Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KAJIAN POSTUR KERJA PADA PENGRAJIN TENUN SONGKET PANDAI SIKEK Mufti, Dessi; Suryani, Eva; Sari, Novia
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 12, No. 1, Juni 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Working position of Songket workers at Tenunan Antik Pusako Minang Pandai Sikek were not ergonomic. There were indicated by the presence of curvature, incompatibility machine dimension with operator anthropometric (artisans songket) so that appear complaints on a worker’s limb. It required the assessment and review of work postures using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA). The results is that final score of each work posture and level of risk. There are 6 working posture is often performed by workers. Working posture has final score 7 and higher risk level is sitting hunched forward with his arms and legs on tiptoe, and sat with his arms held forward positions.
KAJIAN POSTUR KERJA PADA PENGRAJIN TENUN SONGKET PANDAI SIKEK Mufti, Dessi; Suryani, Eva; Sari, Novia
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 12, No. 1, Juni 2013
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v12i1.661

Abstract

Working position of Songket workers at Tenunan Antik Pusako Minang Pandai Sikek were not ergonomic. There were indicated by the presence of curvature, incompatibility machine dimension with operator anthropometric (artisans songket) so that appear complaints on a worker?s limb. It required the assessment and review of work postures using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA). The results is that final score of each work posture and level of risk. There are 6 working posture is often performed by workers. Working posture has final score 7 and higher risk level is sitting hunched forward with his arms and legs on tiptoe, and sat with his arms held forward positions.
IMPLEMENTASI METODE PERFORMANCE PRISM DALAM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) Mufti, Dessi; Ikhsan, Aidil; Zoni, Mirza
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1529.246 KB)

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada masa pandemi covid-19 merupakan sebuah organisasi yang langsung terimbas di Indonesia saat ini. Sehingga UMKM dituntut memiliki kinerja yang baik. Banyak UMKM yang ditemui saat ini tidak memiliki pengukuran Kinerja secara terintegrasi dari sisi finasial dan non finansial. Salah satu alat untuk mengukur kinerja adalah dengan menggunakan metode performance prims. Pemilihan metode ini didasari oleh kebutuhan pengukuran untuk setiap aspek perusahaan (stakeholder), yang terdiri dari : konsumen, supplier, karyawan, pemerintah, investor, dan masyarakat. hasil penilaian kinerja terdapat sebanyak 22 KPI yaitu 5 KPI yang berkategori buruk, 10 KPI yang berkategori cukup, dan 7 KPI yang berkategori baik. 5 KPI yang berada dalam kategori cukup yaitu penerapan konsep pada produktivitas produksi, peningkatan kesejahteraan, tingkat kedisiplinan karyawan, perhatian pada jaminan kesehatan karyawan, percepatan waktu pemenuhan kewajiban terhadap supplier.
Desain Kemasan dan Perancangan Logo Kue Tradisional dalam Upaya Meningkatkan Pangsa Pasar Dessi Mufti; Aidil Ikhsan; Yesmizarti Muchtiar; Inna Kholidasari; Irvandy Syaputra
Journal Industrial Servicess Vol 1, No 1 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.003 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v1i1.304

Abstract

Kue tradisional merupakan jenis makanan khas suatu daerah yang turut memperkaya makanan nusantara Indonesia. Kadangkala makanan khas tradisional ini menjadi buah tangan bagi pengunjung yang mengunjungi daerah tersebut. Pengemasan merupakan proses akhir yang akan menentukan bahwa kualitas produk yang telah diproduksi tidak mengalami perubahan selama didistribusikan. Penentuan bahan kemasan dan logo untuk produk kue tradisional ini dengan berdasarkan karakteristik produk, menyebarkan kuesioner kepada 30 orang responden untuk mengetahui keinginan terhadap kemasan dan menetapkan tujuan perlunya kemasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahan kemasan yang ideal untuk kue Cangkiang ini adalah berbahan dasar karton dengan logo yang yang mempunyai nilai propositional density nya adalah 1.25. Produk yang dijual nantinya di pasar modern dapat meningkatkan pangsa pasar. 
KAJIAN POSTUR KERJA PADA PENGRAJIN TENUN SONGKET PANDAI SIKEK Dessi Mufti; Eva Suryani; Novia Sari
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 12, No. 1, Juni 2013
Publisher : Department of Industrial Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v12i1.661

Abstract

Working position of Songket workers at Tenunan Antik Pusako Minang Pandai Sikek were not ergonomic. There were indicated by the presence of curvature, incompatibility machine dimension with operator anthropometric (artisans songket) so that appear complaints on a worker’s limb. It required the assessment and review of work postures using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA). The results is that final score of each work posture and level of risk. There are 6 working posture is often performed by workers. Working posture has final score 7 and higher risk level is sitting hunched forward with his arms and legs on tiptoe, and sat with his arms held forward positions.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MENGANTISIPASI MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) PETANI DI KUBE USAHO BASAMO Dessi Mufti; Duskiardi Duskiardi; Mirza Zoni
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.446 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.70-75.2019

Abstract

Pertanian di Indonesia umumnya masih dilakukan secara sangat sederhana dengan mengandalkan tenaga manusia dan hewan. Jorong Koto Gadang merupakan daerah yang berpotensi untuk bercocok tanam holtikultura seperti tomat, cabe, kol, dan sayur-sayuran lainnya. Lahan yang tersedia lebih kurang seluas 20 ha, tetapi tergarap semua oleh masyarakat. ini disebabkan petani masih menggunakan peralatan manual (cangkul) untuk mengolah lahan yang ada. Selain itu pekerjaan mencangkul yang relatif lama akan dapat menyebabkan resiko cedera pada beberapa bagian anggota tubuh (Musculoskeletal Disorders/MSDs). Dirasakan sangat perlu memanfaatkan teknologi yang telah untuk memudahkan pekerjaan petani dan mengurangi resiko cedera tersebut. Berdasarkan asesmen awal dengan REBA diperoleh skor awal 10 artinya resiko levelnya sangat tinggi dan tindakan perbaikan perlu saat ini juga. Teknologi yang dapat digunakan adalah menggunakan cultivator. Pemilihan cultivator ini diperoleh dari diskusi dengan anggota Kube dengan melihat kondisi lahan dan fungsinya. Selanjutnya dilakukan asesmen kembali dengan REBA dan memperlihatkan hasil lebih baik dengan skor 7 yang artinya masih perlu perbaikan. Perbaikan dapat dilakukan dengan memodifikasi alat dan jenis material alat tersebut. Kata Kunci: Ergonomi, Holtikultura, KUBE, Musculoskeletal disorders ABSTRACT Agriculture in Indonesia is generally still done very simply by relying on human and animal labor. Jorong Koto Gadang is an area that has the potential to grow horticulture such as tomatoes, chilies, cabbage, and other vegetables. The available land area is approximately 20 hectares, but it is cultivated by the community. this is due to farmers still using manual equipment (hoes) to cultivate existing land. In addition, relatively long hoeing work can cause the risk of injury to some parts of the body (Musculoskeletal Disorders / MSDs). It is felt that it is necessary to utilize technology that has made it easier for farmers to work and reduce the risk of injury. Based on the initial assessment with REBA an initial score of 10 means that the level of risk is very high and corrective action is necessary at this time. The technology that can be used is to use a cultivator. The selection of cultivators was obtained from discussions with Kube members by looking at the condition of the land and its functions. Furthermore, the assessment was carried out again with REBA and showed better results with a score of 7 which means it still needs improvement. Improvements can be made by modifying the tool and the type of material the tool is. Keywords: Ergonomic, Holticultura, KUBE, Musculoskeletal disorders
Potensi Briket Arang Berbahan Sekam Sebagai Energi Alternatif Noviyarsi Noviyarsi; Dessi Mufti; Fuji Kurniawan Jafri
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2015: SNTIKI 7
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.01 KB)

Abstract

Nowadays, it’s time to focus on renewable energy because of decreased in oil, charcoal and gas production. One of renewable energy to substituted oil and gas is briquette by using paddy husk as material. Potential of paddy husk which produced from rice milling is about 20-30%, bran about 8-12% and rice about 50-63.5%. The purpose of this research was to analyzed potential of husk charcoal briquette as renewable energy. This research method was experiment. Pyrolysis process has been done using conventional pyrolysis tool. Adhesive used to make briquette was adhesive starch which composition of starch and water was 1:16. Composition of husk charcoal and starch was tested in 2 compositions that are 1:8% and 1:10%. Result of caloric value show that briquette with composition 1:8% gave the highest caloric value about 5.580,19 kal/gr. It means that this value fulfill SNI standard with minimum caloric value was 5.000 kal/gr.Keywords: charcoal briquette, paddy husk, renewable energy.
OPTIMASI PENGGUNAAN PEKARANGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN (STUDI KASUS : SD CITRA ALMADINA PADANG) Yesmizarti Muchtiar; Dessi Mufti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.525 KB) | DOI: 10.24853/jpmt.1.1.27-30

Abstract

Sekolah Dasar Citra Almadina mempunyai metode pengajaran bukan hanya di kelas. Tetapi sekolah juga mempunyai metode pengajaran di luar dengan jadwal tetap sekali sebulan. Kegiatan belajar di luar kelas bisa dilakukan di lingkungan sekitar sekolah, lingkungan kota Padang dan daerah sekitar kota Padang dalam propinsi Sumatera Barat. Dari kondisi riil yang ditemui di lapangan, saat ini di pekarangan sekolah masih terdapat lahan yang tidak dimanfaatkan secara baik. Dengan kurikulum yang sekolah jalankan, lahan ini bisa dioptimasikan sebagai media pembelajaran. Seperti membuat kebun mini di lahan sekolah. Murid SD Citra Almadina bisa langsung mempraktekkan teori pelajaran pelajaran mereka khususnya Ilmu Pengetahuan Alam tentang tumbuhan sebagai makhluk hidup yang mereka dapatkan di dalam kelas. Mulai dari belajar menanam, murid-murid sekolah juga diajarkan untuk memelihara tanaman mereka, dengan menyiram tanaman setiap hari sesuai dengan jadwal piket yang diatur guru-guru. Sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini, sudah dipanen tanaman kangkung dan caisin. Dari hasil panen murid diajarkan untuk mengemas dan menjual kepada guru dan orang tua murid. Walaupun dalam pelaksanaan ada kendala yang ditemui, diharapkan tetap dapat memberikan pengaruh positif kepada sekolah dan murid-murid pada khususnya.
PEMILIHAN SUPPLIER KOPI DI UMKM X DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Inna Kholidasari; Susanti Sundari; Dessi Mufti; Lestari Setiawati; Nopi Hari Buana
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 5, No 2 (2022): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitmi.v5i2.y2022.p106-113

Abstract

UMKM X memiliki kendala dalam mendapatkan supplier dengan bahan baku kopi tumbuk dengan kriteria yang diinginkan sehingga perlu menentukan kriteria pemilihan supplier bahan baku biji kopi dengan menerapkan metode Analytical Hierarchy Process sekaligus mengukur supplier terbaik berdasarkan performa supplier dan penentuan supplier pemasok bahan baku terpilih sebagai tujuan dari penelitian ini dilakukan. Sehingga didapatkan hasil mengenai 5 (lima) kriteria yang ditentukan berupa harga, kualitas, respon supplier, ketepatan pengiriman dan pemenuhan order. Dan hasil analisa menunjukkan Eigen vektor terbesar pada kriteria pengiriman (0.33), kemudian kriteria kualitas (0.29), kemampuan order (0.17), kriteria harga (0.15), dan respon supplier (0.07). Ketepatan pengiriman adalah kriteria yang dipentingkan oleh perusahan demi lancarnya bahan baku. Supplier dengan nilai performa tertinggi adalah CV. C dengan nilai 2.711. Dari hasil perhitungan maka disarankan perusahan sebaiknya memilih CV. C sebagai supplier bahan baku kopi.
Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Produk Bernilai Tambah Inna Kholidasari; Noviyarsi Noviyarsi; Dessi Mufti; Lestari Setiawati; Yesmizarti Muchtiar
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 2 No. 3 (2023): September: Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v2i3.1048

Abstract

Pohon kelapa (nocos nucifera) merupakan tanaman perkebunan dimana hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan oleh manusia dan diolah sebagai produk industri. Salah satu perusahaan yang mengolah sabut kelapa adalah CV. Kosapa yang berlokasi di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah cocofiber, cocopeat, dan baby fiber yang merupakan bahan dasar produk lain dengan nilai dan harga jual yang lebih tinggi. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah pada proses penjemuran cocofiber dan produk yang dihasilkan belum dikelola dengan baik. Tujuan kegiatan adalah memberikan usulan perbaikan dan ide kreatif pemanfaatan cocofiber menjadi produk lainnya. Dengan metode wawancara dan pengamatan langsung, dihasilkan ide bagi pengelola industri baik dalam hal perbaikan proses produksi maupun pengembangan ide kreatif untuk meningkatkan nilai produk. Diharapkan hasil kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh CV. Kosapa-PMG, maupun industri-industri sejenis di sekitar Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.