Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEKTIVITAS BIOINSEKTISIDA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP MORTALITAS KECOA AMERIKA (Periplenata americana) Riana Putri Rahmawati; Ria Etikasari; Intansari Setyaningrum; Oni Yulianta Wilisa; Fitri Nur Andjarwati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.913 KB)

Abstract

Bioinsektisida alami merupakan upaya pemanfaatan tanaman herbal sebagai pestisida alami guna membasmi serangga atau hama yang merusak tanaman ataupun merugikan manusia, hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan pemanfaatan potensi flora alam yang banyak di temui di sekitar manusia. Tanaman di Indonesia banyak yang berkhasiat sebagai insektisida alami diantaranya bawang putih. Pemanfaatan bawang putih (Allium sativum) dapat digunakan sebagai bioinsektisida alami yang memiliki kandungan flavonoid dan zat alicin. Kecoa merupakan organisme yang seringkali mengganggu kenyamanan dengan meninggalkan bau yang tidak sedap, menyebarkan berbagai patogen penyakit, dan menimbulkan alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas bioinsektisida ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap mortalitas kecoa amerika (Periplaneta americana). Penelitian eksperimental laboratorium dengan melakukan pembuatan bioinsektisida ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum) menggunakan metode maserasi. Ektrak kental yang didapat kemudian dibuat 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok konsentrasi 1%,5%,10%,20%,30%, kontrol positif pestisida merk “X” dan kontrol negatif dengan aquadestilata. Pengamatan dilakukan pada jam ke-1, 3, 6, 12, 24, 48 dan 72. Parameter yang diamati adalah jumlah mortalitisa kecoa. Hasil penelitian ini menunjukkan mortalitas tertinggi pada konsentrasi 30% sebanyak 83,33% yaitu dapat membunuh 15 kecoa dengan 3 kali replikasi dan mortalitas terendah pada konsentrasi 1% sebanyak 5,56 % dapat membunuh 1 kecoa dengan 3 kali replikasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan maka semakin tinggi angka kematiannya.
Antibacterial Effects Of Cayenne Pepper Leaves Extract (Capsicum Frutescens L.) Against The Responsibility Of Staphylococcus Epidermidis Ika Marta Rahayu; Elia Hardiani; Rida Hidayatunnadiya; Ghea Permata Hayyu; Zainatul Firdausi; Riana Putri Rahmawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.359 KB)

Abstract

Latar Belakang : Daun cabai rawit dapat digunakan sebagai obat karena mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin yang memiliki peran sebagai antibakteri, antiinflamasi, antihistamin dan bahan anti-HIV. Menurut penelitian lain Kandungan flavonoid dan alkaloid dapat digunakan untuk antibakteri yaitu menghambat bakteri Staphylococcus epidermis yang merupakan bakteri dari penyakit biang keringat. Tujuan : Peneliti ingin melakukan pengujian aktivitas antibakteri daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis yang dapat menyebabkan penyakit biang keringat pada berbagai konsentrasi. Metode : Penelitian ini menggunakan metode difusi yaitu Disc diffusion (Kirby Baure). Konsentrasi yang digunakan yaitu 45% 55%, 65%, dan 75%, diletakan diatas media TSA yang telah ditumbuhi oleh bakteri Staphylococcus epidermis yang kemudian diinkubasi selama 24 jam serta di ukur zona hambat, kemudian data dianalisis dengan uji ANOVA (hasil < 0,05 berarti signifikan) dan dilanjutkan uji Post hoc (hasil < 0,05 berati signifkan). Hasil Penelitian : konsentrasi 45% mendapatkan hasil rata-rata 1,3 ± 0,40 cm (Lemah), konsentrasi 55% mendapatkan hasil rata-rata 1,9 ± 0,2 cm (Sedang), Konsentrasi 65% mendapatkan hasil rata-rata 2,23 ± 0,30 cm (Kuat), konsentrasi 75% mendapatkan hasil 2,77 ± 0,15 cm (Kuat), kontrol positif (Ciprofloxacin) mendapatkan hasil 3.3 ± 0,1 cm (Kuat), Kontrol negatif (Aquadest) mendapatkan hasil 0 ± 0 cm (Tidak ada). Kesimpulan : Berdasarkan hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dapat menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis, dengan konsentrasi optimum yaitu konsentrasi 75% dengan hasil rata-rata 2,23 ± 0,30 cm.
Uji Aktivitas Lilin Aromaterapi Daun Sereh (Cymbopogon Citratus) terhadap Tingkat Stres Mencit (Mus Musculus) Riana Putri Rahmawati; Rika Murharyanti; Fahrudin Arif; Ratna Dewi Isnaini; Elia Hardiani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu, yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orangmengalaminya, stres memberi dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik,psikologis, intelektual, sosial dan spiritual, Tanaman sereh (Cymbopogon citrus) terutama batang dan daun bisa dimanfaatkan aromaterapi karena mengandung zat-zat seperti geraniol, sitronelal, sitronelol yang merupakan komponen dari minyak atsiri. Proses relaksasi akan berefek pada jalur neural dan neuroendokrin dibawah kontrol hipotalamus akan lebih cepat diaktifkan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas lilin aromaterapi daun sereh (Cymbopogon citratus) terhadap stress mencit (Mus musculus) pada masing-masing konsentrasi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan metode post-test only with control group design. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (SPSS) dengan uji statistik (ANOVA) dilanjutkan dengan uji post hoc. Hasil uji pemberian lilin aromaterapi daun sereh (Cymbopogon citratus) terhadap mencit (Mus musculus) yang telah di streskan pada konsentrasi 3% didapatkan hasil rata-rata 17,4 menit. Konsentrasi 5% didapatkan hasil rata-rata 12,4 menit. Konsentrasi 7% didapatkan hasil rata-rata 7 ,4 menit. Kontrol positif menggunakan lorazepam 2mg hasil yang didapat setelah mencit (Mus musculus) di streskan dengan hasil rata-rata 5,2 menit. Semakin tinggi konsentrasi lilin aromaterapi daun sereh (Cymbopogon citratus) maka semakin cepat efek relaksasi yang didapatkan dan konsentrasi yang paling optimal yaitu konsentrasi 7%.
ANALISIS MUTU FISIK GRANUL EKSTRAK KULIT MANGGIS DENGAN METODE GRANULASI BASAH Anisa Solikhati; Riana Putri Rahmawati; Shinta Dwi Kurnia
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 7, No 1 (2022): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v7i1.1421

Abstract

AbstrakManggis (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa xanton yang merupakan senyawa utama pada kulit manggis yang menunjukkan beberapa sifat farmakologis, diantaranya yaitu antioksidan, analgesik, antiinflamasi, antikarsinogenik, antikanker, dan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis mutu fisik granul ekstrak kulit manggis yang meliputi laju alir, sudut istirahat, densitas, porositas, indeks kompresibilitas dan rasio Hausner, serta SEM (Scanning Electron Microscopy). Sampel yang digunakan adalah granul ekstrak kulit manggis yang diproduksi dalam penelitian ini. Ekstraksi 75 g serbuk kulit manggis dilakukan secara maserasi dengan 250 mL metanol selama 48 jam. Pembuatan granul ekstrak kulit manggis dibuat dengan metode granulasi basah dengan menambahkan pengikat gum arab 25%  dan pengisi maltodekstrin 5% pada ekstrak kulit manggis. Hasil penelitian diperoleh bahwa granul ekstrak kulit manggis yang diproduksi memenuhi kriteria mutu fisik granul yang berupa laju alir, sudut istirahat, densitas nyata, densitas mampat, densitas sejati, indeks kompresibilitas, dan rasio Hausner. Sedangkan hasil SEM granul ekstrak kulit manggis menunjukkan bentuk permukaan granul yang tidak beraturan dan heterogen serta terlihat berpori.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SURUHAN (PEPERONIA PELLUCIDA (L.) KUNTH) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Riana Putri Rahmawati; Laksmi Anggun; Arina Zulfah Primandana; Ulfah Dwiyanti
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 6, No 1 (2021): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v6i1.1196

Abstract

Pemanfaatan antibakteri dari bahan alam telah dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antibakteri dari daun suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth. Senyawa Flavonoid, alkaloid, tannin dan saponin yang terkandung dalam daun suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth dapat berfungsi sebagai antibakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri penyebab jerawat. Penggunaan antibiotik sebagai terapi jerawat dapat menimbulkan efek resistensi yang merugikan sehingga digunakan alternatif lain untuk terapi jerawat yaitu menggunakan bahan alam.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan metode difusi cakram dengan 7 perlakuan yaitu konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, kontrol positif clindamycin dan kontrol negatif aquadest. Metode pembuatan ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth dengan cara maserasi selama 5x24 jam dengan pelarut etanol 96%. Filtrat yang didapat kemudian diuapkan sampai menguap dengan waterbath sampai didapatkan ekstrak kental dan dilanjutkan untuk pengujian antibakteri.Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth ) dengan konsentrasi 10% paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Uji SPSS one way anova menunjukkan p0,05 yang artinya terdapat perbedaan daya hambat pada berbagai konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat. 
PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK KULIT TERONG BELANDA (SOLANUM BETACEUM CAV.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN VITRO Riana Putri Rahmawati; Eko Retnowati; Ridyasari Kamela Devi
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 5, No 2 (2020): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v5i2.1171

Abstract

Pemanfaatan antioksidan dari bahan alam telah dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan dari kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.). Flavonoid yang terkandung dalam kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) dapat berfungsi sebagai antioksidan alami yang dapat menghambat pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas yang berlebih di dalam tubuh akan menyebabkan stress oksidatif, sehingga membutuhkan suatu antioksidan untuk menangkalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan senyawa flavonoid dari ekstrak kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) dengan mengetahui IC50.Metode pembuatan ekstrak etanolik kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) dengan cara maserasi selama 1x24 jam dengan pelarut etanol 70%. Filtrat yang didapat kemudian diuapkan sampai menguap dengan waterbath sampai didapatkan ekstrak kental dan dilanjutkan untuk pengujian antioksidan. Daya antioksidan dalam ekstrak ini ditentukan dengan uji penangkapan radikal 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm.Hasil menunjukkan kulit terong belanda (Solanum betaceum Cav.) positif mengandung flavonoid dengan rata-rata nilai IC50 sebesar  45,14, sedangkan vitamin C memiliki nilai IC50 sebesar  4,730 ppm yang keduanya menunjukkan antioksidan sangat kuat.