Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Invigorasi Mutu Fisiologis Benih Terung Ungu (Solanum melongena L.) Kadaluarsa dengan Beberapa Teknik Osmoconditioning Asih, Pitri Ratna
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3905

Abstract

Invigorasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi benih yang telah mengalami deteriorasi. Osmoconditioning adalah teknik invigorasi dengan perlakuan hidrasi benih terkontrol dengan tujuan mempercepat proses imbibisi dan aktivasi enzim sehingga perkecambahan terjadi lebih cepat dan serempak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik osmoconditioning yang mampu meningkatkan mutu fisiologis benih terung yang telah lewat masa edar/kadaluarsa. Penelitian ini dilaksanakan secara acak lengkap faktor tunggal yaitu perlakuan osmoconditioning yang terdiri dari 9 (sembilan) perlakuan yaitu kontrol, air hangat, ekstrak bawang merah, Poli Etilen Glikol (PEG) 1%, PEG 3%, PEG 5%, KNO3 2 gr/L, KNO3 4 gr/L, dan KNO3 6 gr/L. Masing-masing perlakuan terdiri dari 25 butir benih dan diulang 3 kali. Benih terung kadaluarsa 2 tahun 10 bulan telah mengalami deteriorasi dengan viabilitas 80%. Perlakuan osmoconditioning menggunakan KNO3 mampu meningkatkan viabilitas maupun vigor benih terung kadaluarsa nyata lebih baik dibandingkan kontrol dari pengamatan daya berkecambah, indeks vigor, bobot kering kecambah normal, serta tinggi kecambah. Perlakuan osmoconditioning dengan PEG menghasilkan panjang akar paling besar sebagai respon benih terhadap lambatnya imbibisi yang cenderung mengarah ke kondisi kekeringan.
Peningkatan Produktivitas Benih Jagung Hibrida (Zea mays L.) Menggunakan Paket Teknologi Pemupukan Pitri Ratna Asih; Koeswini Tri Ariani; Joko Suryono
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 3 (2020): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i3.3476

Abstract

Jagung telah menjadi komoditas pangan utama setelah padi yang berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri dalam negeri. Produktivitas benih jagung hibrida perlu ditingkatkan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan jagung yang terus meningkat. Peningkatan produktivitas benih bisa dilakukan melalui teknologi pemupukan tanaman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan paket teknologi pemupukan terbaik yang mampu meningkatkan produktivitas benih jagung hibrida. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan faktor paket teknologi pemupukan sebagai perlakuan dan 6 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paket teknologi pemupukan B hanya berpengaruh terhadap tinggi tanaman saat panen, dan produktivitas jagung cenderung dipengaruhi oleh faktor genetik dibandingkan dengam perlakuan paket teknologi pemupukan yang diberikan.
Pelatihan dan Pendampingan Teknologi Asap Cair Menggunakan Limbah Pertanian di Kecamatan Parengan, Tuban Adi Rastono; Refa Firgiyanto; Pitri Ratna Asih; Ega Faustina; Dita Megasari
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.422 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.2179

Abstract

ABSTRAKPada era globalisasi persoalan mengenai pencemaran dan kerusakan lingkungan menjadi suatu permasalahan yang masih belum bisa dipecahkan oleh masyarakat secara berkelanjutan. Salah satu penyebabnya adalah penumpukan limbah seperti limbah pertanian. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengolah limbah pertanian menjadi produk asap cair yang multifungsi dengan menggunakan metode pirolisis.Kegiatan pengabdian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan Desember 2017 di Desa Sukorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban dengan kelompok sasaran adalah petani. Metode kegiatan ini meliputi a) penyuluhan dengan tujuan meningkatkan pemahaman petani dalam mengelola limbah pertanian menjadi asap cair, b) Difusi Iptek melalui pembuatan peralatan asap cair dengan menggunakan metode pirolisis, c) Pelatihan dan pendampingan dalam proses pembuatan asap cair berbahan limbah pertanian disertai dengan monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra, terciptanya instalansi alat pembuatan asap cair dan asap cair berbahan limbah pertanian yang multifungsi.  Kata Kunci: Asap cair, Limbah, Pelatihan, Pendampingan, Pestisida.
Invigorasi Mutu Fisiologis Benih Terung Ungu (Solanum melongena L.) Kadaluarsa dengan Beberapa Teknik Osmoconditioning Pitri Ratna Asih
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.3905

Abstract

Invigorasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi benih yang telah mengalami deteriorasi. Osmoconditioning adalah teknik invigorasi dengan perlakuan hidrasi benih terkontrol dengan tujuan mempercepat proses imbibisi dan aktivasi enzim sehingga perkecambahan terjadi lebih cepat dan serempak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik osmoconditioning yang mampu meningkatkan mutu fisiologis benih terung yang telah lewat masa edar/kadaluarsa. Penelitian ini dilaksanakan secara acak lengkap faktor tunggal yaitu perlakuan osmoconditioning yang terdiri dari 9 (sembilan) perlakuan yaitu kontrol, air hangat, ekstrak bawang merah, Poli Etilen Glikol (PEG) 1%, PEG 3%, PEG 5%, KNO3 2 gr/L, KNO3 4 gr/L, dan KNO3 6 gr/L. Masing-masing perlakuan terdiri dari 25 butir benih dan diulang 3 kali. Benih terung kadaluarsa 2 tahun 10 bulan telah mengalami deteriorasi dengan viabilitas 80%. Perlakuan osmoconditioning menggunakan KNO3 mampu meningkatkan viabilitas maupun vigor benih terung kadaluarsa nyata lebih baik dibandingkan kontrol dari pengamatan daya berkecambah, indeks vigor, bobot kering kecambah normal, serta tinggi kecambah. Perlakuan osmoconditioning dengan PEG menghasilkan panjang akar paling besar sebagai respon benih terhadap lambatnya imbibisi yang cenderung mengarah ke kondisi kekeringan.
Aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Meningkatkan Hasil dan Mutu Benih Kacang Tanah Pitri Ratna Asih; Agus Wartapa
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 10, No 3 (2022): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v10i3.6328

Abstract

pemberian bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas fluorescens) dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap hasil dan mutu benih kacang tanah di tanah lathosol, serta mendapatkan kombinasi bakteri pelarut fosfat (P. fluorescens) dan FMA yang terbaik dalam meningkatkan hasil dan mutu benih kacang tanah di lahan lathosol. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan meliputi BP1 (Kontrol tanpa pemupukan), BP2 (Pupuk P (100 kg SP36/ha)), BP3 (P. fluorescens (105cfu mL-1) + FMA (10gr/tanaman)), BP4 (P. fluorescens (105cfu mL-1) + FMA (20 gr/tanaman)), BP5 (P. fluorescens (105cfu mL-1) + FMA (30 gr/tanaman)), BP6 (P. fluorescens (107 cfu mL-1) + FMA (10 gr/tanaman)), BP7 (P. fluorescens (107 cfu mL-1) + FMA (20 gr/tanaman)), BP8 (P. fluorescens (107 cfu mL-1) + FMA (30 gr/tanaman)), BP9 (P. fluorescens (109cfu mL-1) + FMA (10 gr/tanaman)), BP10 (P. fluorescens (109cfu mL-1) + FMA (20 gr/tanaman)), dan BP11 (P. fluorescens (109 cfu mL-1) + FMA (30 gr/tanaman)). Hasil menunjukkan perlakuan bakteri pelarut fosfat dan FMA tidak berpengaruh terhadap hasil dan mutu benih kacang tanah pada tanah dengan pH rendah yaitu 5.11. Perlakuan BP9 memiliki kecenderungan  mampu meningkatkan jumlah polong isi, menekan jumlah polong cipo dan meningkatkan indeks vigor lebih baik dibandingkan kontrol. Perlakuan BP2 mampu memberikan kecenderungan menaikkan daya berkecambah dan potensi tumbuh maksimum
Aplikasi Beberapa Bahan Invigorasi untuk Meningkatkan Viabilitas Benih Jagung (Zea mays L.) pada Beberapa Taraf Perendaman Widiastuti Adilistyani; Pitri Ratna Asih; Siwitri Munambar; Jujuk Juhariah
AGROTECH Research Journal Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.442 KB) | DOI: 10.36596/arj.v3i2.805

Abstract

Invigorasi merupakan salah satu teknik untuk memperbaiki mutu benih yang mengalami kemunduran akibat penyimpanan benih yang kurang standar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perlakuan bahan invigorasi dan lama perendaman yang paling baik untuk mutu benih jagung yang mendekati kedaluwarsa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yang diteliti yaitu bahan invigorasi (B) dan lama perendaman (L). Faktor pertama bahan invigorasi sejumlah 3 taraf yaitu air (B1), KNO3 1 % (B2), dan ekstrak bawang merah 6 % (B3). Sedangkan faktor kedua lama perendaman sejumlah 5 taraf yaitu 0 jam (L1), 6 jam (L2), 12 jam (L3), 18 jam (L4), dan 24 jam (L5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tunggal bahan invigorasi yaitu perlakuan air memberikan hasil yang terbaik terhadap parameter mutu fisiologis benih, meliputi daya berkecambah (86,13 %), kecepatan tumbuh (22,65 %), dan indeks vigor (71,33 %). Faktor tunggal lama perendaman yaitu perendaman 0 jam dan 6 jam memberikan hasil yang terbaik terhadap parameter potensi tumbuh maksimum (90,00 %). Untuk interaksi bahan invigorasi dengan lama perendaman, perlakuan perendaman air selama 18 jam dan perlakuan perendaman KNO3 1% selama 6 jam memberikan nilai yang terbaik terhadap parameter pertumbuhan kecambah yaitu panjang akar masing-masing sebesar 17,88 cm dan 17,87 cm. Sedangkan parameter tinggi kecambah menunjukkan berbeda tidak nyata.
Pengaruh Perlakuan secara Fisik dan Kimia terhadap Mutu Kesehatan Viabilitas Benih Paria (Momordica charantia L) Hildazya Hartono; Pitri Ratna Asih; Rika Nalinda
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS Vol 5 No 2 (2023): In Press
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jagur.5.2.48-55.2023

Abstract

Paria is a plant that is usually cultivated to be used as a vegetable or medicinal ingredient. This research was conducted to determine the effect of physical and chemical treatment on the health quality and viability of Bitter Gourd Seeds. This research was conducted from February to June 2022 at the CV Jogja Horti Lestari Laboratory and the Bantul Pest and Diseases Laboratory. The study was conducted using a single factor Completely Randomized Design (RAL) analysis, which consisted of 9 levels and 3 replications, if the treatment showed a significant effect on the observation results, further testing was carried out using the Honest Significant Difference Test (Tukey) at the 5% level. The results showed that physical and chemical treatment had an effect on the health quality of seeds, namely physical treatment with hot water soaking at 53oC for 10 minutes had a significant effect on suppressing the growth of seed-borne pathogens with a growth rate of only 0,75%, but the effect of physical and chemical treatment in viability had no significant effect on germination, growth synchronously, maximum growth potential, and growth speed.