Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Taḥlīl al-Akhtha’ al-Imlāiyyah fī Ta‘līm Mahārah al-Kitābah alā Ḍau’i Naẓariyati Tarigan Ardyansyah, Ardyansyah; Nurhadi, Nurhadi; Hilmi, Danial
LISANIA: Journal of Arabic Education and Literature Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/lisania.v4i2.176-195

Abstract

This study aimed at describing and analyzing the forms and the factors of writing errors at Darul Luhah wa al-Dirasat al-Islamiyah Islamic boarding school Pamekasan Madura. This research is a descriptive qualitative type. To achieve these objectives, researcher used the Glesser and Strauss model to analyze data called the fixed comparison model consisting of four steps: data reduction, data categorization, coding, and preparing working hypotheses. The results of this study showed that students errors in writing at Islamic boarding school Pamekasan Madura are mistakes in adding letters, subtracting letters, writing letters that sound alike, replacing letters or words, splitting letters or words, writing hamzah in the middle of sentences, connecting letters or words, writing hamzah qatha, writing hamzah above the line, and writing hamzah individually. The factors that influence students writing errors at Darul Lughah wa al-Dirasat al-Islamiyah are individual differences, students weakness in Arabic rules, students weakness on vocabulary mastery, students weakness on listening, the use of learning method, the absence of specific book for imla 'study, and limited time.
KREATIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SMAN 9 BANDAR LAMPUNG Ardyansyah Ardyansyah; Wakidi Wakidi; Syaiful M
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 3, No 2 (2015): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.671 KB)

Abstract

The research objective to be achieved is to determine how much the achievement of non-aptitude creativity using group investigation model in teaching history X IIS 4 grade at SMAN 9 Bandar Lampung 2014/2015 school year. The method used in this study was the experimental method. Data collection technique was observation. Data analysis technique was using descriptive statistical data analysis. The results showed that, overall look of creativity non-aptitude students at the first meeting of the overall indicator was observed at 122 behavior of 28 students or 43.6% and in the second meeting of the overall indicator changes the behavior of 28 to 154 students or 59.2% , and at the third meeting of each indicator was also change the behavior that is 175 of 28 students or 62.5%. This study concluded that the creativity of non-aptitude students of X IIS 4 grade has increased significantly, it can be proven by from the data obtained.Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui seberapa besar capaian kreativitas non-aptitude menggunakan model group investigation dalam pembelajaran sejarah siswa kelas X IIS 4 di SMA Negeri 9 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Teknik pengumpulan datanya observasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, secara keseluruhan terlihat kreativitas non-aptitude siswa pada pertemuan pertama keseluruhan indikator yang diamati sebesar 122 prilaku dari 28 siswa atau 43,6% dan pada pertemuan kedua keseluruhan indikator mengalami perubahan menjadi 154 perilaku dari 28 siswa atau 59,2%, dan pada pertemuan ke tiga tiap-tiap indikator juga mengalami perubahan yaitu ada 175 perilaku dari 28 siswa atau 62,5%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kreativitas non-aptitude siswa kelas X IIS 4 mengalami peningkatan yang signifikan.Kata kunci : group investigation, kreativitas, pembelajaran sejarah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembangunan Sektor Perkebunan di Desa Leppangeng Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang Ardyansyah Ardyansyah
PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan Vol 1 No 1 (2012): Oktober
Publisher : FISIP Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Development management at rural territory was influenced by various factors, from the supportive factors to the unsupportive or resistive factors. A region will succeed its development program if those supportive factors can be maximized, while those resistive factors such as minimum infrastructures and low quality human resources can get minimized. This research was done at Leppangeng Village of Pitu Riase District in Sidenreng Rappang regency. The goal was to determine the above factors that influenced the development management in Leppangeng Village particularly at plantation sector. Data collection method used were: (1) field observation, (2) interview, (3) questionnaire, and (4) literature study. Those data were then analyzed using frequency table and percentage method. This research’s population involved thrity-five people, and all accounted as research’s samples. The result showed those factors as followed: (1) commodity or natural resources got 57,14% score as capable to support development progress, (2) farmers’ active role or working spirit got 54,26% score of increase, (3) farmers’ group organization got 62,86% score as affective in plantation sector, and (4) village organization’s role in plantation sector got 54,28% score as affective. Those factors were as mentioned: (1) minimum infrastructures such as transportation and distribution route to fulfill people’s needs got 77,14% score as very affective, and (2) low quality human resources in managing and marketing horticultural results got 80% score as also very affective.
KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PAKAN PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot esculenta) DENGAN LEVEL YANG BERBEDA Ardyansyah, Ardyansyah; Semaun, Rahmawati; Rasbawati, Rasbawati
Journal Gallus Gallus Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v1i3.361

Abstract

Salah satu pakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar yaitu tepung daun singkong (manihot esculenta ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculenta ) pada pakan terhadap kandungan protein kasar serat kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan. Perlakuan P0 (sebagai kontrol), P1, P2 dan P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit pengamatan. Adapun perlakuan yang diterapkan yaitu, P0: Tanpa Perlakuan Kontrol 0%, P1: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 1% dari jumlah pakan, P2: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 3% dari jumlah pakan, P3: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 5% dari jumlah pakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun singkong pada pakan puyuh. Adapun perlakuan terbaik pada kandungan protein kasar dan serat kasar adalah sebagai berikut. Perlakuan terbaik untuk kandungan protein kasar terdapat pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 5% dengan persentase 17,36%. Perlakuan terbaik untuk kandungan serat kasar terdapat pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 1% dengan persentase 6,45%. Salah satu pakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar yaitu tepung daun singkong (manihot esculenta ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculenta ) pada pakan terhadap kandungan protein kasar serat kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan. Perlakuan P0 (sebagai kontrol), P1, P2 dan P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit pengamatan. Adapun perlakuan yang diterapkan yaitu, P0: Tanpa Perlakuan Kontrol 0%, P1: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 1% dari jumlah pakan, P2: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 3% dari jumlah pakan, P3: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 5% dari jumlah pakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun singkong pada pakan puyuh. Adapun perlakuan terbaik pada kandungan protein kasar dan serat kasar adalah sebagai berikut. Perlakuan terbaik untuk kandungan protein kasar terdapat pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 5% dengan persentase 17,36%. Perlakuan terbaik untuk kandungan serat kasar terdapat pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 1% dengan persentase 6,45%.
ANALISIS PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM SENGKETA ANTARA FOOD VLOGGER VS. TOKO ROTI CLAIRMONT MELALUI MEDIA DIGITAL Ardyansyah, Ardyansyah; Olivia, Fitria
Lex Jurnalica Vol 22, No 2 (2025): LEX JURNALICA
Publisher : Lex Jurnalica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/lj.v22i2.9846

Abstract

AbstrakUlasan yang di berikan oleh seorang food vlogger di media sosial yang ada, saat ini bisa memiliki kekuatan yang besar, jika food vlogger tersebut mempunyai banyak followernya, sehingga bisa memberikan efek yang positif dan negative. Ulasan yang baik bisa membuat sebuah penjual makanan ramai, sementara ulasan buruk bisa menimbulkan kerugian besar. Penelitian ini membahas sengketa hukum yang bisa muncul akibat dari sebuah ulasan digital, dengan mengambil contoh kasus antara food vlogger Codeblu versus Toko roti Clairmont yang berkembang menjadi sengketa timbal balik. Tujuan penelitian ini adalah untuk megkaji unsur “perbuatan melawan hukum” dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dapat diterapkan pada konten review kuliner yang dipublikasikan di media sosial atau platform daring dan kedudukan dan batasan kebebasan berpendapat seorang food reviewer di ruang publik apabila dinilai merugikan reputasi suatu perusahaan, dalam perspektif hukum perdata Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode normatif, yaitu mengkaji peraturan hukum yang ada yiatu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang tentang Informasi Transaksi Elektronik  Hasilnya menunjukkan bahwa Perbuatan Melawan Hukum dapat diterapkan pada konten review kuliner yang dipublikasikan di media sosial dengan memenuhi  empat unsur kumulatif: Perbuatan (act), Bersifat melawan hukum (onrechtmatige daad), Kerugian (schade), Ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian (causal verband). Kedudukan food reviewer berada dalam keseimbangan antara hak berekspresi dan kewajiban untuk tidak merugikan pihak lain secara melawan hukum. Reviewer berhak memberikan kritik atau penilaian, tetapi harus didasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan, disampaikan dengan itikad baik, dan tidak mengandung unsur penghinaan atau fitnah. Apabila review mengandung informasi yang tidak benar atau menyerang reputasi tanpa dasar yang sah, maka tindakan tersebut dapat memenuhi unsur perbuatan melawan hukum dan menimbulkan kewajiban ganti rugi baik kerugian finansial (materiil) maupun rusaknya nama baik (imateriil), bagi kedua belah pihak yang bersengketa. Kata Kunci:  Perbuatan Melawan Hukum, Pencemaran Nama Baik, Media Digital AbstractReviews provided by a food vlogger on social media can currently have significant influence, especially if the vlogger has a large number of followers, thereby generating both positive and negative impacts. A good review can attract many customers to a food vendor, while a bad review can cause substantial losses. This study discusses legal disputes that may arise from digital reviews, using as a case study the conflict between food vlogger Codeblu and Clairmont Bakery, which developed into a reciprocal dispute. The purpose of this research is to examine whether the element of *“unlawful act”* in Article 1365 of the Indonesian Civil Code can be applied to culinary review content published on social media or online platforms, and to analyze the position and limits of freedom of expression for a food reviewer in public spaces when such expression is deemed harmful to a company’s reputation, from the perspective of Indonesian civil law. This research employs a normative method, reviewing relevant legal provisions such as the Indonesian Civil Code and the Law on Electronic Information and Transactions. The results show that an *unlawful act* can be applied to culinary review content published on social media if it fulfills four cumulative elements: (1) an act (*act*), (2) the act is unlawful (*onrechtmatige daad*), (3) damages (*schade*), and (4) a causal link between the act and the damages (*causal verband*). The position of a food reviewer lies in the balance between the right to express opinions and the obligation not to unlawfully harm others. Reviewers have the right to provide criticism or evaluations, but these must be based on verifiable facts, delivered in good faith, and free from elements of insult or defamation. If a review contains false information or attacks a reputation without legitimate grounds, such action may fulfill the elements of an unlawful act and give rise to liability for compensation—both financial (material) losses and damage to reputation (immaterial)—for either party involved in the dispute. Keywords: Unlawful Act, Defamation, Digital Media