Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Jurnal Ilmiah Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

HIDROGEOLOGI DESA FATUMONAS DAN SEKITARNYA, AMFOANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG Noni Banunaek; Adept Titueki
Jurnal Teknologi Vol 15 No 2 (2021): Nopember 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.039 KB)

Abstract

Desa Fatumonas dan sekitarnya terdapat di Kecamatan Amfoang Tengah Kabupaten Kupang, Berdasarkan Peta Geologi Rosidi HMD, dkk 1979, terdiri dari satuan batuan Kompleks Bobonaro dan Formasi Aitutu (Tra). Berdasarkan hasil pengamatan lapangan ternyata di Desa Fatumonas dan sekitarnya pada daerah airtanah langka tidak merupakan Kompleks Bobonaro, banyak dijumpai mataair yang ekonomis. Ini membuktikan adanya kesalahan penarikan batas atau pemetaan geologi yang dilakukan pada 32 tahun lalu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan geologi detail permukaan serta memetakan hidrogeologi dan mataair di Desa Fatumonas dan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan meliputi melakukan kajian hasil pemetaan sebelumnya, pengambilan data citra satellite serta Pegamatan dan pemetaan dan lokasi mataair dan sumur gali. Hasil pengukuran debit mataair dan sumur gali. potensi air di daerah Fatumonas dan sekitarnya dapat hadir dalam bentuk; (1) kontak antara batugamping TRPml dan lempung TRa, dimana air keluar melalui rekahan batugamping (2) jalur sesar/patahan pada batuan gamping (TRPml) (bahkan juga di Formasi Aitutu), (3) tanah hasil pelapukan batuan sedimen TRa, dan (4) alluvium. Pengoptimalan potensi air tanah dapat dilakukan melalui pemboran atau sumur gali dangkal, sedangkan potensi mata air (spring) dapat dioptimalkan dengan membangun tampungan (reservoir) serta penjaringan pipa ke arah pemukiman.
PEMETAAN HIDROGEOLOGI DAN POTENSI MATA AIR DI DESA FATUMONAS DAN BINAFUN, KECAMATAN AMFOANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Ferdinandus Juang Openg; Noni Banunaek
Jurnal Teknologi Vol 16 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.581 KB)

Abstract

Desa Fatumonas dan Desa Binafun terletak di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geologi, berdasarkan Peta Geologi Regional Rosidi HMD, dkk, 1979 daerah penelitian terdiri dari satuan batuan Kompleks Bobonaro (Tmb) yang didominasi oleh lempung bersisik dan Formasi Aitutu (TRa) yang terdiri dari perselingan kalsilutit, serpih dengan batulanau dan napal tipis. Berdasarkan Peta Hidrogeologi (Soekrisno H. dkk, 1990), daerah Fatumonas dan Binafun merupakan Daerah Air Tanah Langka dan daerah Akifer dengan Produktivitas Rendah. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan geologi dan pengukuran debit mata air untuk mengetahui kondisi geologi permukaan, hidrogeologi, dan besar debit mata air. Sebelum dilakukan pemetaan lapangan, dilakukan interpretasi citra menggunakan data DEMNAS. Interpretasi yang dilakukan berupa penarikan batas litologi berupa batugamping dan batuan impermeabel serta kelurusan. Pengamatan di lapangan terdiri dari pengamatan geologi dan hidrogeologi. Geologi Desa Fatumonas dan Binafun secara litostratigrafi dari tua ke muda yaitu Formasi Maubisse (TRPml) dan Formasi Aitutu (TRa). Formasi Maubisse batuannya berupa batugamping pejal berwarna kemerahan, merah muda, hingga kecoklatan, mengandung fosil Ammonit sebagai penciri umur Perm dan diendapkan di laut dangkal. Batuan ini membentuk morfologi yang menonjol berupa perbukitan atau gunung. Formasi Aitutu berupa perselingan antara kalsilutit dan serpih. Kalsilutit merupakan bagian bagian terbesar. Kontak antara Formasi Maubisse dan Formasi Aitutu adalah ketidakselarasan yang diakibatkan oleh sesar berupa Thrust Fault. Kenampakan sesar berupa zona hancuran dan breksiasi dari kedua formasi. Hidrogeologi Desa Fatumonas dan Binafun yaitu akuifer berupa rekahan, celahan dan rongga sebagai tempat keluarnya mata air pada batugamping Formasi Maubisse. Total mata air yang terdapat di Desa Fatumonas dan Binafun berjumlah 38 mata air dengan dengan debit terbesar 3,693 ltr/dtk dan debit terkecil 0,001 ltr/dtk. Total debit sebesar 14,75 ltr/dtk. Debit mata air bergantung pada ketebalan dan luas sebaran batugamping serta intensitas rekahan.
OPTIMASI PARAMETER OPERASIONAL TROMMEL SCREEN DALAM PREPARASI BATUAN PEMBAWA LOGAM Mn SKALA LABORATORIUM Yusuf Rumbino; Noni Banunaek
Jurnal Teknologi Vol 16 No 2 (2022): Nopember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Timor memiliki potensi bijih mangan dalam bentuk mineral pyrolusite dan saat saat ini dikelola oleh beberapa investor tambang. Pengambilan mangan melalui proses pemisahan mineral mangan menggunakan system hand sorting dimana para pemilah hanya bisa mengumpulkan bijih mangan yang berukuran diatas 5cm. Hal tersebut disebabkan mangan yang berukuran di bawah 5 cm bercampur aduk bersama tanah pengotor. Penelitian dan uji coba menggunakan trommel screen ini bertujuan mengambil bijih pyrolusite yang masih tertinggal di stockpile menggunakan mekanisme pemisahan antara tanah pengotor yang berukuran -1cm dari mangan yang berukuran -2+1 cm menggunakan trommel screen. Variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan mendapatkan mangan bersih yang telah terpisah dari material pengotor adalah pengaturan kemiringan trommel (o) sebesar 2, 4, 6, 8 dan kecepatan putar trommel (rpm) sebesar 20, 30, 40, 50, 60 yang akan menghasilkan efek cataracting dan cascading yang dapat mempengaruhi peningkatkan material yang lolos (undersize) lubang ayakan. Hasil percobaan digunakan untuk pengukuran efisiensi kinerja alat yang menunjukkan efisiensi pemisahan tertinggi 83,75% pada kemiringan 4 derajat dan efisiensi 82,5 pada putaran 40 rpm.
EVALUASI PRODUKSI BATUGAMPING DAN UMUR TAMBANG BERDASARKAN KEMAJUAN TOPOGRAFI PENAMBANGAN DAN PRODUKSI ALAT GALI MUAT PADA IPR KELOMPOK MASYARAKAT SUKA BERSAUDARA DESA BATAKTE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Marselino Andriano Lerong; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara adalah salah satu tambang rakyat yang ada di Kabupaten Kupang yang berfokus pada penambangan batugamping, sebagai tambang kelompok ini belum pernah melakukan survei secara berkala pada kegitan penambangannya sehinggga tidak terdapat data mengenai bagaimana perubahan topografi pada area penambangan untuk mengevaluasi volume dan kemampuan produksi akan tetapi perusahaan dapat melihat progress atau perkembangan penambangan melalui data pencatatan produksi dari alat gali muat dan alat angkut yang ada pada perusahaan yakni excavator Seringkali terdapat perbedaan antara data hasil survei dan produksi alat gali muat hal ini sangat berpengaruh terhadap ongkos produksi, dan faktor ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap pendapatan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume serta perbedaan antara data hasil pemetaan kemajuan topografi dan produksi alat gali muat (Excavator) beserta selisihnya dan untuk mengetahui umur tambang apabila laju produksinya tetap, dengan menggunakan software microsoft excel, penelitan ini difokuskan pada perhitungan produksi berdasarkan alat gali muat (excavator) yang dihitung selama lima minggu kerja dimana data yang dikumpulkan yakni jumlah isisan bucket excavator per dump truck, jumlah rite dump truck, fill factor bucket excavator, serta kapasitas bucket excavator, data sekunder yang digunakan yakni hasil pemetaan kemajuan topografi,sumberdaya, dan batas IPR. Volume material hasil pemetatan topografi kemajuan tambang adalah sebesar m3 dan volume produksi alat gali muat sebesar 38.571,4 m3 selisih volume antara kedua data sebesar 1.791,15 m3 atau sebesar 4,7%. Umur tambang apabila laju produksinya tetap sebesar 497857.36 m3/Tahun maka umur tambang sekitar 3.8 tahun atau apabila dihitung mulai tahun 2022 akan habis pada Tahun 2026.
PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUGAMPING DAN PERENCANAAN TAMBANG PADA IPR KELOMPOK MASYARAKAT SUKA BERSAUDARA DESA BATAKTE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Andhini Bebby Noviyanti Lesik; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh IPR Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara yang dimulai Tahun 2008 hingga saat ini belum diketahui berapa banyak batugamping yang sudah tertambang. Penambangan batugamping IPR Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara memiliki 4 Pit yaitu Pit Selatan, Pit Tengah, Pit Timur, dan Pit Barat. Untuk mengetahui penambangan berkelanjutan diperlukan perencanaan desain tambang dan menghitung sumberdaya yang masih bisa ditambang. Perhitungan volume tertambang dihitung dengan cara membandingkan topografi awal dan topografi sekarang. Topografi awal didapat dari hasil digitasi di Google Earth, namun topografi awal Tahun 2008 yang tertutup awal sehingga yang diambil adalah topografi Tahun 2005 dan topografi sekarang diambil dari hasil pemetaan di lapangan menggunakan drone. Topografi Tahun 2005 dan topografi Tahun 2022 diambil dalam bentuk DEM (Digital Elevation Model) kemudian diolah di Software ArcGIS 10.8 untuk membuat kontur, kemudian dibawah ke AutoCAD Civil 3D dan dijadikan surface. Topografi Tahun 2005 dan Topografi Tahun 2022 yang sudah dijadikan surface langsung dibandingkan dan dihitung volume tertambangnya Tahun 2008 sampai Tahun 2022 dan didapatkan hasil 1.795.808,30 m3. Penambangan lebih lanjut yang ingin dilakukan untuk menghitung volume sumberdaya yang masih bisa ditambang dapat dihitung berdasarkan desain tambang. Desain tambang yang dibuat adalah desain Pit dan desain jalan tambang. Desain Pit di desain pada surface Tahun 2022 dengan kriteria kemiringan lereng berdasarkan kondisi saat ini dilapangan yaitu 84,30 dan di grading hingga batas bawah penambangan yaitu 150 mdpl. Kriteria desain jalan tambang yang dibuat yaitu dimulai dari elevasi 210 mdpl hingga elevasi 150 mdpl dengan kemiringan jalan 9,16%, Panjang jalan 663 meter, lebar jalan 10 meter, lebar bahu jalan masing-masing 2 meter, lereng jalan bagian kiri di desian 78,70 dan bagian kanan didesain lurus untuk memotong gundukan material yang nantinya akan dihitung sebagai volume yang masih bisa ditambang. Desain Pit dan desain jalan tambang yang telah dibuat di bandingakan dengan surface tahun 2022 dan dapat dihitung sumberdaya yang masih bisa ditambang dan di dapatkan hasil 1.926.243,70 m3.
ANALISIS PENURUNAN KESADAHAN PADA AIR SADAH SINTETIS (CaCl2) OLEH ZEOLIT ALAM ENDE Katharina B. V. Ngere; Yusuf Rumbino; Noni Banunaek
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesadahan merupakan masalah yang sering ditemukan pada air. Kesadahan dapat diatasi menggunakan zeolit sebagai adsorben. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan zeolit alam Ende dalam menurunkan kesadahan dengan variasi ukuran butir yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode titrasi untuk mengetahui kadar kesadahan sampel, kadar kesadahan sampel sebelum perlakuan 80 mg/l, setelah diberi perlakuan oleh zeolit ukuran 60 mesh selama 60 menit kadar kesadahan turun menjadi 20 mg/l. Sedangkan setelah diberi perlakuan oleh zeolit 100 mesh selama 60 menit kadar kesadahan turun menjadi 50 mg/l. Setelah diberi perlakuan oleh zeolit 200 mesh selama 60 menit kadar kesadahan turun menjadi 20 mg/l. Untuk mengetahui kemampuan zeolit, hasil dari penelitian ini dibandigkan dengan penelitian sebelumnya tentang penurunan kesadahan menggunakan arang aktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin kecil ukuran butir dan semakin lama waktu kontak maka semakin besar kesadahan yang diserap zeolit.
PEMETAAN MUKA AIR TANAH DAN KUALITAS AIR TANAH DI KELURAHAN WERI DAN SEKITARNYA KECAMATAN LARANTUKA KABUPATEN FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Nur Afni Ali Kasim; Ika F. Krisnasiwi; Noni Banunaek
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muka air tanah, arah aliran air tanah, dan kualitas air tanah di daerah Weri dan sekitarnya. Dalam penyelidikan awal daerah penelitian, mengamati titik sebaran sumur sebagai acuan dalam pembutan peta persebaran sumur. Elevasi muka air tanah dihitung berdasarkan niali elevasi muka tanah (z) dikurangi dengan kedalaman muka air tanah. Arah aliran air tanah dapat ditentukan melalui kontur elevasi muka air tanah dari elevasi tinggi menuju rendah. Untuk menetukan kualitas air tanah dilakukan pengambilan sampel air, diukur menggunakan alat ukur langsung dilapangan. Hasil penelitian elevasi muka air tanah pada 63 titik sumur di daerah penelitian, pada Bulan Agustus yaitu dari 2,5 m – 8 m dan pada Bulan Desember elevasi muka air tanah dari 3,5 m - 8,93 m. Mengalami kenaikan Pada Bulan Desember yang disebabkan curah hujan, arah aliran yang sama mengalir menuju ke arah timur. Sedangkan kualitas air tanah dengan PH 6,5-7,6 (baik), TDS dengan rentang 90 ppm – 985 ppm, nilai TDS yang tinggi dan tidak layak untuk dikonsumsi dapat dipengaruhi oleh paparan timbal dan logam berat Dhl dengan rentang 126 mmohs/cm – 1379 mmhos/cm, nilai DHL yang tinggi dan tidak dapat dikonsumsi dapat dipengaruhi oleh konsentrasi ion atau garam yang tinggi yang terlarut dalam air.
POLA ALIRAN AIR TANAH SERTA PENENTUAN DAERAH RECHARGE DAN DISCHARGE PADA CEKUNGAN AIR TANAH BATUTUA KABUPATEN ROTE NDAO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Waitina, Firman Abu; Kotta, Herry Z.; Banunaek, Noni
Jurnal Teknologi Vol 17 No 2 (2023): Nopember 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan air bersih bagi penduduk yang bermukim di daerah cekungan air tanah Batutua terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, disisi lain penyebaran air tanah tidak merata sehingga sering terjadi kegagalan dalam penggaalian dan pembooran air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aliran air tanah dan daerah recharge (imbuhan) dan discharge (lepasan) pada Cekungan Air Tanah Batutua Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode observasi dan metode analisis. Metode observasi meliputi pemetaan litologi permukaan, meliputi pengukuran muka air tanah pada sumur gali, sumur bor, mata air dan pengukuran geolistrik. Metode analisis meliputi pengolahan data yang dilakukan berdasarkan data primer dan data sekunder yang dianalisis untuk mengetahui pola aliran air tanah dan daerah recharge dan discharge. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aliran air tanah mengalir dari daerah Lenguselu menuju ke arah utara (daerah Lidamanu), ke arah selatan (daerah Daleholu) dan ke arah Barat Laut (Daerah Tebole). Di daerah Busalangga dan Helebeik mengalir menuju ke arah selatan (daerah Kuli). Di daerah Sanggaoen mengalir menuju ke arah utara (daerah Oelunggu) dan (daerah Metina). Daerah recharge (imbuhan) di cekungan air tanah Batutua tersebar pada Desa Batutua, Kuli Aiseli, Suelain, Inaoe, Nggelodae, Daleholu, Lenguselu, Pilasue, Lidamanu, Maubesi, Oeleka, Oetutulu, Sanggaoen, Lekunik, Oematamboli, Kolobolon, Dodaek, Helebeik Kelurahan Busalangga dan Kelurahan Mokdale. Daerah discharge (lepasan) di Cekungan Air Tanah Batutua tersebar pada Desa Oematamboli, Kolobolon, Dodaek, dan Desa Helebeik.
PEMETAAN DAN IDENTIFIKASI JALUR GUA (SPELEOLOGI) DI DESA BAUMATA DAN HUBUNGANNYA DENGAN ALIRAN AIR TANAH Banunaek, Noni; Ahmad, Aisyah
Jurnal Teknologi Vol 18 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemetaan dan identifikasi jalur rekahan, rongga dan gua serta morfologi batas bawah batugamping dapat menunjukkan pola aliran air tanah di suatu daerah. Dusun Bonen, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, merupakan salah satu potensi destinasi wisata yang memiliki mata air bersumber dari rongga dan gua karst. Mata air di lokasi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat sekitar, dan dapat pula dijadikan sebagai potensi geowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jalur rekahan, rongga dan gua yang ada di bentang alam karst dan hubungannya dengan aliran air tanah, serta potensi geowisata dan Hutan Taman Wisata Alam sekaligus konservasi hutan dan bentang alam karst. Penelitian ini menggunakan metode pemetaan melalui foto udara dan melalui metode geolistrik. Hasil pengamatan dan pemetaan lapangan bentang alam karst disintesis dengan hasil pemetaan foto udara dan pemetaan bawah permukaan untuk dianalisis bentang alam karst, rekahan, jalur rongga dan gua, pola aliran air permukaan dan air tanah serta tutupan lahan pada bentang alam karst. Hasil sintesis memberikan gambaran potensi geowisata dan bagaimana konservasi air tanah bentang alam karst di daerah penelitian.
POTENSI DAN PEMANFAATAN AIR TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.2 UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA OEMAMAN KECAMATAN KUALIN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Tallo, Febriani Yunita; Banunaek, Noni; Ahmad, Aisyah
Jurnal Teknologi Vol 18 No 2 (2024): Nopember 2024
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Oemaman terletak di Kecamatan Kualin, Kabupaten Timut Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur dengan luas wilayah 8,84 km2 dan memiliki jumlah penduduk pada tahun 2022 adalah 1641 jiwa. Desa Oemaman memiliki potensi mata air 5 mata air yang belum dimanfaatkan, sehingga perlu dibuat sistem jaringan air bersih untuk mempermudah Masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih. Terdapat 1 mata air yang memenuhi kriteria sehingga layak untuk dimanfaatkan, mata air yang dimanfaatkan yaitu mata air Batan dengan jumlah debit 6,62l/s. Debit yang ada pada mata air ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih hingga Tahun 2047. Kebutuhan air bersih dihitungan menggunakan proyeksi jumlah penduduk yang dianalisis memnggunakan metode geometrik. Pemanfaatan potensi air tanah berupa perencanan transmisi dan distribusi menggunakan Software Epanet 2.2, dan menggunakan jenis pipa High Destiny Polyhylene (HDPE) dengan diameter pipa distribusi yaitu 3″, 2″, dan 1/2″. Berdasarkan hasil running Epanet 2.2 pada pipa transmisi diketahui Headloss terbesar terdapat pada pipa L2 yaitu 12,36 m/km dan yang terkecil terdapat pada pipa L5 yaitu 10,8 m/km dan Velocity/kecepatan terbesar berada pada pipa L2 yaitu sebesar 0,87 m/s dan terkecil berada pada pipa L15 yaitu 0,8 m/s sedangakan pada pipa distribusi diketahui besar unit Headloss sama yaitu 4,94 m/km dan Velocity/kecepatan yaitu sebesar 0,21 m/s.