Christin Remayanti N.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH RASIO TULANGAN LONGITUDINAL DARI METODE JAKET BETON BERTULANGAN BAMBU DENGAN SENGKANG BAMBU PADA KOLOM BETON BERTULANG Wiliartha, Samuel; Wibowo, Ari; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.1 KB)

Abstract

Dewasa ini, banyak bangunan yang mengalami kerusakan struktur pada proses pembangunan. Struktur bangunan yang pada umumnya mengalami kerusakan pada proses pembangunan adalah kolom. Kerusakan kolom pada proses pembangunan kemungkinan disebabkan oleh gempa, atau penahanan beban berlebih pada kolom. Salah satu metode yang digunakan untuk memperbaiki kerusakan kolom ini adalah  metode jaket beton. Kolom retrofit yang dipakai dalam penelitian ini akan dipasang tulangan dan sengkang bermaterialkan bambu. Jenis bambu yang digunakan pada tulangan pada penelitian ini adalah jenis bambu petung, sementara, jenis bambu yang dipakai pada sengkang adalah jenis bambu apus.. Kolom akan diuji tekan dengan menggunakan compression test machinedan dipasang dial gauge sebagai alat bantu dalam membaca defleksi yang terjadi pada saat kolom diuji tekan.Pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa, kolom retrofit A1 lebih efektif dibandingkan dengan kolom retrofit C1. Hal ini dikarenakan dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kolom retrofit C1 memiliki perubahan gaya tekan maksimum -30,05 %, akan tetapi perubahan gaya tekan maksimum kolom retrofit A1 adalah -17,13 %. Kolom retrofit C1 mempunyai perubahan kekakuan sebesar -37,47 %, modulus elastisitas sebesar -72,21 %, dan daktilitas sebesar 150,3 %. Sedangkan kolom retrofit A1 memiliki perubahan kekakuan sebesar -9,42 %, modulus elastisitas -59,74 %, dan daktilitas sebesar 146,83 %. Selanjutnya, dengan membandingkan kolom retrofit B1 dengan D1, dapat diketahui bahwa kolom retrofit B1 lebih efektif dibandingkan dengan kolom retrofit D1. Hal ini dikarenakan dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kolom retrofit D1 memiliki perubahan gaya tekan maksimum -2,20% sedangkan perubahan gaya tekan maksimum kolom retrofit B1 yaitu -25,77 %. Kolom retrofit D1 mempunyai perubahan kekakuan sebesar 4,73 %, modulus elastisitas sebesar -53,45 %, dan daktilitas sebesar 100,78 %. Sedangkan kolom retrofit B1 memiliki perubahan kekakuan sebesar 30,64 %, modulus elastisitas -41,94 %, dan daktilitas sebesar 159,68 % Kata Kunci: Jaket beton, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
STUDI PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR NON KOMPOSIT PADA BANGUNAN GEDUNG KULIAH TEKNIK PENGAIRAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG ApriliaKabuare, Debbie Sally; Hidayat, M. Taufik; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.056 KB)

Abstract

Material konstruksimerupakankomponenutama dan sangatpentingdalampembangunansuatukonstruksibangunan. Pada penulisanskripsiini, Gedung Kuliah Teknik PengairanFakultas Teknik UniversitasBrawijaya Malang menggunakanstrukturbajasebagaiperencanaanalternatif. Konsepperencanaan yang digunakan pada perencanaaniniadalahkonsep LRFD. Setelah dilakukananalisis dan perhitunganmenggunakanbantuan program aplikasianalisisstrukturmakadiperolehdimensibalokindukmenggunakanprofil WF 350.350.12.19 dan kolommenggunakanprofil WF 400.400.13.21 denganmelaluitahapkontrolprofil per bagian, yaitudengankontrol pada bagiansayap dan badan profildengansyaratpenampangkompakdenganrumusuntuksayap, dan untuk badan serta Mn = Mp. Sedangkanuntuktahapkontrolprofilsecarakeseluruhandengansyaratdan . Kata kunci: material konstruksi, strukturbaja, LRFD
PENGARUH VARIASI FRAKSI SERAT KALENG TERHADAP MODULUS ELASTISITAS, KEKAKUAN, DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG Rahmantyo, Fiqi; N., Christin Remayanti; B. K., Bhondana Bayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur balok berfungsi untuk memikul beban yang berasal dari pelat kemudian disalurkan ke kolom. Beban-beban yang tersebut akan menghasilkan momen lentur dan gaya geser pada balok. Selain kuat tarik yang lemah, perlu diwaspadai juga terjadinya retakan-retakan pada balok karena akan menyebabkan korosi pada tulangan baja di beton. Hal tersebut dapat memicu kegagalan struktur. Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan pada balok tersebut yaitu dengan penambahan serat pada campuran beton. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh serat kaleng terhadap modulus elastisitas, kekakuan, dan daktilitas balok beton bertulang. Ukuran serat kaleng yang digunakan adalah 40 x 2 mm. Balok yang digunakan berdimensi 130 x 15 x 20 cm. Mutu beton yang direncanakan sebesar 20,75 MPa. Tulangan utama pada balok yaitu tulangan D10 mm dan untuk tulangan sengkang yaitu tulangan Ø8 mm. Jenis serat  yang digunakan adalah kaleng bekas minuman. Variasi yang digunakan yaitu fraksi sebesar 10% dan 15% dari volume balok beton bertulang. Hasil pengujian modulus elastisitas menunjukkan  bahwa nilai modulus elastisitas maksimum diperoleh dari fraksi 15% dengan nilai sebesar 24571,339 MPa (meningkat 45,392% dari balok normal). Hasil dari pengujian kekakuan juga menunjukkan bahwa nilai kekakuan maksimum diperoleh dari fraksi 15%. Sedangkan hasil pengujian daktilitas tidak menunjukkan adanya hasil yang signifikan pada setiap fraksi serat kaleng. Kata Kunci: balok beton bertulang, serat kaleng, modulus elastisitas, kekakuan, daktilitas  
PENGARUH VARIASI FRAKSI SERAT KALENG TERHADAP KUAT LENTUR, LENDUTAN, DAN POLA RETAK BALOK BETON BERTULANG Hasanti, Yufi Maghfira; N., Christin Remayanti; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material paling umum digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan. Beton memiliki sifat kuat tekan yang tinggi serta kuat tarik yang rendah. Untuk mengatasi kuat tarik beton seringkali dilakukan pemasangan tulangan baja pada bagian beton yang menahan gaya tarik. Namun seringkali bantuan tulangan baja masih kurang untuk mengatasi lendutan dan retakan yang terjadi. Oleh karena itu, berbagai inovasi telah dilakukan oleh para peneliti salah satunya dengan menambahkan serat pada campuran beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh serat kaleng terhadap kuat lentur, lendutan, dan pola retak balok beton bertulang. Balok yang digunakan berdimensi 15 x 20 x 130 cm. Mutu beton direncanakan sebesar 20.75 MPa. Jenis serat yang digunakan adalah kaleng bekas minuman dengan panjang 40 mm dan lebar 2 mm serta variasi yang digunakan yaitu fraksi sebesar 10% dan 15% dari volume beton bertulang. Hasil pengujian kuat lentur balok menunjukkan bahwa penambahan serat kaleng pada balok beton bertulang tidak berpengaruh seara signifikan. Hasil pengujian lendutan menunjukkan bahwa balok dengan fraksi 15% menurunkan lendutan dan lebar retak paling optimum. Nilai lendutan untuk 1000 kg dan beban first crack masing-masing sebesar 2.105 kg dan 3.095 kg. Untuk nilai lebar retak senilai 1.52 mm. Hasil pengamatan pola retak menunjukkan bahwa seluruh balok normal maupun penambahan serat kaleng memiliki pola retak lentur geser. Kata Kunci: balok beton bertulang, serat kaleng, kuat lentur, lendutan, pola retak  
PENGARUH PEMASANGAN KERAMIK DUA SISI PADA BATA RINGAN TERHADAP PERILAKU HASIL UJI TEKAN O.K.A.N., Paradita Bagus; Zacoeb, Achfas; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman modern ini, banyak infrastruktur yang baru dibangun seperti apartemen, hotel, mall, gedung perusahaan dan gedung bertingkat lainnya. Sehingga, dalam pembangunannya infrastruktur perlu perhitungan dan perencanaan yang tepat. Selain merencanakan perhitungan struktur dari gedung tersebut, pemilihan alternatif bahan material juga sangat berpengaruh dalam pembangunan infrastruktur ini. Oleh karena itu, seorang perencanaharus pandai dalam melaksanakan perhitungan struktur maupun pemilihan material sesuai dalam peraturan perencanaan dan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Penelitian dengan judul “Pengaruh Pemasangan Keramik Dua Sisi Pada Bata Ringan Terhadap Perilaku Uji Tekan”, memiliki rumusan apa penyebab dari lepasnya keramik dua sisi pada dinding pasangan bata ringan, bagaimana hasil uji tekan terhadap bata ringan yang dipasang keramik pada dua sisi dan bagaimana perbedaan hasil uji tekan pada bata ringan dan bata ringan yang dipasang keramik pada dua sisi. Tujuan penelitian ini ada mengidentiifikasi penyebab dari lepasnya keramik dua sisi pada dinding pasangan bata ringan, mengevaluasi hasil uji tekan bata ringan yang dipasang keramik pada dua sisi dan mengevaluasi perilaku uji tekan pada bata ringan dengan bata ringan yang dipasang keramik pada dua sisi.. Penelitian ini menggunakan metode uji tekan pada bata ringan yang kemudian dilakukan pengumpulan dan pengolahan data. Adapun sumber data data primer dan sekunder dari hasil uji lab. Data akan diolah dengan metode analisis. Landasan teori yang digunakan adalah teori tentang bata ringan, mortar, dan keramik. Berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa kuat tekan bata ringan yang dipasang keramik dengan ketebalan 1,5mm, 3mm, dan 6mm sebesar 1.9035 MPa, 1.9065 MPa, dan 1.778 MPa, sedangkankuat tekan bata ringan sebesar 1.5075 MPa. Kata Kunci : Bata ringan, mortar, keramik, dan Hasil uji tekan.
PENGARUH VARIASI KAIT SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN MODULUS ELASTISITAS BETON RINGAN Kautsar, Resdayanto Miladi; N., Christin Remayanti; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah material yang sering digunakan di dunia teknik sipil. Beberapa kelebihan beton diantaranya memiliki daya kuat tekan yang besar, tahan terhadap api, mudah dibentuk, bahan baku yang mudah didapatkan, oleh karena itu beton banyak digunakandalam dunia konstruksi sebagai pemilihan jenis struktur seperti struktur bangunan, jembatan dan jalan. Beton juga memiliki kekurangan yaitu memiliki kuat tarik yang rendah mengakibatkan beton tersebut bersifat getas atau rapuh dan mudah retak. Penggunaan limbah plastik sebagai tambahan campuran beton bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang susah diatasi dan keberadaannya menimbulkan pencemaran lingkungan. Plastik mempunyai berat yang ringan dan tidak mudah berubah bentuk. Penambahan serat ini akan menambah berat beton sehingga agregat kasar yang biasanya digunakan akan di campur dengan pumice atau batu apung agar menjadi beton ringan. Serat yang digunakan 2 variasi kait dengan menekuk ujung serat yang berfungsi sebagai interlocking serat pada beton. Hasil uji kuat tekanrata-rata terbesar diperoleh beton ringan serat kait Z dengan nilai rata-rata sebesar 11,7 MPa dengan peningkatan sebesar 23,6% dari rata-rata beton ringan tanpa serat.Pada pengujian uji tarik belah beton ringan variasi serat kait C dan Z memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dibandingkan berton ringan tanpa serat sebesar 1,1 Mpa dan 1,2 MPa mengalami peningkatan 10,5% dan 14,03% dari rata-rata beton ringan tanpa serat.Uji modulus elastisitas nilai yang paling tinggi dengan metode SNI 03-2847-2002 adalah beton ringan variasi kait Z sebesar 11343,7 Mpa sedangkan untuk modulus elastisitas secan, initial tangen, dan ASTM C-469 nilai paling tinggi adalah beton ringan tanpa serat, Hal ini menunjukkan bahwa penambahan serat kait pada beton ringan tidak menambah nilai modulus elastisitas. Kata kunci :  serat plastik, serat kait, batu apung,kuat tarik, kuat tekan, modulus  elastisitas
PENGARUH PEMASANGAN BATU ALAM PADA STRUKTUR BATA RINGAN TERHADAP PERILAKU UJI TEKAN Rivaldo, Wahyu; N., Christin Remayanti; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era modern,1kemajuan infrastruktur terus berkembang, dengan semakin bertambahnya kebutuhan manusia akan infrastruktur maka banyak infrakstruktur baru yang dibangun. Dalam pembangunan infrasturktur selain merencanakan perhitungan, pemilihan alternatif bahan material juga sangat berpengaruh.Seorang perencana tidak hanya fokus kepada kekuatan struktur, akan tetapi juga mempertimbangkan estitika dari bangunan yang akan di bangun, salah satunya dengan memasang batu alam pada dinding pasangan bata ringan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengidentiifikasi penyebab dari lepasnya batu alam pada dinding pasangan bata ringan,1mengevaluasi hasil uji tekan bata ringan yang dipasang batu alam dan mengevaluasi perilaku uji tekan pada bata ringan, dengan bata ringan yang dipasang batu alam. Penelitian ini menggunakan metode uji tekan pada bata ringan yang kemudian dilakukan pengumpulan dan pengolahan data. Adapun sumber data-data primer dan sekunder dari hasil uji lab. Data akan diolah dengan metode analisis. Landasan teori yang digunakan adalah teori tentang bata ringan, mortar, dan batu alam. Berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Kuat tekan bata ringan tanpa mortar adalah 1,4910 MPa.Sedangkan kuat tekan bata ringan + mortar (1,5mm), bata ringan + mortar (3mm) dan bata ringan + mortar (6mm)  hasilnya adalah 1.5337 MPa; 1.8808 MPa; dan 2,0102 MPa. Dari ketiga variasi tersebut  dapat dilihat bahwa  kuat tekan bata ringan + mortar (6mm) menghasilkan kuat tekan paling tinggi dari yang lainnya .Sedangkan kuat tekan bata ringan + mortar (1.5mm) + batu alam , bata ringan + mortar (3mm) + batu alam, dan bata ringan + mortar (6mm) + batu alam adalah 1,5535 MPa; 1,7332 MPa; dan 1,9832 MPa. Dari1ketiga variasi dapat dilihat bahwa variasi yang terbesar  adalah bata ringan + mortar (6mm) + batu alam  sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasangan mortar dan batu alam pada1bata ringan berpengaruh pada peningkattan kuat tekan pada bata ringan. Kata kunci : bata ringan, mortar, batu alam, kuat tekan.
PENGARUH VARIASI LETAK TRANSDUSER PADA ALAT UPVT (ULTRASONIC PULSE VELOCITY TEST) TERHADAP PENGUKURAN VARIASI KEDALAMAN RETAK BETON Rizqullah, Naufal Rafif; N., Christin Remayanti; Nurlina, Siti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sering dijumpai beragam permasalahan saat maupun pasca proses konstruksi dan salahsatunya keretakan pada beton. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi kedalaman retakpada struktur dengan menggunakan metode Non Destructive Test dan salah satunya denganUPVT (Ultrasonic Pulse Velocity Test) agar dapat mengetahui perlakuan yang tepat untukdilakukan pada struktur beton yang mengalami retak. Penelitian ini menggunakan benda ujibeton tidak bertulang dengan variasi kedalaman retak 4 cm, 8 cm dan 12 cm. Penelitian inidilakukan dengan mengidentifikasi variasi kedalaman retak tersebut dengan pengujian UPVmenggunakan alat PUNDIT PL-200 dengan variasi perletakan transduser yang terdiri dari 5cm, 10 cm, dan 15 cm. Hasil pengujian UPV menunjukkan bahwa semakin kecil jarak antartransduser maka nilai yang dihasilkan pada hasil pembacaan semakin menjauhi nilai retakaktual. Hal ini dapat diketahui dari nilai kesalahan relatif pada rata–rata hasil pengujiandengan variasi perletakan transduser. Hasil pengujian UPV pada penelitian ini jugamenunjukkan bahwa semakin besar jarak perletakan transduser dan kedalaman retak makasemakin meningkat waktu transmisi gelombang yang dihasilkan.Kata Kunci: Retak, UPV (Ultrasonic Pulse Velocity), Transduser
PENGARUH PANJANG TANAM TERHADAP BOND SLIP STRENGTH ANTARA TULANGAN BAMBU DAN BETON W., Thariq Ramzie; N., Christin Remayanti; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulangan dengan memanfaatkan bahan dari bambu betung sebagai tulanganpengganti material baja diharapkan dapat meningkatkan performa dari struktur denganmampu menahan beban yang diterima, meningkatkan daktilitas, kekakuan, dan kekangan,meningkatkan performa dari struktur, namun kegagalan elemen beton dengan batangbertulang bambu masih sering terjadi itu pada perekatan antara bambu dengan beton. Padapenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dampak dari pemasangan treatment yangsudah sering dilakukan, pemasangan cable ties stainless steel akan menambah kekuatantahanan gelincir (slip),ihal ini disebabkan oleh gaya gesek permukaan tulangan bambu padacable ties stainless steel yang berfungsi untuk shear connector. Panjang tanam bambuberpengaruh terhadap kelekatan beton dengan tulangan bambu. Kekuatan menurun seiringdenganikenaikan diameteritulangan dan semakin dalam tulangan tertanam. Hasil pengujiankuat tarik tulangan bambu yang diberi cable ties stainless steel dan tambahan menggunakansikadur pasir sebagai ulir terhadap bambu memberikan bertambahnya gaya gesek (frection)dipermukaan bambu hingga membuat monolitnya tulangan bambu dengan beton pemberiancable ties stainless steel sebagai modifikasi ulir menambahkan gaya bearing force.penambahan kekuatan lekatan pada masing-masing variabel sangat dipengaruhi olehpanjang tanam kedalaman tulangan, semakin dalam panjang tanam yang tertanam padabeton maka semakin besar kuat lekatnya dan sebaliknya.Kata Kunci: tulangan bambu, kuat lekat, panjang tanam tulangan.
PENGARUH KEDALAMAN RETAK BETON TERHADAP BOND SLIP STRENGH ANTARA TULANGAN BAMBU DAN BETON Al Machroja, Balad Fachruda; Wibowo, Ari; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan di Indonesia saat ini masih menggunakan bahan mateial bangunan yangdi dapat di tambang dan tidak bisa diperbaharuhi dan kurang memanfaatkan material lain yangbisa diperbaharuhi. Seperti halnya tulangan yang memanfaatkan baja sebagai materialnya,dapat digantikan dengan menggunakan bambu. Bambu dapat digunakan menjadi tulangan padabangunan sederhana. Akan tetapi pada pelaplikasiannya bambu perlu diuji dalam hal kuat lekatnya pada beton. Sayangnya bambu memiliki tekstur yang polos dan kurang bisa menyatudengan beton atau menjadi monolit. Untuk solusinya adalah menggunakan bahan kimia dandicampur pasir serta pemodelan ulir dengan cableties stainless steel. Penelitian ini merupakanhal yang dilakukan untuk mengetahui perkuatan lekat bambu terhadap beton denganmenggunakan pelapisan campuran sikadur dan pasir dan pengaplikasian ulir pada tulanganbambu menggunakan cable ties stainleess steel. Pada penilitian ini divariasi juga denganpenambahan retak yang dibuat pada saat pengecoran. Dari hasil penelitian ini dihasilkan bahwaperkuatan tulangan yang diberikan campuran sikadur dan pasir serta cable ties stainless steellebih besar kuat lekat nya dari pada tulangan bambu polos dan juga didapatkan bahwa semakinlebar kedalaman retak betonnya semakin kecil kuat lekat yang dihasilkan.Kata kunci: tulangan bambu, kuat lekat, ulir, bambu, retak beton