Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENTINGNYA PENYULUHAN KESADARAN HUKUM BAGI SISWA SD SEBAGAI PENCEGAH DINI RESIKO TINDAK KEJAHATAN Gilang Perdana; Nindiarti Septya; Nugraheni Suryaningtyas; Stevanus Dwi; Zukhruf Krisna; Zada Aryaguna; Muhammad Ali Equatora
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 2 No. 3 (2024): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v2i3.2006

Abstract

Pendidikan mengenai hukum-hukum dasar pada anak di Indonesia sudah ada di dalam mata pelajaran yang ada di kurikulum pembelajaran sejak sekolah dasar (SD), namun hal tersebut belum diperjelas mengenai apa itu hukum, jenis hukum, dan akibat dari melanggar hukum. Oleh karena itu tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu penyuluhan kesadaran hukum bagi siswa sekolah dasar diharapkan dapat menambah pengetahuan dari para siswa dan siswi mengenai hukum dan dapat mengetahui hukum yang berlaku serta hidup dengan penuh tanggung jawab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian yaitu studi kasus. Kemudian hasil yang dapat diperoleh dari pada penelitian ini adalah anak dapat mengenal lebih dalam mengenai hukum dan dapat menerapkanya di dalam kehidupan sehari hari dan meminimalisisr terjadinya tindak pelanggaran hukum yang dapat disebabkan oleh ketidaktahuan oleh anak akan hukum yang berlaku. Kebutuhan pengenalan dan pemahaman mengenai hukum
OPTIMALISASI KESADARAN PENANGANAN PENYAKIT KULIT DI RUTAN I BANDUNG Aditya Ramadhan Heriyanto; Anggara Dwi Panca; Igo Ilham Habibi; Viqih Zeni Wardhana; Ali Equatora
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i1.2234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kesadaran terhadap penanganan penyakit kulit di Rumah Tahanan Negara (Rutan) I Bandung. Fokus utama adalah menganalisis peran petugas pemasyarakatan dan fasilitas kesehatan dalam mendukung upaya penanganan penyakit kulit di lingkungan tersebut. Metodologi penelitian melibatkan evaluasi tingkat pengetahuan warga binaan, implementasi program penyuluhan kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan berkala. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kesadaran mengenai jenis penyakit kulit, faktor pemicu, dan langkah-langkah pencegahan di kalangan warga binaan. Temuan ini memberikan dasar untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman mengenai penyakit kulit di lingkungan pemasyarakatan. Peran sinergis antara petugas pemasyarakatan dan fasilitas kesehatan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang mendukung optimalisasi penanganan penyakit kulit.
RESILIENCE OF NARCOTICS INMATES IN SERVING THEIR SENTENCE IN CLASS IIB DETENTION CENTRE IN PANDEGLANG Pratiwi, Ayu Inka; Equatora, Muhammad Ali; Muhammad, Ali
ANAYASA : Journal of Legal Studies Vol. 2 No. 1 (2024): ANAYASA
Publisher : PT. Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/ays.v2i1.56

Abstract

The purpose of this study is to determine the factors that form the resilience of narcotics prisoners and how the process of prisoners becoming resilient individuals. The method used in this research is qualitative method using case studies. Data collection is carried out using in-depth interview methods, participant observation, and documentation. Data analysis techniques use triangulation. This study shows that seven factors can affect resilience, namely: emotional regulation, immune control, optimism, casual analysis, empathy, self-efficacy, and reaching out. The process that prisoners go through is not easy, but the three informants deal with problems in their own way.
Pembinaan Kemandirian Mebel bagi Narapidana dalam Mewujudkan Tujuan Sistem Pemasyarakatan Equatora, Muhammad Ali; Butar Butar, Herry Fernandes
Sosio e-Kons Vol 16, No 3 (2024): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sosioekons.v16i3.25774

Abstract

Indonesia Pemasyarakatan System is the answer of global dynamism regarding treatment of law offender inside Correctional Institutions. Pemasyarakatan System replaced Imprisonment System that more retributive and fail to fulfil human rights value. Pemasyarakatan system is giving an opportunity to every law offender to become obedient citizen with its own personality guidance that focusing on character development and craftmanship guidance that focusing on skills development. This research intends to describe the process of craftmanship guidance that held by Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Siborongborong as its effort to achieve Pemasyarakatan System goal. This research used qualitative method which the researcher found primary data from official sources and official document. Researcher successfully found how the process of craftmanship guidance and the efforts from external and internal instructor. The guidance process was the form of Pemasyarakatan System Goals.
PERAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI STIGMA NEGATIF KLIEN PEMASYARAKATAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I JAKARTA SELATAN Muhtaram, Rifqi Falih; Ali Equatora, Muhammad
TOPLAMA Vol. 1 No. 2 (2024): TOPLAMA
Publisher : PT Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/tla.v1i2.68

Abstract

peran penting masyarakat dalam mengatasi stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan tindak pidana narkotika di Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Selatan. Stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan sering kali menjadi hambatan dalam proses reintegrasi sosial dan pemulihan mereka. Dalam penelitian ini, kami menganalisis bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam mengubah pandangan negatif terhadap klien pemasyarakatan narkotika. masyarakat merupakan elemen penting dalam pengatasan stigma negatif klien supaya klien setelah bebas dan menghirup udara segar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Metode penelitian yang digunakan melibatkan wawancara dengan berbagai pihak, termasuk klien pemasyarakatan, keluarga mereka, serta petugas pemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki potensi besar dalam membantu klien pemasyarakatan mengatasi stigma negatif. Dukungan sosial, peluang kerja, dan pendidikan menjadi faktor utama yang membantu dalam reintegrasi sosial klien. Artikel ini juga menyoroti inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan oleh masyarakat, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dalam mendukung pemulihan klien pemasyarakatan. Implementasi program-program rehabilitasi dan pendidikan yang melibatkan masyarakat lokal telah membantu mengurangi stigmatisasi dan meningkatkan kesempatan pemasyarakatan untuk klien tindak pidana narkotika. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mengatasi stigma negatif terhadap klien pemasyarakatan narkotika. Dengan dukungan dan integrasi yang kuat, klien pemasyarakatan dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memulai kehidupan baru setelah pembebasan mereka, sambil berkontribusi positif pada masyarakat.
Case Management of Counseling Guidance for Inmates Experience Stress During Early Coaching Equatora, Muhammad Ali; Rachim, Hadiyanto Abdul; Nulhakim, Soni Akhmad; Raharjo, Santoso Tri
International Journal of Islamic Educational Psychology Vol. 5 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijiep.v5i2.23414

Abstract

The phenomenon of stress in prisoners is currently an urgency for various researchers. This stress occurs because it is experienced due to changes in the atmosphere of the general public, but entering a criminal facility makes them feel uncomfortable, starting from mental pressure, anxiety, anti-social behavior, and even suicide due to stress. Therefore, there is a need for case management so that inmates can face situations of stress and fear when undergoing initial formation in state detention centers. This study used a qualitative research method with a case study research design, employing observation, study documentation, and interviews for data collection. There were 6 informants, 1 of whom was a prisoner, along with 1 guard officer, 1 registration officer, and 3 inmates. This research emphasizes interactive data analysis and qualitative confirmation of source triangulation results. The object of research lies in how prisoners can undergo an excellent initial coaching period to manage stressful situations and fears. The results of this research indicate that correctional guardians have a role in providing counseling guidance on the stress of inmates during initial training at the Painan Detention Center, where the stress levels of inmates are very high. The effective counseling guidance methods or techniques used include a religious approach to reduce stress on inmates during the initial training period. This action seeks to reduce stress levels and provide assistance to prisoners. This research presents a novelty that lies in the experience of stress management during the initial guidance of inmates.
Mengurangi Stigma Sosial : Optimalisasi Peran Bapas dalam Reintegrasi Sosial Melalui Program “Bapas Goes to Village” Rafi Hafidz; Elin Cantika Sari Saragih; Muhammad Ali Equatora; Umar Anwar
Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Vol. 2 No. 1 (2025): Februari : Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karya.v2i1.1183

Abstract

This study aims to analyze the role of the Correctional Center (Bapas) in community empowerment through the “Bapas Goes to Village” program and its impact on efforts to minimize social stigma against correctional clients who are carrying out the social reintegration process. The program is designed to increase community understanding of the duties and functions of Bapas and the importance of community involvement in the supervision and guidance of correctional clients. In this study, a qualitative approach was used with a case study method involving in-depth interviews with Bapas officers, correctional clients, and the community around the program implementation location. The results showed that the “Bapas Goes to Village” program plays a significant role in strengthening the synergy between Bapas, correctional clients, and the community. The program succeeded in reducing social stigma by increasing community knowledge and awareness about the importance of social support for correctional clients. Support from various elements of the community proved effective in helping correctional clients adapt back into their social environment, as well as reducing the risk of recidivism.
Pengembangan Masyarakat dalam Pencegahan Residivisme Klien Tindak Pidana Narkotika di Kelurahan Sukamaju Daniel Lukman Sipahutar; Muhammad Ali Equatora
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2099

Abstract

Penyalahgunaan narkotika masih menjadi masalah serius yang berdampak pada meningkatnya residivisme, khususnya di kalangan klien tindak pidana narkotika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pengembangan masyarakat dalam pencegahan residivisme klien di Balai Pemasyarakatan Kelas II Bogor dengan fokus pada Kelurahan Sukamaju. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan strategi studi kasus melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan pembimbing kemasyarakatan, klien, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiatif pengembangan masyarakat masih bersifat sporadis, meskipun terdapat keterlibatan tokoh agama, dukungan keluarga, serta bimbingan spiritual dan keterampilan. Hambatan utama terletak pada belum adanya forum pendampingan terstruktur dan lemahnya koordinasi antara BAPAS, pemerintah daerah, dan masyarakat. Implikasi dari penelitian ini menegaskan pentingnya pembentukan forum komunitas reintegrasi sosial, pelatihan kapasitas bagi pemangku kepentingan, serta kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pencegahan residivisme yang lebih efektif dan berkelanjutan
Pemberdayaan Klien Bapas Melalui Pendekatan Comunity Development Untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Ilham Dimas Satria Wardani Putra; Muhammad Ali Equatora
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2156

Abstract

Tingginya angka residivisme serta sulitnya mantan narapidana memperoleh kesempatan kerja mencerminkan lemahnya sistem reintegrasi sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis mekanisme pemberdayaan klien Bapas melalui pendekatan Community Development dan mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian dilakukan di Bapas Kelas II Purwokerto dengan menggunakan metode kualitatif dan desain fenomenologis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi yang melibatkan klien, pembimbing kemasyarakatan, dan mitra lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan dilakukan melalui peningkatan kapasitas pengetahuan, pelatihan keterampilan berbasis potensi lokal, pendampingan usaha, serta penguatan jejaring sosial. Klien yang memperoleh pelatihan kontekstual dan pendampingan berkelanjutan menunjukkan peningkatan motivasi dan rasa percaya diri. Meski demikian, program masih menghadapi tantangan berupa keterbatasan sumber daya, rendahnya partisipasi, dan stigma sosial. Temuan ini mengimplikasikan bahwa pendekatan Community Development relevan dan strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi, menekan residivisme, serta mendukung reintegrasi sosial yang berkelanjutan
Peran Konseling Koreksional dalam Pengembangan Empati Klien Dewasa Muda: Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Kelas II Jayapura Enumbi, Yuprilia Rama Ria; Muhammad Ali Equatora
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2164

Abstract

Meningkatnya jumlah kasus kriminal di Jayapura dengan 11.834 kasus pada 2020–2022 menunjukkan lemahnya kesadaran hukum dan empati klien dewasa muda di Balai Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran konseling koreksional dalam mengembangkan empati pada klien dewasa muda di Jayapura. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap enam informan yang terdiri dari klien, Pembimbing Kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling di Bapas Jayapura berhasil mendorong klien yang semula apatis dan egosentris untuk mengembangkan empati, kesadaran moral, serta tanggung jawab sosial melalui pendekatan humanistik dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Konseling yang menekankan interaksi personal tanpa menghakimi membangun relasi terapeutik yang aman sehingga klien lebih terbuka, reflektif, dan responsif secara emosional. Perubahan ini tampak pada sikap, pola pikir, dan perilaku sosial mereka, yang kemudian mempermudah diterimanya kembali dalam aktivitas komunitas.