Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konteks Kuuki wo Yomu (membaca suasana) sebagaimana digambarkan dalam anime Tsuki ga Kirei. Kuuki wo Yomu merupakan salah satu ciri khas komunikasi dalam budaya Jepang yang menekankan sensitivitas sosial, pengendalian diri, dan pemahaman konteks tanpa komunikasi verbal eksplisit. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kajian budaya, menganalisis 12 episode anime sebagai data primer dengan didukung literatur terkait. Data dikumpulkan melalui metode simak dan catat, lalu dianalisis berdasarkan tiga strategi utama menurut teori Lufkin (2020): memahami konteks budaya dan sejarah petutur, membaca ekspresi mikro dan isyarat non-verbal, serta memahami konteks situasi percakapan. Hasil penelitian menemukan sepuluh adegan yang memperlihatkan praktik Kuuki wo Yomu antar tokoh, yaitu demi menjaga persahabatan, mampu menangkap isyarat non-verbal, serta memahami konteks situasi saat itu. Temuan ini menunjukkan bahwa Kuuki wo Yomu bukan hanya strategi komunikasi sehari-hari, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai penting dalam budaya Jepang seperti empati, konformitas, dan penghormatan terhadap perasaan orang lain, yang semuanya berperan penting dalam menciptakan interaksi sosial yang harmonis.