Articles
POLA PENGOBATAN PASIEN SCHIZOPRENIA PROGRAM RUJUK BALIK DI PUSKESMAS MUNGKID PERIODE JANUARI-JUNI 2014
Hariyani, Hariyani;
Astuti, Fitriana Yulia;
Kusuma, Tiara Mega
Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (45.856 KB)
|
DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i1.2825
Schizoprenia is one of psychiatric disorders that caused by brain damage. One of schizoprenia handling is giving antipsychotics to prevent the symptoms, that antipsychotics was effective therapy to treat it. This study aims to determine the treatment pattern of schizoprenia patient behind reconciliation program at Puskesmas Mungkid. The method used is analytical survey with retrospective data collection. This research were conducted on 42 medical records of patients in period January-June 2014 which receive antipsychotics medication and were analyzed with descriptive analysis. Obtained data of this research, showed that the most common single therapy of for antipsychotics is haloperidol (54,93%) and the most common therapy was haloperidol and chlopromazine (61,91%). The most common treatment category of schizoprenia is the typical antipsychotic treatmemt (92,96%), while for appropriate dose and the use of antipsychotic drugs were used 97,18% and 2,82% were not appropriate to the standar.
IDENTIFIKASI KLORIN SECARA KUALITATIF PADA BERAS MEREK X
Raudina Rusy, Irsalina;
Elmiawati, Latifah;
Tiara Mega, Kusuma
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Bahan pemutih Klorin dilarang ditambahkan dalam beras karena penggunaan beras berklorin dalam jangka panjang akan mengakibatkan penyakit kanker hati dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan Klorin pada beras Merek X yang beredar di Kota Magelang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pembelian langsung beras X dari tiga toko yang berbeda di Kota Magelang yang diambil secara acak.Hasil dari penelitian pada Beras X dengan uji reaksi warna adalah negatif, ketiga beras X tidak menghasilkan warna biru. Pada uji nyala api, ketiga beras X tidak menghasilkan nyala api yang berwarna hijau, berarti hasil dari uji nyala api adalah negatif. Kemudian pada uji pengendapan, hasil akhir pengujian menunjukkan bahwa tidak terjadi endapan pada tiga uji beras X. Berdasarkan penelitian ini dapat dinyatakan bahwa beras X yang beredar di Kota Magelang negatif mengandung Klorin dan aman untuk dikonsumsi.Kata kunci : Klorin, Beras
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Kebiasaan Konsumsi Jamu pada Mayarakat Magelang Tahun 2019
Kusuma, Tiara Mega;
Wulandari, Endaryanti;
Widiyanto, Taufik;
Kartika, Diah
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Edisi Khusus: RAKERDA, SEMINAR, PID IAI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/pharmacon.v0i0.10857
Jamu is a cultural heritage of Indonesia that needs to be preserved. Jamu is classified as traditional medicine which is widely used by the community as an alternative treatment, especially Magelang city’s. This study aims to show relationship between the level of knowledge and attitudes towards the consumption habits of jamu in the community of Magelang. This research is included in a quantitative descriptive study with cross sectional approach with random sampling techniques. Data were obtained by surveying through the distribution of questionnaires and analyzed using the chi-square test (X2) to see each effect of the level of knowledge or attitudes towards herbal consumption habits based on p-value, and logistic regression tests to see the OR (Odds Ratio). The level of knowledge and attitudes about herbal medicine has a significant influence on the consumption habits of herbs with p-values of 0.003 and 0,000 ( 0.005). Attitude is proven to have the highest chance to improve the consumption habits of routine herbal medicine (23,262x) compared to the level of knowledge (1,273x).
Penyuluhan Sosialisasi Program DAGASIBU di Kelurahan Sumberrejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang
Lutfiyati, Heni;
Kusuma, Tiara Mega;
Hapsari, Widarika Santi;
Hidayat, Imron Wahyu;
Dianita, Puspita Septie;
Yuliastuti, Fitriana;
Agusta, Herma Fanani
Community Empowerment Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (70.46 KB)
Obat adalah suatu senyawa kimia yang memiliki aneka sifat dan efek. Untuk mendapatkan efek obat yang optimal maka masyarakat harus cerdas dalam mengenali obat, baik dimulai dari cara mendapatkan obat, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. Penyuluhan kefarmasian tentang sosialisasi program DAGASIBU bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan mengajak masyarakat untuk mendapat, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan cara yang benar. Metode kegiatan yang digunakan dalam program pengabdian ini adalah berupa penyuluhan kefarmasian tentang program DAGASIBU dengan media presentasi berupa powerpoint dan leaflet, diskusi, dan tanya jawab serta wadah konsultasi berupa pojok POI (Pelayanan Informasi Obat)
Pemanfaatan Kosmetika Herbal untuk Kulit Wajah
Kusuma, Tiara Mega
Community Empowerment Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (66.898 KB)
Pemberdayaan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo dalam pemasyarakatan dan penggunaan pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah salah satunya dapat digunakan untuk mendukung keberadaan Kelurahan Sumberrejo yang ada di wilayah tersebut. Untuk itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan tentang khasiat dan dosis pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah secara ilmiah pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo, (2) meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat sebagai minuman herbal, dan (3) meningkatkan keterampilan untuk mengolah pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo menjadi minuman herbal. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, pembagian modul, dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menjelaskan tentang khasiat pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah, dosis dan bagian tanaman yang dimanfaatkan secara ilmiah. Metode demonstrasi untuk mempraktekkan pengolahan pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian dapat: (1) meningkatkan pengetahuan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo tentang aneka jenis tanaman obat dan khasiatnya sebanyak 85%, (2) meningkatkan keterampilan pengolahan tanaman obat menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (80%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (90%)
PKU Bagi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sumberejo dalam Pemasyarakatan dan Penggunaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Alternatif Terapi
Hapsari, Widarika Santi;
Kusuma, Tiara Mega
Community Empowerment Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (70.688 KB)
Pemberdayaan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo dalam pemasyarakatan dan penggunaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) salah satunya dapat digunakan untuk mendukung keberadaan Kelurahan Sumberrejo yang ada di wilayah tersebut. Untuk itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan tentang khasiat dan dosis TOGA secara ilmiah pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo, (2) meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat sebagai minuman herbal, dan (3) meningkatkan ketrampilan untuk mengolah TOGA pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo menjadi minuman herbal. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, pembagian modul, dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menjelaskan tentang khasiat TOGA, dosis dan bagian tanaman yang dimanfaatkan secara ilmiah. Metode demonstrasi untuk mempraktekkan pengolahan TOGA menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian dapat: (1) meningkatkan pengetahuan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo tentang aneka jenis tanaman obat dan khasiatnya sebanyak 85%, (2) meningkatkan keterampilan pengolahan tanaman obat menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (80%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (90%)
Pendampingan Siswa SMAN 1 Mertoyudan Sebagai Apoteker Sebaya dalam Pemanfaatan Herbal dan Sosialisasi Dagusibu
Kusuma, Tiara Mega;
Lutfiyati, Heni;
Wardani, Septie
Community Empowerment Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (247.024 KB)
Salah satu program yang sedang digerakkan oleh organisasi profesi apoteker adalah sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan-Gunakan-Simpan- Buang) obat dengan benar. Sosialisasi dengan model teman sebaya merupakan model pemberian informasi yang dirasa lebih efektif dan efisien. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan DAGUSIBU dengan model apoteker sebaya di SMA Negeri 1 Mertoyudan. Target dari kegiatan pengabdian adalah publikasi di jurnal ilmiah pengabdian. Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang berjumlah 37 siswa. Siswa diberikan pretest untuk mengetahu tingkat pengetahuannya tentang obat dan pemanfaatan herbal untuk pengobatan. Dari hasil pretest kemudian diseleksi siswa yang akan dijadikan apoteker sebaya. Apoteker sebaya terpilih 4 siswa anggota PMR Kelas X dan XI yang kemudian diberi pelatihan dibina tentang DAGUSIBU serta pemanfaatan bahan alam sebagai kosmetika herbal. Apoteker sebaya juga dilatih untuk menjadi trainer untuk teman sebayanya. Kemudian, apoteker sebaya melakukan praktik di sekolah untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada teman-temannya. Pelaksanaan pengabdian membutuhkan waktu selama 3 bulan
Pemberdayaan Potensi Masyarakat Melalui Pengelolaan Kebun Tanaman Obat Keluarga
Santoso, Setiyo Budi;
Lutfiyati, Heni;
Kusuma, Tiara Mega
Community Empowerment Vol 6 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (461.225 KB)
|
DOI: 10.31603/ce.4044
Potensi alam Desa Purwodadi (Kecamatan Tembarak, Temanggung) berupa lahan yang subur belum dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut merupakan modal penting dalam pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat. Tim pelaksana mendorong masyarakat untuk mengelola tanaman obat berbasis pemanfaatan tanah pekarangan rumah. Tujuan Kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat menuju kemandirian dalam penyediaan bahan swamedikasi berbasis tanaman obat tradisional. Program pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan tanaman obat merupakan upaya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kepada masyarakat. Masyarakat memperoleh dampak langsung berupa ketersediaan alternatif bahan swamedikasi ringan untuk anggota keluarga. Pada sisi iptek, masyarakat memiliki keterampilan dalam mengelola dan memanfaatkan toga untuk swamedikasi sesuai evidence based medicine. Program ini merupakan pilot Project untuk masyarakat menuju pengelolaan kampung biofarmaka. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah metode pemberdayaan masyarakat partisipatif. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi: sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan gotong royong pendirian tanaman obat adalah bukti komitmen mitra mewujudkan kemandirian swamedikasi berbasis tanaman obat. Dalam jangka panjang, masyarakat yang telah mapan dalam penggunaan tanaman obat secara mandiri, perlu memperoleh pendampingan dalam pengukuran hasil terapi. Berkaitan dengan upaya peningkatan nilai ekonomi masyarakat, keberlangsungan kegiatan pengabdian masyarakat dapat diarahkan dengan edukasi pemanfaatan limbah hasil olahan tanaman obat.
PENERAPAN MODEL TEMAN SEBAYA GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA DALAM PENGELOLAAN OBAT DI SMA N 1 MERTOYUDAN
Tiara Mega Kusuma;
Heni Lutfiyati
Dharmakarya Vol 9, No 1 (2020): Maret, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i1.20950
Ikatan Apoteker Indonesia mencetuskan program DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan Buang) Obat dengan baik dan benar sebagai slogan pengelolaan obat dengan baik dan benar dalam rangka mengoptimalkan terapi dan mencegah penyalahgunaan obat pada masyarakat. Model teman sebaya terbukti mampu meningkatkan efektivitas penyampaian pesan kepada teman seumuran. Model Apoteker sebaya dipilih untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA N 1 Mertoyudan tentang pengelolaan obat. Apoteker sebaya dipilih dari 36 siswa yang tergabung dalam keanggotaan PMR (Palang Merah Remaja) di sekolah. Proses seleksi dilakukan dengan metode wawancara yang meliputi pendalaman tingkat motivasi dan keterampilan komunikasi siswa serta dilakukan dengan tes tertulis. Sebanyak 12 siswa dengan tingkat motivasi dan ketrampilan komunikasi yang tertinggi dipilih untuk selanjutnya dilakukan skrinning berdasarkan hasil tes tertulis. Sebanyak 6 siswa yang terpilih dalam Apoteker Sebaya diberikan materi dan pelatihan tentang DAGUSIBU obat dengan baik dan benar. Pendampingan sosialisasi oleh Apoteker Sebaya di kelompok siswa menunjukkan peningkatan tingkat pengetahuan tentang obat sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Hasil ini menunjukkan adanya efektivitas pengembangan model Apoteker Sebaya
POLA PENGOBATAN PASIEN SCHIZOPRENIA PROGRAM RUJUK BALIK DI PUSKESMAS MUNGKID PERIODE JANUARI-JUNI 2014
Hariyani Hariyani;
Fitriana Yulia Astuti;
Tiara Mega Kusuma
Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (45.856 KB)
|
DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i1.2825
Schizoprenia is one of psychiatric disorders that caused by brain damage. One of schizoprenia handling is giving antipsychotics to prevent the symptoms, that antipsychotics was effective therapy to treat it. This study aims to determine the treatment pattern of schizoprenia patient behind reconciliation program at Puskesmas Mungkid. The method used is analytical survey with retrospective data collection. This research were conducted on 42 medical records of patients in period January-June 2014 which receive antipsychotics medication and were analyzed with descriptive analysis. Obtained data of this research, showed that the most common single therapy of for antipsychotics is haloperidol (54,93%) and the most common therapy was haloperidol and chlopromazine (61,91%). The most common treatment category of schizoprenia is the typical antipsychotic treatmemt (92,96%), while for appropriate dose and the use of antipsychotic drugs were used 97,18% and 2,82% were not appropriate to the standar.