Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pendekatan Matematika Realistik Berbantuan Youtube Siregar, Khairunnisa; Muliatik, Sri; Harahap, Yenni Novita
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol 4, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v4i3.39333

Abstract

Kegiatan pembelajaran matematika lebih banyak dilakukan dengan menanamankan konsep-konsep matematis kepada siswa, hanya saja pada pelaksanaannya tidak semua siswa mampu memahami konsep dengan baik. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk memberikan variasi pembelajaran yang tepat dan efektif dalam kemapuan pemahaman konsep matematika pada meteri lingkaran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ekperimen semu (quasi ekperimen) dengan jumlah populasi yakni seluruh siswa kelas VII SMP. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, dengan jumlah sampel akhir yakni sebanyak 60 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes, dengan instrument penelitian berupa Bentuk instrumen tes berisi materi perkalian bilangan bulat. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menentukan atau menghitung skor mentah tiap-tiap anggota sampel yang dipilih secara acak, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Setelah itu dilakukan penghitungan rata-rata (mean) dan standar deviasi baik hasil tes siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran matematika realistik berbantuan youtube maupun hasil tes siswa yang diajarkan dengan metode konvensional. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika rata-rata sebesar 0,8% dan dapat dikatagorikan tinggi menutur tabel skor N-Gain. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dalam penelitian ini yaitu terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui pendekan matematika realistik berbantuan youtube.
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pendekatan Matematika Realistik Berbantuan Youtube Khairunnisa Siregar; Sri Muliatik; Yenni Novita Harahap
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v4i3.39333

Abstract

Kegiatan pembelajaran matematika lebih banyak dilakukan dengan menanamankan konsep-konsep matematis kepada siswa, hanya saja pada pelaksanaannya tidak semua siswa mampu memahami konsep dengan baik. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk memberikan variasi pembelajaran yang tepat dan efektif dalam kemapuan pemahaman konsep matematika pada meteri lingkaran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ekperimen semu (quasi ekperimen) dengan jumlah populasi yakni seluruh siswa kelas VII SMP. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, dengan jumlah sampel akhir yakni sebanyak 60 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes, dengan instrument penelitian berupa Bentuk instrumen tes berisi materi perkalian bilangan bulat. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menentukan atau menghitung skor mentah tiap-tiap anggota sampel yang dipilih secara acak, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Setelah itu dilakukan penghitungan rata-rata (mean) dan standar deviasi baik hasil tes siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran matematika realistik berbantuan youtube maupun hasil tes siswa yang diajarkan dengan metode konvensional. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika rata-rata sebesar 0,8% dan dapat dikatagorikan tinggi menutur tabel skor N-Gain. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dalam penelitian ini yaitu terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui pendekan matematika realistik berbantuan youtube.
Pengaruh Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Mernawati Mernawati; Yenni Novita Harahap; Rika Susanti
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v4i1.92

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dan peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Penelitian dilakukan di pada siswa kelas VIII Sekolah SMP Setia Budi Abasi Perbaungan dengan sampel dua kelas yaitu VIII-A dan VIII-B. Yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan komunikasi dan yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini menggunakan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas sebagai uji prasyarat serta uji N-Gain untuk melihat pengaruh dan peningkatannya. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukan data yang diperoleh berbentuk normalitas dan homogen dan tingkat kemampuan komunikasi matematika melalui model pembelajaran Think Pair Share lebih tinggi 0.09% dibandingkan kelas yang menggunakan model Pembelajaran Konvensional. Dengan demikian model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dengan katagori sangat tinggi yaitu 0,98 %.
Penerapan Model Pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Di SMP Muhammadiyah 01 Medan Yenni Novita Harahap; Lailan Syafira Putri Lubis
FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2022): FARABI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/farabi.v5i1.323

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah model pembelajaran Cups dapat meningkatkan kemapuan pemahaman konsep matematika siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Sempel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang berjumlah 32 orang. Instrument pengumpulan data beruapa tes kemapuan belajar, observasi, refleksi dan analisis data yaitu tingkat ketuntasan belajar siswa. Penelitian ini dibagi menjadi 3 siklus, yaitu siklus I, II, III.. Pada siklus I aktivitas siswa hanya mencapai nilai 2 (cukup), pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan sehingga mencapai nilai mencapai 2,25 (cukup), dan pada siklus III aktivitas siswa lebih meningkat sehingga mencapai nilai 3,25 (baik). Untuk kreatifitas siswa pada sikus I mencapainilai 1,95 (cukup), di sikluske II 2,45 (cukup) dan pada sikus III 3,45 (baik), dalam hal siswa melaporkan di siklus I 1,5 (kurang), di sikus II naik menjadi 2,5 (cukup) dan pada siklus III 3,5 (baik). Dari hasil analisi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran CUPs dapat meningkatkan kemapuan pemahaman konsep matematika
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Autograph Di SMP Yenni Novita Harahap; Hasratuddin Hasratuddin; Firmansyah Firmansyah
Indonesian Journal Of Educational Research and Review Vol. 3 No. 2: July 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.222 KB) | DOI: 10.23887/ijerr.v3i2.25822

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) berbantu Autograph dan pembelajaran Eksposioiri pada siswa kelas VIII SMP Al-Washliya 8 Medan serta interaksi antara KAM terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, diperoleh sampel dua kelas yaitu VIII-1 dengan jumlah siswa 30 siswa dan kelas VIII-2 dengan jumlah siswa 30. Pengolahan data dilakukan dengan pengujian awal yaitu uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya menguji hipotesis yang sesuai dengan rumusan masalah/hipotesis. Hasil penelitian menyatakan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa lebih baik melalui PMR daripada Ekspositori dan tidak terdapat interaksi antara pembelajarn kemampuan awal  matematika siswa (tinggi, sedang, rendah) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa melalui Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Yenni Novita Harahap; Siswadi Siswadi; Surdiyanti Surdiyanti
OMEGA: Jurnal Keilmuan Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 (2022): OMEGA
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Alwashliyah Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.482 KB) | DOI: 10.47662/jkpm.v1i1.157

Abstract

Pendidikan matematika merupakan dasar dalam pendidikan, karena matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disemua tingkatan sekolah dengan jumlah jam pelajaran yang disediakan relatif lebih banyak dibanding dengan mata pelajaran lainnya. Siswa pada tingkatan Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) akan menerima pelajaran matematika karena matematika adalah salah satu penguasaan yang mendasar untuk menumbuhkan tingkat penalaran bagi siswa. Namun, Prestasi belajar yang rendah merupakan bukti adanya kesulitan dalam belajar yang dialami oleh siswa, maka guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam memecahkan kesulitan belajar tersebut. Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan prestasi belajar melalui kemampuan pemecahan masalah matematik. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal pemecahan masalah terdapat 7 siswa yang memiliki ketuntasan belajar, dengan persentase 17,5%. Setelah pemberian tindakan dengan pembelajaran Team Asssited Individulaization (TAI), diperoleh jumlah siswa yang telah mencapai kriteria kemampuan pemecahan masalah sebanyak 28 orang, dengan persentase 70%. Hal ini berarti terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah hingga 52,5 %. Kemudian setelah diberikan tindakan II pada siklus II, jumlah siswa yang telah mencapai kriteria kemampuan pemecahan masalahsebanyak 36 orang, dengan persentase sebesar 90%, ini berarti kemampuan memecahkan masalah mengalami peningkatan sebesar 20 % dari siklus I.
Kesulitan Siswa Dalam Mempelajari Materi Aljabar Fatmah Syarah; Yenni Novita Harahap; Jihan Hidayah Putri
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i4.2656

Abstract

Matematika terdiri dari berbagai ranah, salah satunya adalah aljabar. Aljabar merupakan topik inti matematika dan di sekolah menengah pertama menjadi penting untuk materi lain. Keberhasilan siswa dalam materi aljabar akan sangat berpengaruh pada materi selanjutnya. Aljabar juga merupakan instrumen dalam memperoleh domain matematika lainnya seperti geometri analitik, kalkulus, dan statistik. Jadi aljabar adalah bahasa pengetahuan, tetapi juga jalan besar menuju matematika yang lebih tinggi. Namun sayangnya kemampuan Aljabar siswa umumnya berada pada taraf yang rendah. Penelitian ini Menggunakan studi literatur dengan membandingkan Penelitian berbagai jurnal untuk menunjukkan adanya kesulitan siswa dalam mempelajari materi Aljabar. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa beberapa kesulitan itu antara lain, kesulitan memahami soal, mengenal variabel, koefisien , konstanta atau tidak memahami bagaimana konsep al-jabar dioperaiskan.
Studi Literatur Pengembangan Media Interaktif pada Materi Vektor Yenni Novita Harahap; Dian Fatma Diva; Juli Andriyani; Melani Prasiska; Talitha Eriliyah Wardhana Lumban Tobing; Sakdiah Aini Rangkuti; Abdul Razaky Irani
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i1.3750

Abstract

Interactive media is an important component in educational activities, particularly in the fourth industrial revolution age. Teachers utilize learning material to support effective and efficient learning and to improve understanding among pupils. There is a need for a revolution in the learning material utilized by educators in the digital era. The media should not only be entertaining, but it should also be capable of developing higher-order thinking abilities in kids. Through its comprehensive design, including user instructions, content, and evaluation, interactive media, in particular, has the potential to make instructors' jobs easier and promote autonomous learning among students. Given these factors, a study of interactive media in the fourth industrial revolution is required. The purpose of this study is to see if interactive media in the fourth industrial revolution may impact students' learning results. This study's research technique is a literature review based on several publications.
Analisis Pemecahan Masalah Materi Vector Dengan Metode Polya Dari Gaya Belajar Yenni Novita Harahap; Ayu Rahmawati; Fitri Khairani Pulungan; Nabila Faiza Dalimunthe; Neni Herawati; Nurfadila Ulfa Siregar; Nurhabibi Fakhri
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i1.3920

Abstract

vector is one of the concepts that must be mastered by students of the mathematics education study program presented in vector analysis courses. One of the discussions in mathematics is vector material. vector is one of the mathematical materials which is considered quite difficult, and based on the results of observations and interviews it is known that students still have difficulty learning the abstract concept of vector analysis. students have difficulties in mastering the basic terms of vectors to the application of vectors with differentiation and integration. even though the concept of vector analysis is one of the provisions of knowledge and skills that must be mastered by prospective mathematics teacher students. One of the strategies to increase students' understanding of material is to provide problems as a stimulus. so that it is necessary to develop learning resources, one of which is in the form of a mathematics module. Mathematics education students at FKIP Univa Medan 2023 who have taken vector analysis courses. The instruments in this study consisted of two types, namely the main instrument and the auxiliary instrument. the main instrument is the researcher himself because the researcher will directly supervise the field conditions and as a direct digger of data. while there are two types of auxiliary instruments, namely test instruments and interview guides. The data in this study are data on written tests and data from interviews on dot multiplication and cross.
PENTINGNYA PEMBATASAN PENGGUNAAN GADGET UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK Lilis Arini; Nur Rahmi Rizqi; Yenni Novita Harahap
JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi Vol. 1 No. 1 (2022): JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/jaliye.v1i1.247

Abstract

Gadget merupakan alat yang berukuran mini yang di hubungkan dengan suatu jaringan dengan banyak kegunaan yang di peroleh sehingga mudah mengakses berbagai informasi dan hiburan yang telah tersaji dalam bentuk Online dan Offline. Namun pengguna gadget sering kali disalahgunakan oleh sebagian pihak seperti orang tua memberikan fasilitas gadget untuk media dalam mendidik anak yang masih berusia dini tanpa pengawasan yang ketat. Anak kecanduan dengan gadget sehingga lalai dan terlena dengan pelayanan yang ada pada gadget sehingga minat belajar berkurang, ditambah peran orang tua yang kurang mengontrol aktivitas anak karena sibuk bekerja. Gadget dijadikan sarana prasarana belajar, peran orang tua yang mengatur semua settingan atau isi dalam gadget anak, memperkenalkan anak dengan aplikasi edukasi atau pembelajaran yang bisa menunjang minat dan kreativitas belajar anak. Jadi penggunaan media teknologi seperti gadget perlu adanya pembatasan dan pengawasan oleh orang tua pada saat anak menggunakan gadget, dan rata-rata bentuk penggunaan gadget pada anak hanya untuk bermain game, dan menonton youtube, berbeda dengan orang dewasa yang bentuk penggunaan gadgetnya untuk browsing, chatting, dll. Penggunaan gadget pada anak kebanyakan dilakukan saat dirumah, misalkan pulang sekolah, makan, dan tidur. Dengan demikian peran orang tua adalah membatasi penggunaan gadget untuk meningkatkan minat belajar anak atau kreativitas lainnya.