Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Preferensi Konsumen dalam Membeli Keripik Singkong di Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan Luthfan Pangestu; Elys Fauziyah; Sri Ratna Triyasari
Agriscience Vol 2, No 3: Maret 2022
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v2i3.14007

Abstract

Permasalahan yang dihadapi produsen keripik singkong adalah mereka memiliki banyak pesaing yang menghasilkan produk sejenis, dengan berbagai macam merek. Oleh karena itu sangat penting bagi produsen untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap keripik singkong. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  kombinasi level atribut dan atribut keripik singkong yang paling disukai  konsumen di daerah Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sebanyak 40 orang. Tujuan dianalisis dengan menggunakan analisis konjoin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika kombinasi atribut yang paling menjadi pertimbangan oleh konsumen dalam membeli keripik singkong adalah rasa pedas manis, bentuk memanjang, ketebalan tipis, tekstur renyah, ukuran besar (500g),  dan berlabel sablon. Sedangkan atribut  yang paling dipertimbangkan adalah atribut rasa.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Menjual Sayuran ke Sub Terminal Agribisnis Ngoro Kabupaten Jombang Tantri Eka Wardani; Elys Fauziyah
JURNAL AGRICA Vol. 15 No. 2 (2022): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v15i2.7619

Abstract

Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang menjadi sentra produksi sayuran adalah Kabupaten Jombang. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemerintah daerah mendirikan Sub Terminal Agribisnis (STA) Ngoro, yang bertujuan membantu pemasaran produk-produk sayuran yang dihasilkan oleh petani. Berdasarkan fakta di lapangan, terdapat banyak petani yang belum memanfaatkan STA sebagai tempat untuk menjual produk sayuran yang mereka hasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani menjual sayuran ke STA Ngoro. Responden sebanyak 43 petani, yang ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Sedangkan tujuan penelitian dianalisis dengan memanfaatkan model regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menjadi pengaruh dalam mengambil keputusan penjualan sayuran di STA Ngoro adalah luas lahan, pengalaman berusahatani, harga jual dan kualitas pelayanan.  Implikasi penelitian adalah  STA harus meningkatkan kualitas pelayanan penjualan kepada petani, seperti melayani petani dengan sikap dan komunikasi yang baik, memberikan respon yang cepat dan tidak melakukan penundaan pembayaran
Manajemen Risiko Usahatani Jeruk Nipis di Desa Kebonagung Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik Syafarotul Qiromil Baroroh; Elys Fauziyah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.02.18

Abstract

Jeruk nipis memiliki prospek yang baik untuk dibudidayakan. Desa Kebonagung Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah yang mayoritas petaninya membudidayakan jeruk nipis. Kegiatan usahatani jeruk nipis tidak terlepas dari risiko yang dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang dihadapi, mengetahui tingkat risiko dan mengetahui strategi penanganan risiko usahatani jeruk nipis. Metode analisis yang digunakan adalah diagram fishbone dan ANP (Analytical Network Process). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima sumber risiko usahatani jeruk nipis yaitu risiko produksi, risiko pasar, risiko finansial, risiko sumber daya manusia, dan risiko kelembagaan. Risiko yang paling berpengaruh terhadap usahatani jeruk nipis yaitu risiko produksi dan risiko pasar memiliki nilai berturut turut 43,9% dan 33,5%. Strategi yang dilakukan untuk penanganan risiko jeruk nipis adalah strategi preventif dan strategi mitigasi. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan terkait peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menjalankan usahatani jeruk nipis serta pemerintah perlu membuat kebijakan terkait stabilitas harga jeruk nipis.
Preferensi Peternak Dalam Membudidayakan Sapi Lokal Madura di Desa Tampojung Guwa Devi Indah Selvianah; Sri Ratna Triyasari; Andrie Kisroh Sunyigono; Elys Fauziyah
Jurnal Peternakan Lokal Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v7i1.2609

Abstract

Peternakan sapi lokal Madura memiliki peran penting yang tidak hanya dalam meningkatkan produksi daging sapi, tetapi juga dalam upaya melestarikan sapi lokal Madura sebagai salah satu sumber daya genetik hayati sapi lokal di Indonesia. Namun, terdapat permasalahan terkait crossing (praktik persilangan) tidak terkontrol pada sapi Madura.. Namun tingginya minat peternak dalam praktik persilangan dengan sapi impor dapat menyebabkan kepunahan dari sapi Madura. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan preferensi peternak dalam membudidayakan sapi lokal Madura di Desa Tampojung Guwa. 45 responden dipilih secara purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pengolahan data rating scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak Desa Tampojung Guwa memiliki usia rata-rata produktif dengan tingkat pendidikan SD-SMP, dengan jumlah tanggungan keluarga kecil serta memiliki pengalaman beternak sapi Madura yang lama dan pendapatan di bawah UMK Pamekasan. Faktor preferensi kebudayaan menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pemeliharaan sapi lokal Madura, diikuti dengan faktor preferensi psikologis, faktor preferensi marketing mix, dan faktor preferensi sosial.  Nilai budaya tetap menjadi faktor utama dalam pemeliharaan sapi Madura, sehingga perlu dukungan pemerintah untuk memprioritaskan event festival budaya sapi, baik sonok atau karapan sehingga dapat mempertahankan nilai-nilai budaya peternak untuk mendukung keberlanjutannya serta mencegah kepunahan akibat persilangan dengan sapi impor.