Muhammad Asroruddin, Muhammad
Department Of Ophthalmology, Faculty Of Medicine, University Of Tanjungpura, Tanjungpura University Hospital, Pontianak

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Status Kontrol Gula Darah dan Kejadian Retinopati Diabetik Maulidzar, Rayhan; Meylani, Nassa Rachmatika; Alex; Asroruddin, Muhammad; Elida, Sri Yuliani; Fitrianingrum, Iit
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 7 No 2 (2025): Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v7i2.89

Abstract

Pendahuluan: Komplikasi dari penyakit diabetes melitus (DM) tipe 2 yang sering terjadi adalah retinopati diabetik (RD). Risiko terjadinya RD meningkat sebanding dengan gula darah yang tidak terkontrol. RD menjadi penyebab 4,8% kebutaan di dunia. Belum terdapat penelitian di RS Universitas Tanjungpura dengan metode serupa sebelumnya sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan status kontrol gula darah terhadap kejadian RD di RS Universitas Tanjungpura. Metode: Observasional analitikal potong lintang adalah metode yang digunakan. Pasien DM tipe 2 yang melakukan kontrol diabetes dan screening RD di RS Universitas Tanjungpura merupakan populasi penelitian. Sebanyak 30 partisipan yang memenuhi kriteria penelitian. Status kontrol gula darah diperoleh dari rekam medik pasien. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode uji Chi square dengan Confidence interval (CI) 95% (a = 0,05). Hasil: Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan hasil nilai p = 0,002 (p < 0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan signifikan antara status kontrol gula darah dan kejadian RD (p=0,002). Kontrol gula darah yang baik (HbA1C < 7%, atau GDP 80 – 130 mg/dL, atau GDPP < 180 mg/dL) mengurangi risiko terjadinya RD. Pasien dengan kontrol DM yang baik perlu melakukan screening oftamologi minimal 1 tahun sekali untuk deteksi dini RD.