Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jaliye: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMA GELORA PANCASILA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Iskandar Zulkarnain; Arianto Arianto; Diah Kusyani; Meida Rabia Sihite
JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi Vol. 1 No. 1 (2022): JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/jaliye.v1i1.249

Abstract

Tujuan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di SMA Gelora Pancasila di Kabupaten Serdang Bedagai untuk memberikan pelatihan agar guru-guru di SMP Glora Pancasila Kabupaten Serdang bedagai dapat melakukan penelitian tindak kelas. Sehingga uraian permasalahan yang dihadapi dapat dikonstruksikan secara ilmiah. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang guru dan 4 tenaga kependidikan. Pelatihan dilakukan secara intensif disetiap minggu. Nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyelesaian masalah yang serupa. Baik di wilayah regional maupun nasional, pelatihan yang dilakukan kepada guru agar hasil PTK yang dilakukan dapat di terbitkan sebagai jurnal penelitian. Hasil pengabdian masyarakat ini berupa naskah laporan yang tertulis mengenai hasil ketercapaian guru-guru dalam pelatihan yang diberikan berupa uraian deskriptif kuantitatif mengenai tingkat kepuasan dan keberhasilan guru-guru dalam pelatihan yang diberikan. Hasil yang diperoleh mengenai pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di SMA Gelora Pancasila di Kabupaten Serdang Bedagai dideskripsikan pada aspek kepuasan kepada narasumber sebesar 89% dengan kriteria sangat baik, aspek pemahaman materi yang dijelaskan oleh narasumber 85% dengan kategori sangat baik. Dan tingkat pengetahuan setelah mendapatkan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di SMA Gelora Pancasila di Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 87%. Hasil pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di SMA Gelora Pancasila di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah dilakukan keseluruhannya menunjukan hasil yang positif.
PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS WEBSITE UNTUK GURU SMP DI MASA PANDEMI COVID-19 Iskandar Zulkarnain; Arianto Arianto; Diah Kusyani; Meida Rabia Sihite; Siswadi Siswadi
JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi Vol. 1 No. 1 (2022): JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/jaliye.v1i1.251

Abstract

Solusi yang ditawarkan untuk pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis website adalah dengan melakukan tutorial, workshop, dan simulasi di sekolah tersebut namun dengan menerapkan protokoler kesehatan. Hal ini akan membantu mitra sebagai sebuah lembaga pendidikan untuk memper kaya kemampuan literasi tenaga pengajarnya meningkatkan kreativitasnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan akses internet yang ada. Nantinya dapat diterapkan oleh guru-guru dalam kegiatan pembelajaran. Solusi yang disepakati oleh pengusul dan mitra adalah memberikan pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis website dengan melakukan tutorial, workshop, dan simulasi di sekolah tersebut. Dampak yang dihasilkan dari pemberian pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis website tersebut pada sekolah mitra adalah semakin bertambahnya wawasan dan kreativitas guru dalam mengajar di tengah situasi pandemi Covid-19. Memancing minat dan ketertarikan siswa, meningkatkan hasil belajar siswa, membangkitkan gairah belajar siswa yang sempat lesu akibat aktivitas daring yang kurang menarik minat siswa, serta guru mampu meninggalkan literasi mereka dalam bidang teknologi dan informasi dalam situasi pendemi saat ini.
REGULASI DIRI DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN Lailan Syafira Putri Lubis; Arianto Arianto; Nurhayati Nasution; Syafrina Prihartini
JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi Vol. 1 No. 2 (2022): JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/jaliye.v1i2.442

Abstract

Pohon mempunyai fungsi yang sangat penting dalam upaya meredam kenaikan gas rumah kaca penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Pohon menyerap karbondioksida yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia dan makhluk hidup lainnya. Tercatat pada tahun 2013 Indonesia berada di peringkat ketiga hutan terluas versi data Forest Watch Indonesia (FWI). Maka, tidak heran jika kemudian Indonesia dijuluki Paru-paru Dunia. Tetapi pada perkembangan selanjutnya di tahun 2019 tingkat deforestasi Indonesia masih tinggi sehingga mengundang kekhawatiran global. Salah satu bentuk deforestasi atau penghilangan hutan adalah dengan menebang pohon demi pembukaan lahan baru untuk keperluan industri. Selain itu, data Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2019 menjelaskan bahwa setiap harinya, terdapat sekitar 50 hektar hutan Indonesia mengalami kerusakan sejak 2007. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang mengalami kerusakan hutan tercepat.Pada data terbaru di tahun 2021 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan bahwa deforestasi hutan Indonesia cenderung menurun dan stabil, namun di lain sisi terdapat masalah tambahan gas karbon dan produksi emisi yang meningkat sehingga membuat atmosfer bumi panas dan mempercepat terjadinya perubahan iklim. Permasalahan ini memberikan inspirasi tim pengabdian masyarakat UNIVA Medan melakukan kegiatan pelestarian lingkugan melalui kegiatan pembagian bibit pohon untuk ditanam di perkarangan rumah ataupun lingkungan sekitar, penanaman pohon serta melakukan bimbingan informasi tentang meregulasi diri dalam melestarikan lingkungan untuk mencapai kebahagiaan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan kembali tentang pentingnya kontrol diri dalam melestarikan lingkungan Kota Medan agar semakin asri, bersih dan nyaman bagi penduduknya sehingga harapannya tingkat kebahagiaan individunya pun akan meningkat. Kegiatan dilakukan bersama Persatuan Perempuan Sumatera Utara (Ppesut) dalam penyelenggaraan Acara Peringatan Hari Ibu ke-94 di Ruang Terbuka Halaman Stadion Mini Kampus USU.
MANFAAT PENERAPAN OUTDOOR LEARNING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPASIAL Yenni Novita Harahap; Sofia Idawati Lubis; Arianto Arianto; Lailan Syafira Putri Lubis; Ummu Atiqoh
JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi Vol. 2 No. 1 (2023): JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/jaliye.v2i1.551

Abstract

Education is important to be applied from an early age. Through the Educator, the concentric intelligence that a child possesses can be developed. Howard Gardner argued that there are nine types of intelligence: musical intelligence, kinesthetic, logical-mathematical, verbal-linguistic, visual-spatial, interpersonal, intra-personnel, naturalistic, and existential intelligence. At SD Muhamaddiyah 01 Field, we saw a low level of student spatial intelligence due to the fact that so far students were only shown shapes through two-dimensional pictures. Spatial intelligence or the ability to understand and organize information in spatial forms (spaces and shapes) has many benefits and relevance in everyday life. Outdoor learning, or outdoor learning, has been studied extensively and has proven to provide a variety of benefits to the learning-teaching process. Here are some backgrounds why outdoor learning can help enhance spatial intelligence: Direct interaction with the physical environment: In an outdoor environment, students have the opportunity to interact directly with a physical environment, such as a park, forest, or playground. This activity is well run. The activities carried out as a guard of activity are walking around Cadika Medan Park while singing and enjoying. Then look and observe the circumstances and pour them into a bowl using their own language.  The students were instructed to smell the leaves that sprang up on the ground in different colors and shapes. Then the students and the accompanying teachers sat together somewhere in a group way. Each group has one mentor or dedication executor. After that activity each group starts doing other activities, such as cooking, playing pompa, guessing the names of plants and animals. The last activity of this implementation each child in the group has a task to write down and tell the experiences he has gained through this activity. Most students feel happy and happy to have been given the opportunity to pursue their learning outside of school.