Pernikahan dini merupakan perkawinan yang terdaftar atau tidak terdaftar dimana salah satu atau kedua belah pihak berusia di bawah 19 tahun. Rendahnya informasi pada remaja tentang kesehatan reproduksi merupakan salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini. Studi pendahuluan didapatkan bahwa meningkatnya pernikahan dini yang terjadi di Desa Tinabogan sejak tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja putri di Desa Tinabogan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik dan menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian terdiri dari 102 remaja putri di Desa Tinabogan. Sampel diambil secara purposive dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 responden sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang sebanyak 20 responden (40%), sebagian besar responden tidak berisiko melakukan pernikahan dini sebanyak 28 responden (56%). Hasil uji bivariat dengan menggunakan uji alternatif Pearson didapatkan p-value 0,005 (p<0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja putri di Desa Tinabogan, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli. Pemimpin Desa sebaiknya bekerja sama dengan pelayanan kesehatan setempat untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan dampak pernikahan dini kepada remaja putri.