan bantuan program microshof excel dan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 26. Dari analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas (LUR) pekerja rata-rata pada pekerjaan pasangan dinding bata ringan proyek pembangunan Sekolah Citra Kasih Ambon sebesar 78,09 %, berarti cukup produktif karena lebih dari 50 %. sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan pasangan dinding bata ringan berdasarkan hasil analisis yaitu faktor usia, pengalaman kerja, dan upah.
Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek Pembangunan Showroom Dan Gudang PT. Astra Kota Ambon Soumena, Ratia; Sahusilawane, Tonny; Langi, Jeffrey Payung
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 6 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i6.94

Abstract

Risiko pada umumnya bersifat negatif yang terjadi secara alami di dalam suatu situasi dan tidak diketahui kepastiannya kapan risiko tersebut akan terjadi. Setiap pekerjaan selalu memiliki risiko terjadi kecelakaan. Tingginya tingkat risiko tergantung pada jenis pekerjaan, alat, bahan, serta pengendalian risiko yang dilaksanakan. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat pekerjaan yang dilakukan atau pada saat melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor manusia dan lingkungana. Data primer adalah data yang diperoleh dari peneliti secara langsung. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara wawancara serta penyebaran kuesioner mengenai manajemen risiko pada responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari PT. FIKAWAN UTAMA yang merupakan kontraktor pelaksana proyek. Data yang diperoleh merupakan data struktur organisasi perusahaan dan item pekerjaan proyek. Setelah dilakukan survey lapanganmaka di dapatkan 31 variabel risiko kecelakaan dari setiap item-item pekerjaan.1. Terdapat 31 risiko yang di identifikasi penulis dalam proyek pembangunan Showroom dan Gudang PT. Astra Kota Ambon 2. Penilaian risiko dapat ditentukan dengan level risiko dari 31 risiko kecelakaan tersebut menggunakan matriks risiko menurut AS/NZS 4360. Yang hasilnya adalah risiko kecelakaan yang telah dianalisis berada pada level sedang (Medium Risk) angka medium risk (4 - 9) dan berada pada level besar (High Risk) angka high risk (10 – 16) 3. Berdasarkan risiko-risiko yang diketahui, maka diperoleh strategi yang dapat dilakukan yaitu pengendalian risiko berdasarkan klasifikasi tingkat risiko.
Evaluasi Penerapan SMK3 pada Proyek Konstruksi Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru Provinsi Maluku Pieter, Kerenhappukh; Sahusilawane, Tonny; Apalem, Delvia Rimesye
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 7 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i7.113

Abstract

Proyek Bendungan Way Apu merupakan proyek konstruksi yang terletak di Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, dengan kapasitas tampung 50,05 juta m3 dan luas genangan 235,10 hektar. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di proyek ini sangat penting bahkan diwajibkan bagi setiap perusahaan konstruksi, untuk memastikan keselamatan pekerja, mengurangi risiko kecelakaan, serta keberhasilan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan SMK3 berdasarkan audit checklist Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012. Data penelitian diperoleh dari Balai Wilayah Sungai Maluku berupa dokumentasi, data pemantauan lingkungan kerja, dokumen tanggap darurat, dokumen limbah B3, dan sertifikat atau lisensi untuk pekerjaan-pekerjaan khusus, serta menggunakan metode checklist audit dan perhitungan presentase untuk mengevaluasi tingkat efektivitas penerapan SMK3. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan SMK3 di proyek Bendungan Way Apu telah mencapai tingkat efektivitas sebesar 98%. Terdapat beberapa indikator yang belum terpenuhi, seperti pelatihan, pencatatan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan peralatan, serta prosedur permintaan pemeliharaan. Untuk meningkatkan efektivitas penerapan SMK3, disarankan beberapa tindakan, seperti pelatihan penyegaran bagi petugas penanganan keadaan darurat, penerapan teknologi agar data lebih lengkap dan mudah diakses dan peningkatan dokumentasi prosedur pemeliharaan dan perbaikan.
Pengaruh Serbuk Kayu Mahoni Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton Nanlohy, Calvin Feron Gidon; Sahusilawane, Tonny; Siahay, Margie Civitaria
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 7 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i7.141

Abstract

Beton adalah salah satu aspek penting dan umum digunakan sebagai material pekerjaan konstruksi bangunan. Seiring dengan perkembangan teknologi desain beton, banyak kalangan peneliti melakukan eksperimen dengan memberikan bahan tambah atau pengganti pada campuran beton untuk meningkatkan nilai kekuatan dari beton tersebut. Pada serbuk kayu terdapat kadar selulosa dan hemiselulosa yang apabila ditambahkan pada campuran semen dan pasir pembentuk beton, senyawa ini akan terserap pada permukaan mineral/partikel dan memberikan tambahan kekuatan ikat antar partikel akibat sifat adhesi dan dispersinya, serta menghambat difusi air dalam material akibat sifat hidrofobnya. Dengan demikian, dapat dihasilkan beton yang lebih kuat dan relatif tidak tembus air, yang akan bermanfaat dalam pengunaan beton dengan fungsi dan kegunaannya yang lebih beragam kedepannya. Pada penelitian kali ini dilakukan dengan metode ekspermental bahan serbuk kayu Mahoni sebagai pengganti sebagian agregat halus dalam komposisi adukan beton dengan tujuan untuk mengetahui besar kuat tekan beton yang dihasilkan. Komponen bahan yang digunakan adalah semen, agregat kasar, agregat halus, air dan variasi serbuk kayu Mahoni adalah 3%,5% dan 8% dari total volume agregat halus yang digunakan. Dari hasil pengujian dan perhitungan nilai kuat tekan karakteristik beton dapat diketahui beton dengan pengganti 3% serbuk kayu mahoni dari berat agregat halus menghasilkan kenaikan nilai kuat tekan sebesar 1,13% dibandingkan beton normal sedangkan 5% dan 8% serbuk kayu mahoni dari berat agregat halus menghasilkan penurunan nilai kuat tekan sebesar 18,15% dan 46,77% dari beton normal.
Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Proyek Pembangunan Poliklinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon Hatala, Puspita Sari; Sahusilawane, Tonny; Abdin, Maslan
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.203

Abstract

Produktivitas kerja adalah salah satu faktor utama dalam kesuksesan suatu proyek konstruksi. Salah satu faktor yang memiliki potensi besar dalam mempengaruhi produktivitas kerja adalah karakteristik tenaga kerja. Pada Proyek Pembangunan Poliklinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon, dan kurangnya keterampilan para pekerja. Tujuan dari penelitian ini untuk Menganalisis hubungan yang signifikan antara karakteristik tenaga kerja terhadap produktivitas kerja dan Menganalisis Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Proyek Pembangunan Poliklinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon Berdasarkan analisa perhitungan serta grafik bahwa responden secara keseluruhan berasal dari kalangan tingkat pendidikan SD dengan presentase mencapai 4 % dan disusul SMA sebanyak 66%, SMP sebanyak 4%, D3 sebanyak 4%, SMK sebanyak 4%, SLTP sebanyak 4% dan S1 sebanyak 4%. 2.  Dari  analisa   perhitungan  serta   grafik   bahwa   lebih  dari  28%   responden didominasi oleh kalangan responden dengan usia 21 sampai 25 tahun, kemudian responden dengan usia 31-  40 dan 51-60 tahun sebanyak  19%,  sedangkan responden 41-50  sebanyak  14%  dan kelompok yang paling kecil yaitu responden 16-20 dan 26-30 tahun sebanyak 9%.