Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Voip Sip Dengan Menggunakan Datagram Transport Layer Security (dtls) Pada Asterisk Server Emeraldo Faris Aufar; Rendy Munadi; Leanna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Internet protocol (IP) yang sangat mudah untuk dikembangkan menyebabkan peningkatan yang signifikan pada penggunanya. Sehingga tren perkembangan komunikasi masa depan akan mengarah kepada komunikasi melalui jaringan IP. Komunikasi suara pada jaringan data (internet) biasa disebut dengan istilah VoIP (Voice over IP). VoIP merupakan salah satu bentuk komunikasi pada jaringan IP yang mulai banyak digemari. Selain karena pertumbuhan pengguna jaringan IP yang masif, VoIP juga mudah dari segi penggunaan, dan lebih murah dari segi biaya dibandingkan dengan komunikasi pada jaringan legacy seperti PSTN. Namun dari segala kelebihannya, komunikasi VoIP juga memiliki kekurangan-kekurangan, salah satunya adalah masalah keamanan jaringan dan privasi pada saat berkomunikasi. Dalam tugas akhir yang berjudul “Implementasi VoIP SIP menggunakan Datagram Transport Layer Security (DTLS) pada Asterisk Server” telah diimplementasikan suatu pembangunan jaringan sistem komunikasi VoIP yang terproteksi dari usaha-usaha mengganggu atau perusakan komunikasi VoIP pada saat pengiriman data yang berupa suara. Penggunaan VoIP yang berbasis datagram ini membuatnya membutuhkan proteksi yang tepat dan memang dirancang untuk memproteksi aplikasi berbasis datagram. Dan dengan proteksi DTLS terbukti dapat melindungi sistem dari tool penguji (penetration tester) dan mempersempit peluang keberhasilan dalam usaha perusakan sistem ini. Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penambahan protokol keamanan DTLS-SRTP pada server Asterisk akan menambahkan aspek privacy, confidentiality dan integrity pada server dan kanal medianya, sedangkan dari hasil pengukuran kualitas komunikasi VoIP didapatkan delay sebesar 14 ms, jitter 0,2 ms, packet loss 0% dan throughput 0,094 MBps dengan menggunakan codec PCMU G.711 dan protokol keamanan tambahan DTLS-SRTP. Kata kunci : VoIP, SIP, DTLS, DTLS-SRTP, Asterisk
Implementasi Dan Analisa Performansi Redundancy Pada Jaringan Multicast Dengan Metode Protocol Independent Multicast Sparse Mode Naufal Dzulfiqar Anwar; Leanna Vidya Yovita; Ratna Mayasari
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan layanan multimedia s emakin meningkat menyebabkan trafik yang ada di jaringan s emakin padat. Multicast menjadi metode pengiriman data yang dipilih ketika menggunakan layanan multimedia, karena trafik yang dikirim hanya untuk grup tertentu, s ehingga meningkatkan efis iens i dalam penggunaan bandwidth. Pada penelitian ini akan menggunakan Protocol Independent Multicast Sparse Mode (PIM-SM). Protokol redundancy yang digunakan adalah Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) and Virtual Router Redudancy Protocol (VRRP). Protokol GLBP ini mempunyai fitur yang unik yaitu s elain menjadi gateway redundancy, protokol ini juga memiliki fitur load balancing. Has il yang didapat dari pengujian kali ini adalah, fitur load-balancing yang ada pada protokol GLBP tidak bis a berjalan pada protokol multicas t dengan protokol PIM-SM, karena hanya designated router yang bis a mengirimkan paket – paket protokol PIM-SM. Has il end-to-end delay dan jitter yang didapat telah memenuhi s tandar ITU-T G.1010 yaitu dibawah 10 detik untuk end-to-end delay dan dibawah 1 ms untuk jitter. Pada pengukuran downtime diperoleh has il rata – rata yaitu 94.423 detik untuk VRRP, 92.108 detik untuk GLBP, dan 15.411 detik untuk VRRP s etelah optimas i. Layanan yang digunakan adalah audio streaming. Kata kunci: Multicast, Redundancy Protocols, PIM – SM, GLBP
Perancangan Dan Analisis Performansi Open Vswitch Untuk Jaringan Virtual Muhammad Geo Unggul Putra Kusuma Utomo; Rendy Munadi; Leanna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Cloud computing telah menjadi primadona tren IT pada beberapa tahun terakhir. Baik perusahaan IT skala kecil maupun data center skala besar telah mengadopsi teknologi ini. Karena dapat meminimalkan operasi infrastruktur IT, teknologi ini juga terbukti meringankan cost yang harus dikeluarkan perusahaan pada umumnya [1]. Teknologi kunci dalam cloud computing adalah virtualisasi. Virtualisasi merupakan sebuah konsep di mana sebuah program atau operating system (OS) seakan-akan mempunyai perangkat keras sendiri. Sedangkan virtual machine (VM) bertanggung jawab untuk menjalankan OS tersebut seperti menggunakan mesin sesungguhnya. Virtualisasi jaringan (network virtualization) menghubungkan setiap VM yang dibangun tersebut ke sebuah port switch virtual. Namun, meski virtualisasi membuat implementasi sistem semakin sederhana, perlu ada administrasi jaringan di antara VM, karena hypervisor hanya berfungsi sebagai bridge. Open vSwitch sebagai alternatif virtual switch yang cukup populer belakangan ini di kalangan pengembang cloud, dapat menjadi solusi untuk mengelola trafik antar VM dengan komunikasi dunia luar. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa fungsi VLAN isolation dan QoS rate-limiting pada OVS dapat mengisolasi trafik antar VM serta membedakan bitrate antar tenant. OVS terbukti dapat memberi utilisasi prosesor yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan OVS. OVS memberi utilisasi prosesor lebih baik sebesar 18.86% pada saat TCP Send dan 11.09% pada TCP Receive. OVS juga dapat memberi utilisasi prosesor lebih baik dalam pengiriman paket UDP Send sebesar 27.27% dan 19.66% pada UDP Receive. Kata Kunci : open vswitch, virtual switch , virtual network, virtualization, VLAN isolation, QoS, virtual machine
Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengamanan Pada Sepeda Motor Menggunakan Internet Berbasis Raspberry-pi Muhammad Aditya Taufik; Leanna Vidya Yovita; Ramdhan Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Security system on motorcycle today are still very less attention. At the same time it needs a Security system for vehicles, especially motorcycles. By using raspberry-pi would be made a security system for a motorcycle that is capable of controlling a motorcycle with the Internet as the interface. With this system the user can controlled the system. Communicate with system with two-way communication using a ‘telegram’ chatting application, and tracking location using geolocation technology. Keywords—Raspberry-Pi, Internet, Telegram, Geolocation
Analisis Protokol Secure Socket Layer Dengan Serangan Ip Spoofing, Heartbleed Bug, Ddos, Man-in-the-middle Attack: Video Hijacking, Serta Kombinasi Serangan Jafar Alim Habibi; Rendy Munadi; Leanna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi one-way berupa video saat ini semakin mudah digunakan. Salah satu layanan yang mempermudah akses komunikasi tersebut adalah Internet Protocol Tele Vision (IPTV). Dengan kemudahan layanan berbasis packet switch yang sudah masuk di seluruh wilayah di dunia semakin mempermudah akses dari layanan IPTV. Regulasi dari IPTV, yang membutuhkan performansi tinggi, membuat layanan ini diminati oleh masyarakat luas. Namun, mudahnya akses dari layanan tersebut membuat tingkat keamanan yang digunakan perlu dianalisis lebih lanjut. Sebagai pengujian keamanan dari layanan IPTV, penelitian ini menggunakan 5 serangan secara bertahap, yaitu Distributed Denial-of-Service (DDoS), IP Spoofing, Man-in- the-Middle Attack: Video Hijacking, Heartbleed Bug, serta satu kombinasi dari IP Spoofing-Distributed Denial- of-Service (DDoS)Man-in-the-Middle Attack: Video Hijacking, dengan hacker atau pentest bukan berasal dari penguji sendiri. Dalam tugas akhir ini, analisis penelitian diambil dari 3 skenario: menggunakan program VLC, menggunakan web page-interface, serta menggunakan web-page-interface setelah diserang oleh pentest atau hacker, dengan routing protocol berupa Open-Shortest Path First (OSPF) dan menggunakan Protocol Independent Multicast (PIM) sebagai pengelompokan alamat IP video. Kata kunci: IPTV, Secure Socket Layer, Performansi Serangan
Perancangan Dan Emulasi Protokol Routing Epidemic Dan Static Pada Jaringan Dtn Galih Putro Dwi Setyo; Leanna Vidya Yovita; Tody Ariefianto Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Delay Tolerant Network (DTN) merupakan konsep yang digunakan untuk komunikasi antarplanet, yang disebut juga sebagai deep space network atau interplanetary internet. Karena peruntukannya untuk komunikasi dengan jarak yang sangat jauh, DTN mampu menghadapi hambatan yang dialami komunikasi antarplanet yang tidak terbatas hanya pada delay. Oleh karena itu istilah Disruption Tolerant Network (dengan singkatan yang sama, DTN) dan Challenged Network juga dapat digunakan. Dilihat dari kemampuannya, aplikasi DTN pada masa depan akan semakin luas, sehingga penelitian di bidang DTN, baik aplikasi maupun pemodelan jaringan akan memberikan kontribusi yang cukup berarti pada pengembangan sistem DTN. Tujuan tugas akhir ini adalah menganalisis routing protocol epidemic dan static mengunakan IBR-DTN. Pada tugas akhir ini dilakukan emulasi dimana node-node DTN pada NS3 akan dihubungkan dengan Virtual Machine sehingga setiap node berfungsi mendekati node real DTN. Alasan pemilihan NS3 dibandingkan dengan network simulator lain didasari pada faktor model kanal yang realistis, update teratur, dan penggunaan network stack. Tujuan utama proyek akhir ini adalah melakukan pengujian kemampuan NS3 sebagai simulator DTN dan menghubungkan lingkungan NS3 dengan jaringan eksternal. Penelitian ini menggunakan IBR-DTN sebagai perangkat lunak serta memiliki tujuan kedua membandingkan kemampuan antara epidemic routing protocol dan static routing protocol dengan membandingkan waktu pengiriman menggunakan TTL, ukuran file, dan ukuran bundle yang berbeda. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ukuran file dan ukuran bundle yang berbeda mampu memberikan perbedaan hasil yang sangat signifikan dalam pengujian yang dilakukan dengan menggunakan 2 routing protocol yang berbeda. Epidemic routing protocol dan static routing protocol juga memiliki perbedaan yang signifikan jika dibandingkan satu sama lain, baik dari segi waktu pengiriman data serta kemampuan mengirim ukuran file yang berbeda Kata kunci: DTN, NS3, Network Simulator, Epidemic, Static
Perancangan Sistem Pengamanan Dan Otentikasi Pengiriman Pesan Menggunakan Modifikasi Algoritma Asimetri Rsa Fachrur Rozi; Leanna Vidya Yovita; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesan merupakan sesuatu hal yang bersifat rahasia, dimana pesan yang ditujukan oleh pengirim hanya boleh dibaca oleh penerima. Salah satu cara melakukan pengamanan pada pesan adalah dengan cara melakukan enkripsi pada pesan yang akan dikirim. Algoritma RSA merupakan salah satu algoritma kriptografi asimetri yang menggunakan dua kunci yang berbeda yaitu kunci publik dan kunci private. Kunci publik bersifat tidak rahasia sedangkan kunci private bersifat rahasia. Kedua kunci tersebut diatur sedemikian rupa sehingga memiliki hubungan dalam suatu persamaan aritmatik modulo. Proses enkripsi dan dekripsi menggunakan algoritma RSA memiliki beberapa kekurangan dua diantaranya adalah jumlah bilangan prima yang digunakan dalam pembangkitan pasangan kunci adalah dua dan terpisahnya proses otentikasi dari sistem enkripsi. Untuk mengatasi kedua kekurangan tersebut dirancanglah sistem pengamanan dan otentikasi pengiriman pesan menggunakan modifikasi algoritma asimetri RSA ini. Modifikasi yang digunakan adalah menggunakan modifikasi algoritma RSA n-prime dimana jumlah bilangan prima yang digunakan dalam pembangkitan pasangan kunci lebih dari 2 dan metode penggabungan proses otentikasi dalam sistem enkripsi dan dekripsi. Kata kunci : kriptografi, RSA, modifikasi RSA, RSA n-prime
Simulasi Dan Analisis Perbandingan Performansi Routing Protocol Aodv & Dsr Pada Vehicular Ad Hoc Network (vanet) Asty Valentina Hutauruk; Agus Virgono; Leanna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vehicular Ad Hoc Network (VANET) merupakan salah satu sarana pengembangan teknologi komunikasi nirkabel antar kendaraan yang memungkinkan terjadinya pertukaran data dan pengambilan keputusan secara cepat dan efisien, serta dapat diaplikasikan dimanapun tanpa menggunakan backbone infrastruktur yang telah ada. Proses berkendara yang tidak aman di jalan raya cenderung meningkatkan resiko kecelakaan, untuk itu teknologi VANET dikembangkan dengan tujuan dapat memperkecil resiko kecelakaan sehingga meningkatkan kenyamanan berkendara. Vehicular Ad Hoc Network (VANET) merupakan subset dari Mobile Ad Hoc Network (MANET) yang terkhusus digunakan sebagai teknologi jaringan mobile. Tugas Akhir ini meneliti tentang performansi routing protocol AODV dan DSR dengan teknologi Wi-Fi. Proses penelitian dilakukan dengan simulasi menggunakan Network Simulator dan software pendukung jaringan VANET lainnya. Simulasi ini menggunakan standar 802.11, routing protocol AODV dan DSR, dengan transport layer protocol TCP. Hasil uji simulasi menunjukkan bahwa DSR merupakan routing protocol yang paling cepat dalam proses pengiriman data dibandingkan dengan routing protocol AODV. Nilai Average End to End Delay pada routing protocol AODV berkisar pada 19.1364 ms hingga 29.7732 ms, sedangkan nilai average end to end Delay pada routing protocol DSR berkisar pada 10.8935 ms hingga 26.1599 ms. Kata kunci : VANET, AODV, DSR, TCP, average end to end delay, 802.11
Implementasi Dan Analisis Penambahan S-Cscf (Serving Call Session Control Function) Dalam Jaringan Open Ims Core Untuk Layanan Voip Mohamad Samudra; Rendy Munadi; Leanna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan bandwidth yang memadai, mobilitas yang tinggi serta layanan multimedia pada saat ini memunculkan konsep teknologi IMS (IP Multimedia Subsystem) yang melengkapi teknologi NGN (Next Generation Network). IP Multimedia Subsystem telah diperkenalkan 3GPP sebagai arsitektural subsistem yang didedikasikan untuk mengontrol dan menyediakan layanan multimedia melalui jaringan packet based core dalam jaringan mobile third generation. Standar ini dibuat untuk memfasilitasi konvergensi antara jaringan fixed dan mobile untuk menjadi sebuah jaringan yang berbasiskan internet protocol (IP). Dalam sistem IMS terdapat node penting, yaitu CSCF (Call Session Control Function) dan HSS (Home Subscriber Server). Pada CSCF terbagi tiga elemen, yaitu P-CSCF (Proxy-CSCF), I-CSCF (Interrogating-CSCF), dan S-CSCF (Serving-CSCF). S-CSCF merupakan inti dari jaringan IMS karena fungsinya yang sangat penting dalam mengontrol semua aspek dari layanan pelanggan yang memungkinkan operator untuk mengontrol seluruh pengantaran layanan dan semua sesi. Tugas akhir ini mengimplementasikan suatu sistem jaringan IMS (IP Multimedia Subsystem) dengan menggunakan aplikasi OpenIMSCore sebagai server. Selanjutnya dilakukan analisis dengan menambahkan elemen S- CSCF pada OpenIMSCore. Dari hasil penambahan S-CSCF ini dianalisis QoS untuk layanan video call server OpenIMSCore bila dilayani oleh dua S-CSCF. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, dimana kondisi dilayani oleh dua S-CSCF diperoleh nilai one way delay sebesar 19.99339153 ms, jitter 13.79166667 ms, dan throughput 0.1441 Mbps saat traffic panggilan 10 call per second dan background traffic 80 Mbps. Kata kunci: NGN, IMS, VoIP, QoS
Simulasi Dan Analisis Kinerja Protokol Ruting Ebgp Pada Sdn (software Defined Network) Fahry Adnantya; Sofia Naning Hertiana; Leanna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jumlah pengguna Internet yang meningkat menyebabkan peneliti untuk mempertahankan kinerja Internet, salah satunya ruting. Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol ruting yang menghubungan semua domain jaringan di Internet. Sedangkan external BGP (eBGP) merupakan mekanisme yang terjadi ketika pertukaran informasi antar autonomous system (AS). Namun protokol tersebut masih berjalan pada perangkat jaringan tradisional, yang mana fungsi control plane dan forwarding plane-nya berada dalam satu perangkat. Software defined network (SDN) merupakan konsep jaringan yang memisahkan fungsi control-plane (kontroler) dengan dataplane. Hal tersebut mengakibatkan perangkat jaringan (misalnya router, switch) hanya meneruskan/tidak meneruskan perintah dari kontroler. Penelitian ini mensimulasikan protokol ruting eBGP pada platform SDN, sekaligus menganalisis kinerjanya dengan parameter QoS, waktu konvergensi, routing overhead dan resource utilization. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simulasi protokol eBGP dapat dilakukan pada jaringan SDN, dengan hasil pengukuran Qos (delay, jitter, packet loss, throughput) memenuhi standar ITU-T jika dialiri background traffic sampai 75 Mbps. Hasil waktu konvergensi memiliki rentang nilai dari 158 sampai dengan 167 detik. Hasil nilai ruting overhead yakni 27 KB (4 switch), 39 KB (6 switch) dan 66 KB (9 switch). Sedangkan persentase penggunaan memori kontroler (resource utilization) masing- masing yaitu 8.2% (4 switch), 8.7% (6 switch) dan 9.9% (9 switch). Kata kunci : software defined network, protokol ruting eBGP