Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan Metode Community As Partner Dalam Rangka Meningkatkan Skill Mahasiswa D-3 Keperawatan FKES Universitas Muhammadiyah Sukabumi Hendri Hadiyanto., M.Kep. hadiyanto, hendri
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : STIK Immanuel Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v14i1.114

Abstract

Proses pembelajaran praktik lapangan mahasiswa D-III Keperawatan universitas Muhammadiyah Sukabumi untuk mencapai kompetensi praktik asuhan keperawatan komunitas menjadi permasalahan tersendiri karena tidak sesuai tuntunan Kurikulum yang sudah dibuatkan oleh Asosiasi Institusi Keperawatan Indonesia (AIPVIKI). Sebagaimana diketahui Kurikulum D-III Keperawatan FKES Universitas Muhammadiyah Sukabumi memasukan Mata kuliah Praktik Keperawatan Komunitas sebagai kurikulum institusi. Sejak peninjauan kurikulum pada tahun 2016 masih tetap dimasukan sebagai kurikulum institusi karena adanya masukan dari berbagai pihak bahwasannya daerah sukabumi lulusan D-III Keperawatan harus dibekali ilmu keperawatan komunitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program praktek Lapangan asuhan keperawatan komunitas sebagai upaya peningkatan keterampilan mahasiswa. Jenis penelitian termasuk penelitian deskriptif.. Responden penelitian adalah mahasiswa D3 Keperawatan Fakultas Kesehatan UMMI semester V yang mengikuti program praktek Asuhan  Keperawatan Komunitas dengan pendekatan community as partner sebanyak 69 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini adalah menggunakan kuesioner berisi 10 item pertanyaan. Hasil penelitian menunjukan Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dengan pendekatan “ Community as Partner” mahasiswa semester akhir D-III Keperawatan Fkes Universitas Muhammadiyah Sukabumi sebagian besar belum memahami penerapan asuhan keperawatan komunitas di lapangan.
Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat pada Lansia dalam Menurunkan Tekanan Darah Ajeng Nurmaulina; Hendri Hadiyanto
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.851 KB) | DOI: 10.37150/jl.v4i1.1399

Abstract

High blood pressure generally occurs without symptoms, most people do not feel anything even though their blood pressure is far above normal, so high blood pressure is also known as silent killer. High blood pressure can be controlled by pharmacological and non-pharmacological therapy. One of the managements of high blood pressure with non-pharmacological therapy is soaking the feet using warm water. This study aims to determine the effectiveness of soaking the feet using warm water in the elderly to decrease blood pressure. This research method uses descriptive qualitative research with a case study strategy. This research using one participation. This research was conducted by soaking foot using warm water with a temperature of 38 C once a day for three consecutive days for 25 minutes. The results obtained after doing therapy there is a decrease in blood pressure from 150/100 mmHg to 130/90 mmHg. It can be concluded that there is a significant effect of giving foot soak therapy using warm water to decrease blood pressure. This study suggests that foot soak therapy using warm water can be used as a non-pharmacological therapy for the elderly with high blood pressure
Pengalaman Keluarga dengan Lansia Penyintas Covid-19 Memiliki Komorbiditas: Studi Fenomenologi Asep Suryadin; Ernawati Hamidah; Hendri Hadiyanto; Ummi Balqis
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 12 (2022): Volume 4 Nomor 12 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i12.7555

Abstract

 ABSTRACT The age group that is quite affected by the Covid-19 pandemic is the elderly group. WHO states that more than 95% of deaths occur in elderly covid survivors over the age of 60 years with details of 8 out of 10 deaths occurring in individuals with at least one underlying comorbidity, especially the elderly with cardiovascular disease / hypertension, diabetes, and various other chronic diseases (World Health Organization, 2020). Health problems with potentially dangerous in elderly covid 19 survivors are the elderly with diabetes, heart disease, blood clotting problems, and various other chronic diseases. The family is the most important part in dealing with the covid-19 problem to provide support and motivation for family members who are exposed to covid-19, especially the elderly.The purpose of this study is to gain an in-depth understanding of the meaning and meaning of family experiences with elderly covid 19 survivors having comorbidities in meeting biopsychoso and spiritual needs. Qualitative design research methods use a descriptive phenomenological approach. The results of this study are that there are four themes, namely the burden on families while caring for the elderly covid 19, the impact that occurs while caring for the elderly who experience Covid 19, carrying out family health care functions while caring for the elderly who experience Covid 19, family expectations while caring for the elderly who experience Covid-19 Families in caring for Covid-19 patients with an elderly age coupled with comorbidities have their own burdens for the family and remain  treating Covid-19 patients with support from other families and looking for information for patient recovery in the hope that families can choose the right information related to Covid-19, so that there are no confusing assumptions about Covid-19.  Keywords: Family, Elderly, Survivors, Covid-19, Comorbidities  ABSTRAK Kelompok usia yang cukup terdampak oleh pandemi covid 19 ini ada kelompok lanjut usia (lansia). WHO menyebutkan bahwa lebih dari 95% kematian terjadi pada lansia penyintas covid yang berusia di atas 60 tahun dengan rincian 8 dari 10 kematian terjadi pada individu dengan minimal satu komorbiditas yang mendasarinya, khususnya lansia dengan penyakit kardiovaskular/ hipertensi, diabetes, dan berbagai penyakit kronis lainnya (World Health Organization, 2020). Masalah kesehatan dengan potensi berbahaya pada lansia penyintas covid 19 diantanya adalah lansia dengan diabetes, penyakit jantung, masalah pembekuan darah, dan berbagai penyakit kronis lainnya. Keluarga adalah bagian terpenting dalam dalam menghadapi permasalahan covid-19 untuk memberikan dukungan dan motivasi bagi anggota keluarga yang terpapar covid-19 khusunya lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai arti dan makna pengalaman keluarga dengan lansia penyintas covid 19 memiliki komorbiditas dalam pemenuhan kebutuhan biopsikososio dan spiritual. Desain kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat empat tema yaitu beban keluarga selama merawat lansia Covid 19, dampak yang terjadi selama merawat lansia yang mengalami Covid 19, menjalankan fungsi perawatan kesehatan keluarga selama merawat lansia yang mengalami Covid 19, harapan keluarga selama merawat lansia yang mengalami Covid-19. Keluarga dalam merawat pasien Covid-19 dengan usia yang sudah lansia ditambah dengan adanya komorbiditas mempunyai beban tersendiri bagi keluarga dan tetap merawat pasien Covid -19 dengan mendapat dukungan dari keluarga yang lain dan mencari informasi untuk kesembuhan pasien dengan harapan keluarga dapat memilih informasi yang tepat terkait Covid -19, sehingga tidak terdapat asumsi yang simpang siur tentang Covid-19. Kata Kunci: Keluarga, Lansia, Penyintas, Covid-19, Komorbiditas
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STRES DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA SISWA SMPN 14 KELURAHAN BAROS KOTA SUKABUMI Della Amelia Permana Putri; Hendri Hadiyanto; Kartika Tarwati
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan (SIKONTAN) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/sikontan.v2i1.1269

Abstract

Adolescents are susceptible to various diseases, one of which is gastritis. Gastritis occurs in people who have a bad diet that can stimulate stomach acid production and one of the factors that can cause gastritis symptoms is stress which can increase HCL in the stomach. The purpose of this study was to identify the relationship between diet and stress with the incidence of gastritis in students of SMPN 14 Baros Village, Sukabumi City. This research method is quantitative research with a correlation descriptive design using a cross sectional approach. The number of respondents in this study was 51 respondents. The sampling technique in this study was simple random sampling. The statistical test of this research is the Chi Square Test. The results showed that the incidence of gastritis reached 38 respondents (74.5%), 27 respondents (52.9%) had a bad diet, in the stress category most respondents experienced moderate stress with 17 respondents (34.0%). From the chi square test for cross-tabulation of eating patterns with the incidence of gastritis, the result is p-value = 0.000 < ɑ = 0.05, then H₀ is rejected and Ha is accepted which means that there is a relationship between pattern and the incidence of gastritis with a contingent coefficient value of 0.621 which is categorized as strong. For cross-tabulation of stress and gastritis with p-value = 0.004 < ɑ = 0.05, H₀ is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a relationship between stress and gastritis with a contingent coefficient value of 0.460 which is categorized as moderate or sufficient. In this study there is a relationship between diet and the incidence of gastritis at SMPN 14 Baros Village, Sukabumi City.
PENGARUH AIR REBUSAN DAUN SIRSAK TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN BAROS WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAROS KOTA SUKABUM Putri Exa Lorenza; Hendri Hadiyanto; Mustopa Saeful Alamsyah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.16961

Abstract

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten, di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Untuk mengatasi hipertensi yaitu dengan cara memberikan pengobatan nonfamakologis seperti berolahraga dan menjaga pola makan yaitu diet garam dan penggunaan bahan herbal. Banyak tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan sebagai obat hipertensi seperti rebusan daun sirsak. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh air rebusan daun sirsak terhadap tekanan darah penderita hipertensi pada lansia di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Desain dalam penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan one group pretest posttest design.  Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2023. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 92 penderita hipertensi di kelurahan Baros. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 orang yang diambil dengan Teknik sampling purposive sampling. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Uji Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh air rebusan daun sirsak terhadap tekanan darah penderita hipertensi pada lansia di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. terdapat pengaruh air rebusan daun sirsak terhadap tekanan darah penderita hipertensi pada lansia di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Saran: Hasil penelitian dapat menjadi masukan sebagai bahan informasi bagi penelitian sejenis dan bisa dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dengan mengaplikasikan hasil manfaat daun sirsak untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi.
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP NYI AGENG SERANG RSUD SEKARWANGI Asma Sophia; Hendri Hadiyanto; Ria Andriani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.16962

Abstract

Kemampuan dalam berkomunikasi yang baik oleh perawat merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam melaksanakan suatu proses pelayanan keperawatan yang meliputi tahap pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.. Komunikasi terapeutik diterapkan oleh perawat dalam berintraksi dengan pasien untuk meningkatkan rasa saling percaya, dan apabila tidak diterapkan akan mengganggu hubungan terapeutik yang berdampak pada ketidakpuasan pasien, komunikasi terapeutik yang baik juga dapat mempercepat kesembuhan bagi pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan  komunikasi  terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap Nyi Ageng Serang RSUD Sekarwangi. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April. Populasi dalam penelitian ini 173 orang yang diambil darai data rawat inap 3 bulan terakhir. Sampel diambil dengan teknik Accidental Sampling yaitu 68 responden. Instrumen dalam penelitian adalah kuesioner  yang sudah dinyatakan valid dan reliabel dengan Alpha croncbach 0,906 Komunikasi terapeutik dan kepuasan pasien 0,925. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Chi square. Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap Nyi Ageng Serang RSUD Sekarwangi. Kesimpulan  ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap Nyi Ageng Serang RSUD Sekarwangi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENCEGAHAN HIPERTESNI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKABUMI Lena Apriana; Hendri Hadiyanto; Burhanuddin Basri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.16970

Abstract

Dukungan keluarga adalah segala bantuan yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga yang lain dalam menjalani fungsi-fungsi yang ada di keluarga seperti dukungan emosional, instrumental, informatif, atau penilaian. Pencegahan hipertensi dapat di cegah dengan mengendalikan perilaku beresiko seperti merokok, diet yang tidak sehat (kurang nya konsumsi sayur, buah, dan garam berlebih), obesitas, kurang olahraga, konsumsi alkhol, dan stress, konsumsi garam harus diperhatikan, dianjurkan 5 sampai 6 gram perhari. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi pada bulan Maret-April 2023.  Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam peneltian ini adalah penderita Hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Sukabumi sebanyak 274 orang dan Besar sampe dalam penelitian ini yaitu 50 responden yang diambil dengan Teknik sampling simple random sampling. Instrumen dalam penelitian adalah kuesioner. dianalisis dengan menggunakan rumus Chi square. Hasil hasil uji statistik dengan chi-square nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pencegahan Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi. Kesimpulan: ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pencegahan Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Pujiwati Pujiwati; Hendri Hadiyanto; Burhanuddin Basri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.16973

Abstract

Dukungan keluarga diperlukan suatu bentuk bantuan yang diberikan oleh anggota keluarga untuk memberikan kenyamanan fisik dan psikologis Ketika seseorang mengalami sakit. Keluarga mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup penderita diabetes mellitus, sehingga dengan dukungan keluarga yang baik maka kualitas hidup penderita diabetes mellitus akan baik. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Milletus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adlaah penderita diabetes melitus 3 bulan terakhir pada tahun 2023 di wilayah kerja puskesmas Sukabumi sebanyak 247. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 45 responden yang diambil dengan Teknik probability proportional size. Instrumen dalam penelitian berupa kuesioner. Dianalisisnya menggunakan rumus Chi square. Hasil hasil uji statistik dengan chi-square nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, apabila dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Milletus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi. Kesimpulan: Terdapat Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Milletus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN KELUARGA DI POSDAYA AL-FADILLAH Hendri Hadiyanto
Jurnal Surya Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Seri Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jsu.v2i1.54

Abstract

ABSTRAKMasalah kesehatan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan diketahui penyebabnya. Hal tersebutterjadi karena faktor pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang kesehatan di masyarakat. Masalahkesehatan tersebut yang sering muncul antara lain masih tingginya angka kematian ibu dan anak, gizi buruk,penyakit menular dan tidak menular, gaya hidup yang tidak sehat dll. Pemerintah sudah lama menjalankanProgram Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan keluarga melalui kegiatan Promosi Kesehatan diPuskesmas, namun hasilnya belum cukup optimal. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalahmeningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan keluarga.Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di POSDAYA Al-Fadillah Nyalindung yaitupenyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Kesehatan Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanankeluarga. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terutamakeluarga-keluarga yang berada di POSDAYA Al-Fadillah tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dikeluarga seperti persalinan di fasiltas kesehatan serta dibantu oleh tenaga kesehatan, pentingnya berolahragasecara teratur, memakan buah-buahan dan sayur sayuran, tidak merokok didalam rumah, setiap bayi dan balitaditimbang ke Posyandu, memberantas jentik-jrntik nyamuk, mengguanakan air air bersih serta pentingnyamenggunakan jamban sehat.
Pengaruh terapi doa terhadap kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Hadiyanto, Hendri; Hamidah, Ernawati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 6 (2024): Volume 18 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i6.329

Abstract

Background: The elderly are an age group that is dependent on the working age group because their ability is decreasing functionally, especially to fulfill daily living needs. Most of them have indirect social and economic impacts on individuals, families and the social environment. For older adults, prayer as a coping strategy and the total number of spiritual care modalities used were significantly and positively correlated with the use of more positive coping styles. Spiritual needs are not the only aspect that influences the quality of life of the elderly, but there are other aspects such as physical health, psychological factors and social relationships. Purpose: To determine the effect of prayer therapy on the quality of life of the elderly. Method: Quantitative research with a quasi-experimental approach using a one group pre-test post-test design. The data collection technique used purposive sampling with 30 participants. The study was conducted at the Tresna Werdha social home, Nangeleng Village, Sukabumi City in December 2023–June 2024. The instrument used was a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The dependent variable in this study is the quality of life of the elderly, while the independent variable is prayer therapy. The analysis used was univariate and bivariate analysis with the chi square test. Results: The p value of 0.000 (p <0.05) means that there is an effect of prayer therapy on the quality of life of the elderly. Based on the results of the study, before being given prayer therapy there was a decrease and after being given prayer therapy there was a very significant increase. Conclusion: The quality of life of the elderly plays an important role in maintaining their health, so that even though they have entered old age they can still be productive. Prayer therapy has an influence on the quality of life of the elderly. Suggestion: It is hoped that both the family and the environment that cares for the elderly can provide support and direction in the form of a spiritual approach such as prayer therapy and that future researchers can find other factors that are related to improving the quality of life of the elderly because it is possible that there are other factors that can improve the quality of life of the elderly.   Keywords: Elderly; Prayer Therapy; Quality of Life.   Pendahuluan: Lansia merupakan kelompok umur yang bergantung pada kelompok usia kerja karena kemampuannya semakin menurun secara fungsional terutama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian besar diantaranya mempunyai dampak sosial dan ekonomi tidak langsung terhadap individu, keluarga dan lingkungan sosial. Bagi lansia,doa sebagai strategi koping dan jumlah total modalitas perawatan spiritual yang digunakan secara signifikan dan positif berkorelasi dengan penggunaan gaya koping yang lebih positif. Kebutuhan spiritual bukanlah merupakan satu-satunya aspek yang memengaruhi kualitas hidup lansia tetapi ada aspek-aspek lain seperti faktor kesehatan fisik, psikologis dan hubungan sosial. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi doa terhadap kualitas hidup lansia. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimenmenggunakan desain one group pre-test post-test. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling sejumlah 30 partisipan. Penelitian dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Rukun Ibu Kelurahan Nangeleng Kota Sukabumi pada Desember 2023–Juni 2024. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner yang sudah diuji validitas dan reabilitas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas hidup lansia, sedangkan variabel independen yaitu terapi doa. Analisis yang digunakan berupa analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil: Didapatkan p-value 0.000 (p<0.05), diketahui terdapat pengaruh terapi doa terhadap kualitas hidup lansia. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum diberikan terapi doa terjadi penurunan dan setelah dilakukan terapi doa mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Simpulan: Kualitas hidup lansia memegang peranan penting untuk menjaga kesehatannya, sehingga meskipun memasuki usia senja tetap bisa produktif. Terapi doa memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup lansia. Saran: Diharapkan baik keluarga maupun lingkungan yang mengurus lansia dapat memberikan support dan juga arahan berupa pendekatan spiritual seperti terapi doa dan peneliti selanjutnya dapat menemukan faktor lain yang berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup lansia karena kemungkinan ada faktor lain yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.   Kata Kunci: Kualitas Hidup; Lansia; Terapi Doa.