Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Kesehatan Periodontal Pra Lansia di Posbindu Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya Rahayu, Culia; Widiati, Sri; Widyanti, Niken
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Majalah Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penuaan merupakan salah satu faktor sistemik yang mempengaruhi respon tubuh terhadap terjadinya penyakit periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan status kesehatan periodontal pra lansia. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 225 orang pra lansia dari 9 Posbindu di Kecamatan Indihiang Tasikmalaya, yang diambil dengan cara purposive sampling. Variabel pengaruh terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Variabel pengetahuan diukur menggunakan kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban benar atau salah. Variabel sikap dan perilaku diukur menggunakan kuesioner dibuat menurut skala Likert. Kuesioner telah diuji validitas (koefisien korelasi ≥ 0,30) dan uji reliabilitas (alpha cronbach >0,60). Variabel terpengaruh adalah status kesehatan periodontal yang diukur menggunakan indeks CPITN. Analisa data menggunakan analisis korelasi dan regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut mempunyai hubungan signifikan terhadap status kesehatan periodontal (F =30,681 dan p =0,001), dan memberikan kontribusi pengaruh sebesar 29,4% (R² = 0,294) terhadap status kesehatan periodontal. Perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap status kesehatan periodontal yaitu sebesar 6,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin baik pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut, semakin baik status kesehatan periodontal pra lansia. Perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap status kesehatan periodontal pra lansia. ABSTRACT: Correlation Between Knowledge, Attitude and Behaviour on Oral Hygiene Maintenance with Periodontal Health Status of Pre Elderly at Posbindu of Sub-District Indihiang Tasikmalaya. Aging process is one of the systemic factors that influence the host response towards the occurrence of periodontal disease. The purpose of this study was to find out the correlation between knowledge, attitude, and behavior on oral hygiene maintenance with periodontal health status of pre elderly. Two hundred twenty-five pre elderly chosen purposively from 9 Posbindu of Sub-district Indihiang Tasikmalaya were used as a sample of non-experimental study with cross-sectional design. The independent variables were: knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance. Experience variable was measured in closed questionnaire with multiple-choice answers: true or false. Attitude and behavior variables were measured using a questionnaire with Likert scale. The results of the validity and reliability test show that correlation coefficient and alpha cronbachis ≥ 0,30 and > 0,60 respectively. CPITN index was used to measure dependent variable (periodontal health status). Correlation analysis and multiple regressions were used for data analysis. The result of multiple regression analysis shows that variables of knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance have a very significant correlation between periodontal health status (F = 30,681 and p = 0,001) and gives an influence contribution of 29,4% (R2 = 0,294) on periodontal health status. Behavior on oral hygiene maintenance gives the greatest influence contribution on periodontal health status as much as 6,9%. Conclusions: The better of knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance lead to the better periodontal health status of pre elderly. The action on oral hygiene maintenance gives the biggest influence contribution on periodontal health status of pre elderly.
Hubungan Ph Saliva Dan Perilaku Anak Dalam Menjaga Kesehatan Gigi Dengan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak Usia Prasekolah Rahayu, Culia; Meilasari, N Seni; Miko, Hadiyat
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies gigi adalah proses multifaktor yang terjadi melalui interaksi antara gigi dan saliva sebagai host, bakteri di dalam rongga mulut, serta makanan yang mudah difermentasikan. Secara tidak langsung, saliva mempengaruhi proses terjadinya karies karena saliva selalu membasahi gigi geligi sehingga mempengaruhi lingkungan dalam rongga mulut. Di Indonesia telah terjadi perubahan pola makan akibat dari meningkatnya penggunaan refined carbohydrat atau dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai kembang gula, cokelat, dan penganan lain yang banyak mengandung sukrosa, makanan tersebut umumnya mudah melekat pada permukaan gigi, kemudian menyebabkan kerusakan gigi. Tujuan penelitian: Mengkaji Hubungan pH Saliva dan perilaku anak dalam menjaga kesehatan gigi dengan terjadinya Karies gigi pada anak usia prasekolah. Metodologi: metode yang digunakan adalah survey analitik dengan jenis rancangan cross sectional, populasi 50 anak TK Ananda Bagasasi, pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan uji statistika dengan uji Spearman. Hasil penelitian: Sebanyak 25 anak (50%) dengan angka resiko karies gigi tinggi, Sebanyak 24 anak (48%) memiliki pH saliva asam, dan sebanyak 29 anak (58%) memiliki perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan gigi. Hasil uji Spearman didapatkan nilai signifikan 0,000 dan 0,006. Kesimpulan: Terdapat Hubungan pH Saliva dan perilaku anak dalam menjaga kesehatan gigi dengan terjadinya Karies gigi pada anak usia prasekolah. Direkomendasikan bagi puskesmas khususnya terapis gigi agar lebih meningkatkan penyuluhan kepada anak prasekolah tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pengaruh Komunikasi Terapeutik Menggunakan Metode Aba (Applied Behavior Analysis) Terhadap Kemampuan Menyikat Gigi Pada Anak Autis Kusmana, Aan; Samjaji, Samjaji; Rahayu, Culia; Laksita, Klara
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut anak autis pada umumnya kurang baik. Hal ini diperparah dengan ketidakmampuan menyikat gigi yang benar, akibat terganggunya konsentrasi dan interaksi anak, sehingga sulit menerima petunjuk cara menyikat gigi. Metode ABA (Applied Behavior Analysis) yang efektif dapat meningkatkan kemampuan motorik, perilaku, dan kognitif anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik menggunakan metode ABA (Applied Behavior Analysis) terhadap kemampuan menyikat gigi pada anak autis. Metode penelitian menggunakan metode one group pre test and post test design yaitu dengan memberikan intervensi pada kelompok sampel dengan membandingkan hasil kemampuan menyikat gigi, dan perilaku anak autis sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dengan hasil p-value 0,000 < 0,05 yang berarti H1 diterima, sehingga ada pengaruh komunikasi terapeutik menggunakan metode ABA (Applied Behavior Analysis) terhadap kemampuan menyikat gigi pada anak autis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah komunikasi terapeutik dengan metode ABA (Applied Behavior Analysis) efektif dalam meningkatkan kemampuan menyikat gigi pada anak autis.
EFEKTIVITAS REBUSAN DAUN SIRIH MERAH (PIPER BETLE CROCATUM) DAN REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE LINN) TERHADAP PUBERTY GINGIVITIS Rahayu, Culia; Salikun, Salikun
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi Vol 1, No 1 (2020): MARET
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/jikg.v1i1.503

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas rebusan daun sirih merah (piper betle crocatum) dan rebusan daun sirih hijau (piper betle linn) terhadap puberty gingivitis kelas VIII SMPN MTs Nurul Falah Kawalu Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan two group pre and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas VIII MTs Nurul Falah Kawalu Kota Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data untuk variabel Rebusan daun sirih merah  Dan rebusan aun sirih hijau menggunakan dafttar ceklis sedangkan variabel terikat Puberty Gingivitis dengan cara Probbing.
KEBERSIHAN MULUT DAN KONDISI JARINGAN PERIODONTAL PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS KOTA TASIKMALAYA Rahayu, Culia; Sopianah, Yayah
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi Vol 1, No 2 (2020): Juli
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/jikg.v1i2.522

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu penyakitkronik yang bersifat kompleks akibat gangguanmetabolisme karbohidrat karena kekuranganinsulin absolut atau relatif yang ditandai adanyakadar gula darah yang lebih tinggi dari normal.  Pada penyakit diabetes mellitusyang tidak terkontrol terdapat beberapa komplikasi berupa gigi mudah goyang, gingivitis dengan pendarahan, periodontitis, pengendapan kalkulus yang cepat, kandidiasis, dan peningkatan risiko karies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebersihan mulut dan kondisi jaringan periodontal pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kasus kontrol.Sampel penelitian ini berjumlah 40 orangpenderita periodontitis dan 40orang non periodontitis Pasien   di Puskesmas Kota Tasikmalaya. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square dengan taraf signifikan α kurang dari 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kebersihan mulut pada penderita diabetes mellitus dengan non diabetes mellitus. Terdapat perbedaan kodisi jaringan periodontal pada penderita diabetes mellitus dengan non diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus memiliki risiko mengalami periodontitis 4 kali  dibandingkan dengan penderita non diabetes mellitus.
IMPLEMENTASI MEDIA PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT MODEL VIDEO ANIMASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Robbihi, Hilmiy; Sopianah, Yayah; Rahayu, Culia
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i1.350

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut menjadi bagian tidak terpisahkan dari kesehatan umum. Kesehatan gigi dan mulut yang buruk akan berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan, membatasi aktifitas, produktifitas kerja, mengurangi kualitas hidup, dan kesejahteraan seseorang. Kesehatan gigi dan mulut sering kali bukan menjadi prioritas utama bagi sebagian orang. Padahal, gigi dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar adalah dengan melakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan kesehatan sejak dini. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk menganalisis perubahan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan media video animasi pada siswa kelas 4 SDN 3 Sumelap, Kota Tasikmalaya Tahun 2023. Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh implementasi media promosi kesehatan gigi dan mulut model video animasi terhadap pengetahuan dan sikap pada siswa kelas 4 SDN 3 Sumelap Kota Tasikmalaya dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
Implementasi Buku Saku untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Murid Madrasah Tsanawiyah Al-Mu’min Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Rahayu, Culia; Sopianah, Yayah; Robbihi, Hilmiy Ila
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i4.11180

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh remaja, antara lain gigi berlubang, posisi gigi yang tidak beraturan/tidak rapi, adanya pewarnaan pada gigi dan cidera pada gigi/ traumatik pada gigi. Kebersihan mulut yang buruk bisa berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Salah satu indikator utama kebersihan mulut adalah frekuensi menyikat gigi. Kebiasaan menyikat gigi yang dilakukan secara teratur pada masa remaja biasanya dipertahankan hingga dewasa dan dapat mengurangi beban penyakit, karena mungkin memiliki peran protektif terhadap faktor risiko kario-metabolik. Pada kenyataannya remaja di Indonesia dilaporkan memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut meningkat dari 25% pada tahun 2013 menjadi 56% pada tahun 2018, dan 73% pernah menderita karies pada tahun 2018. Di Jawa Barat (2021) masalah gigi berlubang diderita oleh 45,7%, gusi bengak 15,4%. Berdasarkan hasil survei permasalahan yang ditemukan pada beberapa orang murid Madsarasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mu’min Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya lebih dari 50% mengalami karies, hampir semuanya melaksanakan menyikat gigi 2 kali sehari (tetapi tidak tepat waktu), dan teknik menyikat gigi yang kurang tepat. Perilaku kesehatan gigi dan mulut seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya lingkungan keluarga yang merupakan kunci dalam mendukung pilihan dan gaya hidup sehat remaja. Strategi untuk mencapai Indonesia bebas karies 2030 dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut adalah berbagai kegiatan secara serentak, teratur dan berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat salah satunya melalui penyuluhan. Masa remaja merupakan masa penting karena terjadi perkembangan intelektual, sosial, emosional dan kognitif. Murid MTs rata-rata berusia 12 – 15 tahun. Remaja mempunyai tingkat kesadaran tinggi daripada anak-anak sehingga remaja dapat menjadi target penyuluhan yang tepat dan sudah mampu berfikir efektif dan sistematis Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Ada peningkatan pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada murid MTs. Al-Mumin Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya sesudah diberi pendidikan kesehatan gigi dengan media buku saku. 2) Ada peningkatan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada murid MTs. Al-Mumin Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya setelah diberi pendidikan kesehatan gigi dengan media buku saku. 3) Ada peningkatan kebersihan gigi dan mulut pada murid MTs. Al-Mumin Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya sesudah diberi pendidikan kesehatan gigi dengan media buku saku
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MELALUI IMPLEMENTASI BUKU SAKU KESEHATAN GIGI DI KELURAHAN TANJUNG KAWALU Sri Suharja, Eliati; Kartika Dewi, Tita; Kamelia, Emma; Miko, Hadiyat; Rahayu, Culia; Nugroho, Cahyo; Kusmana, Aan; Anang, Anang; Ila Robbihi, Hilmiy; Samjaji, Samjaji
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i1.2091

Abstract

Penyakit karies dan jaringan periodontal merupakan penyakit yang mempunyai prevalensi tinggi di Masyarakat. Proporsi terbesar masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit sebesar 45,3%, sedangkan masalah kesehatan gusi bengkak dan atau abses 14%. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013 masalah gigi dan mulut pada lansia sebesar 19,1%. Masalah kesehatan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian yang serius agar dapat diupayakan cara pencegahan dan penanggulangannya. Tenaga kesehatan gigi harus ikut berperan aktif dalam meningkatkan pola hidup sehat masyarakat dengan memberikan penjelasan tentang cara menjaga dan memelihara kebersihan rongga mulut. Tujuan: Meningkatkan kesadaran terhadap  kesehatan gigi dan mulut masyarakat khususnya pra lansia di wilayah Kelurahan Tanjung Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Metode: Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan sebanyak tiga kali oleh 15 kader kesehatan terhadap pra lansia sebanyak 60 orang dengan masing masing kader kesehatan memberikan penyuluhan kepada 4 orang pra lansia. Kegiatan yang dilaksanakan adalah penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. Hasil: Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pra lansia sebelum dilakukan kegiatan mayoritas berpengetahuan kurang dengan jumlah 27 orang (45%), sedangkan hasil pengetahuan setelah diberikan penyuluhan dan intervesi oleh para kader mayoritas berpengetahuan sedang dengan jumlah 42 orang (70%). Kesimpulan: Pemberdayaan kader kesehatan melalui implementasi buku saku meningkatkan pengetahuan pra lansia di kelurahan Tanjung Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
Education using lecture methods and puppet media on knowledge and dental hygiene status in elementary school students Julianti, Julianti; Rahayu, Culia; Rismayani, Lina
Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology Vol. 3 No. 1 (2025): Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology
Publisher : Center of Excellent (Pusat Unggulan Iptek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jchat.v3i1.2196

Abstract

Background: The high dental problems in elementary school children are caused by low knowledge and dental health behavior. Puppet media is effective to use because it provides real visualization that is interesting and easy for children to understand. This study aims to analyze the effect of education with the lecture method using puppet media on knowledge of dental health maintenance and dental and oral hygiene status in grade V students of SDN 1 Sindangkempeng, Cirebon Regency. Method: This research is a pre-experimental method with a one-group pretest-posttest design, with a total sample of 42 students. Results: based on the Wilcoxon statistical test with a p-value of 0.000, the results obtained were an increase in knowledge of dental and oral health maintenance of students to 86% with good criteria and an increase in the hygiene index to 74% of students having a good category. Conclusion: there is an effect of education with the lecture method using puppet media on knowledge of dental health maintenance and dental and oral hygiene status in elementary school students.