Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Kontribusi dan Status Wanita Dalam Usaha Peternakan Sapi Potong Urip Santoso; Kususiyah Kususiyah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.10.1.32-43

Abstract

Peneltian ini bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi dan status wanita dalam usaha sapi potong. Penelitian ini dilakukan di dua desa di kecamatan Kota Argamakmur, Bengkulu Utara dan masing-masing desa dipilih responden yang mempunyai sapi potong skala kecil (1-5 ekor) dan skala menengah (6-10 ekor). Dari setiap desa diambil responder sebanyak 50 keluarga dimana pada setiap desa terbagi atas 25 responden usaha skala kecil dan 25 responden usaha skala menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jam kerja wanita pada usaha sapi potong untuk skala kecil adalah 1,177 jam per hari, sedangkan pada skala menengah adalah 2,388 jam per hari. Sementara jam kerja pria untuk skala kecil adalah 2,355 jam sedangkan pada skala menengah adalah 2,655 jam. Walaupun kontribusi wanita cukup besar, namun statusnya dalam usaha sapi potong masih belum dianggap sebagai mitra kerja. Kegiatan koperasi dan penyuluhan dominasi pria juga masih sangat besar. Kegiatan rumah tangga masih didominasi oleh wanita. Jam kerja wanita pada rumah tanggal untuk skala kecil adalah 5,889 jam per hari sementara pria hanya 0,282 jam. Pada skala menengah, jam kerja wanita pada rumah tangga adalah 6,402 jam sedangkan pria hanya 0,087 jam. Yang menarik adalah walaupun jam kerja wanita pada usaha sapi potong skala menengah adalah relatif sama dengan pria, namun jam kerjanya dalam rumah tangga tidak berkurang. Pola pengambilan keputusan dalam rumah tangga juga sangat didominasi oleh pria terutama pada hal-hal yang dianggap penting, sedangkan untuk kegiatan rutin rumah tangga keputusan diambil oleh wanita. Kata kunci: kontribusi wanita, status wanita, usaha sapi potong.
Pengaruh Pembatasan Pakan di Awal Pertumbuhan pada Keseimbangan Energi dan Protein Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.1.17-20

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pembatasan pakan di awal pertumbuhan terhadap keseimbangan energi dan protein pada broiler umur 56 tahun. Seratus delapan puluh broiler betina didistribusikan  ke dalam empat kandang di mana masing-masing kandang terdiri dari 45 ekor broiler. Broiler diberi pakan ad libitum sebagai kontrol, dan tiga kelompok lainnya diberi pakan 75% ad libitum selama5, 10 atau 15 hari dari umur 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatasan pakan meningkatkan persentase retensi protein sebesar 11,4% atau 13,7% pada kelompok yang dibatasi selama 5 atau 10 hari pada umur 27 hari. Pada umur 56 hari, broiler yang dibatasi selama 10 atau 15 hari meningkatkan persentase retensi protein sebesar7,6% atau 16,6%. Pada umur 27 hari, persentase retensi energi adalah48,6%, 52,0%, 52,6%, 52,2%, dan 42,8% untuk kontrol, 5, 10 atau 15 hari. Pada umur 56 hari, persentase retensi energi 44,4%, 44,4%, 46,1% dan 47,3%. Ada korelasi negatif antara FCR dengan persentase retensi protein pada umur 27 hari (r = -0,885), dan pada umur 56 hari (r = -0,845). Ada korelasi negatif antara FCR dan persentase retensi energi pad umur 27 hari (r = -0,87). Dapat disimpulkan bahwa pembatasan pakan di awal pertumbuhan selama 15 hari mampu meningkatkan efisiensi retensi energi dan protein pada umur 56 hari.Kata Kunci: Pembatasan Pakan, Keseimbangan Energi, Keseimbangan Protein, Broiler
Pengaruh pembatasan Pakan pada Awal Umur yang Berbeda terhadap Performa dan Profil Lipid pada Broiler Umur Empat Dua Hari Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.7.2.51-56

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh umur awal pembatasan pakan terhadap performa, profil lipid dan komposisi gizi dalam hati, daging dada dan paha pada ayam broiler. Berat badan dan pertambahan berat badan pada broiler dengan diet dilution dan physical restriction lebih rendah (P<0,01) daripada kontrol, kecuali pada broiler dengan physical restriction dimulai umur 4 hari. Meal feeding menghasilkan berat badan dan pertambahan berat badan yang berbeda tidak nyata (P>0,05) jika dibandingkan dengan kontrol. Konsumsi pakan dan FCR pada broiler secara nyata (P<0,05) lebih rendah daripada kontrol. Pembatasan pakan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap fatty liver score, lemak abdominal dan konsentrasi kolesterol dalam serum, tetapi berpengaruh secara nyata (P<0,05) terhadap konsentrasi trigliserida dalam serum. Pembatasan pakan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar lemak, protein, air dan abu dalam hati (P>0,05), kadar air, protein dan abu dalam daging dada dan paha, tetapi berpengaruh secara nyata (P<0,05) terhadap kadar lemak dalam daging dada dan paha. Dapat disimpulkan bahwa meal feeding menghasilkan performa yang lebih baik dengan profil lipid yang tidak menurun pada broiler umur 42 hari.Kata kunci: Pembatasan pakan, umur awal pembatasan, broiler, performa, profil lipid
Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Terhadap Kadar Kolesterol Telur Itik Mojosari (Anas Javanica) Diah Kasmirah; Yosi Fenita; Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.8.2.77-86

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun katuk terhadap kadar kolesterol kuning telur itik Mojosari. Penelitian ini dilaksanakan selama 23 Juli sampai 17 September 2012. Itik yang digunakan sebanyak 36 ekor, terdiri atas 4 perlakuan yaitu R0 (Ransum tanpa tepung daun katuk), R1 (Ransum + 2,5% tepung daun katuk ), R2 (Ransum + 5% tepung daun katuk), R3 (Ransum + 7,5% tepung daun katuk), dengan 3 ulangan (Masing- masing ulangan terdiri dari tiga itik Mojosari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun katuk (Saurpusandrogynus) dengan taraf 2,5%, 5%, dan 7,5% dalam ransum menurunkan berat kuning telur dan kadar kolesterol. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa pemberian tepung daun katuk berpengaruh sangat nyata (P<0,01) menurunkan berat kuning telur pada pengamatan minggu ke 8 dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) menurunkan kadar kolesterol telur itik. Penambahan tepung daun katuk dalam ransum berpengaruh tidak nyata terhadap persentase berat kuning telur. Disimpulkan bahwa pemberian tepung daun katuk pada level ? 5% dalam ransum, menurunkan berat kuning telur dan kadar kolesterol telur itik Mojosari, tetapi tidak menurunkan persentase berat kuning telur.Kata kunci: Itik Mojosari, kuning telur, kadar kolesterol telur, tepung daun katuk (Sauropus androgynus)Kata kunci : Itik mojosari, kuning telur, level kolesterol telur, tepung daun Sauropus androgynus
Pengaruh Pemberian Tempe Dedak Terhadap Performa Ayam Broiler Isa Nur Fitriyani; Urip Santoso; Tris Akbarillah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.133 KB) | DOI: 10.31186/jspi.id.14.3.246-251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tempe dedak terhadap performa ayam broiler. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kelompok perlakuan yang terdiri 4 ulangan pada setiap perlakuan. Setiap ulanganberisi 4 ekor ayam broiler. Adapun ke 5 perlakuan itu adalah sebagai berikut: 1) Broiler diberi pakan yang mengandung dedak sebagai kontrol (P0); 2)  broiler diberi pakan mengandung 5% tempe dedak (P1); 3) broiler diberi pakan mengandung 8% tempe dedak (P2); 4) broiler diberi pakan mengandung 11% tempe dedak (P3) dan; 4) broiler diberi pakan mengandung 14% tempe dedak (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tempe dedak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan konversi pakan pada ayam broiler. Dapat disimpulkan bahwa tempe dedak dapat diberikan pada pakan broiler sampai dengan 14%.
Pengaruh Suplementasi Asam Amino Lisin, Metionin, Triptopan dalam Ransum Berbasis Lumpur Sawit Fermentasi terhadap Performans Produksi dan Kualitas Telur Ayam Ras Yosi Fenita; Urip Santoso; Hardi Prakoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.5.2.105-114

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian asam amino essensial (lisin, metionin, dan triptopan) dalam ransum berbasis lumpur sawit terhadap performans dan kualitas telur ayam petelur. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, pada penelitian ini digunakan ayam petelur fase produksi umur 8 bulan sebanyak 40 ekor. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 4 perlakuan yaitu perbedaan pemberian tingkat suplementasi asam amino essensial yaituP0 : tanpa suplementasi, suplementasi asam amino. P1: 50% (Lys 113,26gr; Met 70,14gr; Trp 36,2gr), P2: suplementasi 75% (Lys 169,89gr; Met 105,21gr; Trp 63,35gr), P3 : suplementasi 100% (Lys 226,52gr; Met 140,28gr; Trp 72,4gr), suplementasi asam amino ini adalah dalam 100 kg bahan pakan. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, konversi ransum, berat telur, produksi telur, warna yolk, dan income over feed cost. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengaruh tidak nyata (P>0,05)terhadap konsumsi ransum, konversi ransum, berat telur dan juga produksi telur, namun warna yolk nyata (P<0,05) dengan pemberian peningkatan asam amino kritis. Perlakuan dengan suplementasi asam amino essensial pada level 50% memberikan warna yolk yang nyata dampak terhadap kecerahan warna yolk dimana rataan warna yang didapat adalah 8,56. Jadi dapat disimpulkan bahwa suplementasi asam amino kritis dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi pengaruh yang nyata terhadap warna yolk.Kata kunci: fermentasi lumpur sawit, asam amino kritis.
Pengaruh Pemberian Produk Fermentasi dari Bacillus Subtilis Terhadap Kadar Nitrogen, Asam Urat dan Amonia dalam Feses Broiler Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.2.67-71

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh produk fermentasi dari Bacillus subtilis (PFBS) terhadap kadar asam urat, total nitrgen dan amonia dalam feses broiler. Empat puluh ekor ayam broiler umur 7 hari dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu 0% PFBS (Kontrol), 0,5% PFBS, 1% PFBS dan 2% PFBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa N-urate pada broiler yang diberi 1% PFBS pada minggu kedua adalah yang terendah. Pemberian 2% PFBS mempunyai N-urate yang tertinggi. Pemberian 2% PFBS pada mingu kedua dan ketiga mempunyai kadar N-amonia yang lebih tinggi daripada kelompok lainnya. Pemberian 1% atau 2% PFBS menurunkan produksi gas amonia pada minggu keempat. Lebih lanjut hasil penelitian menunjukkan bahwa PFBS berpengaruh tidak nyata terhadap kadar nitrogen total, asam urat dan amonia dalam feses. Dapatdisimpulkan bahwa pemberian 1-2% PFBS mampu menurunkan produksi gas amomia.Kata kunci: Bacillus subtilis, nitrogen, amonia, asam urat
Penggunaan Daun Katuk (Sauropus androgynus) sebagai Suplemen Pakan pada Unggas. 1. Pengaruhnya terhadap Performa Ayam Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.13.2.151-156

Abstract

Tujuan telaah pustaka ini membahas nilai positif daun katuk sebagai suplemen untuk meningkatkan performa pada ayam. Daun katuk kaya akan provitamin A, protein dan mineral. Daun katuk kaya akan asam benzoat dan androstan-17-one, 3-ethyl-3-hydroxy-5 alpha (steroid). Pemberian tepung daun katuk pada broiler cenderung menurunkan berat badan sedangkan pada ayam petelur meningkatkan produksi telur. Ekstraksi daun katuk meningkatkan daya guna daun katuk, yaitu meningkatkan berat badan ayam broiler dan lebih efektif dalam meningkatkan produksi telur. Dapat disimpulkan bahwa daun katuk meningkatkan performa ayam broiler dan ayam petelur.Kata kunci: daun katuk, ayam broiler, ayam petelur, performa
Pengaruh Level Protein dan Level Suplementasi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) Terhadap Performa Broiler Erina Nuraini; Warnoto Warnoto; Urip Santoso
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.9.1.10-18

Abstract

ABSTRAKPemberian pakan berprotein rendah menurunkan performa ayam broiler. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka pakan berprotein rendah perlu ditambahkan ekstrak daun katuk. Daun katuk kaya akan senyawa yang mampu memperbaiki metabolisme zat gizi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh level protein dan level suplementasi ekstrak daun katuk (EDK) terhadap performa broiler. Penelitian menggunakan 72 ekor broiler umur 20 hari. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial (2x3) dengan tiga ulangan. Faktor A adalah level ekstrak daun katuk 4,5 g/kg dan 9 g/kg dan Faktor B adalah level protein 15%, 17% dan 19%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level protein tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi dan konversi pakan (P>0,05), namun  nyata meningkatkan  pertambahan berat badan dan konsumsi protein (P<0,01). Level suplementasi ekstrak daun katuk menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, konsumsi protein, konversi dan pertambahan berat badan. Tidak terdapat interaksi  antara level protein dan level suplementasi ekstrak daun katuk. Simpulan hasil penelitian ini adalah pemberian level protein sampai 17% mampu mempertahankan performa broiler. Namun, pemberian level protein hingga 15% dalam ransum menurunkan perfoma broiler dan suplementasi ekstrak daun katuk tidak meningkatkan performa broiler. Kata kunci : ekstrak daun katuk, protein, performa
Pengaruh Penggunaan Talas (Colocasia esculenta) Terhadap Kualitas Telur Itik Talang Benih Kususiyah Kususiah; Urip Santoso; Debi Irawan
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.2.100-105

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculenta ) terhadap kualitas telur Itik Talang Benih. Dua puluh lima ekor Itik Talang Benih sedang produksi dipelihara dalamkandang baterai individual. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. P0 sebagai kontrol menggunakan 100 % ransum basal tanpa menggunakan talas, P1 menggunakan 87,5% ransum basal + 12.5 % talas (35% daun + 40% tangkai daun + 25% umbi), P2 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (25% daun + 25 % tangkai daun + 50 % umbi), P3 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5% talas (12,5% daun + 12,5% tangkai daun + 75% umbi), dan P4 menggunakan 87,5% ransumbasal + 12,5 % talas (100% umbi). Peubah yang diukur meliputi berat telur per butir, warna yolk, tebal kerabang telur, dan komposisi fisik telur. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan talas 12,5% berpengaruh secara nyata terhadap berat telur per butir, warna yolk , dan tebal kerabang telur, tetapi tidak berpengaruh secara nyata terhadap kmposisi fisik telur. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan talas dengan berbagai kombinasi penggunaan antara bagian daun, tangkai daun dan umbi sebanyak 12,5% secara nyata (P<0,05) meningkatkan berat telur per butir, memperbaiki warna yolk, dan meningkatkan tebal kerabang telur tapi tidak berpengaruh secara nyata (P>0,05) terhadap komposisi fisik telur.Kata Kunci : Kualitas Telur Itik Talang Benih, Talas (Colocasia esculenta)