Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK PURUT TERHADAP KUALITAS SABUN TRANSPARAN DARI MINYAK INTI BUAH KETAPANG Murniati, Murniati; Suhendra, Dedy; Ryantin G, Erin; Handayani, Sri Seno; Ariani, Dwi
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.485 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v9i2.28633

Abstract

Sabun transparan adalah sabun yang memiliki tampilan yang menarik dan transparan. Sabun biasanya dibuat dari trigliserida minyak nabati edible oil seperti minyak kelapa dan kelapa sawit. Salah satu bahan baku alternatif adalah minyak inti buah ketapang. Untuk meningkatkan efektifitas sabun maka perlu ditambahkan zat aktif yaitu minyak astiri kulit jeruk purut. Minyak atrisi kulit jeruk purut mengandung senyawa-senyawa yang bersifat anti bakteri dan anti virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi minyak atsiri terhadap kualitas sabun transparan dari minyak inti buah ketapang sesuai standar SNI 3532-2016. Konsentrasi minyak astiri yang ditambahkan sebesar 0,0%; 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%; 2,5% dan 3%. Parameter yang diamati meliputi kadar air, total lemak, bahan tak larut dalam etanol, alkali bebas dan asam lemak bebas, kadar klorida, lemak tidak tersabunkan dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak astiri mempengaruhi kualitas dari sabun transparan tetapi masih memenuhi standar SNI 3532-2016, kecuali nilai total lemak pada konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan nilai lemak tak tersabunkan tidak memenuhi standar SNI 3532-2016, hal ini dapat menyebabkan penurunan daya detergensi sabun.
Sintesis Metil Ester Sulfonat Berbasis Minyak Biji Kelor (Moringa oliofera L.) Pada Variasi Waktu dan Suhu Sulfonasi Murniati; Handayani, Sri Seno; Suhendra, Dedy; Gunawan, Erin Ryantin; Ramdani, Nanila
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 12 No. 2 (2023): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v12i2.50380

Abstract

Penggunaan surfaktan sintetis berbasis petrokimia memiliki efek negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan karena bersifat korosif dan beracun, menyebabkan pemanasan global, dan kelangkaan sumber daya fosil. Metil ester sulfonat (MES) merupakan salah satu jenis surfaktan anionik yang banyak diaplikasikan dalam berbagai industri. Bahan baku pembuatan surfaktan berasal dari minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui dan tidak ramah lingkungan, sehingga diperlukan bahan baku alternatif lain yaitu dari minyak biji kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis MES dari minyak biji kelor (Moringa oliofera L.) pada variasi suhu (70, 80, dan 90) 0C dan waktu reaksi (3, 4 dan 5) jam, serta mengkarakterisasi MES menggunakan spektrofotometer FTIR pada kondisi optimum. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MES dapat sintesis dari minyak biji kelor pada kondisi optimum suhu 80 0C dan waktu reaksi 4 jam. Produk MES berwarna putih kekuningan, pH 7 dan yield 66,72 %. Karakterisasi FTIR menunjukkan pita serapan S=O sulfonat yang menandakan terbentuknya produk MES.