Abstrak Bagi siswa SMA yang mempelajari bahasa Jepang, penguasaan huruf Hiragana dianggap sebagai dasar yang sangat penting. Keterampilan ini memiliki signifikansi karena banyak kata-kata asli dalam bahasa Jepang, seperti nama tempat dan objek, ditulis dengan huruf Hiragana. Biasanya, pembelajaran Hiragana ditekankan sebelum mempelajari Katakana dan Kanji, terutama pada tahap awal pembelajaran di sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimental sebagai metodologi. Metode ini dipilih karena sesuai dengan karakteristik sampel penelitian, yang terdiri dari kelompok pembanding atau kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sudah ditetapkan sebelumnya dan tidak dipilih secara acak, mengikuti desain nonequivalent control group (Sugiyono, 2014). Berdasarkan hasil analisis menggunakan Mann-Whitney Test, nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05. Ini mengindikasikan bahwa penggunaan Power Point Powtoon memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan siswa kelas X di SMAN 1 Teluk Kuantan dalam menghafal huruf Hiragana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan media Power Point Powtoon memberikan dampak positif terhadap kemampuan siswa kelas X di SMAN 1 Teluk Kuantan dalam menghafal huruf Hiragana. Meskipun beberapa data tidak mengikuti distribusi normal, uji Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikan, menegaskan bahwa dampak media tersebut cukup besar. Siswa yang menggunakan Powtoon menunjukkan peningkatan dalam mengartikulasikan huruf-huruf dan kemampuan menghafal huruf Hiragana. Top of Form Kata kunci: Hiragana, Power Point, Powtoon , Eksperimen. Abstract High school students studying Japanese are required to master the Hiragana script as a fundamental skill. This proficiency is crucial as native Japanese words, such as place names and objects, are written in Hiragana. Typically, the learning sequence prioritizes Hiragana before delving into Katakana and Kanji, especially in the early stages of high school. The research employed a quasi-experimental approach as its methodology. This method was chosen to align with the characteristics of the research sample, comprising a control group and an experimental group. The assignment of these groups was predetermined and not randomly selected, following a nonequivalent control group design (Sugiyono, 2014). Based on the findings from the Mann-Whitney Test, the Asymp. Sig (2-tailed) value was 0.000, which is smaller than 0.05. This indicates that the use of Power Point Powtoon has a significant impact on the ability of 10th-grade students at SMAN 1 Teluk Kuantan to memorize Hiragana characters. In conclusion, this study suggests that the utilization of Power Point Powtoon positively influences the proficiency of 10th-grade students at SMAN 1 Teluk Kuantan in memorizing Hiragana characters. Despite some data not following a normal distribution, the Mann-Whitney Test results show significant value, supporting the notion that the impact of the media is substantial. Students using Powtoon demonstrated improvement in articulating the characters and memorizing the Hiragana script. Keywords : Hiragana, Power Point, Powtoon , Experiment.