Pendahuluan : Stunting dan tuberkulosis (TB) merupakan dua masalah kesehatan anak yang saling berkaitan dan berdampak pada tumbuh kembang anak secara jangka panjang. Peran ibu sebagai pengasuh utama sangat penting dalam proses perawatan anak dengan kondisi ganda ini. Namun, pengalaman subjektif ibu dalam menghadapi tantangan tersebut masih jarang diteliti secara mendalam.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu dalam merawat anak dengan stunting dan tuberkulosis di Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan terdiri dari delapan ibu yang memiliki anak usia 1–5 tahun dengan diagnosis stunting dan TB, yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Hasil: Hasil analisis menghasilkan lima tema utama, yaitu: (1) reaksi emosional ibu saat menerima diagnosis, (2) strategi perawatan anak, (3) dukungan sosial yang diterima, (4) hambatan dalam proses perawatan, dan (5) makna serta harapan ibu terhadap kondisi anak. Ibu mengalami berbagai tekanan emosional dan sosial, namun tetap berusaha menjalankan perawatan dengan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan. Kesimpulan:Pengalaman ibu dalam merawat anak dengan stunting dan tuberkulosis merupakan proses yang kompleks dan emosional. Diperlukan dukungan menyeluruh dari tenaga kesehatan dan lingkungan sekitar untuk meningkatkan keberhasilan perawatan anak.